Bab 2

"Tiiiiiiiittttt!!"

Suara klakson terdengar memekakkan telinga, dan mobil tersebut berhenti tepat di depan Quinsha. Seorang pria kepalanya menyembul, sambil melepas kaca mata hitam yang ia kenakan.

"Apa kau sudah gila?" umpatnya. "Kalau kau mau mati jangan libatkan aku!"

Quinsha tersenyum, ia tidak perduli dengan umpatan pria tersebut. Ia melangkahkan kakinya mendekati pria itu lalu membungkukkan badan sesaat.

"Tuan, bolehkah aku menumpang mobilmu?" tanya Quinsha hati hati.

"Enak saja, kau jalan kaki saja sendirian. Nanti juga sampai ke kota." Sahut pria itu angkuh.

"Tuan aku mohon, apa Tuan tega membiarkanku jalan kaki?" bujuk Quinsha.

Pria itu menatap gadis di hadapannya dari ujung rambut hingga ujung kaki, detik berikutnya ia memperbolehkan Quinsha menumpang sampai ke kota.

"Masuklah!"

"Terima kasih Tuan!" sahut Quinsha lalu ia berlari berputar, membuka pintu mobil dan duduk di depan samping pria itu. Kemudian mobil kembali melaju.

Sepanjang perjalanan tidak ada yang bersuara, pria itu fokus ke jalan sementara Quinsha asik melihat lihat pemandangan lewat kaca jendela yang terbuka.

"Tuan, kalau boleh tahu. Siapa namamu?" tanya Quinsha menoleh ke arah pria itu.

"Bramantio Anderson, panggil aku Bram." Pria itu menyebut namanya. "Kau?"

"Quinsha."

"Nama yang cantik, secantik wajahmu." Timpal Bram.

"Terima kasih!" sahut Quinsha.

Kembali suasana hening, tidak ada percakapan lagi di antara mereka. Quinsha terus asik melihat lihat keluar kaca jendela. Bram sibuk menyetir sambil sesekali melirik jam tangannya.

Tak lama kemudian, mereka telah sampai di perbatasan kota Hongkong. Quinsha masih terus asik melihat lihat kota yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

"Kemana arah tujuanmu?" tanya Bram melirik sesaat kearah Quinsha.

"Aku tidak tahu!" sahut Quinsha.

"Tiiit!!"

Tiba tiba mobil berhenti mendadak membuat Quinsha terkejut.

"Apa kau sedang mempermainkanku?!" tanya Bram menatap tajam wajah Quinsha.

"Tidak Tuan, aku benar benar tidak tahu araj tujuanku." Jawab Quinsha dengan jujur.

Bram membuka pintu mobil, lalu keluar dari dalam mobilnya. Ia berjalan memutar lalu membukakan pintu mobil lainnya, menarik paksa tangan Quinsha untuk segera turun dari mobilnya.

"Ayo cepat turun!"

"Tuan, aku tidak bohong. Aku tidak tahu harus kemana." Quinsha menarik lengan Bram.

"Bukan urusanku!" bentaknya dengan tatapan tajam.

"Tuan aku mohon, jangan tinggalkan aku di sini. Aku tidak tahu harus kemana." Bujuk Quinsha, ia sendiri bingung harus kemana.

"Aku tahu, kau pasti penipu. Kau mau uang?" tanya Bram lalu merogoh saku jaketnya, mengeluarkan segepok uang lalu ia tarik tangan Quinsha. Uang itu ia letakkan di atas telapak tangannya. "Ambil!"

"Tapi, tuan!"

"Diam di tempatmu! dan jangan ikuti aku lagi!"

Quinsha terdiam, menggenggam erat uang di tangannya. "Tuan! terima kasih!" seru Quinsha tersenyum lalu ia masukkan uang itu ke dalam tas nya.

"Uang ini bisa aku pergunakan, tapi sekarang aku harus kemana?" gumamnya semakin bingung. "Aku lapar."

Tangannya mengusap perutnya yang berbunyi, ia menoleh kiri dan kanan memperhatikan toko makanan yang berjajar tak jauh dari tempat ia berdiri.

Kemudian ia melangkahkan kakinya menuju sebuah toko makanan kemasan. Quinsha masuk ke dalam toko, memperhatikan makanan yang berjajar rapi di dalam rak.

"Ini sepertinya enak, aku belum pernah memakannya." Gumam Quinsha lalu mengambil dua buah roti berukuran sedang dan sebotol air mineral.

Kemudian ia menoleh kiri dan kanan, Quinsha tidak tahu harus kemana membayar makanan yang sudah ia ambil. Hingga seorang pelayan toko menghampirinya dan bertanya apa masalahnya. Setelah Quinsha menceritakan apa masalahnya, kemudian pelayan toko itu membantunya. Setelah selesai membayar, Quinsha keluar toko lalu duduk di tepi jalan raya, menikmati makanannya sambil berpikir apa rencana selanjutnya. Sementara hari semakin larut malam.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

seru..lanjut..

2021-10-19

0

rosi setianingrum

rosi setianingrum

lnjut

2021-08-16

0

Neng ajja

Neng ajja

🤭🤭🤭🤭🤭

2021-07-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!