Siang ini, ketika aisyah minta ijin untuk makan di kantin, raihan pun jadi gatal untuk ikut-ikutan kesana. Biasa nya dia tinggal duduk manis aja, karena semua sudah diatur oleh rizi. Tapi kali ini dia sukses bikin rizi terheran-heran.
"Kenapa sih rey?"
"Kenapa apa nya?"
"Ada apa dengan mu?"
"Memang aku berubah gitu?, biasa aja kali!". Ucap raihan sambil memainkan hp nya.
Kira-kira nama akun sosmed nya apa ya?
Lalu dilirik nya rizi yang dari tadi memperhatikan diri nya.
"apa lihat-lihat!, naksir?".
Rizi tersentak.
"Hiiiii, ada-ada aja, aku heran aja kenapa tertarik sekali kau dengan anak itu?"
"Anak yang mana?, gak ada anak-anak disini?"
Iiss dasar si rey ini,
"Yang nama nya aisyah tadi?"
"Oooohh".
Apa! Hanya oh aja!
"Kau menyukai nya ya?"
"Kalo iya kenapa!, kau gak boleh suka sama dia, suka sama yang lain aja!" protes raihan.
Rizi tersenyum, dia senang akhir nya raihan mau membuka hati nya lagi.
"Aku senang rey kalo kau bisa membuka hati mu lagi, apa lagi dia gadis baik-baik".
"Ya jelas lah dia baik, selain rajin sholat, dia juga menutup diri nya dengan sempurna, agar terhindar dari pandangan mata yang tidak baik, itu tanda nya dia taat pada agama". Tersenyum-senyum rey berbicara begitu.
"Kalo sama agama aja dia taat, apa lagi sama suami nya nanti!". Lanjut nya lagi.
"Baik lah pak ustadz!, sekarang ceritakan bagaimana dan dimana kalian bertemu sampai kau bisa jatuh hati pada nya!, hah, hah". Sampai ngos-ngosan rizi saking semangat nya.
"Ya Allah rizi, pelan-pelan kalo ngomong, sampe kehabisan nafas gitu,untung gak koid, kalo kau koid kan aku yang susah!"
"Tega bener lo rey jadi orang!".
"Haha, ya udah aku mulai ya, dengarkan baik-baik, aku gak mau ngulangin lagi kalo kau gak dengarkan!".
"Iya-iya pak bos!"
Raihan pun bercerita tentang pertemuan pertama nya dengan aisyah. Hal yang di tangkap rizi adalah teman nya ini bahagia.
"Udah cukup kan cerita nya?, ayo ke kantin!"
"Kenapa harus ke kantin sih rey?, disini aja biar aku yang siapkan."
"Kenapa kau selalu senang membantah ku sih!". Raihan mulai kesal.
"Iya-iya yang mulia!".
Uuhh bilang aja kalo kau mau menatap lama-lama gadis mu itu, dasar.
Akhirnya mereka datang ke kantin, dicari nya keberadaan gadis itu. Hup dapat.
"Eh pak raihan datang woi!", seru salah satu pegawai yang lagi makan di kantin.
Suasana kantin yang heboh dan berisik seketika hening kayak kuburan.
"Itu dia bang raihan bil". bisik aisyah pada sabila.
"Uuhh wow ganteng banget ai, ya ampun, kalo gitu bagus aku aja yang jadi asisten presdir nya". Adit sampai semangat kali. Dia sampai dadah-dadah pada raihan, bikin aisyah dan sabila tepok jidat.
Raihan cuma geleng-geleng kepala melihat ada anak magang nya yang bertulang lunak lagi melambai-lambai pada nya.
"Kenapa kalian diam?, lanjutkan makan kalian!".
"Baiiik paaaaakk!" , jawab mereka serempak. Bagai anak murid setelah dapat perintah dari guru nya.
Rizi pun menyiapkan area privat yang biasa di pakai oleh tamu-tamu penting di perusahaan itu. Raihan malah menolak, dia malah ingin makan seperti karyawan nya. Alah bilang aja kalo dia mau curi-curi pandang sama aisyah,
"Mereka makan apa itu?" tanya raihan setelah dia duduk, sambil menunjuk bagian tiga sekawan itu. Meja mereka bersebrangan dua meja dengan meja aisyah.
"Seperti nya mereka makan nasi goreng bos."
Ai bisa tidak ya masak nasi goreng, hmmm.
"Ya sudah, pesankan aku nasi goreng".
Rizi pun memesankan pesanan raihan.
Sementara, mereka bertiga juga lagi heboh, sabila dan adit berebut ingin gantikan posisi aisyah.
"Tinggal bilang aja kali sama pak raihan".
Sabila lalu gak sengaja memperhatikan raihan,
"Eh ai, pak raihan kayak nya lagi mandangin lo deh dari tadi!"
"Iya ai, aku juga dari tadi ngelihatin bapak itu, bukan aku yang dilihat nya, malah diri mu, uuhh". Sebal sendiri adit.
"Ahh masak sih woi, kok aku jadi takut ya?"
"Takut apa ai, mungkin pak raihan suka kali sama lo, cie, cieee".
"Ada aja kalian ini, gak mungkin kali, gue aja baru jumpa pas nabrak dia di pasar buah, kenalan nya juga pas di musholah kemarin".
"Ya elah ai, lo gak tau ya cinta pada pandang pertama?". Adit sok tahu.
"Haha, emang lo udah pernah jatuh cinta ya?".
"Belom sih, haha".
"Gak usah dengerin kata nyi pelet itu ai, gak jelas dia!"
"Dasar mak lampir, semua orang juga tau kali gimana suka pandang pertama, langsung kesemsem gitu padahal baru pertama memandang". Kali ini adit bicara dengan bijak, mungkin karena dia baru minum es teh, langsung dapat hidayah dia melalui es teh.
Aku juga langsung kagum sih sama bang raihan, huuuf siapa juga yang gak langsung jatuh cinta sama orang ganteng kayak dia.
Menoleh aisyah, dilihat nya raihan yang lagi makan.Kenapa ya yang dilakukan orang ganteng itu selalu indah dipandang mata sih.
Dan ternyata bukan dia aja yang mandangin raihan di waktu itu juga, karyawan wanita juga lagi mandangin dia dengan tatapan kagum. Aisyah jadi jengah sendiri.
"Cie,cie, ada yang curi-curi pandang, haha".
"Haha, sesekali kan gapapa ya". Aisyah jadi malu-malu karena ketahuan sama sabila.
"Gapapa kali ai, aku sama mak lampir mendukung mu!" . Adit meyakinkan aisyah.
"Haha, ada-ada aja kalian ini, belum tentu bang raihan beneran suka sama gue?, secara gue kan bukan level dia".
Kok agak sedih ya aku bilang gitu, hmmm.
"Ya ampun ai, masih zaman sekarang ya yang begituan".
"Tenang aja ai, tikung di seperempat malam!"
"Insya Allah bil".
"Tapi lo beneran udah suka sama pak raihan?" tanya adit lagi sambil nyedot es teh terakhir nya.
"Mmmm, gimana ya, kalo cuma suka sama wajah sih, siapa yang gak suka ya kan?"
"He'eh!" jawab sabila dan adit kompak, tumben ya mereka kompak, hehe.
"Tapi gue ada nilai plus sendiri untuk bang raihan, dia rajin sholat orang nya, bahkan sholat sunah pun dia gak tinggal". Sambil senyum-senyum dia bicara gitu, sampai sabila dan adit saling pandang sambil tersenyum.
"Insya Allah kalo jodoh gak akan kemana ai".
"Hehe iya buk ustadzah".
Mereka pun berbincang hal lain yang membuat mereka ketawa terbahak-bahak.
Raihan yang sedari tadi memperhatikan pun ada kehangatan dihatinya, senang sekali dia melihat aisyah tertawa, seakan-akan bahagia itu menular pada nya.
"Pak, sebentar lagi kita ada meeting dengan pak gunawan". Rizi mengagetkan raihan. Raihan pun tersentak.
"Ahh iya, hampir aja aku lupa!"
Mereka bergegas pergi meninggalkan kantin, tapi pas melewati meja aisyah, raihan masih sempat-sempat nya melirik sambil tersenyum. Aisyah pun jadi kikuk. Menjadikan kedua sahabat nya itu mengejek nya kembali.
Akhir nya waktu istirahat kantor usai, para karyawan kembali pada pekerjaan nya masing-masing.
Aisyah kembali ke ruangan raihan,
Tok..tok.. Dibuka nya pintu.
"Permisi"
"Masuk lah dek". Raihan menjawab.
"Maaf bang, ai terlambat".
Raihan tidak menjawab, dia cuma tersenyum, dia sibuk membereskan berkas yang akan di bawa nya untuk meeting nanti.
Rizi datang dan memberitahu kalau pak gunawan sudah datang.
"Maaf pak, pak gunawan sudah ada diruang meeting kita".
"Iya!, dek, ikut abang sama rizi rapat".
"baik bang".
"Ini kamu bawa berkas ini ke ruangan meeting!" perintah rizi.
"Kenapa kau suruh dia bawa itu?" raihan protes tidak suka.
Uuhh kau terlalu memanjakan nya rey.
"Tidak apa-apa bang, ai bisa bawa kok".
"Sudah serahkan itu sama dia, ayo kita ke ruang meeting". Raihan pun beranjak meninggalkan ruangan nya.
Rizi melihat aisyah dengan kesal. Aisyah pun jadi terkekeh dan angkat bahu, lalu mengikuti raihan.
Huuuh untung kau wanita yang disukai rey, awas aja kalo rey gak bahagia bersama mu ya!
"Huuuff, demi si rey!"
Rizi pun bergegas menuju ruangan meeting dengan segala kekesalan nya..
(apa! aku lagi kesal ini! @rizi)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Hanna Devi
sing sabar Zi.. 😂😂
2022-01-27
0
SoVay
aduuuhh..babang reyhaam 😍
2022-01-19
0
Ifa
ditunggu mampir nya kk
aku ingin sukses dan hasrat cinta
2021-12-29
0