Ternyata Abang Itu Presdir nya

"Ayo masuk, kenapa diam disitu?".

"Eh iya pak,"

Hmmm, kayak nya bapak ini gak galak, Alhamdulillah.

"Siapa nama kamu?" , basa-basi aja ya, padahal

rizi juga udah tau nama si aisyah.

"Saya Aisyah Rachel pak".

"Kamu sudah tahu apa tugas kamu?".

"Mmm tadi ibu sinta bilang, saya hanya ditugaskan untuk menjadi asisten pribadi presdir pak".

"Perkenalkan, saya Farizi Ahmad, saya adalah sekretaris pribadi presdir". Ucap rizi dengan ramah dan tersenyum.

Dari dekat, gadis ini manis juga. Astaga pikiran ku ini.

"Oh, saya kira bapak presdir nya, hehe".

"Bukan, Dia sedang mengecek laporan bulanan di ruangan sebelah".

"Mmm, maaf pak, kenapa bukan bapak saja yang mengecek?, biasa nya kan presdir tinggal duduk aja memberi perintah".

"Hahaha..". Rizi tertawa yang otomatis membuat aisyah terkejut.

Aduh kenapa ketawa bapak ini, mana seram lagi, bukan nya yang ku bilang tadi itu benar ya.

"Pertanyaan bagus, tapi masalah nya dia kan presdir, suka-suka dia lah, dia juga yang mengatur saya untuk tidak bergerak dari depan laptop, kata nya saya ini terlalu kejam pada karyawan, jadi dia melindungi karyawan dari kekejaman saya, haha". Rizi terkekeh sendiri.

Ya ampun, kenapa bapak ini malah curhat begini sih, mana ku tau-tau dia kejam atau tidak.

"Bapak kenapa malah curhat sama saya sih pak?".

"Apa!". Rizi kesal.

Apa anak ini bilang, curhat kata nya, ternyata ini anak berani juga ya.

"Maaf pak, bapak jangan kesal begitu, nanti manis bapak hilang, hehe".

Duh terpaksa kan aku bilang bapak ini manis, biar selamat aku, uuhh salah ku juga sih yang gak sopan, bodoh.

Rizi pun cuma geleng-geleng kepala, dia pun heran kenapa bisa panjang lebar tadi bicara pada anak magang di depan nya ini.

"Baik lah aisyah, sekarang tugas kamu buatkan kami kopi ya?".

"Siap pak!".

Huuuf, untung aja, iihh ngeri juga kalau bapak ini marah, bapak ini sendiri yang bilang kalau dia kejam, iihh atut.

Aisyah pun menuju pantry untuk membuat kopi, sepanjang jalan dia tersenyum ramah kepada karyawan dan orang-orang kantin.

Raihan pun sudah masuk keruangan nya, dia pun membalik kan kursi kerja nya membelakangi meja, rizi masih sibuk dengan laptop nya. Tak lama aisyah datang.

Tok..tok..tok..

"Masuk!".

"Assalammualaikum pak, permisi, ini kopi nya".

"Walaikumsalam".

Raihan dan rizi menjawab bersamaan. Seketika raihan berbalik.

"Eh abang!". Aisyah terkejut, dan seketika ciut setelah membaca papan nama di meja kerja raihan. RAIHAN ALI, PRESDIR.

Ya Allah, aku gak salah kan,

"Assalammualaikum ai". Raihan tersenyum.

"Wa..wa..walaikumsalam bang".

"Aisyah, perkenalkan ini Presdir kita, bapak Raihan Ali, tugas mu adalah menyiapkan dan menyediakan apa pun yang di perintahkan oleh nya."

"Baik pak!". Aisyah malu dan menunduk.

Rizi pun duduk dan meminum kopi sambil berkutat lagi pada laptop nya.

"Aisyah, berikan kopi ini kepada pak raihan".

"Baik pak".

Raihan dari tadi diam saja karena sibuk memperhatikan gadis cantik yang telah mencuri hati nya ini.

Aisyah pun meletakkan kopi dengan gemetar, takut sekali dia dihukum karena sudah banyak melakukan kesalahan, pertama sudah menabrak nya di pasar buah, kedua, memanggil nya om, ketiga bertanya kalau dia kerja disini.

Astaga mati lah aku, ya Allah lindungi lah hamba Mu ini.

Semua gerak gerik aisyah tak luput dari pandangan raihan, sampai aisyah gemetar pun dia tahu.

"Ada apa dek, kenapa gemetaran begitu?".

"Ma..maafkan saya pak, saya sudah tidak sopan sama bapak" . Jawab nya menunduk.

Raihan tersenyum simpul. Lalu menyeruput kopi,

Kok kopi ini lebih enak dari yang biasa aku minum?.

"Dek, apa kamu yang buat kopi ini?".

"I..iya pak".

Hmm pantas, aku ingin dia membuatkan ku kopi seperti ini setiap pagi.

"Dek, mulai sekarang, kamu aja ya yang buatkan kopi untuk abang".

Hah? Abang?, rey dimana wibawa mu?. Batin rizi.

"Eh iya pak, saya akan melakukan tugas itu dengan senang hati". Aisyah tersenyum, damai sekali hati raihan melihat nya.

"Mmm, sekarang tugas saya apa ya pak?".

"Panggil abang aja dek, kalau di depan orang kamu boleh manggil bapak, atau tetap abang juga gak masalah".

"Tapi...." aisyah melirik rizi.

"Gak usah pedulikan dia, anggap aja dia gak ada".

Astaga rey, aku ini masih manusia, bukan makhluk halus. batin rizi.

Tajam rizi melihat aisyah dan raihan, terus langsung kembali lagi melihat laptop.

Iihh serem.

"Baik lah pak".

"Gak dengar ya perintah abang?"

"Eh, iya maksud saya bang!, sekarang tugas saya apa bang?".

"Yakin kamu mau abang kasih tugas?".

"Kan memang begitu maka nya saya disini bang".

"Ya sudah, kalau begitu abang akan beri tugas, dengarkan baik-baik" .

"Siap bang"

"Mau kah kau jadi istri ku dek?".

"Hah apa!". Aisyah terkejut.

Begitu juga rizi.

Rey gak mungkin secepat ini kan.

Maksud nya apa? jadi istri kata nya, istri kedua gitu maksud nya, kan gak mungkin bang raihan belum menikah, dilihat dari wajah nya yang sudah dewasa itu, tapi kenapa aku kecewa gitu kalau dia memang sudah menikah. Huuf ada apa dengan ku?.

Karna aisyah diam saja, raihan pun menegur nya.

"Dek, kenapa melamun?".

"Abang becanda ya?".

"Abang serius loh dek". Raihan memasang wajah serius nya.

"Abang itu gak boleh gitu, abang harus setia sama istri abang,gak boleh minta gadis lain jadi istri abang, lagi pula saya gak mau jadi istri kedua bang!" sinis aisyah menjawab.

"Puuufffff, hahaha!". Rizi tertawa mendengar celotehan aisyah. Raihan yang di tertawakan

pun melototin rizi.

"Abang belum menikah dek!". Raihan mulai kesal.

"Hah apa?". Aisyah melongo mendengar nya, tapi entah kenapa lega terasa dihatinya.

"Gak percaya ya?, tanya aja sama rizi, mana ada yang mau sama abang yang udah berumur ini dek".

"Puuffff, hihiihi". Rizi kembali cekikikan, raihan pun melemparkan pulpen ke arah nya.

"Hehe, maafkan saya tuan raihan".

Aisyah pun keheranan kenapa dia ada di situasi seperti ini sih.

"Tapi abang tetap ganteng kok bang!" aisyah pun mengacungkan dua jempol nya kepada raihan. Karena dia pun gak tau harus jawab apa.

Raihan tertawa dan geleng-geleng kepala dengan tingkah aisyah dan tingkah nya sendiri. Dia sendiri sih memang berharap aisyah mau menerima nya tadi.

"Ini ada berkas, berisi laporan-laporan bulanan di kantor ini, ai pelajari aja dulu".

Astaga, bahkan raihan sudah tidak canggung manggil gadis itu dengan nama pendek nya. Batin rizi.

"Iya bang, akan ai pelajari dengan serius, tapi.."

"Tapi kenapa dek?".

"Ai kan gak mungkin disini bang, ai perempuan sendiri disini".

"Haha, gak apa-apa loh dek, kita kan gak cuma berdua, ada rizi juga disini, dan itu meja kamu, duduk lah di sana dan pelajari berkas-berkas itu".

"Mmm baik lah bang" .

Aisyah pun duduk di meja yang sudah tersedia, dibuka nya berkas itu, dibaca nya pelan-pelan, tapi lagi-lagi dia gelisah, di pandang nya raihan yang duduk jauh di depan nya itu, huuuuf ganteng nya bang. siapa sih yang gak tergoda sama cowok ganteng, bahkan miss kunti sendiri juga bakalan suka kali, hehe.

Di pandang sekali, dua kali, tiga kali, akhir nya raihan yang sedari tadi memeriksa laporan menoleh pada aisyah yang memperhatikan nya.

Aisyah yang ketahuan pun langsung mengalihkan pandangan nya ke arah lain, pura-pura gak melakukan kesalahan gitu, tapi memandang karunia Allah yang Maha Esa kan gak berdosa ya, hehe.

Raihan hanya tersenyum, tapi percayalah, dalam hati nya mulai muncul bunga bahagia karena gadis yang disukai nya itu curi-curi pandang pada nya.

Aisyah lalu mengeluarkan hp nya, dia mengirim pesan melalui akun sosmed pada sabila, dia mau bagikan info penting.

~ oi bil! ~

~ apa oi! ~

~gue ada info penting ni!~

~ apaan oi! ~

~ *L*o tau kan om yang gue tabrak itu?, yang gue bilang dia kerja disini juga?~

~iya ai, kenapa?, udah dapat no hp nya?,

haha🤣~

~ idiih, ni anak ya bener-bener, nanti kita gosipin di kantin ya, haha..~

Aisyah pun diam-diam mengambil foto raihan yang lagi sibuk itu, cekrek, cekrek, dua foto dirasa sudah cukup.

Eh aku gak berdosa kan nyuri foto orang begini, tapi bukan salah aku sih, abis nya bang raihan memang ganteng, aku nya bisa apa dong, pas pula di hadapkan pada situasi kayak gini, kesempatan dong ya, haha.

Jam istirahat kantor pun tiba, Aisyah minta ijin untuk makan di kantin.

“Oi, udah pada makan belum?”.

“belum Ai, kita kan lagi nungguin elo, sebenernya sih gue malas ya duduk berdua sama mak lampir sebelah lo itu!”. Adit sinis.

“apaan sih lo gerandong, cari masalah lo sama gue!”. Balas sabila geram.

“Jangan-jangan kalian jodoh ya, abis nya bertengkar terus!” Aisyah cekikikan.

“Eh ai tadi lo bilang beneran abang itu memang kerja disini?”

“Abang mana sih?”, adit kan gak tau apa-apa ya di situasi ini.

“dit, pesan makanan dulu sana gih!”.

“ya udah, gue pesen dulu ya, lo berdua pesan apa?”

“nasi goreng sama es teh aja deh."

"Oke say".

Aisyah mengeluarkan hp nya, dan menunjukkan foto raihan pada sabila.

"Eh ini kan memang abang itu ai, ganteng nya ya!"

"Iya, orang buta juga bakalan tau kalo dia orang ganteng bil!, tapi masalah nya gue tadi nanya dia kerja disini, dia jawab iya".

"Terus ai?", semakin menarik pikir sabila.

"Lo tau gak, abang itu bilang kerja disini karna dia itu presdir disini!".

"Apaaaa!". Jerit sabila, sampai orang-orang memperhatikan mereka dengan kesal, jangan berisik, maksud mereka, tapi ini kan bukan bioskop ya, ini kantin pemirsa.

Adit kemudian datang, dan tak lama pelayan datang membawa pesanan mereka. Mereka pun mulai makan.

"Eh mak lampir kenapa lo jerit-jerit tadi?, kesambet?".

"Enak aja!, ini si ai mau nyampein info penting dit!"

"Info penting apaan!, nyam nyam enak juga ni nasi goreng!".

Sabila jadi ilfil karena nya.

"Ai ceritain sama adit biar dia tau."

Aisyah lalu panjang lebar bercerita, air muka adit berubah antara bingung, datar, dan senang ketika dengar kata ganteng, dasar melambai.

"Wah!".

"Wah apa dit?" tanya aisyah,

"Nasi goreng nya enak ai!". Cekikikan dia.

kira aisyah, adit bakalan bertanggapan apa gitu, ternyata..

"Dasar sialan lo!". Maki aisyah.

Tiba-tiba suasana kantin yang ramai dan berisik tiba-tiba hening.

Ada apa ya?

Terpopuler

Comments

Nita Anjani

Nita Anjani

haha kasian KL si rizi,di bilang makhluk tak kasat mata hahaha

2022-10-07

0

Hanna Devi

Hanna Devi

Mis Kunti ikutan terpesona Aisyah 😁😁

2022-01-27

0

Esa Aurelia

Esa Aurelia

mak lampir ma gerandong akur dong 😁

2022-01-24

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Bertemu
2 Teringat Pada nya.
3 Raihan Jatuh Hati
4 Ternyata Abang Itu Presdir nya
5 Makan Di Kantin
6 Stalking
7 Foto Profil
8 Sisi Lain Raihan
9 Cemburu
10 Raihan Mau Menyatakan Cinta
11 Raihan sudah menyatakan cinta
12 Aisyah meyakinkan mama
13 Raihan kesal
14 Bertemu wanita itu
15 Murka Raihan
16 Sekarang Rizi Yang Kesal
17 Saran Rizi
18 Aisyah Minta Kerja
19 Batagor
20 Bertemu wanita itu lagi
21 Rencana Mereka
22 Cincin
23 Lamaran Bram
24 Marah nya Raihan
25 Marah nya Raihan (2)
26 Aisyah Sedih
27 Pantauan Adit
28 Rencana Mama Raihan
29 Saniya Hamil
30 Bram Mulai Pulih
31 Rizi Melancarkan Aksi
32 Aisyah?
33 Di Maafkan
34 Sebelum Lamaran
35 Sebelum Lamaran (2)
36 Sebelum Lamaran (3)
37 Lamaran
38 Mau Bertemu Calon Mertua
39 Pengalaman Tak Enak
40 Egoisnya Mama Raihan
41 Pergi
42 Perbedaan
43 Ke Suatu Tempat
44 Bertemu Camer Lagi?
45 Rachel
46 Rachel (2)
47 Rachel (3)
48 Siapa Dia?
49 Pengakuan Farhana
50 Farhana Menemui Aisyah
51 Ancaman Itu Mulai Nyata
52 Kesedihan Aisyah
53 Kesedihan Aisyah (2)
54 Rencana Menikah
55 Hampir menikah
56 Menikah (Akhirnya)
57 Yang Raihan Tunggu
58 Lagi Dan Lagi
59 Beli semua
60 Tak Di Akui
61 Rencana Adit
62 Saniya Lagi
63 Godaan
64 Dugaan
65 Kesambet?
66 Bertemu Rachel (Di Alam Mimpi)
67 Aisyah Positif
68 Bik Inah Melesat
69 Pertengkaran Pertama
70 Maafkan Abang!
71 Mengobrol
72 Insiden Sabila
73 Pertemuan Tak Terduga
74 Hinaan
75 Kado Terindah
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Awal Bertemu
2
Teringat Pada nya.
3
Raihan Jatuh Hati
4
Ternyata Abang Itu Presdir nya
5
Makan Di Kantin
6
Stalking
7
Foto Profil
8
Sisi Lain Raihan
9
Cemburu
10
Raihan Mau Menyatakan Cinta
11
Raihan sudah menyatakan cinta
12
Aisyah meyakinkan mama
13
Raihan kesal
14
Bertemu wanita itu
15
Murka Raihan
16
Sekarang Rizi Yang Kesal
17
Saran Rizi
18
Aisyah Minta Kerja
19
Batagor
20
Bertemu wanita itu lagi
21
Rencana Mereka
22
Cincin
23
Lamaran Bram
24
Marah nya Raihan
25
Marah nya Raihan (2)
26
Aisyah Sedih
27
Pantauan Adit
28
Rencana Mama Raihan
29
Saniya Hamil
30
Bram Mulai Pulih
31
Rizi Melancarkan Aksi
32
Aisyah?
33
Di Maafkan
34
Sebelum Lamaran
35
Sebelum Lamaran (2)
36
Sebelum Lamaran (3)
37
Lamaran
38
Mau Bertemu Calon Mertua
39
Pengalaman Tak Enak
40
Egoisnya Mama Raihan
41
Pergi
42
Perbedaan
43
Ke Suatu Tempat
44
Bertemu Camer Lagi?
45
Rachel
46
Rachel (2)
47
Rachel (3)
48
Siapa Dia?
49
Pengakuan Farhana
50
Farhana Menemui Aisyah
51
Ancaman Itu Mulai Nyata
52
Kesedihan Aisyah
53
Kesedihan Aisyah (2)
54
Rencana Menikah
55
Hampir menikah
56
Menikah (Akhirnya)
57
Yang Raihan Tunggu
58
Lagi Dan Lagi
59
Beli semua
60
Tak Di Akui
61
Rencana Adit
62
Saniya Lagi
63
Godaan
64
Dugaan
65
Kesambet?
66
Bertemu Rachel (Di Alam Mimpi)
67
Aisyah Positif
68
Bik Inah Melesat
69
Pertengkaran Pertama
70
Maafkan Abang!
71
Mengobrol
72
Insiden Sabila
73
Pertemuan Tak Terduga
74
Hinaan
75
Kado Terindah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!