Merasa Aisyah tidak nyaman, Sabila pun langsung buka suara pada Raihan.
"Mmm Omm, maafkan teman saya ya, tadi dia memang gak sengaja karena menyusul saya,". Ucap Sabila serius.
Tumben ni anak bisa serius begitu, biasa nya gak tahan nengok cowok tampan walaupun om-om, haha. Batin Aisyah.
"Iya tidak apa-apa, bukan kah sudah saya maafkan tadi?" sambil melirik Aisyah, yang dilirik pun tersenyum kikuk.
"Makasih ya om, tapi om manis banget, boleh minta nomor hp nya gak om?" ucap Sabila sedikit centil.
Eeett daaah, kumaaaat. batin Aisyah.
Karena Sabila tidak tahu malu meminta nomor hp Raihan, Bram pun jadi kesal,
Iiss ni anak gak tau apa dia bicara sama sapa!
"Bil, sopan sikit lo, enak aja minta nomor hp nya, lo gak tau dia siapa?", kesal Bram.
"Iihh Bang Bram, memang Bila salah apa sih?".sungut Sabila.
"Ini ya biar gue kasih tau, beliau ini adalah..".
Raihan langsung memegang bahu Bram, agar Bram tidak memberitahukan siapa dia sebenar nya. Bram pun langsung terdiam.
"Saya duluan ya, sudah selesai adzan." Raihan tersenyum dan sekali lagi melirik Aisyah.
Raihan melewati mereka bertiga, dan ada yang melongo tersihir oleh ketampanan Raihan, siapa lagi kalau bukan Sabila. Aisyah pun langsung menepuk lengan Sabila dengan gemas.
"Oke lah, Abang duluan oke Adek-adek yang manis, hehe." Bram ingin langsung menyusul bos nya itu.
"Bang Bram tunggu, memang itu tadi siapa?".
Kali ini Aisyah yang bertanya. Sabila sudah duluan ke tempat wudhu.
"Eh, mmm dia, dia..",
bagaimana aku jelasin kepada mereka kalau dia itu Presdir Wira Utama Grup dan aku ini cuma pengawal nya.
Karena tidak di jawab, Aisyah pun hanya minta tolong sama Bram untuk menyampaikan permintaan maaf nya perihal kejadian tadi.
"Oh, lo Ai yang nabrak dia tadi?, haha astaga, kebiasaan lo ya dari dulu tukang lari." kekeh Bram.
"Tapi Bang, tolong sampaikan ya, Ai mohon, rasa nya gak enak aja punya rasa bersalah sama orang." pinta Aisyah.
Bram tiba-tiba gemas pada gadis di depan nya ini, dan lebih aneh nya lagi jantung nya berdebar-debar tidak menentu. Dan tiba-tiba saja dia mengelus pucuk kepala yang ditutupi hijab itu.
"Iya, iya nanti Abang sampaikan, Abang duluan ya." Bram tersenyum manis dan langsung berlalu.
Aisyah memang tidak pernah dekat dengan lelaki, banyak yang menyukai nya, namun dia pasang mode cuek, dengan Bram pun hanya sebatas teman dan tetangga. Bram tidak pernah begini sebelum nya, apalagi mereka sudah lama tidak bertemu. Tapi ini Bram berani mengelus puncak kepala nya.
"Ahh Bang Bram sok manis!". Aisyah pun segera mengambil wudhu dan menunaikan sholat maghrib nya.
Setelah selesai sholat maghrib, Aisyah dan Sabila langsung pulang, karena besok pagi-pagi sekali mereka sudah harus magang, masih ada sebagian berkas yang harus mereka siapkan.
Raihan saat ini telah selesai sholat, dia pun duduk dulu di teras musholah, di perhatikan nya satu-satu manusia yang berjenis kelamin wanita keluar dari dalam, seperti nya dia menunggu seseorang, tapi yang ditunggu-tunggu tak kunjung keluar.
Tersadar akan hal itu, dia pun mengutuki diri nya sendiri, kenapa dia bisa bersikap aneh begini.
"Ayo bos kita pulang!". Ucap Bram menyadarkan lamunan Raihan.
"Ssstt jangan panggil aku begitu kalau sedang di tempat ramai begini. Panggil nama ku aja!". Pelan dia bersuara agak tidak di dengar orang.
"Hehe, maafkan aku Rey, ayo kita pulang, Nyonya pasti sudah menunggu mu."
"Mmm kemana mereka tadi?". Tanya Rey ragu-ragu.
"Mereka siapa?". Bram bingung siapa yang di maksud.
"Dua orang gadis tadi itu, yang kau ajak bicara tadi!".
"Oh mereka itu tetangga ku Rey, udah lama aku gak berjumpa mereka, ternyata jumpa nya di sini, seperti nya mereka sudah pulang Rey,".
"Hmmm, ya udah ayo kita pulang,".
Mereka pun bergegas kembali ke istana raihan.
"Bram, kau aja lah yang menyetir!". Perintah Raihan.
"Oke rey!".
Di perjalanan,
"Kenapa bisa mereka memanggilmu dengan sebutan Abang, sedangkan memanggilku dengan sebutan Om?". Gerutu Raihan.
"Haha, aku pun gak tahu Rey."
"Huuuf apa wajah tampan ku ini sudah mulai kelihatan tua?".
Bram pun hanya tertawa melihat tingkah bos nya ini. Tidak pernah dia seperti ini lagi.
Ada apa dengan mu Rey.
****
Sesampai nya di mansion Raihan, ada hal kurang mengenakkan menanti raihan. Saniya seseorang yang di jodohkan oleh Ibu Dina alias Mama Raihan sedang ada di rumah itu. Duduk manis. Sudah sering kali dia datang ke rumah Raihan, datang ke kantor, berharap Raihan akan mulai menerima nya.
Selain Saniya memang menaruh hati nya pada Raihan, ada maksud lain yang terselubung. Dia mengincar kekayaan Raihan. Segala cara sudah Saniya lakukan. Tapi Raihan tetap dingin kepada nya. Raihan langsung memutar mata nya malas melihat Saniya yang bersikap manis di hadapan Mama nya itu.
"Rey, kamu sudah pulang?". Tanya Mama Dina.
"Sudah ma!". Singkat raihan menjawab. Langsung saja dia mau menaiki tangga menuju kamar nya.
Malas sekali dia kalau berlama-lama di sana.
"Rey, sapa lah dulu saniya, dia sudah dari tadi menunggu mu".
"Hai rey, apa kabar mu?". Lembut sekali saniya menyapa. Senyum nya pun dibuat semanis mungkin. Dia berpenampilan seksi malam ini, berharap agar raihan tergoda oleh keseksian nya.
"Baik!". Singkat sekali rey menjawab.
Mau apa lagi sih wanita ini kemari. Dan mengapa pakaian nya seperti itu?.apa tidak ada lagi pakaian nya yang tertutup?, astaga.
"Rey, duduk lah disini nak, temani saniya." pinta mama dina dengan lembut.
"Ma, rey capek, mama saja yang temani dia bicara, rey ke atas dulu, permisi!". Langsung saja raihan bergegas meninggalkan mereka.
"Rey!". Mama dina berteriak. Tapi langsung di tenangkan oleh saniya.
"Tidak apa-apa tante, saniya pulang aja ya tante". Lembut sekali dia berbicara.
"Maafkan sikap rey ya saniya".
"Tidak apa-apa tante, semoga suatu hari nanti rey bisa membuka hati nya pada saniya".
Mama dina pun mengusap lembut tangan saniya.
"Kamu memang calon menantu idaman sayang".
"Terima kasih tante, saniya pulang dulu ya tante".
"Iya sayang, hati-hati dijalan".
Saniya langsung berjalan ke parkiran dan langsung masuk ke mobil nya.
Kalau tidak karena harta dan ketampanan nya, mana mungkin aku melakukan hal seperti ini, banyak lelaki yang lebih kaya yang menginginkan diri ku. Tapi kamu rey sok jual mahal. Awas aja akan ku balas kamu rey. Akan ku rampas harta kekayaan mu itu.
Saniya pun melajukan mobil nya berlalu dari mansion raihan.
Dikamar raihan,
Setelah selesai membersihkan diri dan menunaikan kewajiban nya, raihan langsung merebahkan tubuh nya ke atas tempat tidur.
"Hah kesal sekali aku sama mama, itu lagi kenapa wanita itu mengganggu aku terus sih!".
Raihan pun berusaha memejamkan mata nya, tiba-tiba pikiran nya menerawang pada kejadian tadi sore.
"Maafkan saya om!".kata-kata itu yang terngiang di telinga nya.
Wajah itu, senyum itu, tatapan mata nya. Raihan senyum-senyum sendiri. Lalu dia membuka mata nya.
"Ada apa dengan ku?".
Raihan lalu mengambil air minum yang terletak di nakas. Dia habis kan minuman itu satu gelas. Lalu mencoba tidur kembali. Lagi-lagi senyum kikuk aisyah saat raihan curi-curi pandang pada nya muncul di ingatan nya.
"Hmmm, ai". Ucap raihan sambil tersenyum.
Astaga aku ini kenapa?. Batin raihan sambil menepuk jidat nya.
Karena rasa kantuk nya sudah mulai datang, raihan pun memejamkan mata nya dan terlelap dalam mimpi yang indah.
Sementara di kamar aisyah.
Setelah siap beres-beres perlengkapan magang nya, aisyah pun merebahkan diri di atas kasur yang empuk.
"Siapa ya om itu?, kenapa dia bisa sama bang bram?, terus kenapa dia curi-curi pandang pada ku tadi?, hmmmm, tapi wajah mu ganteng om, eh!".
Aisyah terkejut sendiri setelah sadar apa yang di ucapkan nya tadi. Baru ini dia bilang tampan pada seorang pria. Akhir nya karena kantuk yang sudah tak tertahankan, aisyah pun terlelap dalam mimpi nya.
Keesokan pagi nya.
Aisyah yang sudah di jemput sabila pun meminta ijin kepada ayah dan mama nya.
"Hati-hati di jalan ya nak".
"Iya ma, doain ya supaya lancar semua".
"Insya Allah lancar semua ya nak, semangat!" , ayah aisyah memberi semangat kepada anak semata wayang nya itu.
"Hehe, makasih ayah."
Aisyah pun langsung menyalim takzim tangan kedua orang tua nya, tak lupa di ikuti sabila. Aisyah dan sabila pun langsung berangkat ke gedung wira utama grup. Hari ini, hari pertama mereka magang, mereka pun tidak mau terlambat. Sesampai nya di sana, sudah ada teman mereka bernama adit yang sudah menunggu.
"Adit, udah lama?".
"Udah dari tadi ai, kalian lama banget iiihh."
Adit ini agak-agak melambai orang nya.
"Ya ampun iihh adit manis banget hari ini." ucap sabila. Aisyah pun cekikikan sendiri.
Adit pun hanya cemberut saja. Capek dia menunggu.
"Ayok kita masuk, nanti terlambat pula."
"Oke ai!". Jawab sabila dan adit serempak.
Setiap kelompok magang terdiri dari 3 orang.
Pagi ini, raihan dan rizi sedang ada meeting di luar, kemungkinan siang mereka baru selesai. Maka aisyah dan raihan pun tidak bertemu.
"Tugas kalian hari ini adalah merevisi setiap berkas yang salah, dan kalau ada tugas atau pekerjaan ringan seperti mengantar kopi dan yang lain nya, kalian harus siap sedia.
Kalau dedikasi kalian selama magang bagus di perusahaan ini, kalian bisa direkrut untuk bekerja disini, sampai disini kalian paham?". Ucap bu sinta selaku staf sekretaris.
"Paham bu!". Jawab mereka bertiga.
"Bagus!, ini ruangan kalian, bekerja yang bagus dan disiplin!".
"Baik bu!".
"Huuuf semoga hari ini gak terlalu banyak kerjaan ya." sabila berucap.
"Haha, dasar anak manja!" ejek adit.
"Enak aja, lo tuh yang manja!".
"Udah-udah, kenapa kalian berteman sih?".
"Apa!". Jawab sabila dan adit protes.
"Hihi." aisyah cekikikan,
seru sekali punya teman seperti mereka ini.
Akhir nya sore pun menjelang, ketiga mahasiswa itu pun menyelesaikan tugas mereka dengan cukup baik. Sabila yang ada kepentingan mendadak minta ijin pada aisyah untuk pulang duluan, adit mau saja mengantarkan aisyah pulang, tapi aisyah menolak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Elwi Chloe
Rey gercep 🤣
2022-02-01
0
Lizaz
Pepet terus Rey 😂
2022-01-26
0
Erna Queena
Uwaww takuutt.. 😂
2022-01-24
1