Ingatan Ku ~
Tok..tok.. suara ketukan pintu dari luar kamar Jessica tersebut membangunkan Jessica dengan kaget.
"Jessica, ini Ibu nak. Ibu boleh masuk?" tanya Ibunya.
"Iya Bu, masuk saja," jawab Jessica sambil membereskan rambutnya.
"Loh, kok kamu belum siap-siap untuk berangkat sekolah, Nak?" tanya Ibu sambil mengelus rambut Jessica.
"Ah iya Bu, aku akan mandi dulu nanti aku turun ke bawah untuk sarapan," jawab Jessica.
"Baiklah. Jangan tidur lagi loh nanti telat lagi," ucap Ibu sambil mencubit hidung Jessica.
"Iya Ibu. Aku sudah besar tidak usah Ibu khawatir lagi ya Bu," jawab Jessica sambil memegang tangan Ibunya.
"Oh anak Ibu sudah besar ya sekarang sudah punya pacar pula," jawab Ibu sambil tertawa.
"Siapa yang sudah punya pacar lagian Bu. Ya sudah aku mandi dulu ya Bu," jawab Jessica.
"Ok. Ibu ke bawah ya, Nak," jawab Ibunya.
Saat bersiap siap dan menguncir rambut, Jessica tidak sengaja menjatuhkan gelang yang diberikan oleh Jonathan. Mutiara yang terdapat di gelang tersebut mengelinding ke segala arah dan membuat Jessica panik sehingga membuat Jessica menjatuhkan gelas yang ada di meja belajarnya.
Ibunya pun kaget mendengar suara jatuhnya gelas dengan kencang dari arah kamar Jessica.
Ibu pun segera berlari ke kamar Jessica dan mendengar teriakan Jessica dikamarnya, dengan gelisah Ibunya bertanya kepada Jessica, apa yang terjadi padanya? Saat Ibu sudah berada di kamar Jessica, Ibu kaget melihat Jessica tangannya berdarah dalam keadaan pingsan karena terbentur dengan meja.
Saat Ibu menelpon dokter untuk datang, Jessica yang berada dalam keadaan pingsan pun dibantu oleh para dokter untuk menghentikan darah yang mengalir ditangannya dan melihat bahwa digenggaman tangannya ada sebuah mutiara berbentuk bunga yang sangat indah kemudian mutiaranya diberikan kepada Ibunya.
Saat sudah selesai diberikan infus dan segera mendapat perawatan, setelah dokter keluar Ibu Jessica langsung menanyai keadaan nya Jessica lalu dokter langsung menjelaskan bahwa Jessica perlu dirawat untuk beristirahat.
Keadaan di sekolah.
"Naila lu liat Jessica gak? Dari tadi gua cariin dia kok gak ada ya," tanya Jonathan kepada Naila.
"Masa lu gak tahu, Jessica kan dibawa kerumah sakit dan dia lagi beristirahat sebentar," jawab Naila.
"Bro ngapain lu nyariin si Jessica, lu jatuh cinta ya sama dia?" tanya teman teman nya Jonathan.
"Udahlah diem aja lu, mau gua suka atau gak kan gak ada urusannya sama lu," jawab Jonathan sambil marah.
"Naila tunggu, dimana rumah Jessica?" tanya Jonathan.
"Perumahan Mutiara Sakura," jawab Naila.
Jonathan langsung lari dan mengambil kunci motornya.
"Jon lu jangan kesana sendirian gua takut nyokap nya Jessica malah ngusir lu, mendingan perginya pas istirahat kedua karena nanti pelajarannya juga sering banyak anak anak yang bolos," jawab Naila.
"Tapi gua gak bisa nunggu selama itu," jawab Jonathan yang panik.
"Lu kesana mau liat keadaannya Jessica kan bukan mau diusir sama nyokapnya kan, jadi lu tunggu sebentar lagi ok," jawab Naila sambil menenangkan Jonathan.
Akhirnya istirahat kedua yang ditunggu Jonathan pun datang. Kring... kring..
"Siapa yang mau ikut gua bareng Naila kerumah sakit jenguk Jessica?" tanya Jonathan sambil bersiap siap.
"Gua aja Jon, biar yang lain jaga disini aja," jawab Steven salah satu temannya Jonathan.
"Yaudah ayo kita berangkat," jawab Jonathan.
Saat sudah tiba di rumah Jessica, Naila langsung berusaha menenangkan Ibu Jessica sedangkan Jonathan masuk kedalam ruang Jessica beristirahat.
"Jessica gua mau bilang kalau gua itu...," ucap Jonathan sambil memegang tangannya Jessica.
Setelah Jonathan melihat keadaannya Jessica, ia merasa bersalah dan akhirnya ia berpikir untuk tetap menjaganya.
Dalam mimpi Jessica
Kamu janji ya gak akan meninggalkan ku dan gelang ini menandakan adanya cinta diantara kita. Jessica mendengar seorang yang memberikan sebuah janji untuk tidak meninggalkannya sambil memegang tangannya.
Whus... whuss.. hembusan angin disekitar Jessica yang membuatnya merinding dan terdengar orang yang berkata "jika aku jadi bumi apakah kamu mau menjadi mataharinya"
Whus... whuss.. kamu tidak mungkin mendapatkannya karena dirinya harus menjadi milik ku haaaa haaa haa*. Ketawa yang begitu mengenaskan membuat Jessica semakin ketakutan semua kata kata itu terus muncul dikepalanya dan membuat Jessica ketakutan sampai ada suara lembut yang memanggil Jessica dan berkata Jessica cepatlah bangun aku menunggu mu disini dan aku ingin menyampaikan sesuatu.
Keadaan di ruang beristirahatnya Jessica.
"Kumohon Jessica kau harus bangun. Andai saja aku tidak memberikan gelang itu," ucap Jonathan.
"Sudah jangan salahkan dirimu lagi ini kan sebuah kecelakaan dan tidak ada yang salah," ucap Steven sambil menepuk pundak Jonathan.
Tiba tiba tangan Jessica bergerak dan Jonathan langsung memanggil dokter untuk memeriksanya lalu dokter langsung memeriksa Jessica.
"Dok ada apa dengan anak saya?" tanya Ibu Jessica.
"Jessica sudah membaik tapi dia masih perlu beristirahat sampai membaik," jawab Dokter.
"Baik Dok," jawab Ibunya Jessica.
"Ibu..," panggil Jessica.
"Iya nak. Ibu ada di sampingmu," jawab Ibunya.
"Apakah aku sudah boleh sekolah besok Bu?" tanya Jessica.
"Tunggu sampai sembuh ya nak," jawab Ibunya sambil mengelus kepalanya.
"Ibu itu kok ada Jonathan, Naila. Lalu dibelakang Jonathan siapa?" ucap Jessica.
"Ah iya mereka itu dari tadi dateng ke sini hanya untuk kamu, loh," jawab Ibunya Jessica.
"Masa sih bu?" kata Jessica.
"Iya 'kan Naila," kata Ibunya Jessica.
"Iya tante. Oh ya yang di belakang Jonathan itu Steven, temannya Jonathan," jawab Naila.
"Hai Jessica," ucap Steven.
"Hai juga Steven," ucap Jessica sambil tersenyum.
"Jonathan..," panggil Jessica.
"Iya, kenapa panggil panggil aku, kangen sama aku?" ucap Jonathan.
"ihh tingkat kehaluan lu tinggi amat ya. Oh ya mumpung ada dokter periksa kepala lu tuh siapa tau aja ada masalah," ucap Jessica.
"Sudah.. sudah.. Jangan berisik," ucap Ibu.
"Tau ya Tante, Jessica nya bandel banget ngejek saya terus," ucap Jonathan.
"Eh lu ga usah ngejek gua juga ya," ucap Jessica.
Mereka semua tertawa melihat Jessica dan Jonathan yang sedang bertengkar padahal dalam hati mereka sudah tumbuh rasanya cinta dan salah satu dari mereka tidak ada yang mau menyatakan rasa cintanya.
"Udah ya kalian ini dibilangin dari tadi, jangan ribut nanti kalian tau taunya jodoh loh," ucap Ibunya.
"Ihh.. Ibu," ucap Jessica dengan pipi merahnya.
"Tante ini kalo bercanda bisa aja" Ucap Jonathan.
"Hahaa.. Tapi kalo kamu menantu Ibu juga sebenarnya Ibu bakal restuin," ucap Ibu Jessica.
"Ciee Jessica," ucap Naila.
"Cie Jonathan," ucap Steven.
"Saya juga tidak keberatan punya Ibu mertua seperti Tante," ucap Jonathan.
"Ihh Jonathan. Maksud lo apa?!" teriak Jessica.
"Ah iya, Steven kita pergi beli minum soda yuk," jawab Jonathan.
"Tapi ingat ya menantuku awas kamu melukai hati anak saya dan kamu tidak boleh sering minum soda karena tidak baik untuk kesehatan," ucap Ibunya Jessica.
"Baiklah Ibu," jawab Jonathan.
Blush... blush.. Muka Jessica langsung memerah seketika.
"Ehh kayak nya muka Jessica jadi merah deh," ucap Steven.
"Ihh apaan sih," ucap Jessica.
"Ya sudah aku belikan air minum untuk kalian ya, oh ya Steven, Tante, dan Jonathan mau minum apa?" tanya Naila.
"Aku soda saja. Thanks ya Naila," ucap Steven.
"Kalo Tante air putih saja," ucap Ibunya Jessica.
"Aku juga sama kayak Steven saja," ucap Jonathan.
"Oh iya Ibu mau pergi keluar ya menghirup udara segar dulu. Ibu dan Naila akan belikan air minum, Steven dan Jonathan jagain Jessica ya," ucap Ibunya Jessica.
"Siap Tante," ucap Jonathan.
"Oh ya Jon, gau mau minta maaf ya soal gelangnya," ucap Jessica.
"Iya gak papa kok lagian seharusnya gua yang minta maaf ke lu karena gelang itu jadinya lu jadi sakit gini," ucap Jonathan kepada Jessica.
"Ehem.. gua kayaknya jadi nyamuk deh di sini gua mau keluar aja ya," ucap Steven.
"Ya udah sono keluar aja gak ada yang ngelarang kok," ucap Jonathan sambil mengusir Steven.
"Ehh kasian tau dia kan udah cape- cape kesini terus lu usir gitu aja," ucap Jessica kepada Jonathan.
"Eh dia itu cape apanya coba, orang gua yang nganterin dia pake motor tau, seharusnya gua yang ditanya cape gak gitu loh," ucap Jonathan.
"Ihh males banget gua ngomong sama lu," ucap Jessica kepada Jonathan.
"Awas lu ya!" ucap Jonathan.
Dan saat Jessica ingin minum tiba tiba..
Bunyi gelas jatuh yang mengagetkan semua orang itu membuat mereka panik.
"Jessica lu gak apa apa," ucap Jonathan.
"Jangan ditanya doang, dibantuin dong Jon," ucap Steven.
"Jessica, lu kenapa gak bilang gua kalo lu mau minum?" tanya Jonathan sambil membereskan pecahan gelasnya.
"Ya abisnya lu ngeselin sih," ucap Jessica.
"Aww..," teriak Jonathan yang terkena pecahan gelas.
"Aduh lu gak apa apa kan Jon, sini tangan lu," ucap Jessica yang sedang berusaha menghentikan darah dari tangan Jonathan.
"Ehemm...Gua keluar dulu deh," ucap Steven.
"Udah gak apa apa kok Jessica tangan gua," ucap Jonathan sambil tersenyum.
Beberapa menit kemudian Jonathan selesai membersihkan pecahan gelas lalu datang Steven.
"Jessica, Jonathan ditunggu sama Ibunya Jessica dan Naila di taman ya," ucap Steven.
"Owh ok. Thanks ya Steven, nanti saya akan segera kesana," ucap Jessica.
Saat mereka tiba di taman ternyata Ibunya Jessica dan Naila sedang menunggu mereka sambil membawakan snack dan cemilan lainnya.
"Wah Ibu mertua memang sangat baik sampai menyediakan segala nya untuk saya dan Jessica," ucap Jonathan.
"Wah ternyata dia benar benar ingin menjadi menantuku yaa," ucap Ibu sambil menyentil kepalanya Jonathan.
"Aw.. Tante aku tadi udah terluka karena Jessica masa Tante sekarang menyentil saya," ucap Jonathan sambil memperlihatkan luka nya.
"Hais kasiannya. Eh itu tuh cuman ke gores tau," ucap Ibunya Jessica sambil mencubit hidungnya Jonathan.
"Oh ya tante tadi kan Jessica membantu Jonathan menghentikan darahnya yang mengalir loh," ucap Steven sambil tertawa.
"Wah masa, nanti kamu ceritakan ke aku pas perjalanan pulang ya," bisik Naila kepada Steven.
"Kalo kamu berani ceritain yang tadi, aku gak segan-segan mencekik lehermu," ucap Jessica sambil mencubit tangan Steven.
"Dengar tuh kata Jessica," ucap Jonathan.
"Wahai temanku, apakah kamu tidak mau membantuku? Cubitan Jessica sangat menyakitkan apalagi jika dia mencekik leherku," ucap Steven yang ketakutan.
"Oh maaf kan aku, kawan. Tapi aku lebih memilih Jessica," ucap Jonathan.
"Bagus Jon," ucap Jessica.
"Sudahlah Jessica kasian tau Steven sepertinya sudah kesakitan tuh," ucap Naila kepada Jessica.
"Ok baiklah," ucap Jessica kepada Naila.
"Nak jika kamu nanti menjadi suami anak ku, tolonglah buat dia bersikap lembut seperti wanita dan tidak seperti cowo," ucap Ibunya Jessica sambil menepuk pundaknya Jonathan.
"Baik Bu," bisik Jonathan.
"Hais Ibu aku masih disini dan aku masih mendengarnya, mengerti tidak Jonathan," ucap Jessica sambil menyubit Jonathan.
"Iya nak ada apa?" tanya Ibu Jessica dengan pandangan polos.
"Aww.. Sakit Jess.. Ibu tolonglah aku," ucap Jonathan.
"Nak Ibu minta maaf ya Ibu tidak mengenal mu nak," ucap Ibu Jessica kepada Jonathan.
Mereka semua tertawa dan mengobrol sampai sore dan akhirnya Jessica harus kembali ke ruangan agar tidak terlalu cape lalu dokter datang dan berkata bahwa nanti siang Jessica sudah boleh ke sekolah. Kabar yang dinanti Jessica pun tiba dan membuat Jessica gembira.
"Tapi hari ini kamu harus istirahat jika besok pagi kamu masih lemah maka kamu harus dirawat kembali," ucap Dokter.
"Baiklah Dok," ucap Jessica.
"Dan besok saya datang untuk pembayaran administrasi," ucap dokter sambil berjalan keluar.
"Baik Dok," ucap Ibu Jessica.
"Oh iya anak anak mendingan kalian pulang saja duluan ,kalian pasti cape," ucap Ibunya Jessica.
"Ya udah tante saya pamit dulu," ucap Steven.
"Saya juga pamit Tan," ucap Naila.
"Dan kamu masih mau disini toh, gak mau pulang lalu mau nginep disini," ucap Ibunya Jessica kepada Jonathan.
"Aku masih mau disini Tante nemenin Jessica," ucap Jonathan.
"Ya sudah, Ibu titip Jessica mau pergi beli makan malam," ucap Ibunya Jessica kepada Jonathan.
"Lah buat siapa Tante?" tanya Jonathan.
"Ya buat tante lah masa tante gak makan ikut kayak Jessica apa, makan cairan infus juga," ucap Ibunya Jessica.
"Owh gitu toh Tan," ucap Jonathan.
"Eh Jon aku mau nanya, kok kamu tadi bisa dateng nya jam 12 kan itu masih jam sekolah," ucap Jessica.
"Ya jadi aku itu tadi bolos pas jam istirahat kedua," ucap Jonathan.
"Iss... Bandel ya kamu," ucap Jessica.
"Ya abisnya kamu bikin aku panik sih. Yaudah sekarang kamu harus cukup tidur jadi kamu tidur gih," ucap Jonathan.
"Ya udah deh tapikan ini masih jam tujuh," ucap Jessica.
"Kan dibilang dokter kamu harus istirahat jadi kamu harus bobo dari sekarang," ucap Jonathan.
"Ya udah tapi kamu harus ceritain sebuah cerita dulu," ucap Jessica.
"Ya udah. Jadi disebuah desa terdapat peri yang sedang sakit dan sedih dan sebuah kurcaci yang menemaninya. Dan ternyata kurcaci tersebut menyukai peri itu dan sang peri memberi tujuh syarat agar cinta kurcaci diterima oleh sang peri," ucap Jonathan sambil mengelus rambut Jessica.
"Syarat yang pertama adalah sebuah bunga diatas hutan yang menyeramkan bahkan seseorang yang masuk kedalamnya tidak akan bisa keluar kembali, tapi karena cinta yang besar kepada peri itu maka kurcaci berusaha mendapatkan bunga nya dan akhirnya kurcaci itu memdapatkan bunga nya. Konon bunga itu bisa menyembuh kan penyakit sang peri," ucap Jonathan.
"Terus syarat kedua apa?" tanya Jessica.
"Sekarang waktunya kamu tidur ya nak," ucap Ibunya.
"Baik Bu tapi janji nanti lanjut lagi ceritanya," ucap Jessica.
"Ok. Selamat tidur Jessica," ucap Jonathan.
"Tante aku pamit pulang dulu ya," ucap Jonathan.
Saat Jonathan pergi Jessica pun tertidur pulas.
"Andai Jonathan memang jodoh mu nak, Ibu pasti tidak akan khawatir lagi dengan mu karena Jonathan menurut Ibu dapat menjaga kamu dengan baik," ucap Ibu dalam hati.
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
1stmutia
baca lagi....
semangat Thor ....
salam hangat dari fountain-satu hati 2 jiwa 🖤🖤
2020-09-04
0
RA💜<big><_
semangat...
mampir yuk ke novelku yang berjudul
nona Melawan Tuan Muda
salam santun dariku Rija Annisa
2020-08-20
0
ig : skavivi_selfish
Jessica 😉
2020-08-15
1