Pertemuan ~
Sehari setelah pernikahan Ibu Jessica dengan Ayahnya Kristian dan Aleta. Ia bersama Kristian dan Aleta sudah merencanakan sebuah pertemuan dan sudah direncanakan kemarin malam lewat HP.
"Makasih ya kalian selalu ada buat aku," ucap Jessica.
"Kita kan kakak adik, jadi harus saling menemani dan mendukung ya kan," ucap Aleta.
"Yap betul itu," ucap Kristian.
"Dan sepertinya untuk kakak Kristian sekarang waktunya untuk mencarikan pacar untukmu?" ucap Jessica sambil tertawa.
Jessica dan Aleta tertawa terbahak bahak.
"Hei adik adik ku yang paling manis ini, benar benar mencari masalah ya," ucap Kristian sambil mencubit hidungnya Jessica dan Aleta.
"Aww... Sakit kak Kristian. Kakak kamu sangat jahat," ucap Jessica sambil berpura pura menangis.
"Kakak kamu benar benar jahat," ucap Aleta sambil berpura pura menangis.
Semua orang yang ada di mall langsung menatap mereka.
"Haiss. Sudah sudah jangan menangis lagi, terserah apa yang kalian inginkan akan aku berikan asalkan kalian tidak menangis lagi ya," ucap Kristian yang berusaha menenangkan mereka.
"Janji ya apa pun yang aku mau kakak akan berikan," ucap Jessica.
"Iya-iya," ucap Kristian.
"Baiklah, janji tetaplah janji," ucap Jessica dan Aleta.
Mereka akhirnya pergi ke toko baju dan sepatu untuk membeli semua yang mereka mau.
"Ternyata ini yang mereka rencanakan. Ya Tuhan dompet ku sudah menipis. Dasar dua iblis kecil ini," ucap Kristian dalam hatinya sambil menggelengkan kepala.
Setelah Jessica dan Aleta kelelahan akhirnya mereka bertiga pergi makan tiba-tiba seseorang memanggil Kristian dari belakang.
"Hei bro, apa kabar?" tanya Andhika.
"Hei Andhika sama siapa lu kesini," ucap Kristian.
"Gua sendirian kesininya, kalo lu?" ucap Andhika.
"Gua sama adik-adik gua yang udah pernah gua ceritain itu," ucap Kristian.
"Owh ini adik adiknya Kristian. Hai," ucap Andhika kepada Aleta dan Jessica.
"Hai kak Andhika. Aku Aleta ini Jessica," ucap Aleta sambil tersenyum.
"Em.. Kak Kristian kita ke toilet dulu ya," ucap Jessica sambil menarik tangan Aleta.
"Hei ada apaan Jessica?" tanya Aleta.
"Leta lu ngeliat gak mukanya Andhika mirip banget kayak Jonathan," ucap Jessica.
"Mungkin itu cukan perasaan lu aja, lagian Andhika itu anak dari teman papa gua," ucap Aleta.
"Tapi gua ngerasa mirip dan setiap sikapnya itu kayak bikin gua nyaman aja, sama persis pas gua pacaran sama Jonathan," ucap Jessica.
"Besok malam ada pesta dari keluarga ayah, mungkin dia bakal hadir juga dan lu boleh tanya apa aja sama anak itu. Dan gua yakin kalau Andhika itu bukan Jonathan, si cowo bren*sek itu. Itu semua lu rasain karena lu belum bisa ngelupain tentang Jonathan, 'kan?" ucap Aleta.
"Ya, mungkin bener kata lu," ucap Jessica.
"Nanti kamu di depan Andhika jangan sampai salting cuman karena ke gantengannya itu
Tapi tenang aja gua bakalan usahain untuk kalian berdua bisa nyatu, siapa tau aja cocok?" ucap Aleta kepada Jessica.
"Kenapa sifat lu itu gak beda jauh dari Kak Kristian juga," ucap Jessica sambil berjalan pergi.
"Hei, jelas-jelas aku ini beda dengan Kristian! Kau ini dengar tidak?" ucap Aleta.yang menysul Jessica.
Tepat saat Jessica dan Aleta kembali ke meja makan, mereka berdua masih tetap memasang wajah dinginnya. Keadaannya menjadi sangat canggung dan dingin, sampai Kristian memecahkan keadaan itu.
"Em... Oh ya besok malam kamu datang 'kan ke pesta? Bagaimana jika kita beli baju untuk pesta besok malam supaya hubungan antara keluarga kita semakin dekat" Ucap Kristian kepada Andhika.
"Aku tidak keberatan tapi bagaimana dengan adik-adikmu ini? Apa tidak akan kelelahan?" tanya Andhika sambil memasang senyuman manisnya.
"Saya tidak butuh perhatian dari anda," jawab Jessica dengan begitu dinginnya sambil berdiri dari meja makan dan berjalan duluan.
Aleta hanya menyusul ke arah Jessica sambil mencurigai wajah Jessica.
"Ahh... Aku tahu, kau sudah mulai terpesona dengannya ya?" ucap Aleta sambil menaikan alisnya.
"Apa-apaan kau?! Siapa? Siapa memangnya yang terpesona dengannya? Aku tidak pernah terpesona dengannya sedikit pun." ucap Jessica sambil menutup mulut Aleta.
"Ya, terserah kau saja," ucap Aleta.
Andhika dengan Kristian berjalan di belakang mereka berdua seakan-akan menjadi penguntit.
"Hei jika aku boleh jujur, adik mu benar benar cantik dan mereka memiliki kepribadian yang berbeda," ucap Andhika kepada Kristian dengan suara kecilnya.
"Cobalah untuk mendekati salah satu dari mereka, apalagi Jessica," jawab Kristian.
"Memang nya ada apa dengan Jessica?" tanya Andhika kepada Kristian.
"Jadi pas gua sama Jessica pas SMA gua pernah menyukai dia tapi dia sudah punya orang lain dan 2 tahun lalu Jessica dengan pacarnya putus padahal gua tahu seberapa besarnya cinta mereka berdua saling dan akhirnya Jessica tidak pernah terbuka dengan laki laki mana pun selain aku," jawab Kristian dengan bangga.
"Jadi lu suka sama adik lu sendiri?! Terus masalahnya apa sampai mereka berdua putus?" tanya Andhika.
"Dulu kan gua belum saudaraan sama dia jadi perasaan bisa aja muncul tiba-tiba tapi Tuhan membuat Jessica bisa tetap berada dekat denganku sebagai saudara dan perasaan suka itu berubah jadi kasih sayang seperti saudara biasanya. Masalah putusnya mending lu tahunya nanti tapi yang pasti Jonathan yang mutusin Jessica duluan," ucap Kristian.
"Owh jadi lu sama dia kakak adik tiri. Ok gua juga gak peduli dengan masa lalunya Jessica yang paling penting sekarang gua harus bisa bikin dia terpesona dengan gua karena dia satu-satunya cewek yang berani bersikap dingin kayak gitu ke gua," ucap Andhika.
"Heh jangan macam macam lu, walaupun gua sama Jessica cuman kakak adik tiri tapi gua sama dia itu deket banget kayak kakak adik kandung dan kalo lu bikin dia jadi sedih lagi gua bakalan kasih pelajaran," ucap Kristian kepada Andhika.
"Siap. Gua janji gak akan buat dia sedih lagi," jawab Andhika.
Saat sampai di toko busana, Andhika terus mencoba berbagai cara untuk mendekati Jessica tapi sikap dingin yang dia terima.
"Jessica sepertinya gaun ini cocok untuk mu," ucap Andhika kepada Jessica
"Maaf saya bisa memilih sendiri gaunnya," jawab Jessica kepada Andhika.
"Jessica kamu coba kesini liat gaunku, apakah bagus atau tidak?" ucap Aleta kepada Jessica.
"Tunggu Aleta," jawab Jessica.
"Bagaimana? Berhasil?" ucap Kristian.
"Gak. Aku bakalan terus berusaha supaya Jessica tidak bersikap dingin terhadapku," ucap Andhika kepada Kristian.
"Usaha mu memang sangat bagus tapi halu mu terlalu tinggi nak," ucap Kristian sambil menepuk pundaknya Andhika.
"Lihat saja nanti juga Jessica akan terpesona dengan ku," ucap Andhika.
"Tapi jika kamu permainkan Jessica aku tidak segan-segan membunuhmu," ucap Kristian.
Andhika hanya menggangguk dan berjalan mendekati Jessica.
"Jessica ini model gaun terbaik, bagaimana jika kau mencobanya?" ucap Andhika kepada Jessica.
"Sudahlah, coba pakai saja dulu," Ucap Aleta sambil mendorong Jessica ke ruang ganti.
Jessica keluar bersama Aleta dari ruang gantinya dan semua orang terpesona bahkan pegawai toko tersebut memberikan pujian kepada dua wanita itu.
"Sudah langsung beli saja yang ini. Kau juga suka 'kan?" ucap Aleta sambil tersenyum pada Jessica.
"Yap kau terlihat sangat anggun saat memakai gaun ini," ucap Kristian sambil melihat Jessica dari bawah sampai ke atas.
"Tapi gaunnya terlalu terbuka sekali. Aku agak tidak nyaman," ucap Jessica.
"Bukankah itu akan memancarkan pesonamu? Dan tubuhmu itu sangat pas saat memakai gaun ini mungkin kau punya bakat untuk menjadi model," ucap Andhika yang terpesona.
"Ya, gaunnya benar-benar seperti di buat untuk anda," ucap seorang pelayan.
"Baiklah, aku beli," ucap Jessica.
Setelah pembayaran selesai maka mereka lanjut ke toko yang lain.
"Jessica ayok kita berkeliling kembali, siapa tau ada gaun yang bagus lagi, kan sayang kalo cuma beli satu gaunnya," ucap Aleta sambil merangkul Jessica.
"Belilah sepuas hati kalian, kakak akan menyusul ke sana," ucap Kristian kepada adik adiknya.
"Sebenarnya Aleta yang lebih tua atau Jessica?" tanya Andhika kepada Kristian.
"Sebenarnya kami cuman beda tanggal saja dan kebetulan gua, Aleta dan Jessica lahir di bulan Agustus," ucap Kristian.
"Owh berarti tiap bulan Agustus keluarga lu ngerayain 3 anak ultah sekaligus atau satu satu," ucap Andhika.
"Satu satu lah, kan gua 21 Agustus, 23 Agustus Aleta, 25 Agustus Jessica," ucap Kristian kepada Andhika.
"Daebak! Berarti lu zodiak leo sedangkan adik perempuan lu semuanya Virgo bener kan?" ucap Andhika.
"Tuh tau. Udah lu pilih baju lu dulu buat pesta nanti gua yang bayarin, gua ketempat adik-adik gua dulu ya," ucap Kristian.
Setelah semua nya selesai memilih baju untuk pesta besok malam, mereka saling berpamitan dengan Andhika lalu pulang kerumah.
"Ayah, Ibu kami pulang," ucap Kristian.
"Wah anak-anak ku semuanya sudah selesai belanjanya dan kalian tidak lupa untuk beli baju buat pesta besok malam kan"? ucap Ayah.
"Sudah siap semuanya kok Ayah," ucap Aleta.
"Kalian pergi tidur ya, besok kalian harus bangun pagi pagi karena Ibu ada sesuatu untuk kalian," ucap Ibu.
"Baiklah Bu. Selamat malam Ayah, Ibu," ucap Aleta, Kristian dan Jessica.
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
ayyona
jempol lg
2020-08-15
0
Sept September
jempollll lagi buat Kakak
2020-08-03
0
Ishiba Aoi
Hola... aku dtang bwa like, smngat thor!
2020-08-03
0