Naila

Masih dihari yang sama, Anum sudah pulang ke rumahnya Syakir sambil mengerucutkan bibirnya. Juwita yang melihat pun langsung terkejut melihat Anum kotor penuh lumpur.

"Assalamualaikum"

"Waalaikum salam, ya Allah Num, kenapa kau kotor penuh lumpur seperti ini, apa yang terjadi?" tanya Juwita. Anum semakin mengerucutkan bibirnya.

"Aku kesel kak, keseeeeeel pake banget" jawab Anum sambil menggerutu. Syakir dan Hafis pun datang.

"Assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

Syakir malah tersenyum senyum melihat Anum penuh lumpur apalagi melihat bibir Anum yang cemberut sedari tadi.

"Abi, Anum kenapa?" tanya Juwita.

"Anum abis membajak sawah" goda Syakir hingga Juwita mengernyit.

"Kak Syakir jahat deh" gerutu Anum.

Syakir pun menyuruh Anum untuk membersihkan diri.

"Mandi sana, nanti ceritakan apa yang terjadi, kakak ingin dengar ceritamu" pinta Syakir. Juwita pun mengajak dan membantu membersihkan baju Anum yang penuh dengan lumpur. Setelah mandi dan berganti pakaian, Anum pun duduk di teras belakang bersama Syakir dan Juwita serta Hafis dan Anabila.

"Coba ceritakan, gimana ceritanya sampai ustad Athar menuduhku menculik Hafis?" pinta Syakir.

"Aku kan tadi jalan jalan sama Hafis keliling pesawahan. Gak ada angin gak ada hujan, tiba tiba ustad Athar datang dengan salah satu santri putra dan langsung menuduhku mau menculik Hafis. Dan yang lebih kesalnya lagi si Hafis gak mau bilang kalau aku ini tantenya, nyebelin banget kan" gerutu Anum. Syakir malah tertawa.

"Dimaklum saja Num, ustad Athar kan belum mengenalmu, apalagi kau membawa Hafis ke pesawahan yang hampir melewati batas pesantren, tidak salah jika dia menyangka kalau kau mau menculik Hafis. Dan soal Hafis yang nyebelin karena tidak mau mengaku keponakanmu, mungkin itu namanya kualat karena kau sering menggoda dan meledek Tante Zahira" tutur Syakir. Lagi lagi Anum cemberut.

"Baru hari pertama liburan saja sudah ngeselin seperti ini, gimana hari berikutnya" ucap Anum.

"Tidak boleh bicara seperti itu, besok pagi pergilah main ke asrama santri putri, carilah teman disana, kau kan bisa main bareng bersama mereka" ucap Juwita. Anum pun mengangguk pasrah.

Anum langsung menghubungi Hawa dan Silmi melalui video call. Seketika itu pula Silmi dan Hawa langsung mengangkatnya. Dan terjadilah rumpi antara personil trio Kwek Kwek. Hawa yang kini sedang berada di sungai sedang menemani Riziq dan mang Dirman yang sedang mancing di sungai, sementara Silmi yang kini sedang memanen buah tomat di perkebunan bersama ustad Usman dan ustad Soleh.

"Assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

Hawa merasa heran melihat kedua sahabatnya itu cemberut tak jelas.

"Kalian berdua kenapa?, kenapa muka kalian nampak kusut seperti itu?" tanya Hawa.

"Aku lagi bete nih, aku lagi memanen buah tomat di kebun, aku disuruh Abi untuk menghalu tingkat dewa, dia menyuruhku untuk membayangkan kalau aku sedang memanen buah stroberi dipuncak" tutur Silmi. Hawa dan Anum pun langsung tertawa.

"Ha ha ha, Pakde Usman pengertian sekali"

"Kau sendiri kenapa Anum cemberut seperti itu, bukankah kau sedang pergi liburan ke pesantrennya kak Syakir?"

"Aku lagi kesel, tadi ketemu pemuda rese, aku dikira mau menculik Hafis. Masa iya, muka cantik dandanan Sholehah begini dikira culik" tutur Anum sambil menggerutu.

"Hawa, kau sedang apa berada di sungai, apa kau sedang mencuci pakaian?" tanya Silmi.

"Aku sedang menemani Abi berondong mancing di sungai" jawab Hawa. Mereka pun mengobrol ngobrol hingga lupa waktu.

_ _ _ _ _ _

Pagi pagi sekali Anum sudah bersiap untuk pergi berjalan jalan keliling pesantren, iya pergi sendirian karena Hafis sedang pergi main bersama teman-temannya.

"Mau pergi ke asrama putri?, mau kak Juwi antar?" tanya Juwita.

"Tidak usah kak aku sendiri saja, lagi pula Anabila kan masih tidur"

"Ya sudah hati hati ya, hapenya bawa nanti hubungi kakak kalau ada apa-apa" pinta Juwita. Anum pun mengangguk. Tiba-tiba Fajri datang dengan membawa beberapa berkas yang ia bawa untuk diberikan pada Syakir.

"Assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

Fajri pun memberikan berkas itu pada Juwita karena ia tau Syakir sedang pergi ada urusan.

"Titip ya mba Juwi"

"Iya nanti saya sampaikan" jawab Juwita.

Fajri pun tersenyum melihat Anum sudah berdandan rapih.

"Hati hati sudah berdandan rapih terus kepeleset lagi ke sawah" goda Fajri hingga Anum mengerucutkan bibirnya.

"Ikh kak Fajri ngeledekin aja"

"Num, sepertinya kau datang kemari bukan hanya untuk menghabiskan waktu liburan ya, tapi untuk cari jodoh juga ya" goda Fajri.

"Idiiih apaan sih kak Fajri" jawab Anum sedikit malu. Fajri malah tertawa kecil.

"Kak Fajri ngomong ngomong kenapa belum menikah, kak Syakir saja sudah punya dua orang putra, ko kak Fajri belum menikah, belum punya calon ya?" goda Anum. Fajri sudah tersenyum malu.

"Ha ha ketahuan belum punya calon. Aku punya temen kak namanya Hawa dan Silmi, siapa tau kak Fajri ada yang suka" ucap Anum. Fajri malah tertawa.

"Kak Fajri memang belum menikah, tapi kak Fajri sudah punya tambatan hati" jawab Fajri.

"Cantik gak kak?"

"Cantik dong" jawab Fajri.

"Luar dalem gak cantiknya?" tanya Anum kembali. Fajri pun terdiam hingga beberapa saat baru mengangguk. Anum yang melihat ekspresi wajah Fajri pun merasa ragu.

"Ko aku ragu ya kalau perempuan yang disukai kak Fajri itu cantiknya luar dalem" batin Anum.

"Sana katanya mau jalan jalan. Ingat ya jangan terlalu memikirkan jodoh, belajar saja yang bener" pinta Fajri. Anum pun mengangguk. Setelah kepergian Fajri, Anum pun pergi berkeliling sendirian, ia berdiri sambil menatap sungai kecil yang jernih. Mau menemui dan berkenalan dengan para santri disana Anum merasa malu hingga ia hanya berdiri sendirian. Tiba tiba ada seorang santri putri seusianya yang datang mendekatinya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

Anum pun tersenyum.

"Hai, kau pasti Anum ya, adiknya ustad Syakir?" tanya perempuan itu. Anum pun mengangguk.

"Kenalkan aku Naila, aku santri putri disini" ucap Naila memperkenalkan diri sambil merentangkan tangannya.

"Aku Anum"

Anum pun menjabat tangannya Naila.

"Kenapa sendirian saja, ayo kita kumpul sama yang lain" ajak Naila. Anum pun mengangguk dan ikut bersama Naila bertemu dengan para santri putri. Mereka pun berkenalan satu sama lain. Anum merasa punya banyak teman sekarang. Setelah lama ngobrol ngobrol, Anum pun izin pamit.

"Nai, aku izin pamit pulang ya, takut kak Juwita mencariku" ucap Anum.

"Aku antar kau pulang ya" pinta Naila. Anum pun mengangguk. Mereka pun berjalan pulang berdua.

"Anum, apa kau sudah menikah?" tanya Naila. Anum pun menggeleng.

"Aku belum menikah, calon pun belum punya" jawab Anum. Anum pun menatap Naila.

"Kau sendiri sudah menikah?" tanya Anum balik.

"Aku belum menikah, tapi aku sudah di khitbah" jawab Naila. Anum pun tersenyum.

"Waah kau sudah punya calon ya, berarti sebentar lagi menikah dong"

Naila hanya tersenyum.

"Calon mu dari pesantren ini juga?" tanya Anum.

"Hmmm, dia salah satu guru pembimbing disini" jawab Naila.

"Jangan jangan kak Fajri yah?" tebak Anum hingga Naila menatap Anum.

"Kau kenal ustad Fajri?" tanya Naila. Anum pun mengangguk.

"Tentu saja kenal, kita kan masih sodara" jawab Anum. Naila pun tersenyum.

"Tapi bukan dia calon suamiku"

"Lalu siapa?"

"Calon suamiku ustad Athar" jawab Naila.

Anum pun terdiam lalu menatap Naila.

"Ustad Athar?"

"Hmmm, apa kau mengenalnya?" tanya Naila.

"Kenal sih nggak, tapi kemarin sempat ketemu" jawab Anum.

"Jadi ustad Athar yang nyebelin itu adalah calon suaminya Naila. Mungkin bagi Naila pertemuan nya dengan ustad Athar adalah pertemuan yang manis bagaikan madu, tapi bagiku pertemuan dengan ustad Athar adalah sebuah yang pahit bagaikan empedu" batin Anum.

Terpopuler

Comments

marlina djalis

marlina djalis

Asyiiik kisah Anum ...
lanjuuut Thor

2023-06-26

1

Neulis Saja

Neulis Saja

but nai, don't jealous with Anum

2022-11-23

1

imam gumnawa

imam gumnawa

semangat thor..
kasih anum bahagia..

2021-06-08

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!