Ch.2

"Dia bukan malaikat, tapi syaiton"

Aku merasa sebal. Clea Luxia, anak perempuan dari keluarga Duke Luxia yang dikenal dengan pembuat onar di kerajaan Belios. Kekejamannya tidak diragukan lagi. Yang dia bilang hukuman kecil, bagi pendengarnya itu adalah sebuah neraka.

Duke Luxia tidak memperdulikan Clea. Dia mengabaikannya sejak Clea terlahir hanya karena Clea adalah anak dari wanita yang tidak di cintanya. Duke dan Ibu Clea menikah karena pernikahan politik.

Ibu Clea, Rosette meninggal karena bunuh diri. Dia frustasi karena di abaikan oleh orang yang dicintainya, Duke.

"Bodoh. Orang seperti Duke tidak patut di cintai. Lihatlah, anak perempuan satu-satunya dibuang di tempat lain."

Clea Luxia memiliki satu kakak laki-laki yang akan menjadi pewaris selanjutnya keluarga Luxia, bukan kakak sih, tapi karena peraturan anak laki-laki yang menjadi pewaris keluarga, maka Clea dijadikan anak kedua, padahal usia mereka lebih tua Clea dua bulan. Lalu juga satu adik laki-laki. Mereka berbeda Ibu dengan Clea. Ibu mereka berdua adalah Irene, Duchess Luxia, wanita yang dicintai oleh Duke. Namun dia telah meninggal karena sebuah penyakit dan itu saat usia adik Clea satu tahun dua bulan.

...| Status Character |...

...Name : Clea Luxia...

...Age : 15th...

...Height : 155cm...

...Level Character : 0...

...Skill : Dark Magic...

...+...

Usia Clea sekarang adalah lima belas tahun. Berarti kakak Clea juga berusia lima belas tahun, tahun ini, mereka selisih dua bulan. Lalu adiknya berusia empat belas tahun.

"Bagus syaiton itu menempatkan ku di saat ini. Namun saat usia ini Clea diusir dari rumah induk ke paviliun barat tanpa pelayan. Haduh.. terserahlah, mau diusir atau tidak itu tidak penting. Aku akan Menjadi pengangguran kaya yang damai."

Itu adalah cita-cita semua orang bukan? Mereka bilang tempat ini adalah paviliun terbengkalai yang sudah lama tidak dihuni. Tapi apa yang mereka katakan itu sepertinya tidak benar. Ini bahkan susah termasuk mewah. Sultan mah BIASALAH!.

Maunya sih begitu, tapi sepertinya itu tidak akan mudah. Banyak sekali kemungkinan jika takdir Clea akan seperti dalam novel, atau berubah karena aku yang masuk ke dalam tubuhnya.

"Ya sudah pasti akan berubah. Secara beda orang yang ada di sini-"

Tiba-tiba cacing pita dalam perut demo menandakan lapar. Aku menepuk jidat. "Aku lupa kalau Clea jarang sekali makan karena terkadang tidak ada makanan disini. Baiklah, baiklah aku akan mencari makanan untuk perutmu.... Eh, sudah jadi perutku yak." Aku tertawa pada diriku. Mempersiapkan diri. Di sini hanya ada gaun dengan banyak renda. Aku jijik melihatnya.

"Dia terlalu.. akh! Seleranya sangat membagongkan!" Aku sebal melempar kesana kemari gaun-gaun itu, akhirnya aku menemukan satu gaun yang tak berenda. Aku akan memakai itu saja.

Aku menyisir rambut pajang putihku dengan rapi. Masih terurai dengan anggun. Selesai. Aku membawa sekantung uang koin perak ke dalam ta-

"Eh? Kan aku punya.. Inventory."

...| Inventory |...

Aku memasukkan kantong koin itu ke dalam inventory, seketika kantong itu lenyap di udara kosong. "Sempurna. Saatnya pergi."

Aku keluar dari kamar, berjalan menyusuri lorong-lorong yang sepi tanpa penghuni. Sialnya..

"Sebenarnya... Pintu keluarnya kemana?"

Aku tersesat. Ah sial. Katanya paviliun terbengkalai, nah ini apa? Istana terbengkalai iya. Luas banget tempatnya. Aku berdecak sebal, melihat sebuah jendela di dinding lorong itu. Aku mendekat, membuka jendela, melihat ke luar. Ternyata ini masih lorong lantai dua.

"Ah sialan. Haduh.. sabar-sabar. Kalau begitu.."

Aku naik ke atas jendela. Bahasanya apa sih? Daun jendela? Bingkai? Atau apa? Ah terserah yang penting aku naik hendak melompat. Aku mengambil ancang-ancang. "Ikke-"

"Apa yang kau lakukan bodoh! Cepat turun dari sana!"

Gerakanku terhenti, aku langsung memegang bingkai kanan jendela, hampir saja terjatuh. Aku menunduk kebawah, melihat seorang anak laki-laki. Entah kenapa, dia menatapku dengan kebencian dan rasa tidak sukanya sangat terlihat. Anak kecil itu, dari mana dia mendapatkan tatapan itu? Lah, dia siapa?

...| Anda bertemu Character lain |...

...Devian Luxia...

Ah, jendela gameku muncul. Dia ternyata anak pertama keluarga ini. Pantas saja dia menatap benci.

"Aku ingin lompat, jadi minggir saja kau-"

"Kau bodoh ya? Ha! Ternyata benar kau sudah gila."

Dia menyebalkan. Tampan, tapi menyebalkan. Itu tidak bisa dikatakan tampan. "Kau, kenapa kau disini? Seharusnya kau ada di rumah induk." Aku bicara, masih naik di bingkai jendela.

"Ayah memanggilmu untuk makan bersama. Ck. Kenapa kau harus ikut sih." Devian menggerutu protes.

Lah, dia yang ngundang dia yang protes. Aku menggeleng heran. "Lalu kenapa kau yang menyampaikan hal itu? Dimana Lubert dan pelayan lain?"

Lubert adalah kepala pelayan di keluarga Luxia. Dia sangat kompeten.

Devian mengangkat bahu. "Ayah yang memintaku langsung. Cepat turun aku sudah lelah mendongak. Dan perhatikan rok mu it- ! "

Devian menunjuk. Aku segera melompat ke bawah, memegang rok. Mendarat dengan sempurna tepat di depan Devian.

...| Skill up |...

...Jump...

Devian tercengang, dia terdiam beku. Aku tersenyum miring. "Cepatlah. Aku lapar."

Aku berjalan melewati Devian. Dia masih terdiam di tempat akhirnya tersadar dari keterkejutannya.

"H-hei kau! Tadi itu- Hei!"

Aku akhirnya pergi dengan Devian ke rumah induk. Jarak saat kami berjalan itu sangat jauh, tiga meter dan tidak berbincang sama sekali.

Sampai di ruang makan rumah induk. Mereka menyiapkan makanan yang lumayan mewah. Daging steak dengan saus barbeque di panggang sampai matang. Duke dengan dua putranya sudah siap dengan makanan mereka. Aku menatap ke arah meja. Lah, kemana jatah makananku? Hanya piring kosong dengan jejeran sendok, garpu, dan pisau makan di sampingnya.

Aku menoleh ke sana kemari. Samar aku dapat mendengar suara tawa dari para pelayan di belakangku. Aku menghela nafas, melihat sepiring buah di depan Devian. Tak tanggung-tanggung, aku mengambil satu buah apel di sana. Mereka bertiga terkejut tertahan. Masa bodoh. Aku kembali duduk memakan buah apel itu. Para pelayan di ruangan menatapku tidak percaya. Abaikan, hanya tatapan syaiton.

"Dasar tak tahu malu." Devian bicara pelan. Aku melirik ke arahnya.

"Maaf, saya lapar jadi tidak bisa menahannya. Ah benar, jika saja anda tidak mengundang makan saya kemari, mungkin saja saya tidak akan kelaparan." Aku tersenyum lembut. Tentu saja ini hanya akting. Aku melanjutkan memakan apel.

"Iblis" Anak kecil di sampingku bicara. Ah, bocil.

...| Dua Character Bertambah |...

...Liven Luxia ( Duke Luxia )...

...+...

...Alvin Luxia...

"Ada yang ingin aku katakan pada kalian."

Duke menyudahi makannya. Mereka berdua menatap Duke, memperhatikan. Aku acuh tak acuh, tetap memakan apel ku.

Samar, aku mendengar helaan nafas dari seorang Duke. Aku abaikan.

"Malam nanti, baginda raja dan yang mulia putra mahkota akan datang ke pesta ulang tahun Devian. Devian, Alvin, kalian harus menyiapkan diri sebaik mungkin. Dan kau, jangan membuat ulah."

Ok. Duke adalah orang yang menyebalkan. Dia bahkan tidak memanggil nama putrinya. Devian terlihat tak senang dengan keputusan Duke.

"Ayah, kenapa dia harus ikut? Itu akan membuat bencana." Devian protes.

"Benar. Dia akan membuat onar sama di pesta ulang tahun ku dulu, ayah." Alvin ikut protes. Aku tidak membantah karena itu benar. Di pesta Alvin yang lalu, Clea membuat keributan dengan menghukum pelayan yang tidak sengaja menumpahkan air minum di depannya. Hanya karena ujung sepatunya basah dia menghukum cambuk pelayan itu sampai terluka parah. Aku menghela nafas tipis. Padahal usianya masih tujuh tahun waktu itu. Kenapa jiwa antagonisnya sudah muncul?

"Ini sudah keputusanku." Duke bicara singkat. Aku terdiam, ini sangat menyebalkan.

^^^つづく^^^

Arigato for reading~(◕ᴗ◕✿)

Terpopuler

Comments

Frando Wijaya

Frando Wijaya

idiot 😒💢 pernikahan politik ini udh jls gk ada cinta..... melainkn neraka

2024-08-05

0

Shic_Stars

Shic_Stars

Tapi sayangnya, Author nggak akan buat alur hidup kamu tenang 🤣

2022-03-08

1

senja

senja

jadi disana pun dia gak dikasih makan ya, sama aja berarti

mereka gak sadar kl dia tu manusia sm kek mereka. . .

gak mikir juga, orang yg gak bs apa2 kok bersikap jahat

2022-01-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!