Bab 04

Ponsel milik tuan Rico terbering, hal itu membuat ia sangat kesal pada siapa yang menghubunginya karena menurutnya itu sangat mengganggu.

"Mas angkat dulu saja, nanti permainannya kita lanjutkan lagi, siapa tau itu penting" ujar perempuan tersebut.

Tuan Rico bangkit dari atas ranjang, mengambil ponsel yang berada di atas meja.

"Lu boleh sampai pagi dengannya sampai malam lagi juga gak apa - apa" ucap Tuan Rico saat tahu ternyata yang menghubunginya adalah pria yang telah menyewa sang istri.

"Dengerin ya baik - baik, istri lo kabur, gue minta duit gue balik !" bentak pria bernama Alex tersebut.

"Jangan becanda kamu".

"Gue serius, udah gue cari - cari tapi gak ketemu, sekarang gue tunggu lo di parkiran !".

Rahang tuan Rico seketika mengeras, ia bener - bener marah kepada istri ketiganya. ia pun segera memakai pakaiannya kembali.

"Mas kita belum selesai" ujar perempuan tersebut.

"Aku harus pergi, ada urusan yang mendesak" ujar tuan Rico dan berlalu meninggalkan perempuan tersebut di dalam sebuah kamar yang ada di club tersebut.

Tuan Rico menghampiri Alex yang sudah menunggunya di tempat parkir di club tersebut.

"Mana duit gue ?!".

"Tunggu ! jelaskan dulu kenapa dia bisa kabur ?!".

"Gue gak ada waktu buat jelasin yang gak penting ! Sini kembalikan duit gue !".

"Gak bisa begitu dong".

Kedua pria tersebut terlibat adu mulut yang sangat sengit, kedua - duanya mudah tersulut emosi karena sama - sama dalam keadaan mabuk. hingga pada akhirnya mau tak mau tuan Rico pun mengembalikan uang milik Alex.

"Dari tadi ke" gerutu Alex dan berlalu meninggalkan tuan Rico.

Setelah kepergian Alex, Tuan Rico pun memasuki mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi, rasa amarahnya tak terbendung lagi.

memasuki pekarangannya, ia segera keluar dari dalam mobil dan menutup pintu mobil dengan sangat kasar.

"Aisha . . Aisha . . Aisha. . keluar kamu" teriak tuan Rico dari teras luar rumahnya, suara itu sangat menggelegar seperti sebuah bom yang meledak. bahkan karena para pelayan lama membukaan pintu rumah untuknya membuat Tuan Rico dengan keras menendang pintu tersebut hingga rusak parah.

Para pelayan datang menghampiri tuan Rico, mereka dengan kompak menundukan kepalanya sebagai bentuk rasa takutnya terhadap majikan mereka.

"Mana Aisha ?" tanya tuan Rico dengan wajah yang penuh amarah dan bola mata yang memerah.

"Di ka mar tu an" ucap salah satu pelayan gugup.

Tuan Rico pun langsung berlari arah kamar Aisha dan membuka pintu kamar Aisha dengan paksa, membuat sang pemilik kamar ketakutan.

Sejak Tuan Rico meneriaki namanya, Aisha sudah bisa menebak jika suaminya marah besar kepadanya. namun tak ada kekuatan besar yang bisa Aisha lakukan untuk terlepas dari amukan sang suami.

"Kenapa kamu kabur hah ?!" Tuan Rico menjbak rambut milik Aisha dari luar kerudungnya.

"Ampun mas . . ampun" ucap Aisha merintih kesakitan.

"Kenapa kamu kabur hah ?!" tuan Rico mengulang kembali pertanyaannya. "Jawab !!" bentaknya.

"Mas aku ini istri mu, sama seperti Mbak Mika dan Sari, tapi kenapa dengan tega mas menyewakan aku kepada lelaki lain" ujar Aisha memberanikan dirinya berbicara.

"Kamu ku nikahi untuk melunasi hutang orang tua mu, harusnya kamu bersyukur kini orang tua mu tak perlu cape - cape bayar hutang" ujar tuan Rico.

"Aku akan membayar hutang orang tua ku asalkan ceraikan aku sekarang juga !".

"Hahahaaa mau cari ke mana uang sebanyak itu, kamu mau jadi wanita penghibur ?" ejek tuan Rico.

"Ketika kita berusaha pasti di situ akan ada jalan".

"Diam kamu !!! ikut aku sekarang" tuan Rico menarik lengan Aisha agar mengikuti langkahnya. Aisha pun ketakutan jika dirinya akan di bawa pada pria yang telah menyewanya.

Para pelayan hanya bisa terdiam mematung, tak ada yang berani menghentikan aksi tuan Rico yang menyeret paksa Aisha.

"Ke mana Mika dan Sari ?" tanya Tuan Rico.

"Nyonya pergi dari tadi dan belum pulang sampai sekarang" jawab Bi Ijah dengan suara yang gemetar.

"Ahhkkhhh punya dua istri tapi hobi sekali keluyuran" gerutu tuan Rico kesal.

Waktu sudah menunjukan pukul satu malam, suasana malam itu terasa sangat dingin karena gerimis yang tak kunjung berhenti. Tuan Rico menyeret Aisha menuju sebuah gudang yang berada di bagian belakang rumahnya.

"Ini hukuman untuk kamu, karena kamu gagal bekerja malam ini !" tuan Rico mendorong tubuh Aisha kedalam sebuah gudang yang penuh dengan barang bekas, hanya ada lampu kecil yang menerangi ruangan itu. pintu ruangan tersebut di kunci dari luar.

"Mas keluarkan aku dari sini" teriak Aisha seraya menangis.

"Diam jangan berisik atau hukuman mu akan ku tambah lagi !!" ancam tuan Rico.

"Buat kalian semua tidak ada yang boleh membuka atau pun mengasih makanan untuk dia tanpa perintah dari saya, kalau kalian melanggar akan tau akibatnya" Ancam tuan Rico kepada seluruh pelayan di rumahnya. setelah itu ia pergi meninggalkan rumahnya.

Sementara Aisha hanya bisa menangis di dalam sebuah gudang, berteriak sekencang mungkin pun tak akan ada gunanya. ia mencoba merapihkan barang - barang yang ada di gudang tersebut, mencari - cari barang yang bisa di jadikan alas untuk tempat duduknya.

"Ya allah semoga hamba bisa melewati semua ujian ini" doa Aisha.

Terlintas dalam bayangannya, seseorang yang merupakan cinta pertamanya, seorang lelaki yang setia menemaninya yang kini ia tinggalkan dengan seribu kebohongan.

"Andai aku tak menuruti kemauan ayah dan Ibu mungkin aku tidak akan mengalami hal seperti ini" gumamnya dalam hati.

"Bani maafkan aku, aku telah berbohong kepadamu, tapi aku janji aku akan kembali tepat waktu sesuai janji yang pernah ku ucapkan pada mu, ku harap kamu di sana bisa setia menjaga hati kamu" ucap Aisha. ada rasa sesal karena ia telah membohongi sang kekasih tapi ia juga tak punya keberanian untuk berkata jujur pada kekasih hatinya.

Malam yang semakin larut, hingga membuat Aisha tertidur walau hanya dengan beralaskan kardus bekas.

...🌾🌾🌾...

Di sebuah tempat karaoke, seorang wanita sedang menikmati sebuah alunan lagu bersama pria yang merupakan kekasih hatinya.

Mereka tertawa riang seakan - akan mereka tak punya beban dalam hidupnya, tak peduli waktu yang sudah larut malam, yang terpenting baginya sekarang menghabiskan malam ini bersama kekasih hatinya.

"Kamu yakin gak akan pulang sekarang, nanti ada yang nyariin kamu" ujar pria tersebut.

"Aku ingin malam ini bersama mu sayang, aku yakin dia juga sedang menikmati malamnya bersama perempuan lain" ujar si wanita tersebut.

"Heran aku sama kalian kenapa kalian tidak pisah saja".

"Haaa, belum waktunya sayang, tapi yang terpentingkan sekarang kita masih bisa bersama" ujar wanita tersebut seraya bergelayut manja pada sang kekasih.

...🌾🌾🌾🌾🌾...

Jangan lupa baca juga karya author yang lainnya.

📍Aku Memilih_Mu

📍Bertemu Jodoh Di pesantren

📍Hujan Kemarin

Jangan Lupa Like dan Vote juga agar author semakin semangat dalam melanjutkan cerita ini. berikan juga saran dan kritikannya juga di kolom komentar.

Terpopuler

Comments

Rahmalia Nurodin

Rahmalia Nurodin

semangat....

2021-06-08

1

Yulianti

Yulianti

lanjut thor

2021-06-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!