Aisha mencoba menguping apa yang di bicarakan suaminya dan juga teman - temannya namun karena musik yang terlalu kencang membuat Aisha tak bisa dengan jelas mendengarkan apa yang di bicarakan.
"Mas apa pestanya belum di mulai yah ?" tanya Aisha, namun sang suami tak menjawabnya.
"Mas kita pulang saja, aku merasa tidak nyaman berada di sini" ajak Aisha namun sang suami malah asik bercanda ria dengan teman - temannya.
"Boleh aku bawa sekarang ?" tanya seorang pria yang tadi memberikan sebuah amplop coklat pada tuan Rico.
"Bawa saja !" sahut tuan Rico.
Pria tersebut mendekati Aisha, lalu ia mengulurkan tangan nya untuk mengajak Aisha berkenalan.
"Hai Cantik siapa nama mu ?" tanya pria tersebut.
"Maaf mas bukan muhrim" Aisha menolak bersalaman dengan pria tersebut.
"Tak sopan kamu" tegur tuan Rico. "Kamu ikut dengan dia, aku ada urusan" ujar tuan Rico dan berlalu meninggalkan Aisha bersama lelaki tersebut.
"Mas tunggu aku" Aisha bangkit dari tempat duduknya bermaksud untuk mengejar sang suami yang tiba - tiba meninggalkannya sendirian.
"Mau ke mana cantik" pria tersebut menahan tangan Aisha.
"Lepaskan saya" Aisha memberontak tapi pria itu bukannya melepaskan tangan Aisha, dia malah menggenggam tangan Aisha lebih kuat lagi lalu membawanya ke sebuah lorong membuat Aisha ketakutan.
"Saya mohon lepaskan saya" ujar Aisha melemah.
"Masuk !!" pria tersebut mendorong tubuh Aisha agar masuk ke dalam sebuah kamar yang berada di dalam klub tersebut.
"Apa yang akan anda lakukan ?" tanya Aisha ketakutan, pria tersebut mengunci kamar tersebut.
"Tak usah berlaga polos cantik, kita akan bersenang - senang malam ini" ujar pria tersebut seraya membelai rambut panjang milik Aisha. "Malam ini kamu puaskan kan aku, sudah ku bayar mahal - mahal aku tak ingin di kecewakan !" sambung pria tersebut seraya membuka kemeja dan juga dasi yang menempel di tubuhnya.
"Maksud anda apa ?" tanya Aisha antara kebingungan dan juga ketakutan.
"Saya sudah menyewa kamu dari suami mu itu dengan harga yang sangat mahal, jadi sekarang kerjakan tugas mu itu !" ujar pria tersebut seraya melemparkan kemejanya ke arah Aisha.
Mendengar penuturan pria tersebut tubuh Aisha langsung bergetar hebat, persendiannya seakan - akan melemah, ia tak kuat menopang tubuhnya sendiri, air mata pun mengalir dengan derasnya, hatinya kecewa, sakit, bahkan hancur, betapa teganya suaminya melakukan hal tersebut padanya.
"Tak perlu kamu tangisi, nanti juga kamu akan menikmatinya" ujar pria tersebut.
Kini Aisha paham pekerjaan yang di maksud suaminya tadi pagi. menangis memang tiada guna karena pria yang telah menyewanya tak akan melepaskannya begitu saja. Aisha terus berpikir bagaimana dirinya bisa kabur dari kamar tersebut.
Pria yang sudah telanjang yang hanya menggunakan celana boxer tersebut mendekati Aisha yang sedang termenung di atas sofa, pria tersebut mencoba menggoda Aisha dengan acara memberikan pelukan, yang membuat Aisha sangat terkejut dengan aksi pria tersebut.
"Lepaskan saya !" teriak Aisha.
Pria tersebut menarik tubuh Aisha dan mendorongnya ke atas tempat tidur membuat Aisha langsung terlentang di atas kasur.
"Siap - siap sayang, ini akan nikmat sekali" ujar Pria tersebut dengan senyumannya yang sangat penuh arti.
Saat Pria tersebut akan mendekati Aisha dengan repleks Aisha langsung menendang area junior milik pria tersebut, hingga pria itu terjungkal kebelakang. Pria itu merintih kesakitan di atas pantai, dan moment tersebut di manfaatkan Aisha untuk kabar, untung saja pria tersebut meletakan kunci kamar itu di atas meja yang membuat Aisha di untungkan.
Setelah berhasil membuka pintu kamar tersebut, Aisha segera berlari meninggalkan club tersebut, ia tak peduli lagi dengan keadaan tubuhnya yang menggunakan pakaian mini, yang terpenting baginya adalah menyelamatkan dirinya. tempat di sebuah pinggir jalan Aisha memberhentikan sebuah taksi yang melintas.
"Pak antarkan saya kejalan xxxx" ujar Aisha pada sopir taksi tersebut.
Sementara di tempat lain, kini tuan Rico sedang menikmati sebuah minuman bersama perempuan penghibur yang telah di sewanya. ia sedang menikmati uang hasil menyewakan sang istri kepada rekan kerjanya.
"Pesankan kembali satu botol" titah tuan Rico perempuan tersebut.
"Tapi, tuan sudah menghabiskan tiga botol" ujar perempuan tersebut.
"Pesankan sekarang tak usah banyak omong !" bentak tuan Rico. perempuan tersebut pun mengikuti perintah tuan Rico dengan memesankan kembali satu botol minuman beralkohol.
"Ingat yah, saya sudah membayar kamu, jadi jangan pernah membantah setiap permintaan ku" ucap Tuan Rico saat perempuan itu memberikan sebotol minuman kepadanya.
Tuan Rico sudah terbiasa datang ke tempat seperti itu, bahkan jika ia sedang stres karena kerjaan dan juga kadang stres menghadapai gaya kedua istrinya yang selalu menghambur - hamburkan uangnya, club malam adalah tempat ia melepaskan semua kepenatannya.
...🌾🌾...
Mobil yang membawa Aisha terhenti di sebuah gerbang mewah yang menjulang tinggi dan di dalam nya terdapat sebuah rumah megah bak istana. rumah tersebut adalah milik Tuan Rico.
Ketika ia mencoba kabur dari club malam, Aisha tak punya pilihan lain selain kembali ke rumah sang suami, karena tak mungkin jika ia harus pergi ke rumah orang tuanya karena akan membuat orang tuanya curiga apalagi melihat penampilan Aisha yang menggunakan mini dress. dan untungnya Aisha mengingat alamat rumah sang suami.
"Pak ini bayarannya, kembaliannya ambil saja" ucap Aisha seraya menyerahkan beberapa lembar uang pecahan lima puluh ribu.
"Terima kasih neng" ucap pengemudi taksi itu ramah.
Security yang bertugas menjaga pintu gerbang pun membukaan pintu gerbang untuk majikan mereka.
"Terima kasih" ucap Aisha ramah pada security.
Aisha segera memasuki rumah dengan sangat hati - hati, melihat majikannya masuk rumah sendirian, tampilan hampir acak - acakan dan mata sembab, membuat Bi Ijah mengkhawatirkan kondisi Aisha.
"Nyonya baik - baik saja ?" tanya Bi Ijah menghampiri Aisha.
"Bi apa mas Rico ada di rumah ?" tanya Aisha tanpa menjawab pertanyaan bi Ijah.
"Tuan kan tadi pergi dengan nyonya, kenapa nyonya malah bertanya tentang keberadaan tuan ?" bi Ijah menatap heran ke arah Aisha.
Dia gak ada di rumah, apa dia masih di club malam itu ?. batin Aisha bertanya - tanya tentang keberadaan sang suami.
"Kalau mbak Mika dan Mbak Sari kemana, ko sepi di rumah ?" tanya Aisha lagi.
"Setelah Nyonya dan tuan tadi pergi, mereka berdua juga ikut pergi" jawab Bi Ijah.
"Terima infonya bi, aku permisi ke kamar dulu" ujar Aisha, ia tak ingin menceritakan apa yang baru saja di alaminya kepada siapa pun termasuk bi ijah.
"Tapi apa nyonya baik - baik saja ?" tanya Bi Ijah lagi.
"Aku baik - baik saja, aku istirahat dulu ya bi" Aisha berlalu menuju kamarnya.
...
"Aisha . . Aisha . . Aisha. . keluar kamu" teriak tuan Rico dari teras luar rumahnya, suara itu sangat menggelegar seperti sebuah bom yang meledak. bahkan karena para pelayan lama membukaan pintu rumah untuknya membuat Tuan Rico dengan keras menendang pintu tersebut hingga rusak parah.
...🌾🌾...
Jangan lupa baca juga karya author yang lainnya.
📍Aku Memilih_Mu
📍Bertemu Jodoh Di pesantren
📍Hujan Kemarin
Jangan Lupa Like dan Vote juga agar author semakin semangat dalam melanjutkan cerita ini. berikan juga saran dan kritikannya juga di kolom komentar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Nani kusmiati
Aisah bukanya kabur malah balik kerumah Rico, tetap semangat author up date lagi 👍
2021-06-07
1
Rahmalia Nurodin
next
2021-06-07
1
A W 9 0
lanjut..
2021-06-07
1