Empusa

...Empusa (n); makhluk mitologi berwujud wanita cantik dan mampu berubah wujud mnjdi makhluk bergigi tajam, berambut api dan bersayap kelelawar...

...******...

Pertanyaan yang sama, yang kudengar dari bibir gadis itu. Mataku berkedip lambat, mengira ia akan marah setelah tahu bahwa Kekasihnya— Maximus, bersama pemuda Albino tadi mengantarku sampai ke dalam kelas.

"Hey! Apa kau bukan dari sini?" Gadis itu menarik tanganku, duduk di bangku yang sama dengannya, "Jangan takut! Aku tidak marah hanya saja, kenapa bisa? Max dan Louis mengantarmu—"

"Violette Moller." Gadis itu tersenyum ketika aku mengulurkan tangan, memperkenalkan diri padanya.

"Okay Violette. Jadi?"

Lalu kujelaskan padanya sejak awal pertemuanku dan empat murid berandalan itu serta bertanya tentang si mata biru sebab kupikir, ia mengetahui sesuatu tentang mereka.

Gadis itu— Khatarina El Ziegler, mengambil ponselnya lalu menunjukkan foto seseorang yang ia simpan di galeri miliknya.

"Apa ini pria yang kau maksud?"

Violetku tak bisa berkedip, menatap pria itu penuh pesona namun batinku mencibirnya.

Cih! Dasar tukang pamer!

Pasti pria itu bekerja keras membentuk tubuh atletis yang tidak umum untuk ukuran seorang pelajar tingkat Senior High sepertinya.

Kate hendak bersuara tapi guru pengajar sudah datang dan ia buru-buru menyimpan ponselnya lagi.

"Guten morgen."

^^^"Selamat pagi."^^^

Terlalu fokus menjawab sapaan Herr Sean, aku tidak menyadari Kate mengangkat tangannya lalu memintaku maju ke depan untuk memperkenalkan diri, lagi.

"Apa yang kau lakukan, Stupid?"

Gadis itu nyengir kuda, beranjak dari kursi lalu mempersilahkan aku maju ke depan. "Ayolah Violette! Teman-teman kita perlu mengenalmu juga 'kan?" guraunya.

Aku mengalah. Berjalan ke depan dan membungkuk sebentar pada Herr Sean yang berdiri di sisi kiriku.

Obsidian violetku menatap tajam Kate yang sedang asyik bermain ponselnya.

"Hallo, ich heiße Violette Empusa Moller. Ich bin ein Transfer-Student aus China und hoffe, wir können hier Freunde sein, danke."

Selesai menyapa teman-teman sekelas, aku kembali duduk di samping Kate. Menatap curiga padanya. Ia terlihat bertukar pesan dengan seseorang.

"Kita belum selesai bicara. Jadi sampai mana tadi?"

Kuabaikan saja dia dan memilih membuka buku pelajaran matematika namun tiba-tiba wajah pemuda itu muncul pada halaman buku milikku, menggantikan tulisan; set up the long divison serta deretan angka kubik dan akar kuadrat, menjadi; he's so fucking handsome boy!

Aku mendengus, menutup kasar buku itu hingga menimbulkan suara dan membuat teman-teman yang lain menoleh padaku.

"Maafkan aku."

Kate mengernyit lalu bertanya, "Ada apa Vi?"

"Bukan apa-apa. Lebih baik perhatikan papan tulisnya, Kate!"

...******...

Waktu istirahat kuhabiskan mencari beberapa novel di perpustakaan. Kate bilang, sekolah ini memiliki ribuan koleksi novel dari berbagai genre. Ini— seperti surga bagiku.

Aku tidak perlu repot pergi ke toko buku untuk mencari referensi novel baru.

Setidaknya Ben tidak akan marah apalagi sampai membuangnya seperti dulu karena Kakakku itu paling tidak suka jika melihatku menghabiskan waktu hanya untuk membaca novel daripada belajar.

Obsidian violetku melihat ke sekitar.

Sepi!

Kakiku tetap melangkah dan mendapati seorang pria duduk di balik meja bertuliskan; Mr. Smith.

Sepertinya, pria itu petugas yang berjaga.

"Entschuldigen Sie mich. Wo finde ich ein spezielles Regal zum Lesen von Romanen?"

^^^"Permisi, dimana aku bisa menemukan rak khusus untuk novel?"^^^

Pria itu tersenyum padaku, mengatakan jika buku yang kucari ada di lorong enam. Dia memberitahuku sembari telunjuknya mengarah pada lorong yang ada di sisi kananku.

"Danke, Mr. Smith."

Segaris tipisku terbentuk; aku tersenyum, setelah berhasil menemukan kumpulan novel yang kucari.

Napasku terhela, melihat buku yang ingin kuambil berada di deretan rak paling atas dan tubuhku yang mungil ini tidak bisa menjangkaunya.

Aku tidak mungkin meminta bantuan Mr. Smith karena aku masih ingin melihat koleksi yang lain dan jarak antara lorong ini ke meja Mr. Smith cukup lumayan, membuatku lelah jika harus bolak-balik.

Kemudian violetku tak sengaja menangkap sesuatu yang ada di sudut rak, tak jauh dari tempatku berdiri.

Nuansa lampu tumblr dibuat temaram, menambah kesan hening untuk seseorang penyuka ketenangan sepertiku.

Maksudnya, hanya saat aku sedang membaca novel saja karena selebihnya aku termasuk orang yang berisik, hhh.

Obsidian violetku sesekali menyipit, mempertajam penglihatanku namun dalam pantulan cahaya, aku merasa seseorang berdiri, di hadapanku sekarang.

"Kau!"

Tubuh beranjak berdiri ketika seseorang itu berjalan mendekat. Semakin dekat hingga aku memekik lagi— "Kau ... Mau apa kau ke sini?" Jari telunjukku mengarah padanya.

Itu si mata biru.

"Berhenti di sana, Blue!"

Sial! Mulutku tak bisa diajak kerjasama. Terlalu

lancang menyebut seseorang dengan julukan aneh.

"Kau tuli ya?"

Kulihat di sekitar; kosong, sepi. Hanya ada kami, demi Tuhan! Sebenarnya dia ini mau apa, huh?

Berulang kali aku bertanya, namun bibir plum yang semenjak tadi tidak berhenti kutatap itu tak bergerak, sama sekali.

Aku mengumpat.

Dan terhimpit, berdiri diantara rak buku dan pria itu yang kini mencodongkan wajah tampannya untuk mensejajarkan tingginya dengan tubuhku yang pendek, sialan!

Pemuda itu jauh lebih tampan dalam jarak sedekat ini. Aku bisa melihat iris birunya semakin menggelap. Dan hidungku mulai mencium aroma tembakau yang manis— apa dia perokok?

Seharusnya tidak mengejutkan jika pemuda itu merokok, mengingat ia dan teman-teman berandalnya sama sekali tidak mencerminkan sebagai murid teladan.

Kelopak mataku terpejam saat ia melayangkan tangannya ke udara. Menunggu hal apa yang akan ia lakukan padaku!

Jujur! Sekarang pria itu membuatku ketakutan. Menyebut nama Ben dan Anna dalam hati pun percuma. Tidak akan ada yang mendengar. Aku jadi menyesal datang ke perpustakaan sendirian.

"Open your eyes!"

Suara beratnya mengalun di telinga, memerintahku dengan tegas. Sontak kubuka lagi mataku dan kami saling beradu pandang.

Dalam sekon terakhir, aku bisa merasakan deru napas kami saling bersahutan. Sudut bibirku terangkat, aku berhasil mengunci atensi pemuda itu dengan sepasang obsidian violetku.

Layaknya sebuah magnet.

Aku bersumpah jika tidak ada satu orang pun di dunia yang mampu menolak pesona mata ungu milikku yang langka ini.

"M-mau apa kau?"

Gugup.

Tentu saja!

Pertama kalinya dalam hidupku, seorang pria menatapku sekurang ajar itu. Selain Ben, tidak ada lagi.

Aku bahkan belum pernah berciuman, tsk!

Kedua tanganku mencoba mendorongnya, sekuat tenaga. "Menyingkirlah jika tidak mau bicara!"

Pria itu menghela napas.

"Aku seperti orang bodoh! Bicara sendirian, ck!"

Sekarang dua lengannya mengungkungku di masing-masing sisi kepala.

Oh bagus!

Ini seperti adegan film romantis yang sering kutonton saat akhir pekan. Dimana pemeran pria ingin mencium si wanita, benar 'kan?

Tapi sekarang, tidak benar dengan jantungku yang terus berdebar.

Semoga pria itu tidak mendengarnya juga.

Lama kami saling bersitatap sampai telingaku kembali mendengar suara beratnya yang seksi bersuara, lagi.

"Kau mengambil sesuatu yang bukan menjadi milikmu— Empusa!"

...******...

TOUCH VOTE, COMMENT, LIKE!

Terpopuler

Comments

Astri

Astri

like

2022-01-01

0

Ftl03

Ftl03

likee

2021-07-04

1

lihat semua
Episodes
1 INTRODUCE
2 The Day
3 Empusa
4 Number
5 Richard
6 Harley Davidson
7 Empiris
8 Yongsheng
9 Who?
10 Eksplisit
11 Jealous
12 Jealous 2
13 First Night
14 Who Are You?
15 I'm Sorry
16 Blood
17 Kiss
18 Agreement
19 Pain
20 Secret
21 Unpredictable
22 Venesia
23 Dinner(?)
24 Mine
25 Intervensi
26 Guangdong
27 Wrong!
28 Angry
29 Meet Again
30 Amora!
31 Forgive Me
32 Selfish
33 DIAMOND
34 Sushi
35 The Office
36 Obsession
37 Danger
38 Done!
39 Stop It!
40 Scheming
41 Fight
42 Involved
43 First Snow
44 Deal
45 Doubt
46 How?
47 Break Up
48 Wedding
49 Dream
50 Disagree
51 Pregnant
52 Hey Ben, Anna!
53 Kidnapping
54 She Came!
55 Reason
56 Crazy Idea
57 He Back!
58 Eilaria
59 Her
60 Why?
61 Hurt
62 Ben's Angry
63 Forgive
64 Verona
65 de Torres
66 Attack!
67 Get Well Soon
68 Back Home
69 Hope
70 Kidnapping 2
71 Help
72 Baby Twins
73 Finally
74 Flashback
75 Flashcback 2
76 Planning2
77 Frau Zoe
78 Lie
79 Birthday
80 Accident
81 Die
82 Rosiana
83 New Baby
84 Kimmie Jordan Wagner
85 Kremlin
86 Finally
87 Calvin's Girlfriend
88 On The Way
89 Dating
90 I Can
91 Protection
92 Revenge
93 Help Me!
94 Bianca
95 MINE
96 Did You See That?
97 Enough!
98 Divorce
99 Dont!
100 THE END!
Episodes

Updated 100 Episodes

1
INTRODUCE
2
The Day
3
Empusa
4
Number
5
Richard
6
Harley Davidson
7
Empiris
8
Yongsheng
9
Who?
10
Eksplisit
11
Jealous
12
Jealous 2
13
First Night
14
Who Are You?
15
I'm Sorry
16
Blood
17
Kiss
18
Agreement
19
Pain
20
Secret
21
Unpredictable
22
Venesia
23
Dinner(?)
24
Mine
25
Intervensi
26
Guangdong
27
Wrong!
28
Angry
29
Meet Again
30
Amora!
31
Forgive Me
32
Selfish
33
DIAMOND
34
Sushi
35
The Office
36
Obsession
37
Danger
38
Done!
39
Stop It!
40
Scheming
41
Fight
42
Involved
43
First Snow
44
Deal
45
Doubt
46
How?
47
Break Up
48
Wedding
49
Dream
50
Disagree
51
Pregnant
52
Hey Ben, Anna!
53
Kidnapping
54
She Came!
55
Reason
56
Crazy Idea
57
He Back!
58
Eilaria
59
Her
60
Why?
61
Hurt
62
Ben's Angry
63
Forgive
64
Verona
65
de Torres
66
Attack!
67
Get Well Soon
68
Back Home
69
Hope
70
Kidnapping 2
71
Help
72
Baby Twins
73
Finally
74
Flashback
75
Flashcback 2
76
Planning2
77
Frau Zoe
78
Lie
79
Birthday
80
Accident
81
Die
82
Rosiana
83
New Baby
84
Kimmie Jordan Wagner
85
Kremlin
86
Finally
87
Calvin's Girlfriend
88
On The Way
89
Dating
90
I Can
91
Protection
92
Revenge
93
Help Me!
94
Bianca
95
MINE
96
Did You See That?
97
Enough!
98
Divorce
99
Dont!
100
THE END!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!