Happy Reading.
***
Malam hari.
El bercermin di depan meja rias. Ia malam ini berpakaian gaun pemberian Sam dulu. Ia sengaja memakai gaun itu, siapa tahu Sam akan mengerti bahwa ia merindukannya. Suara bel berbunyi tanda ada seseorang yang memencetnya. El segera berjalan keluar dari apartemennya. Ia tidak lupa membawa tas dan menaruh ponselnya kedalam tasnya. Ia membuka pintu apartemennya. Di depan sudah ada seseorang berdiri dengan senyum khasnya. Dialah Kak Edwan.
"Hallo sayang?",sapa Kak Edwan melihat El berdiri di ambang pintu.
El menjawab dengan senyuman. Ia langsung keluar dan tidak lupa mengunci pintu.
"Kamu cantik banget sayang!",ucap Kak Edwan kagum melihat kecantikan tunangannya.
"Terimakasih Kak!",jawab El yang biasa saja.
Kak Edwan dan El berjalan beriringan. Kak Edwan berusaha untuk menggandeng tangan El, tetapi El berusaha menolaknya.
"Why?",tanya Kak Edwan heran.
"Aku gak bisa Kak!. Maaf!",tolak El halus.
Setelah sampai di Lobi. Kak Edwan mengambil mobil di parkiran. El berjalan ke depan apartemen. Mereka bertemu dan El masuk ke dalam mobil Kak Edwan.
"Memang Mama mau mengajak dinner dimana Kak?",tanya El yang sudah duduk disampingnya pengemudi.
"Di restoran. Ini restorannya yang milih aku lho?",jawab Kak Edwan yang fokus mengemudi.
"Owh...!",jawab El biasa saja. Semoga Sam datang ya Tuhan, aku ingin sekali melihatnya ?. Aku merindukan mu Sam, sangat! batin El berdoa.
***
Disisi lain, Sam sedang menunggu di kafe. Ia sudah membuat janji dengan temannya yang ada di London. Ia sedang menikmati kopi pahit yang ia pesan tadi.
"Hallo Sam, apa kabar?",kata William yang bertos ria dengan Sam.
Sam membalas tos William. "Alhamdulillah baik. Kamu sendiri?",tanya Sam balik.
William duduk di depan Sam. "Aku baik-baik aja. Sama kayak kamu!",jawab William.
"Tumben banget kamu menghubungi aku?. Biasanya kalau kesini gak pernah kabar-kabar?",kata William.
"Lagi males aja. Pingin nongkrong, kayak anak muda pada umumnya!",jawab Sam.
"Makanya, jangan kerja mulu!. Mikirin pacar sekali-kali!",seru William.
"Gak ada waktu mikirin pacar!. Belum tentu mikirin pacar, pacarnya mikirin kita!",sahut Sam.
"Masih trauma sama yang dulu?",tanya William. Ia tahu tentang masalah Sam yang di tinggal oleh orang yang ia cintai dan tunangan sama kakaknya sendiri.
"Gak usaha bahas itu lagi!. Masa lalu itu!",ucap Sam.
"Tapi masih di hatikan?",goda William.
Sam menyunggingkan bibirnya. Ia memilih diam, daripada tergoda ucapan dari William itu.
"Kalau masih cinta ya bilang aja, apa susahnya sih!",pesan William.
"Gak bisa gitu dong!. Kamu seharusnya bantu aku, memberi solusinya?. Bukan malah memberi nasihat?",ucap Sam kesal.
"Kalau aku kasih solusinya?. Pasti kamu gak akan terima!",ucap William.
"Belum ngomong soal solusi?. Sudah berpikir negatif aja kamu!",sahut Sam.
"Oke, aku akan memberikan kamu solusi?. Aku punya teman cantik banget, kamu bisa kenalan sama dia?",saran William.
"Serius kamu?. Siapa?",tanya Sam antusias.
"Sebenarnya sih aku juga suka sama dia?. Tapi dianya gak respect sama aku!",jawab William sedih.
"Jadi itu umpan kamu?. Terus dia di oper sama aku gitu?. Ogah banget!",sahut Sam cepat.
"Yaelah, kok umpan sih?. Memang dia cacing apa!",kesal William.
"Ya siapa tahu!. Kamu suka sama cacing!",seru Sam. "Apa lagi cacing kepanasan!", lanjutnya.
"Sialan kamu!",jawab William tidak terima. "Dia itu cantik banget!. Satu kampus deketin dia aja, gak mempan!".
"Aku gak percaya?. Kurang apa lagi wajah tampan kamu itu?",tanya Sam.
"Serius Sam?. Tapi aku heran, dia itu selalu dekat sama Jo teman sebelah aku gitu?. Jadi aku cemburu?. Kadang-kadang aku ganggu mereka berduaan!",ucap William terus terang.
"Berarti kamu setannya!",seru Sam.
"Gimana kalau besok aku kenalin sama dia?. Aku yakin kamu akan jatuh cinta sama dia?",ucap William dengan ide gilanya.
"Nanti aku jatuh cinta sama dia, kamunya patah hati lagi!",ucap Sam menggoda.
"Gak masalah!. Stok cewek masih banyak!",sahut William.
Sam terkekeh mendengar jawaban William. Bisa-bisanya dia bermain wanita yang belum tentu asal usulnya. "Dia orang baik-baik gak?",tanya Sam.
"Aku jamin 100% di wanita baik-baik!. Buktinya dia gak pernah jalan sama laki-laki lain. Kecuali dia punya banyak teman laki-laki. Dia juga orang Indonesia kok!",kata William panjang lebar.
"Boleh juga!",sahut Sam dengan tekad mau berkenalan dengan teman sahabatnya itu.
"Kalau bisa kita bertemu besok malam gimana?",kata William.
"Besok malam aku gak bisa!. Ada acara. Kapan-kapan aja kalau aku gak sibuk, gimana?",kata Sam.
"Oke. Bisa diatur!",kata William dengan semangat.
***
Disisi lain El dan Kak Edwan sampai di restoran yang di pesan oleh Mama Viola.
El dan Kak Edwan duduk menunggu Mama Viola.
"Gimana kamu suka?",tanya Kak Edwan yang tidak lepas memandang tunangannya.
El memandang sekeliling. Memang benar, restoran ini sangat mewah. Tapi, kalau kesini sama dia, sama aja gak ada istimewanya! batin El dalam hati. Kalau gak Mama Viola yang ngajak acara dinner ini, aku ogah! lanjutnya.
Tiba-tiba Mama Viola datang. Beliau langsung menyapa anak sulungnya dan calon mantunya yang cantik itu. "So beautiful sayang!",ucap Mama Viola kagum. Andaikan kamu menerima cintanya Sam,pasti Sam akan bahagia sayang!. Tetapi kamu memilih cinta yang lainnya! batin Mama sambil duduk di depan mereka berdua.
"Mama sendirian aja?",tanya El berharap Sam ikut acara dinner ini.
Mama kaget mendengar pertanyaan dari calon mantunya.
"Memang kamu cari siapa sayang?",tanya Kak Edwan tidak suka.
Deg. El keceplosan dengan pertanyaan yang tak terduga itu. "Enggak, aku gak cari siapa-siapa!. Kirain Mama kesini sama Papa!",ucap El tegang.
Mama Viola tersenyum manis. Kamu pasti cari anak bungsu saya, sayang?. Apa yang terjadi sesungguhnya?. Kenapa kamu masih terus cari anak saya, sayang? batin Mama Viola. "Mama ke London sendiri sayang!. Mana mungkin Papa bisa ikut kesini, Papakan sedang sibuk. Sebenarnya Sam sudah ada disini beberapa hari yang lalu, dia ada acara disini!",jawab Mama Viola.
"Oh... begitu ya Ma",jawab El kecewa. Tapi kenapa Sam gak ikut ke acara ini?. Kenapa ia tidak hadir?batin El bertanya-tanya.
Beberapa pelayan datang membawa jamuan yang begitu lezat. Mereka meletakkan di atas meja. Setelah selesai para pelayan pamit undur diri.
"Sam malam ini tidak bisa hadir di acara ini. Dia sudah ada janji sama kliennya!",kata Mama Viola bohong.
Apa benar kalau Sam sudah gak mau ketemu sama aku?. Apa dengan alasan seperti ini, dia menjauh dari aku?. Tuhan, kenapa seperti ini sangat meyakitkan sekali? batin El dalam hati yang menangis.
"Sayang, ayo dimakan?",kata Kak Edwan yang duduk di samping El.
El cuma menganggukkan kepalanya. Ia sebenarnya tidak selera untuk makan jamuan ini, bukannya tidak enak, tapi perasaannya yang kini sedang hancur. Lalu kapan aku akan bisa bertemu dengan Sam?. Sam nya sendiri aja menjauh!. Kayaknya karma sedang berpihak denganku?. Sakit Sam, sakit!. Apa ini yang dulu kamu rasakan?. Rasa sakit bercampur dengan rasa rindu? batin El meratapi kesalahannya yang dulu.
***
Jangan lupa komen, like dan vote.
Terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments