Happy Reading.
***
Seseorang gadis berjalan menyusuri gedung-gedung yang berdiri dengan tegaknya. Aku lelah dengan semua ini. Sudah tiga tahun ini aku hidup dalam sebuah ancaman yang tidak aku suka. Aku mencoba hidup dengan baik-baik saja, tapi kadang aku merasa dunia ini tak adil bagiku. Aku merasa seperti boneka yang selalu menuruti apa maunya. Aku lelah, andaikan waktu bisa aku ulangi, aku tidak akan menyia-nyiakan dia dalam hidupku. Sekarang aku sadar, aku merindukan dia dalam diamku. Hidupku hampa tanpa dia selama tiga tahun ini. Aku selalu memimpikan dia dalam tidurku. Aku ingin bercerita banyak sama dia, tetapi dia sekarang entah itu dimana. Aku rindu kamu, sangat rindu!. Kamu dimana sekarang, kenapa nomer ponsel kamu tidak bisa di hubungi dan sosial media kamu tidak ada satupun status terbaru yang selama tiga tahun ini aku tunggu.
El sampai di depan kampus yang terkenal di kota tersebut. Dia berdiri disana memandang gedung yang tinggi. Ia mencoba memejamkan matanya, menutupi luka hati yang tidak bisa di ungkapkan kata-kata yang ingin ia luapkan. Andai kamu tahu , selama tiga tahun ini aku tersiksa!. Apa kamu balas dendam sama aku?. Apa dengan cara ini, kamu bisa bahagia? batin El dalam hati.
***
Flashback on.
"Sekarang Kakak keluar dari sini?",usir El yang sudah menahan emosinya yang mendengar ancaman dari Kak Edwan.
"Kamu ngusir aku?",tanya Kak Edwan tidak percaya kalau El akan mengusir lagi.
"Kalau Kakak gak mau keluar dari apartemen ini, biar aku aja yang keluar!",ancam El yang menantang Kak Edwan.
"Kamu gak bisa keluar dari sini El?",kata Kak Edwan.
"Kenapa gak bisa?. Kakakkan yang mau!",sahut El cepat.
"Ok...Ok...!. Kakak akan keluar dari sini!. Tapi tolong, kamu jangan pergi dari apartemen ini!",jawab Kak Edwan dan langsung keluar dari apartemen. "Shiittttttttttt!",umpatnya di depan pintu apartemen.
El langsung lari mengunci pintu apartemennya. Ia langsung lemas dan duduk di depan pintu. Ia meneteskan air matanya. Aku gak bisa seperti ini terus!. Aku harus bisa keluar dari ancaman Kak Edwan! tekat El dalam hati.
Flashback off.
***
Ia berjalan dengan membawa beberapa buku yang ada di tangannya.
Dret... Dret... Dret...
Tiba-tiba ponsel El berdering. Ia langsung menggeser tombol hijau. "Hallo Jennifer!",kata El sambil berjalan. Tiba-tiba ia menabrak seorang yang berjalan di depannya.
Bruk...
Semua buku dan ponsel jatuh berserakan.
"Kalau lihat tuh pakai mata!",teriak seseorang itu.
El langsung duduk berjongkok mengambil buku-bukunya. Ia menundukkan kepalanya fokus mengambil buku-bukunya. "Maaf Kak!",ucap El menyesal.
"Awas aja sampai nabrak lagi!",ancam seseorang itu. Lalu seseorang itu berjalan lagi.
El mengangkat kepalanya, melihat seseorang itu berjalan menjauh
"Hallo El.... El....!",teriak Jennifer yang ada di seberang sana.
El cuma bisa melihat punggung si cowok yang ia tabrak tadi. "Siapa tuh orang, main marah-marah aja!",ucap El pada dirinya sendiri. Ia tersadar bahwa tadi ada yang menghubunginya. Ia meraih ponsel yang jauh dari jangkauannya. Ia kemudian meletakkan lagi di telinganya. "Sorry...sorry Jen, tadi aku habis nabrak orang!",ucap El minta maaf.
"Tapi kamu gak apa-apakan?",tanya Jenifer.
"Gak apa-apa!. Cuma buku-buku aja yang jatuh. Kamu ada dimana?",tanya El yang berusaha berdiri.
"Aku ada di kantin!. Kesini ya?",kata Jenifer. "Ada hal penting yang aku ingin sampaikan!", lanjutnya.
"Ok. Aku ke kantin sekarang!",jawab El yang langsung menekan tombol merah. Ia berjalan menuju kantin yang di maksud oleh Jenifer.
***
Disisi lain Jenifer sedang menyantap sarapannya sambil membaca buku.
El datang duduk di depan Jenifer. Ia meletakkan bukunya di atas meja. "Ada apa Jen?. Gara-gara angkat telpon kamu, aku sampai nabrak orang!. Di marahin lagi!",seru El.
"Maaf... Maaf...!",ucap Jenifer menyesal. "Tapi ada hal penting yang aku ingin sampaikan!",lanjut Jenifer.
"Hal penting apa?",tanya El yang penasaran.
"Besok lusa, ada seminar dari perusahaan yang terkenal di kota ini. Katanya mentornya yang mempunyai perusahaan perhotelan yang maju pesat dan sukses dengan usahanya!. Dia juga masih pendidikan juga kok, sama seperti kita!. Aku mohon kamu datang ya besok lusa?. Kamu kan murid yang berprestasi!. Jadi pasti para mentor-mentor disana seneng, lihat kamu ada disana!",ucap Jenifer panjang lebar.
"Tapi Jen, aku gak bisa kayaknya!. Kamu tahu sendirikan, aku jaga kafe!",tolak El.
"Tapi ini lebih istimewa, El!",lanjut Jenifer tidak mau kalah.
"Istimewanya apa?. Namanya seminar ya pasti ceritanya sama aja!. Mereka pasti cerita asal mula usahanya mereka dan bagaimana usahanya bisa tercapai sampai sukses!",jawab El.
"Tapi ini sangat...sangat...sangat... istimewa!. Karena, kata orang-orang mentornya ini masih sangat muda!",kata Jenifer.
"Terus apa hubungannya dengan aku Jen?",tanya El lagi.
"Ya siapa tahu, nanti kamu dapat motivasi dan akan menjadi pengusaha sukses!. Kan kita gak ada yang tahu!",kata Jenifer.
"Terserah kamu!. Aku gak bisa janji!. Memang acaranya jam berapa sih?",tanya El.
"Malam sih!. Kamu pasti bisa ikut kok!. Paling gak kafe kamu sudah tutup juga!",kata Jenifer.
"Lihat aja nanti!. Ya udah aku masuk ke kelas dulu ya!",pamit El yang langsung pergi meninggalkan Jenifer di kantin.
Pengusaha muda, perhotelan, sukses, masih kuliah!. Siapa ya?. Gak mungkin jaman modern ini ada anak muda dengan begitu banyak kesuksesannya, paling gak dapat warisan dari orangtuanya!. Atau melanjutkan usaha orang tuanya!. Aduh, kenapa aku jadi suudzon sama orang lain!. Astaghfirullah! batin El dalam hati. Ia kemudian memasuki kelasnya.
"Pagi cantik!",sapa Joseph.
"Pagi juga Jo!",sahut El duduk di belakang Jo. Joseph adalah teman satu kampus denganku. Dia orangnya ramah, sopan dan menghargai temannya yang berbeda negara. Dia sering disebut Jo.
Jo langsung menghadap ke belakang. "Besok lusa ada seminar, kamu ikut gak?",tanya Jo.
"Kamu tahu gak, dari tadi pagi, aku selalu mendengar kata seminar lebih dari satu atau dua kali dalam satu hari ini!. Memangnya ada apa sih?. Kok tumben banget kalian bahas, biasanya kalian ogah ikutan kayak gituan!",jawab El.
"Ini beda El!. Katanya dosen, ini lebih sukses daripada yang biasanya!. Soalnya dia masih muda banget!",kata Jo.
El mendengarkan sambil membuka buku dan membolak-balikkan buku. "Mungkin dia dapat warisan atau melanjutkan perusahaan orang tuanya!",seru El.
"Sok tahu kamu!. Jangan selalu berpikir buruk sama orang lain!. Tapi kalau berpikir buruk sama tunangan kamu itu, itu perlu di tingkatkan!",seru Jo yang sudah tahu tentang Kak Edwan.
"Kok bawa-bawa tunanganku!. Itu gak ada dalam topik lho!",sahut El tidak terima, kalau harus membahas tunangannya itu.
"Ya siapa tahu, nanti kamu sadar!. Kalau tunangan kamu itu PK alias Penjahat Kelamin!",goda Jo.
"Astagaaaaa Jo!",ucap El sambil memukul bahu Jo memakai buku yang ia baca tadi.
"Kamu aja yang terlalu percaya sama dia!",lanjut Jo yang tidak suka dengan Kak Edwan.
Aku sebenarnya juga gak suka sama dia, Jo?. Tapi bagaimana mungkin aku bisa kabur dari dia, sebelum aku menghapus video-video itu?. Aku juga heran, kenapa Kak Edwan sampai bisa punya video itu?. Apa mungkin dia mata-matain aku pas aku masih sekolah? pikir El.
"Husss....ngalamun aja!",teriak Jo. "Kamu gak usah mikirin cowok kayak gitu!. Kamu cantik, pintar nyaris sempurna!. Ngapain juga kamu bisa tunangan sama dia?. Aku heran, kenapa kamu bisa nerima pertunangan sama dia?",ucap Jo.
"Udah-udah, gak usah bahas dia terus napa!",sahut El.
Tiba-tiba Wiliam si ketua kelas pun datang membawa berkas-berkas banyak yang ia bawa dengan susah payah. Ia meletakkan berkas-berkas itu di meja El.
El mengangga melihat berkas-berkas itu di letakkan di mejanya. "Ih... Williammmmm!",teriak El tidak terima. "Kok di taruh sini sih!. Kamu tahukan aku sama Jo lagi ngomong?",lanjutnya.
William dengan muka kesalnya melihat ke akraban El dan Jo. Karena William sendiri diam-diam suka sama El. "Nih ada tugas dari dosen!. Pak Daren hari ini tidak masuk, karena beliau lagi ada kepentingan keluarga. Jadi tugas-tugas nih di suruh kasih ke teman-teman lain!. Bantuin aku Jo?",perintah William.
Jo langsung membuang muka. Ia sebenarnya tidak mau, tapi mau gimana lagi ia harus membantu William membagikan tugas dari dosen ke teman-teman.
El mengambil satu kertas untuk ia kerjakan.
Tring... Tring...
Sebuah pesan masuk ke ponsel El. Disana terdapat sebuah nama 'Sella'.
Dret... Dret...
Ponsel El berbunyi lagi. El mengambil dari saku celananya. Ia menggeser layar hijau. "Assalamualaikum Sel!",sapa El yang masih fokus dengan soal yang di berikan ke dosen.
"Kamu dimana sih?. Kenapa gak baca pesan dariku?",omel Sella yang sudah marah.
"Salam itu di balas dulu?. Asal ngomel aja kamu!",sahut El.
Sella mengambil nafas dalam-dalam, meredakan kemarahannya. "Walaikumsalam El!",ucap Sella di buat tersenyum.
El tersenyum mendengar jawaban dari Sella. "Aku lagi ada di kampus. Memang ada apa Sel?",tanya El.
"Buka cepat tuh pesan dari aku!. Cepat!", perintah Sella yang langsung mematikan ponselnya.
El langsung membuka pesan yang di kirim oleh Sella. Ia membuka sebuah foto.
"Dia ada di London El!".
Sella.
Deg. Jantung El berdetak lebih cepat tidak seperti biasanya. Ia langsung menelpon Sella. "Kamu serius itu?",tanya El tidak percaya.
"Buat apa aku bohong El?. Itu status terbarunya!",sahut Sella.
"Tapi kenapa aku gak bisa lihat status dia, Sel?",tanya El.
"Karena dia sudah tidak follow kamu lagi!. Makanya kamu gak bisa lihat status dia!",ungkap Sella.
El langsung lemas. Ia kemudian mematikan ponselnya. Ia sudah tidak kuat lagi menahan rasa rindu itu, tapi apa yang dia dapatkan?. Hanya sebuah kecewa. El menutup matanya mencoba menahan rasa itu. Tuhan, bantu aku untuk bangkit dari masalah ini. Aku mau dia tahu, bahwa aku sangat merindukannya.
***
Jangan lupa komen, like dan vote.
Terimakasih.
Nb : ayooo tebak, siapa yang El tabrak tadi?.
😉😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
Inna Inna
persatukan El sama Sam Thor sampai pelaminan😢
2021-06-02
0
Sri Yani
kasihan El, kayaknya pengusaha yg diundang adalah Sam , semoga bisa ketemu dan bantu El lepas dari Edwan
2021-06-02
0