Tidak Bertemu

Happy Reading.

***

El masih menatap kaca mobil yang ada di sampingnya.

Mama Viola yang melihat El fokus sama mobilnya, ia tahu betul apa yang dirasakan mereka berdua, mereka sebenarnya saling cinta, tapi ada sebuah penghalang yang tidak bisa di robohkan. Mama Viola langsung mengajak ia bicara. "Apa kamu mau bicara sama Sam?",tanya Mama Viola tiba-tiba.

El langsung fokus melihat ke Mama mertuanya itu. Dia masih diam, ia bingung bagaimana kalau Mama Viola tahu, bahwa ia sangat merindukan orang yang sedang ada di dalam mobil itu.

"El...?",panggil Mama Viola lembut sambil memegang bahu El.

"Boleh Ma!",jawab El tiba-tiba.

Mama Viola membuka pintu, ia langsung melihat anak bungsunya itu sedang menatap layar laptopnya. "Sayang?",panggil Mama Viola.

Sam langsung melihat ke sumber suara, Sam dapat mengerti apa arti panggilan dari Mama. Ia menggelengkan kepala tanda tidak setuju.

Deg. Mama Viola melihat sorot mata anak bungsunya itu kelihatan sedih. Mama Viola langsung mengalihkan perhatiannya mengambil pesenan Bunda yang di titipkan olehnya.

El yang ada di depan Mama Viola merasa ada yang aneh, karena melihat gerak-gerik Mama mertuanya yang tidak kunjung melihatnya.

Mama Viola lalu menutup pintu mobilnya. Ia membawa paper bag ditangannya.

"Bagaimana mana Ma?",tanya El yang sudah tidak sabar menunggu jawaban dari Mama Viola karena ia sangat merindukan Sam.

Mama Viola menjawab dengan menggelengkan kepalanya.

Deg. El mundur beberapa langkah karena merasa syok. Ini balasan kamu kepadaku Sam?. Dan kamu berhasil? batin El.

"Maafin anak Mama ya sayang?. Dia beberapa hari ini banyak banget kerjaan?. Jadi, dia gak mau di ganggu dulu?",kata Mama Viola menenangkan. Maafin Mama sayang, Mama tahu, kamu sama terluka seperti apa yang dirasakan oleh Sam?. Tapi ini semua adalah keputusan Sam sendiri. Maafin Mama sayang? batin Mama Viola sedih sambil membelai rambut El sayang.

Segitu sibuknya kamu Sam?. Sampai-sampai kamu tidak mau menyapaku? batin El sambil berkaca-kaca. "Gak apa-apa Ma. Mungkin mama benar, dia lagi sibuk",jawab El mencoba tersenyum walaupun hatinya pedih.

"Oh...iya, ini dari Bunda. Kemarin Bunda titip ini?",ucap Mama Viola memberikan bingkisan.

El menerima dengan senang hati. "Terimakasih Ma",kata El.

"Sama-sama sayang. Kamu mau kemana?",tanya Mama Viola.

Aduh, gak mungkin kalau aku jawab kerja di kafe ini?. Pasti nanti Mama Viola akan memberitahu kepada Bunda dan Ayah?. Merekakan gak tahu kalau aku kerja disini? batin El bimbang. "Oh.. El mau mengerjakan tugas ma di kafe ini. Soalnya sudah janjian sama teman?",ucap El bohong.

"Oh...gitu. Oke!. Ya udah, nanti malam kita dinner ya bareng-bareng?",ajak Mama Viola.

"Iya Ma",jawab El.

" Mama sebenarnya mau shopping sama kamu?. Tapi mama masih ada urusan. Apa lagi Mama masih kangen sama kamu?",ucap Mama Viola sambil mengelus pipi cantik El. "Kamu sungguh sangat cantik. Nanti malam biar di jemput ya sama Kak Edwan?",lanjutnya.

"Baik Ma".

"Ya udah, Mama pergi dulu ya?",pamit Mama Viola tidak lupa mencium kedua pipi calon mantunya itu.

"Iya Ma. Sampai ketemu nanti malam ma?",ucap El.

"Iya",jawab Mama Viola masuk kedalam mobil. Setelah Mama Viola masuk langsung berjalan mobil mewah itu.

El langsung meneteskan air matanya. Sebegitu bencinya kamu sama aku, Sam?. Aku minta maaf Sam! batin El yang masih memandang mobil mewah itu menjauh.

Sam melihat dari kaca spion. Ia melihat El meneteskan air matanya. Aku memang jahat El?. Aku melakukan itu, supaya aku dan kamu tidak lagi sedekat dulu!. Maafin aku, El?. Maaf! batin Sam yang masih memandang kearah kaca spion.

"Sayang, kenapa kamu gak mau ketemu sama El?. Apa kamu masih benci sama dia?",tanya Mama Viola yang tahu bahwa anak bungsunya itu memperhatikan El dari kaca.

"Sudahlah Ma. Gak usah bahas itu!. Sam capek!",jawab Sam sambil memejamkan matanya.

"Mama tahu kamu tidak tidur!. Mama cuma gak mau, El menangis sayang!. Kamu tahu gak, tadi El sudah berkaca-kaca setelah mendengar jawaban dari Mama. Mama gak tega sayang!",kata Mama Viola. "Paling gak kamu temuin dia, say hallo gitu misalnya?",lanjutnya.

"Sudahlah Ma. Gak usah bahas itu lagi!. Sam sudah berusaha keras lho selama tiga tahun ini!. Mama tahu sendirikan?",kata Sam yang kesal.

"Bukannya gitu, Mama jadi gak enak sama El?. Kamu dan El kan sudah berteman dan bersahabat lama!",ucap Mama Viola.

"Terus ?".

"Ya gak terus-terus!. Pokoknya nanti malam kamu harus ikut dinner?", perintah Mama Viola.

"Sam ada janji, Ma!. Gak bisa!",jawab Sam.

"Ya di batalkan dulu dong sayang?. Tadi Mama sudah buat janji lho sama El?",ucap Mama Viola yang sudah naik darah melihat kelakuan anak bungsunya.

"Itu bukan urusan Sam,Ma!. Sam ke negara ini, karena kerja, gak lebih!",jawab Sam.

"Sam!. Come on?. Mumpung kita ngumpul disini sayang?",kata Mama Viola.

"Gak Ma. Sam bilang tidak ya tidak!",kata Sam yang langsung menutup matanya kembali.

"Ha....!", Mama Viola frustasi dengan Sam yang bersifat dingin seperti ini. Ia lebih memilih untuk diam.

***

Disisi lain El sedang ada di dalam toilet. Ia mencuci wajahnya yang penuh dengan air mata. Ia mencuci wajahnya berkali-kali, tetapi air matanya masih tetap mengalir. Kamu jahat Sam, jahat!. Kamu seperti membunuhku secara perlahan-lahan?. Aku sangat merindukanmu Sam? batin El yang menangis. Hiks... Hiks... Inikah karma yang kamu berikan kepadaku?. Sekarang aku tahu Sam, bagaimana rasanya tidak di pedulikan? batin El.

Tiba-tiba seseorang masuk dan El langsung keluar dari dalam toilet. Ia kemudian kembali ke aktivitas kerjanya. Ia melihat pelanggan begitu ramai, tetapi ia harus tetap semangat menjalankan hari-harinya. Ia bekerja dengan perasaan yang hancur dan pedih.

Huft... Akhirnya senja sudah menampakkan warna yang begitu indah. Ia duduk di kursi pelanggan sambil menikmati secangkir coffe latte.

Adele datang sambil mengemil snack kesukaannya. "Kamu tadi datang kok tiba-tiba nangis, El?. Ada masalah?",tanya Adele hati-hati.

Adele adalah sahabatnya yang ada di negara ini, seperti dengan Jenifer. Tetapi El, lebih terbuka sama Adele. "Tadi Mamanya Kak Edwan sempat ke kafe ini?",ucap El.

"Apa!",teriak Adele yang tidak percaya kalau Mama calon mertua sahabatnya itu datang kemari. "Ngapain?. Terus?", tanyanya bertubi-tubi

"Gak ngapain-ngapain sih!. Gak sengaja ketemu di depan. Terus ya ngasih titipan dari Bunda",jawab El.

"Terus apa hubungannya kamu bisa sampai menangis?",tanya Adele.

"Dia ada disana, Del!",jawab El melihat ke arah Adele.

"Wah bagus dong, jadi tadi kamu ketemu sama dia?",tanya Adele antusias.

El menjawab dengan menggelengkan kepalanya.

"Kok bisa?",tanya Adele lagi.

"Dia gak mau ketemu sama aku!",jawab El sedih.

Adele tahu situasi ini tidak baik buat El. Ia mengelus bahu El memberikan dukungan. "Sabar ya?. Mungkin dia masih kecewa atas keputusan dulu?. Aku yakin kok, suatu saat nanti dia pasti akan memaafkan kesalahan kamu?",ucap Adele panjang lebar.

"Sudah 3 tahun lamanya, Del!. Apa dia belum maafin aku?. Aku merasa bersalah banget, sekarang!",kata El sambil meletakkan kepalanya di meja.

Adele mengelus rambut El sayang. "Kamu gak seharusnya nyalahin terus diri kamu sendiri!",kata Adele.

"Buktinya, dia sama sekali gak mau temuin aku?. Padahal dia ada di dalam mobil itu!. Segitu bencinya dia sama aku?",ucap El memelas.

"Kamu seharusnya memikirkan bagaimana kamu bisa lepas dari Edwan?. Si cowok brengsek itu, akan selalu mengancam kamu terus?",kata Adele.

Adele adalah salah satu sahabatnya yang tahu tentang hubungannya dengan Kak Edwan. Kak Edwan yang selalu mengancam dengan video ciuman itu.

"Kamu harus cari bukti El?. Apa kamu pernah main ke apartemennya?",tanya Adele.

"Ngapain main kesana?",tanya El.

"Ya siapa tahu, disana ada bukti kalau Kak Edwan adalah cowok brengsek!. Kamu belum pernah mencobanya El?. Coba deh sesekali kamu main kesana?",pesan Adele.

El langsung mengangkat kepalanya tegak. "Oke, kapan-kapan aku akan mencobanya!",jawab El. Ia harus segera mencari bukti-bukti bahwa Kak Edwan adalah cowok brengsek yang tidak patut untuk di perjuangkan.

***

Jangan lupa komen, like dan vote.

Terimakasih.

😍😍😍

Episodes
1 Tamu Tak Di Undang
2 Sebuah Rindu
3 Mencari
4 Tidak Bertemu
5 Absen
6 Luka
7 Seminar I
8 Not With Me
9 Jebakan
10 Gara-gara Obat
11 Griya Tawang
12 Sedetik Saja
13 Cincin
14 Menyesal
15 Dosen Killer
16 Bertemu
17 Di Apartemen
18 Batal
19 Menutup Hati
20 Pertengkaran
21 Hancur
22 Rumah Sakit
23 Cukup
24 Keterpurukan
25 Bukan Perantara
26 Rindu
27 Kotak Misterius
28 Laki-laki itu?
29 Surat Kecil
30 Seminar II
31 Berbeda
32 Kacau
33 Salah Tingkah
34 Satria Vs Raina
35 Kesal
36 Dadakan
37 Tanpa Status
38 Tidak Terduga
39 Sekertaris Pribadi
40 Membuat Gila
41 Fitnah
42 Barang Branded
43 Ada Hati Yang Harus Di Jaga
44 Tidak Nyaman
45 Metting
46 Seperti Mimpi
47 Butuh Sandaran
48 Para Korban
49 Ruang ICU
50 Runtuh
51 Pingsan
52 CEO Sementara
53 Terganggu
54 Tidak Satu Jalan
55 Keterlaluan
56 Berbohong
57 Frustasi
58 Kehilangan
59 Kejadian Yang Tak Terduga
60 Jangan Mengganggu
61 Tertunda
62 Pindah Dadakan
63 Satu Atap
64 Pengumuman
65 Tidak Sedang Baik-baik
66 Karena Dia
67 Banyak Alasan
68 Tidak Bisa Dikondisikan
69 Perdebatan
70 Seperti Mimpi
71 Pertemuan
72 Jodoh Pasti Bertemu
73 Hati Yang Hancur
74 Bersikap Egois
75 Badai Pasti Berlalu
76 Ada Apa Dengan Samuel?
77 Aksi
78 Rencana
79 Konferensi Pers
80 Di Apartemen
81 Sakit Tapi Tidak Berdarah
82 Kecewa
83 Sakit!
84 Lika-liku
85 Bila Nanti
86 Kelemahan Ku
87 Berusaha
88 Meminta
89 Keputusan Terbaik
90 Sedih
91 Sebuah Tamparan
92 Sahabat Lama
93 Peduli
94 Berharap
95 Menyerah
96 Goodbye, New York
97 Bandung
98 Bertemu Mantan Calon Mertua
99 Penjelasan
100 Saga Oh Saga
101 Memperjuangkan
102 Yang Terbaik
103 GRA (Grup Rezek Habiz)
104 Buaya Atau Orang Utan ?
105 Pupus
106 Jatuh Cinta
107 Coklat vs Bunga
108 Mencoba Lagi
109 Maafkan Aku
110 Keluarga
111 Paksaan
112 Lagi Dan Lagi
113 Wisuda Part 1
114 Sebuah Pelukan
115 Salah Paham
116 Ayo Kita Menikah!
117 Interogasi
118 Perlakuan Hangat
119 Patah Hati
120 UGD
121 Firasat
122 Hati Dan Pikiran
123 Buaya Atau Kelinci?
124 Tak Sengaja
125 Rumah Sakit
126 Keajaiban
127 Duo Bidadari
128 Mesin Waktu
129 Memahami
130 Calon Mantu
131 Sebuah Keraguan
132 Minta Petunjuk
133 Bertemu Lagi
134 Trauma
135 Kelemahan Sam
136 Ancaman Yang Mematikan
137 Sebuah Rencana
138 Perdebatan Hati
139 Memahami
140 Tekad Yang Kuat
141 Orang Misterius?
142 Menyesal
143 Mengikuti Permainan
144 Membahas Masa Depan
145 Tidak Terduga
146 Keromantisan Dua Sejoli
147 Sebuah Kerja Sama
148 Kepala Dingin
149 Menginap
150 Seminar Yang Berkesan
151 Menyelesaikan Dengan Baik
152 One Day
153 Persahabatan Yang Tak Akan Pudar
154 Datang Terlambat
155 Tak Sesuai Harapan
156 Kejadian Di Kampus
157 Pertemuan Yang Tak Terduga
158 Duo Sejoli
159 Perdebatan Kecil
160 Pertemuan Yang Tak Diharapkan
161 Sebuah Rahasia Besar
162 Mencoba Mengerti
163 Mengenang Kisah
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Tamu Tak Di Undang
2
Sebuah Rindu
3
Mencari
4
Tidak Bertemu
5
Absen
6
Luka
7
Seminar I
8
Not With Me
9
Jebakan
10
Gara-gara Obat
11
Griya Tawang
12
Sedetik Saja
13
Cincin
14
Menyesal
15
Dosen Killer
16
Bertemu
17
Di Apartemen
18
Batal
19
Menutup Hati
20
Pertengkaran
21
Hancur
22
Rumah Sakit
23
Cukup
24
Keterpurukan
25
Bukan Perantara
26
Rindu
27
Kotak Misterius
28
Laki-laki itu?
29
Surat Kecil
30
Seminar II
31
Berbeda
32
Kacau
33
Salah Tingkah
34
Satria Vs Raina
35
Kesal
36
Dadakan
37
Tanpa Status
38
Tidak Terduga
39
Sekertaris Pribadi
40
Membuat Gila
41
Fitnah
42
Barang Branded
43
Ada Hati Yang Harus Di Jaga
44
Tidak Nyaman
45
Metting
46
Seperti Mimpi
47
Butuh Sandaran
48
Para Korban
49
Ruang ICU
50
Runtuh
51
Pingsan
52
CEO Sementara
53
Terganggu
54
Tidak Satu Jalan
55
Keterlaluan
56
Berbohong
57
Frustasi
58
Kehilangan
59
Kejadian Yang Tak Terduga
60
Jangan Mengganggu
61
Tertunda
62
Pindah Dadakan
63
Satu Atap
64
Pengumuman
65
Tidak Sedang Baik-baik
66
Karena Dia
67
Banyak Alasan
68
Tidak Bisa Dikondisikan
69
Perdebatan
70
Seperti Mimpi
71
Pertemuan
72
Jodoh Pasti Bertemu
73
Hati Yang Hancur
74
Bersikap Egois
75
Badai Pasti Berlalu
76
Ada Apa Dengan Samuel?
77
Aksi
78
Rencana
79
Konferensi Pers
80
Di Apartemen
81
Sakit Tapi Tidak Berdarah
82
Kecewa
83
Sakit!
84
Lika-liku
85
Bila Nanti
86
Kelemahan Ku
87
Berusaha
88
Meminta
89
Keputusan Terbaik
90
Sedih
91
Sebuah Tamparan
92
Sahabat Lama
93
Peduli
94
Berharap
95
Menyerah
96
Goodbye, New York
97
Bandung
98
Bertemu Mantan Calon Mertua
99
Penjelasan
100
Saga Oh Saga
101
Memperjuangkan
102
Yang Terbaik
103
GRA (Grup Rezek Habiz)
104
Buaya Atau Orang Utan ?
105
Pupus
106
Jatuh Cinta
107
Coklat vs Bunga
108
Mencoba Lagi
109
Maafkan Aku
110
Keluarga
111
Paksaan
112
Lagi Dan Lagi
113
Wisuda Part 1
114
Sebuah Pelukan
115
Salah Paham
116
Ayo Kita Menikah!
117
Interogasi
118
Perlakuan Hangat
119
Patah Hati
120
UGD
121
Firasat
122
Hati Dan Pikiran
123
Buaya Atau Kelinci?
124
Tak Sengaja
125
Rumah Sakit
126
Keajaiban
127
Duo Bidadari
128
Mesin Waktu
129
Memahami
130
Calon Mantu
131
Sebuah Keraguan
132
Minta Petunjuk
133
Bertemu Lagi
134
Trauma
135
Kelemahan Sam
136
Ancaman Yang Mematikan
137
Sebuah Rencana
138
Perdebatan Hati
139
Memahami
140
Tekad Yang Kuat
141
Orang Misterius?
142
Menyesal
143
Mengikuti Permainan
144
Membahas Masa Depan
145
Tidak Terduga
146
Keromantisan Dua Sejoli
147
Sebuah Kerja Sama
148
Kepala Dingin
149
Menginap
150
Seminar Yang Berkesan
151
Menyelesaikan Dengan Baik
152
One Day
153
Persahabatan Yang Tak Akan Pudar
154
Datang Terlambat
155
Tak Sesuai Harapan
156
Kejadian Di Kampus
157
Pertemuan Yang Tak Terduga
158
Duo Sejoli
159
Perdebatan Kecil
160
Pertemuan Yang Tak Diharapkan
161
Sebuah Rahasia Besar
162
Mencoba Mengerti
163
Mengenang Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!