Maafkan udah hampir sebulan baru bisa up lagi🙏🙏.. Saya lagi banyak hal yang harus diurus di dunia nyata.. Semoga bisa lancar menulis lagi.. 😊
...**Selamat Membaca 📖📖**...
Shavira atau yang biasa dipanggil Avi adalah gadis yatim piatu yang tinggal di sebuah panti asuhan di Bandung. Dulu, Ayah dan Ibu Avi berjualan buah di daerah kosambi. Hari itu, Ayah dan Ibu Avi akan membeli jeruk dari petani yang ada di daerah Subang. Hari itu Avi yang baru berumur 4 tahun tidak diajak dan dititipkan kepada seorang nenek tua tetangganya.
Hari sudah mulai senja saat Ayah dan Ibu Avi mengalami kecelakaan. Mobil yang ditumpanginya ditabrak oleh sebuah mini bus dari arah berlawanan. Ayah dan Ibu Avi terhimpit di dalam mobil dan meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. Pihak kepolisian lamgsung mendatangi rumah Avi untuk mengabarkan hal ini. Keluarga besar Ayah dan Ibunya tidak diketahui ada dimana.
Sejak saat itu Avi tinggal dan diasuh oleh nenek tetangganya yang biasa dipanggil Nini Iyoh.
"Neng, sekarang eneng tinggal sama Nini ya." kata Nini Iyoh sambil membelai kepala Avi.
"Avi mau nunggu Ayah sama Ibu. Kalau pulang mau bawain Avi boneka beruang yang besar." jawab Avi.
"Ayah dan Ibu sudah pergi Neng, Ketemu sama Allah." Nini Iyoh menatap mahluk kecil yang menjadi yatim piatu itu.
"Avi gak bisa ketemu Ayah sama Ibu lagi ?" mata kecil untuk mulai berkaca - kaca.
"Iya Neng. Sekarang Eneng tinggal sama Nini ya." ucap Nini Iyoh.
"Kenapa Ayah sama Ibu gak ngajak Avi ?" isak Avi.
"Eneng kan mau jadi anak pintar jadi harus sekolah yang tinggi ya biar bisa membanggakan Ayah sama Ibu." Nini Iyoh memeluk erat Avi. Avi pun hanya mengangguk sambil terisak dalam pelukan Nini Iyoh.
Avi hidup sederhana bersama Nini Iyoh. Setahun kemudian, Nini Iyoh pun meninggal karena terpeleset di sumur dan meninggalkan Avi sendirian.
"Nini...." panggil Avi sambil mengguncang tubuh nenek yang sudah merawatnya selama setahun terakhir ini.
"Avi, Nini udah menyusul Ayah dan Ibu kamu. Sekarang kamu tinggal sama Bu Rini ya." kata wanita yang bernama Rini itu.
"Kenapa Nini juga ninggalin Avi Bu ?" tanya Avi sambil menangis.
"Avi kan anak sholehah. Jadi harus kuat ya. Kita doain Ayah, Ibu dan Nini Iyoh biar mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah." Bu Rini mengelus kepala Shavira.
"Iya Bu." Avi pun
Shavira akhirnya dibawa ke sebuah panti asuhan.
Hari - hari Shavira diisi oleh kehangatan dan kasih sayang yang diberikan oleh Ibu Rini, sang pengelola panti asuhan. Bu Rini memperlakukan Shavira dan anak panti lainnya seperti anak kandungnya sendiri. Suami Bu Rini sudah meninggal 4 tahun lalu dan beliau tidak memiliki anak. Oleh sebab itu beliau mengabdikan hidupnya untuk mengurus dan merawat anak - anak yatim piatu yang tidak ada keluarga.
Shavira tinggal di panti asuhan hingga lulus SMA. Sebenarnya beberapa kali ada keluarga yang ingin mengadopsinya, tetapi Shavira lebih memilih tinggal beesama Bu Rini. Beruntung Shavira anak yang cerdas hingga selalu mendapat beasiswa sejak SMP. Di luar waktu sekolah Shavira selalu membantu Bu Rini mengurus adik - adiknya yang lebih kecil. Lulus SMA, Shavira pun mendapat beasiswa di universitas negeei di Bandung. Bahkan Shavira mulai melakukan pekerjaan paruh waktu yaitu mengajar les murid SD.
"Vi, Ibu mau bicara sama kamu." panggil Bu Rini saat Avi baru selesai pulang kuliah.
"Iya Bu. Ada apa ya ? Kok kelihatannya penting banget." tanya Avi.
"Vi, Ibu cuma mau pesan sama kamu agar kamu kuliah yang bener ya. Kalo sudah lulus kuliah kamu cari kerjaan yang bagus dan bantu Ibu jaga Adik - adik disini ya terutama Indah, Lia Agus, dan Bayu yang sudah SMP." kata Bu Rini sambil memegang tangan Avi.
"Kenapa cuma mereka berempat yang harus Avi awasi Bu ?" Avi sedikit heran dengan ucapan Bu Rini.
"Ya bagi tugas aja. Biar yang kecil - kecil Ibu yang jaga." Bu Rini tersenyum tipis.
"Kan bisa kira jaga bareng - bareng Bu. Avi juga gak akan kemana - mana kok." Avi menatap wajah Bu Rini yang terlihat sedikit pucat.
"Iya Vi. Ini kan cuma peaan aja dari Ibu." kata Bu Rini sambil mengusap pipi Avi lembut.
"Ibu sakit ya ? Kok pucat sih ?" Avi memegang tangan Bu Rini yang masih mengusap pipinya.
"Gak kok. Mungkin cuma lelah aja. Udah kamu bersih - bersih trus bantuin Ibu masak buat makan malam ya." Bu Rini bangkit dan berjalan menuju dapur.
"Siap Bu. Tunggu ya." Avi bergegas ke kamar menyimpan tasnya.
"Kok kayak ada yang aneh ya dengan Bu Rini." gumam Avi dalam hati.
"Ah.. Mungkin cuma perasaanku aja." kata Avi lagi. Dia pun segera mandi dan kemudian menghampiri Bu Rini di dapur.
Keesokan paginya Avi bangun kesiangan. Dilihatnya Bu Rini sudah sibuk menyiapkan sarapan.
"Maaf Bu, Avi kesiangan." kata Avi sambil menghampiri Bu Rini.
"Gak apa - apa sayang. Mumpung Ibu masih bisa nyiapin sarapan buat kalian." kata Bu Rini.
Avi merasa ada yang janggal dari ucapan Bu Rini tapi tak sempat bertanya karena adik - adik yang lain keburu masuk di ruang makan.
"Indah, Lia Agus, Bayu, Ini Ibu ada uang saku buat kalian. Lumayan buat ditabung ya." Bu Rini memberikan masing - masing amplop berisikan uang.
"Wow.. Ini banyak Bu. Lagi banyak uang ya Bu ?" celetuk Agus.
"Alhamdulilah Ibu ada rejeki. Nanti buat kamu juga ada Vi." Bu Rini tersenyum menatap Avi.
"Avi gak usah Bu. Kan Avi ada honor mengajar." Avi menolak dengan halus.
"Sekali ini Ibu mau ngasih kamu Vi. Besok - besok mungkin Ibu gak sempat ngasih uang lagi buat kamu." kata Bu Rini.
"Terima aja Teh. Kalo gak mau boleh kok buat aku. Hehehe." goda Bayu.
"Iya deh. Makasih ya Bu." Avi mencium pipi Bu Rini.
Sebelun berangkat kuliah, Bu Rini sempat memberikan amplop berisi uang, atm dan perhiasan kepada Avi.
"Kok ada atm dan perhiasannya juga Bu ?" tanya Avi heran.
"Iya, ini kamu pegang dulu. Kamu pakai untuk keperluan kalian berlima ya." jawab Bu Rini.
"Maksudnya Bu ?" Avi merasa ucapan Bu Rini makin aneh.
"Ibu takut hilang. Soalnya adikmu yang kecil suka buangin barang Ibu di laci." jawab Bu Rini lagi.
"Iya deh Bu. Ini Avi bawa ya." kata Avi lalu pamit berangkat kuliah.
Saat masih kuliah itu terjadi musibah di panti asuhan milik Bu Rini. Panti asuhan mengalami kebakaran yang menyebabkan Bu Rini dan beberapa anak panti meninggal dunia.
Bagi vote atau Bunga atau secangkir kopi 😁😁
Jangan lupa juga baca karya Author lainnya "Geng Pelangi" yang menceritakan kehidupan Sissy, Zizi, Yoan dan Amira sebelumnya.
Bagi yang belum baca cerita tentang kisah orangtua Ical juga bisa baca "Kisah Cinta Sang Perawan Tua" atau bisa buka di bio saya ya..
Like 👍 Komen dan Vote ✌✌
ajak juga teman lain buat ikut membaca ya..
Makasih 🙏🙏🙏
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Linda fitriani
sedih sekali kisah hidup Avi🥺🥺😥😥
2021-09-29
0
susan
terimakasih up nya .
2021-07-05
1