Bab 4 : Membawa Kay dan Greda Ke Istana

Bianca mengintip dan melihat sekitarnya. 2 minggu setelah kejadian itu, ia datang lagi di desa kemarin, tempat Kay dan Greda berada.

Anehnya, kenapa desa yang awalnya normal dan damai itu berubah menjadi desa yang tidak berpenghuni.

Bianca berjalan pelan sambil melihat sekelilingnya lagi. Tidak ada satupun orang yang Bianca lihat.

Dan sekarang, Bianca tiba di sebuah taman bermain, tempat dimana dirinya bertemu dengan 2 bocah itu.

Tiba-tiba ia mendengar gesekan dedaunan di sebelah kanan Bianca. Wanita itu berjalan hati-hati dan melihat langsung siapa di sana.

Kay dan Greda yang bersembunyi di balik tanaman besar terkejut dengan kehadiran Bianca. Begitupun juga dengan ratu salju itu.

"Kalian..."

"Kakak?!!"

Greda menjelaskan apa yang terjadi. Malam kemarin, tiba-tiba desanya diserang oleh sekelompok misterius menggunakan sihir hitam.

Para Penduduk di desa itu langsung tewas dan menjadi abu. Semuanya.

"Terus kalian waktu itu ada dimana?"

"Kami bersembunyi di bawah tanah rumah Kay."

Bianca berbalik badan dan memandang suasana desa yang sunyi dan tak berpenghuni itu.

Ia melirik kedua bocah yang sedang ketakutan. Merasa kasihan, akhirnya Bianca mengajak mereka jalan-jalan.

"Kakak mau kemana?" tanya Kay di tengah perjalanan.

"Aku tidak tau," jawabnya asal.

"Gimana kalau kita cek rumahku, dulu. Aku khawatir dengan orang-orang di rumahku," kata Greda memberi usul dan mereka bertiga berjalan menuju rumah Greda.

Kosong. Itulah mereka lihat saat ketiga orang itu masuk ke dalam rumah Greda.

"Tidak ada satupun orang di rumah ini," gumam Bianca melihat sekeliling.

Tiba-tiba ia tidak sengaja menginjak sebuah kertas bewarna kuning kusam. Ia mengambil kertas tersebut dan melihat beberapa huruf asing.

Ini sepertinya mantra memanggil monster.

"Apa ini punya keluargamu?" tanya Bianca kepada Greda.

Greda menggeleng tanda tidak. Berarti ini punya kelompok misterius kemarin?

Bianca langsung memasukkan kertas ke kantong jubahnya.

Kay menepuk pundak Greda. Menghibur.

Bianca yang melihat dua bocah itu merasa kasihan. Apa aku harus membawa mereka ke istana? Batin Bianca.

"Yang Mulia..." Calius tiba-tiba terkejut melihat Kay dan Greda yang sedang berdiri berlindung di belakang tubuh Bianca.

"Mereka berdua akan menetap di sini, Calius."

Kemudian, Bianca berjongkok menghadap mereka.

"Sebelum itu, nama kalian siapa?" Tentu saja Bianca tau nama mereka berdua, tetapi anggap saja dirinya tidak tau siapa nama mereka.

"Namaku Greda dan ini Kay. Nama kakak siapa?" Bianca tersenyum lembut.

"Panggil saja Bianca."

"Calius. Tolong siapkan kamar dan pakaian hangat untuk mereka berdua."

"S-siap, yang mulia."

Mau tidak mau dirinya malah membawa Kay sesuai di cerita aslinya, tetapi bedanya ada Greda di sebelahnya dan Kay tidak disihir oleh sang ratu.

Bianca meneliti kertas aneh yang ia dapat di rumah Greda.

Dari hurufnya, ini huruf Altanika. Huruf yang ada di webtoon Putri Terindah. Ia tau karena ia masih ingat dengan huruf-huruf di sana.

"Yang mulia..." tiba-tiba Calius memanggil membuat Bianca terkejut.

"Bikin kaget saja."

"Maafkan saya, yang mulia. Saya memberitahukan anda bahwa saya sudah melaksanakan perintah yang mulia."

Bianca mengangguk sekali. Oke sekarang kita cek mereka berdua.

"Kay..." tanya Greda saat mereka berdua berada dalam satu kamar yang sama.

"Aku tidak percaya kalau kakak itu adalah ratu salju yang sering nenek ceritakan."

"Emangnya kenapa?" Greda tampak ragu.

"Kata nenek, ratu salju itu jahat. Ia mengubah hati manusia menjadi beku dan jahat. Kata orang-orang juga begitu."

"Tapi kakak itu tidak kelihatan jahat," balas Kay membela.

Greda berpikir semenjak dan mengangguk setuju dengan perkataan Kay. "Benar sih... Kak Bianca memang orang yang baik."

"Gimana kamarnya? Apa nya-" Bianca membulatkan bola matanya terkejut dengan penampilan Kay dan Greda yang begitu imut.

"YA AMPUUNN KALIAN IMUT SEKALI!!" tanpa sadar, Bianca memeluk dua sahabatan itu dengan erat.

"K-kak Bianca..." ucap Greda tidak nyaman.

Seketika Bianca tersadar dan menjauhi mereka. Ia berdeham dengan mode kalemnya. "Gimana kamarnya? Apa nyaman?"

Mereka berdua mengangguk mantap membuat Bianca jatuh terlena dengan pesona mereka berdua.

Ya ampun kenapa mereka imut sekali sihh??!!

"Untuk sementara waktu, kalian akan menetap di sini, oke? Kalau ada kesulitan, panggil Calius."

Mereka berdua mengangguk. Ia melihat pemandangan di jendela kamar mereka berdua. Sudah hampir malam.

Sebentar lagi makan malam.

"Gimana? Apa enak?" tanya Bianca melihat dua anak kecil yang sedang makan dengan lahap.

"Enak!!" Bianca tersenyum mendengarnya. Jadi ingat keponakannya yang selalu ia rawat sejah lahir.

"Yang mulia..." tiba-tiba Calius memanggil Bianca.

"Bisa kita bicara berdua?" mendengar kata-kata Calius, Bianca mau tidak mau harus meninggalkan mereka berdua.

"Ada apa?" tanya Bianca saat mereka berdua meninggalkan ruang makan.

"Saya sudah mengecek ketersediaan bahan kayu di berbagai toko, yang mulia."

"Lalu?"

"Karena pohon-pohon di hutan utara menipis, mereka terpaksa menjual kayu dengan harga mahal."

Bianca berdecak kesal. Kalau begini para warga akan kesulitan membeli kayu untuk dibakar.

Sementara itu, ia harus memikirkan tentang Black Hole dengan ratu salju itu.

"Apa kita akan mengimpor dari negara lain?"

Perempuan berambut putih itu menghela nafas panjang. "Berikan daftar-daftar negara-negara penghasil kayu, Calius."

Beberapa jam saat Bianca membaca dan meneliti negara mana yang berpotensi untuk menjalin kerja sama dengan kerajaan ini, membuat ratu salju itu melempar kertas dengan kuat.

"Bisa gila aku..." gumamnya sambil mengacak rambutnya dengan kasar.

Daftar negara-negara penghasil kayu terbaik yang dikasih oleh Calius tidak membuahkan hasil.

Nilai jualnya terlalu mahal. Apalagi sekelas barang impor. Kalau dalam jangka panjang, kerajaan ini akan rugi karena menanam pohon di cuaca dingin begini terlalu lama.

Bianca benar-benar frustasi!!

Tiba-tiba sebuah ketukan membuat Bianca berhenti dari aktivitasnya. "Masuk."

Ternyata Kay dan berjalan memasuki ruangan.

"Oh! Ternyata kamu, Kay. Ada apa?" tanya Bianca berusaha ramah kepadanya.

"Aku tidak bisa tidur."

Bianca melihat jam dinding di sebelah kirinya. Sudah menujukkan pukul 9 malam.

"Bagaimana dengan Greda?"

"Dia... Juga tidak bisa tidur," Bianca menghela nafas panjang.

Akhirnya wanita itu bangkit dan mengajak bocah lelaki itu kembali ke kamar.

Di sana sudah ada Greda yang sedang duduk sendirian di sisi kiri kasur mereka.

"Mau kakak ceritakan sebelum tidur?"

"Emang kakak mau cerita tentang apa?" Bianca berpikir keras.

"Gimana kalau Putri Menara dan Pangeran Burung."

"Kayaknya terlalu membosankan," balas Greda.

"Beruang Putih Mencari Keluarga?"

Kay menggeleng lemas.

"Semut dan Ular?" Mereka berdua menggeleng dengan kompak.

ADDDUUHHH APA YAA!!

"Oh! Gimana kalau Ratu Salju dan 2 Anak Pemberani."

Kay dan Greda saling pandang satu sama lain. "Kayaknya bagus ceritanya."

"Baiklah... Jadi pada suatu hari..."

"Hiduplah seorang ratu salju yang kesepian..."

Bianca menceritakan sebuah kisah bersama Kay dan Greda hingga di penghujung bagian ending.

"Mereka bertiga akhirnya hidup bahagia selamanya."

"Kak Bianca," panggil Kay tiba-tiba.

"Ya?"

"Kenapa mereka bertiga hidup bahagia? Bukankah ratu salju itu sebenarnya masih kesepian?"

"Maksudnya?"

"Betul kata Kay. Sebenarnya ratu salju masih kesepian."

"Kan masih ada 2 anak itu? Jadinya ratu salju tidak kesepian."

Kay dan Greda terdiam sejenak. " Aku tidak suka ceritanya."

"Lah kok?! Kenapa?"

"Menurutku ada yang kurang, kak."

"Apa itu?" tanya Bianca penasaran.

"Sosok ayah. 2 anak itu bukannya anak yatim piatu?"

Bianca memasang wajah kebingungan kepada 2 bocah di depannya.

Kenapa mereka berpikiran seperti itu sih?

Terpopuler

Comments

anca

anca

knp ga pake sihir aja buat numbuhin pohon di hutan utara

2021-07-06

6

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 : Ratu Salju dan Perkenalan Istana
3 Bab 2 : Rencana Mengubah Alur Cerita
4 Bab 3 : Bertemu dengan Kay dan Greda
5 Bab 4 : Membawa Kay dan Greda Ke Istana
6 Bab 5 : Solusi Masalah Teratasi
7 Bab 6 : Salah Panggilan
8 Bab 7 : Pelaku Percobaan Pembunuhan Ratu Salju
9 Bab 8 : Kembali ke Kampung Halaman
10 Bab 9 : Ketahuan
11 Bab 10 : lempar Bola Salju
12 Bab 11 : Black Hole Datang Lagi
13 Bab 12 : Allan
14 Bab 13 : Vina's Dream
15 Bab 14 : Tidur Panjang Lagi
16 Bab 15 : Penyihir Tua di Hutan Argaste
17 Bab 16 : Ucapan yang Tidak Percaya
18 Bab 17 : Kekhawatiran Bianca
19 Bab 18 : Hati yang Membeku
20 Bab 19 : Telur Naga Putih
21 Bab 20 : Ciuman Pertama Bianca
22 Bab 21 : Kunjungan ke Kerajaan Altuva
23 Bab 22 : Vina's Dream Pt 2
24 Bab 23 : Tuhan, Engkau Dimana?
25 Bab 24 : Mimpi Menjadi Kenyataan
26 Bab 25 : Orang Asing yang Jatuh dari Langit
27 Bab 26 : Patrick Firlutz
28 Bab 27 : Jangan Sampai Pergi Ke Sana
29 Bab 28 : Sang Ratu Menghilang
30 Bab 29 : Pencarian Ratu Salju
31 Bab 30 : Masuk Ke dalam Novel Lain
32 Bab 31 : Kehidupan Sebagai Dorothy Betherhold
33 Bab 32 : Pertolongan Gagal dan Kedatangan Gadis Misterius
34 Bab 33 : Wakil Dewi
35 Bab 34 : Pasangan Wakil Dewi
36 Bab 35 : Ledakan Secara Tiba-Tiba
37 Bab 36 : Ratu Salju Telah Kembali
38 Bab 37 : Kepulangan Penghuni Istana Lain
39 Bab 38 : Misi Rahasia
40 Bab 39 : Penculikan Gerda
41 Bab 40 : Bayi Naga Putih Telah Lahir
42 Bab 41 : Ruangan Rahasia
43 Bab 42 : Ada yang Tidak Beres
44 Bab 43 : Vina Dream's pt 3
45 Bab 44 : James Rattoulle
46 Bab 45 : Perjalanan Ke Kota Bugol
47 Bab 46 : Markus Stenberg, Ahli Strategis
48 Bab 47 : Rahasia Ketua
49 Bab 48 : Kedatang Allan Tiba-Tiba
50 Bab 49 : Rahasia Jacob dan Oscar
51 Bab 50 : Rahasia Jacob dan Oscar Pt 2
52 Bab 51 : Dua Pria Telah Kembali
53 Bab 52: Pertanda Kematian Oscar
54 Bab 53 : Cerita Masa Lalu Oscar
55 Bab 54 : Rahasia Yang Telah Terungkap
56 Bab 55 : Mencari Kotak Berharga di Kuil
57 Bab 56 : Batu Permata Aspendia
58 Bab 57 : Hadiah Untuk Bianca
59 Bab 58 : Kabur Dari Acara
60 Bab 59 : Kematian Ratu Salju
61 Bab 60 : Masa Lalu Aaron Decius
62 Bab 61: Masih Ada Harapan?
63 Bab 62 : Menjalani Petualangan Baru
64 Bab 63 : Bertemu James Ratoulle Secara Langsung
65 Bab 64 : Asal-Usul Black Hole
66 Bab 65 : Rencana Tidak Terduga
67 Bab 66 : Kembalinya Bianca Sekian Kali
68 Bab 67 : Mencari Keberadaan Rossaria Harris
69 Bab 68 : Kasus Pembunuhan di Kapal Penumpang
70 Bab 69 : Bertemu Dengan Rossaria Harris
71 Bab 70 : Rahasia Tersembunyi Chris
72 Bab 71 : Wanita Dengan Kemampuan Hebat
73 Bab 72 : Penerus Gaspal
74 Bab 73 : Pembicaraan Lebih Dalam
75 Bab 74 : Gaspal dan Keluarga Stenberg
76 Bab 75 : Gerda Diculik
77 Bab 76 : Rencana Penyelamatan Gerda
78 Bab 77 : Aksi Penyelamatan Gerda
79 Bab 78 : Rahasia Tersembunyi James
80 Bab 79 : Permasalahan Ivan
81 Bab 80 : Kisah Asmara Ivan
82 Bab 81 : Wanita Cantik Berambut Merah
83 Bab 82 : Pertemuan Besar
84 Bab 83 : James Dan Cincin Perak
85 Bab 84: Bertemu Lagi dan Langsung Lamar
86 Bab 85 : Ada Apa Dengan Ivan?
87 Bab 86 : Orang Baru
88 Bab 87 : Kedatangan Ibu
89 Bab 88 : Serius?!
90 Bab 89 : Bisnis Keluarga Calius
91 Bab 90 : Barton Bersaudara
92 Bab 91 : Kota Vindo, Kota Langit
93 Bab 92 : Aksi Penyelamatan
94 Bab 93 : Kebingungan Melanda
95 Bab 94 : Reunian
96 Bab 95 : Renuian Pt 2
97 Bab 96 : Belum Saatnya
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 : Ratu Salju dan Perkenalan Istana
3
Bab 2 : Rencana Mengubah Alur Cerita
4
Bab 3 : Bertemu dengan Kay dan Greda
5
Bab 4 : Membawa Kay dan Greda Ke Istana
6
Bab 5 : Solusi Masalah Teratasi
7
Bab 6 : Salah Panggilan
8
Bab 7 : Pelaku Percobaan Pembunuhan Ratu Salju
9
Bab 8 : Kembali ke Kampung Halaman
10
Bab 9 : Ketahuan
11
Bab 10 : lempar Bola Salju
12
Bab 11 : Black Hole Datang Lagi
13
Bab 12 : Allan
14
Bab 13 : Vina's Dream
15
Bab 14 : Tidur Panjang Lagi
16
Bab 15 : Penyihir Tua di Hutan Argaste
17
Bab 16 : Ucapan yang Tidak Percaya
18
Bab 17 : Kekhawatiran Bianca
19
Bab 18 : Hati yang Membeku
20
Bab 19 : Telur Naga Putih
21
Bab 20 : Ciuman Pertama Bianca
22
Bab 21 : Kunjungan ke Kerajaan Altuva
23
Bab 22 : Vina's Dream Pt 2
24
Bab 23 : Tuhan, Engkau Dimana?
25
Bab 24 : Mimpi Menjadi Kenyataan
26
Bab 25 : Orang Asing yang Jatuh dari Langit
27
Bab 26 : Patrick Firlutz
28
Bab 27 : Jangan Sampai Pergi Ke Sana
29
Bab 28 : Sang Ratu Menghilang
30
Bab 29 : Pencarian Ratu Salju
31
Bab 30 : Masuk Ke dalam Novel Lain
32
Bab 31 : Kehidupan Sebagai Dorothy Betherhold
33
Bab 32 : Pertolongan Gagal dan Kedatangan Gadis Misterius
34
Bab 33 : Wakil Dewi
35
Bab 34 : Pasangan Wakil Dewi
36
Bab 35 : Ledakan Secara Tiba-Tiba
37
Bab 36 : Ratu Salju Telah Kembali
38
Bab 37 : Kepulangan Penghuni Istana Lain
39
Bab 38 : Misi Rahasia
40
Bab 39 : Penculikan Gerda
41
Bab 40 : Bayi Naga Putih Telah Lahir
42
Bab 41 : Ruangan Rahasia
43
Bab 42 : Ada yang Tidak Beres
44
Bab 43 : Vina Dream's pt 3
45
Bab 44 : James Rattoulle
46
Bab 45 : Perjalanan Ke Kota Bugol
47
Bab 46 : Markus Stenberg, Ahli Strategis
48
Bab 47 : Rahasia Ketua
49
Bab 48 : Kedatang Allan Tiba-Tiba
50
Bab 49 : Rahasia Jacob dan Oscar
51
Bab 50 : Rahasia Jacob dan Oscar Pt 2
52
Bab 51 : Dua Pria Telah Kembali
53
Bab 52: Pertanda Kematian Oscar
54
Bab 53 : Cerita Masa Lalu Oscar
55
Bab 54 : Rahasia Yang Telah Terungkap
56
Bab 55 : Mencari Kotak Berharga di Kuil
57
Bab 56 : Batu Permata Aspendia
58
Bab 57 : Hadiah Untuk Bianca
59
Bab 58 : Kabur Dari Acara
60
Bab 59 : Kematian Ratu Salju
61
Bab 60 : Masa Lalu Aaron Decius
62
Bab 61: Masih Ada Harapan?
63
Bab 62 : Menjalani Petualangan Baru
64
Bab 63 : Bertemu James Ratoulle Secara Langsung
65
Bab 64 : Asal-Usul Black Hole
66
Bab 65 : Rencana Tidak Terduga
67
Bab 66 : Kembalinya Bianca Sekian Kali
68
Bab 67 : Mencari Keberadaan Rossaria Harris
69
Bab 68 : Kasus Pembunuhan di Kapal Penumpang
70
Bab 69 : Bertemu Dengan Rossaria Harris
71
Bab 70 : Rahasia Tersembunyi Chris
72
Bab 71 : Wanita Dengan Kemampuan Hebat
73
Bab 72 : Penerus Gaspal
74
Bab 73 : Pembicaraan Lebih Dalam
75
Bab 74 : Gaspal dan Keluarga Stenberg
76
Bab 75 : Gerda Diculik
77
Bab 76 : Rencana Penyelamatan Gerda
78
Bab 77 : Aksi Penyelamatan Gerda
79
Bab 78 : Rahasia Tersembunyi James
80
Bab 79 : Permasalahan Ivan
81
Bab 80 : Kisah Asmara Ivan
82
Bab 81 : Wanita Cantik Berambut Merah
83
Bab 82 : Pertemuan Besar
84
Bab 83 : James Dan Cincin Perak
85
Bab 84: Bertemu Lagi dan Langsung Lamar
86
Bab 85 : Ada Apa Dengan Ivan?
87
Bab 86 : Orang Baru
88
Bab 87 : Kedatangan Ibu
89
Bab 88 : Serius?!
90
Bab 89 : Bisnis Keluarga Calius
91
Bab 90 : Barton Bersaudara
92
Bab 91 : Kota Vindo, Kota Langit
93
Bab 92 : Aksi Penyelamatan
94
Bab 93 : Kebingungan Melanda
95
Bab 94 : Reunian
96
Bab 95 : Renuian Pt 2
97
Bab 96 : Belum Saatnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!