2 hari lagi, bukan?
Kalau begitu Vina a.k.a Bianca bisa menyusun rencana untuk besok lusa.
Tentu saja mengubah jalan cerita. Apalagi, saat dirinya terbebas dari hukuman kurungan istana, dirinya pasti akan mengacaukan lagi, yaitu menculik Kay.
Bianca tidak mau hal itu terulang seperti cerita dongeng aslinya. Bisa-bisa ia mati di tangan Greda.
Untuk itu, hal pertama adalah jangan ketemu dengan Kay ataupun Greda sama sekali.
Kalau ketemu, sebisa mungkin alihkan pandangan ke arah lain.
Tetapi...
Vina penasaran kenapa Bianca, ratu salju itu rela membawa Kay ke istana dan menghilangkan ingatan kepada bocah laki-laki itu?
Apakah Bianca ingin memiliki anak?
Kalau ingin memiliki anak, kenapa dia tidak mencari pasangan habis itu menikah. Selesai, deh!
Tapi, sang ratu terkenal dengan wanita jahat dan kejam di muka bumi ini. Mana mau para pria menikahi wanita seperti sang ratu.
Mungkin alasan itu masuk akal.
Atau...
Bisa saja sang ratu jatuh cinta dengan Kay?
Errgghh...
Entah kenapa kalau beneran, bisa dikategorikan sebagai pedofil.
Bukannya sang ratu hidup abadi? Jika Kay beranjak dewasa, sang ratu akan menikahi dia. Makanya dia membawa Kay sekaligus membesarkan Kay hingga beranjak dewasa.
Masuk akal...
Eh tidak! Itu tidak mungkin, bukan?
Oke rencana pertama sudah rampung.
Sekarang...
Bianca melihat sekelilingnya dan menghela nafas panjang.
Rencana kedua, mencari tau tentang ratu salju.
Berbeda dengan novel yang tentu saja pasti ada karakter yang perlu didalami. Baik tokoh utama, tokoh pembantu, dan tokoh jahat.
Cerita dongeng hanya menceritakan alur dari awal sampai tamat tanpa ada perkembangan karakter dalam cerita.
Ada sih beberapa dongeng yang menujukan perkembangan, tetapi yang namanya dongeng, pasti ceritanya dipersingkat dan jelas biar anak-anak mudah dipahami.
Yang menjadi permasalahan adalah...
Kalau Annastasia Girdadez dalam Putri Terindah, dijelaskan kenapa dia bisa jahat. Nah... Kalau sang ratu?
Kita tidak tau penyebab dia jadi jahat kenapa. Masa dari lahir dia sudah jadi jahat? Ya tidak mungkin dong!!
Bianca bangkit berdiri dan memutuskan untuk berbicara dengan Calius. Mumpung pelayan itu mengira kalau majikannya hilang ingatan, ini bisa menjadi kesempatan bagi Vina.
"Oohh... Begitu," balas Bianca setelah ia mendengar jawaban dari Calius.
MASA JAWABANNYA GITU DOANG??!
Bianca membuang nafas kasar. Masa dia bilang kalau majikannya itu dingin.
DINGIN DOANG TIDAK ADA YANG LAIN APAA?!!
"Kau bekerja di sini berapa lama?"
"Sekitar 25 tahun, yang mulia."
25 TAHUN SAJA ELO TIDAK TAU SIFAT MAJIKAN ELOO??!!
Ya sudahlah. Tidak ada gunanya menanyakan dia. Mungkin Bianca bisa menanyakan kepada Ivan.
Tampaknya dia bekerja lebih lama dari Calius.
Beberapa menit saat Bianca berbincang dengan Ivan, Bianca keluar dari dapur istana.
MEREKA BERDUA SAMA-SAMA TIDAK BERGUNAA!!
Rencana kedua, pending dulu alias disimpan sampai Vina menemukan petunjuk tentang asal-usul sang ratu.
Vina melihat salju yang turun dari jendela. Ia berjalan mendekati jendela dan melihat beberapa salju yang turun dengan takjub.
Pertama kalinya ia melihat salju sedekat itu. Maklum selama hidup ia tinggal di negara tropis.
Vina berpikir keras. Apa yang harus ia lakukan. Rencana keduanya terpaksa diundur karena tidak ada bukti atau catatan mengenai sang ratu.
Oh... Bagaimana kalau kita lihat-lihat ke perpustakaan?
Mungkin dengan mengunjungi perpustakaan istana, Vina bisa mendapatkan pencerahan dari rencana kedua.
Ia bergegas menuju ke ruang perpustakaan dan tidak lama mencari ruangan itu karena ia masih ingat lokasi perpustakaan itu.
Bianca telah tiba di sebuah ruang perpustakaan. Perpustakaan ini sangat luas. Lebih luas apa yang perempuan itu bayangkan.
Ia mencari buku-buku yang berkaitan dengan dirinya.
1 jam kemudian, Bianca tidak berhasil menemukan profil tentang dirinya.
KENAPA TIDAK ADA SATUPUN BUKU YANG MENCERITAKAN TENTANG SANG RATU SIH??!!
Bianca langsung menjatuhkan kepalanya di atas meja. Ia benar-benar sudah tidak mau mencari tentang ratu salju itu.
"Yang mulia..." tiba-tiba Calius memanggil tuannya.
"Apaaa...."
"Ada tamu yang mencari anda."
"Siapa itu?"
"Tuan Evergreen."
"Hah?"
Seorang pria bermarga Evergreen mencium tangan sang ratu sebagai bentuk penghormatan kepada sang ratu.
"Saya dengar kalau anda sudah bangun dari tidur anda."
Ia bangkit dan berkata, " Tampaknya anda kembali normal, ya?" Alis sebelah Bianca naik.
Lelaki ini berbicara secara sarkas atau gimana?
"Kamu datang ke sini untuk apa, Tuan Evergreen?"
"Sekelompok misterius tiba-tiba menanyakan kepadaku kapan sang ratu akan sadar dari tidurnya."
"Siapa kelompok itu?"
"Black Hole," mendengar nama kelompok itu, Bianca terkejut bukan main, bahkan tanpa sadar ia cegukan.
"Black Hole katamu? Ngapain mereka mencariku?"
"Mereka bilang kalau mereka memastikan keadaan anda, yang mulia."
Bianca masih ragu dengan perkataan lelaki itu. Vina tidak mengenal dia sama sekali. Bahkan di cerita dongeng saja tidak dijelaskan siapa lelaki ini.
"Kalau kamu bertemu dengannya, bilang kalau aku sudah baik-baik saja," ucap Bianca akhirnya.
Tuan Evergreen mengangguk paham dan ia pamit untuk meninggalkan istana.
Sebenarnya hubungan apa antara ratu salju dengan Black Hole?
Setelah kepergian Tuan Evergreen, Bianca langsung merebahkan dirinya di atas kasur yang besar.
Gara-gara pria tadi, rasa penasaran Vina langsung bangkit dan langsung menanyakan kepada Calius.
Semoga kali ini berhasil!!
"Yang mulia ratu menanyakan tentang Black Hole?" tanya Calius saat majikannya bertanya padanya.
Bianca mengangguk mantap dan pria paruh baya itu berpikir sejenak.
"Mereka ke sini karena ada untuk meminta bantuan."
"Terus?"
"Yang mulia akhirnya membantu melawan Kerajaan Parsen dan Kerajaan itu akhirnya jatuh di tangan mereka."
Vina tidak kaget kalau wanita itu akhirnya membantu kelompok itu karena pasti mereka membahas kesepakatan jika sang ratu berhasil melawan kerajaan itu.
"Ada lagi, tidak?"
"Setelah itu, mereka memberi hadiah kepada yang mulia dengan alat labotarium sihi-" tiba-tiba Calius menutup mulutnya dengan cepat.
Bianca yang melihatnya dibuat kebingungan.
"Labotarium sihir?" wanita berambut putih salju itu mendekat ke arah Calius dengan wajah tajamnya.
"Apa yang terjadi dengan labotarium itu, Calius?"
Calius tidak menjawab sama sekali.
Apa jangan-jangan ini berkaitan dengan kecelakaan ratu di ruangan tertutup itu?
"Calius..." panggil Bianca bernada ancaman.
Calius dibuat ketakutan dan langsung bertunduk di depan kaki sang ratu.
"Ampun yang mulia... Saat yang mulia mencoba memakai labotarium dari mereka, tiba-tiba ruangan itu langsung meledak."
"Meledak?!" Calius mengangguk benar.
"Padahal yang mulia baru mau mencoba."
"Maksudnya belum di sentuh gitu?" dan Calius mengangguk membenarkan lagi.
Black Hole sialan!!
Mereka mencoba membunuh ratu salju padahal wanita itu udah menolongnya.
"Yang mulia..." Calius melihat ekspresi Bianca yang tidak bisa ditebak. Khawatir.
"Tidak apa-apa," balas Bianca tau kalau pelayannya khawatir.
Ia berjalan kembali ke kamarnya. Bergumam mengutuk kepada Black Hole.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Mel Rezki
Salam dari KARENA USTADZ AKU CACAT 🥰😍
2021-07-12
0
delissaa
aku udah mampir ninggalin like dan hadiah Thor semangat berkarya 💪 jangan lupa mampir juga ya 😍
2021-07-08
2