Episode 3

" Dia kan pangeran impianku..." ucapku dalam hati

" Maaf menunggu lama " ucap ayahku pada Pa Cahardi

" Tidak apa-apa Tuan Geri.. " ucapnya langsung menjabat tangan Ayahku

" Perkenalkan ini Defano, Defano Putraku satu-satunya dan sebentar lagi akan menggantikan ku menjadi Ceo di perusahaan ku " ucap Pa Cahardi

" Tampan sekali, dan Perkenalkan juga ini putriku Kanaya dia mulai besok akan menjadi Ceo disini " ucap Ayahku memperkenalkan aku

" Wah cantik sekali.. iya kan Defa "

" Iya Pah " ucapnya dengan dingin

Hatiku sangat senang sekali ketika pangeran impianku berkata jika aku ini cantik meskipun hanya berkata iya saja. namun lamunanku buyar ketika pangeran impianku menyadari bahwa kemarin kita bertemu.

" Kamu lagi " ucap Defano menyadari jika aku adalah orang yang kemarin ketemu denganya

" Kalian sudah saling kenal " ucap Ayahku

" Iya Tuan.. kemarin kita ketemu di bandara " jelaskan Defano

" Kami juga pernah satu kelas di SMA Budi pekerti " ucapku sambil tersenyum

" Wah ternyata kalian jodoh " ucap Pa Cahardi

" Kita mulai Meetingnya sekarang " ucap Ayahku mengalihkan pembicaraan

" Baik " ucap Pa Cahardi

Kini Defano membuka laptopnya dan segera mempresentasikan agar perusahaan ayah mau bekerja sama dengan perusahaan milik ayahnya

" Dia benar-benar tampan dan berkharisma " ucapku dalam hati

" Sepertinya Kanaya menyukai Defano, aku harus meyuruh Defano untuk mendekati Kanaya " batin Pa Cahardi

" Dia tampan dan berkharisma, dia juga pandai aku tau Kanaya menyukainya tapi entah mengapa aku kurang menyukainya karena sikapnya yang cuek dan dingin pada Kanaya " batin Ayahku

Tiga puluh menit berlalu Defano sudah menyelesaikan presentasinya dan hasilnya memuaskan, ayahku setuju untuk menanam saham diperusahaan Pa Cahardi

" Bagus, saya suka.. " ucap Ayahku

" Terima kasih Tuan " ucapnya mereka

" Nanti kontraknya kalian kirim lewat email biar nanti aku tanda tangan " ucap Sang Ayah

" Maaf Tuan kenapa tidak sekarang saja Tuan menandatangani kontraknya " ucapnya Defano

" Kalian membawa kontrak nya " tanya ayahku

" Ini Tuan " ucap Pa Cahardi

" Kay tanda tangan " ucap Ayahku memberikan kontrak itu padaku

" Loh ko aku ayah " ucapku heran

" Mulai besok kan kamu jadi CEO nya.. kamu harus tanda tangan sekarang " ucap ayahku sambil tersenyum

" Ga mau ah.. kenapa juga Kay yang harus tanda tangan, orang mulai besok kan Kay jadi CEO nya " protes ku pada sang ayah karena aku belum Syah menggantikan sang ayah

" Dugaan ku betulkan.. Kanaya ga akan tanda tangan kontrak jadi lebih baik besok agar iya mau menandatangani kontrak nya " ucapnya Sang ayah dengan tegas

" Tapi Tuan " ucap Defano

" Besok saja kamu kesini lagi, jangan memaksa begitu " ucapnya Pa Cahardi dengan bisik-bisik pada sang anak

" Iya Pah " ucap Defano dengan wajah kesal

" Tuan Geri, besok Defano akan kembali kesini untuk memberikan kontrak nya secara langsung " ucap Pa Cahardi sambil tersenyum

" Baik " ucap Ayahku

" Kalau begitu Kami permisi " ucap Pa Cahardi pamit sambil tersenyum ramah

" Silahkan " ucap Ayahku

" Nona kami pamit " ucap Pa Cahardi padaku

" Baik Pa " ucapku sambil tersenyum

Defano dan sang Papah pun segera pergi dari ruangan itu dan melangkah menuju Perusahaan nya meskipun dengan perasaan kecewa karena kontraknya belum di tanda tangani namun Pa Cahardi punya maksud lain pada Kanaya.

Kanaya dan sang ayah masuk keruangan CEO yang sebentar lagi akan menjadi ruangaku

" Kay " panggil ayah

" Iya ayah " jawabku

" Besok Ruangan ini akan menjadi ruangan mu, jadi kamu bebas mau mengubah suasana diruangan ini " ucap sang Ayah

" Biarkan saja seperti ini ayah " ucapku

" Kamu yang nyaman ya bekerja disini, kalau ada apa-apa jangan segan menghubungi ayah " ucap sang ayah

" Iya ayah " ucap ku sambil tersenyum

" Kalau kamu butuh apa-apa kamu hubungi saja Meli, dia sekretaris mu mulai besok " ucap ayahku

" Iya ayahku " ucapku

Sang ayah memencet teleponnya dan sang sekretaris segera mengangkatnya

Tut... Tut... Tut...

" Iya Tuan " ucap Sang Sekretaris

" Bawakan dua kopi kesini, yang satu kopi hitam yang satu kopi biasa " ucapnya Sang ayah dengan dingin

" Baik Tuan " ucapnya dengan gugup

Tak lama kemudian Meli pun datang dan segera mengetuk pintu ruangan itu

Tok... Tok... Tok...

" Masuk "

Ceklek,

" Tuan, saya bawakan minuman yang anda pesan " Meli dengan ramah

" Terima kasih " ucap sang ayah

" Silahkan Nona " ucap Meli padaku menjadi ramah

" Mulai besok Kanaya akan menjadi atasanmu, kamu harus bersikap baik dan ramah, jika tidak Kanaya bebas memecatmu tanpa alasan apa-apa " Ucap Sang ayah membuat meli ketakutan

" Iya Tuan, Nona maafkan saya tadi " ucapan menundukkan kepala

" Tidak apa-apa, asal jangan diulangi " ucapku cuek

" Baik Nona, kalau begitu saya permisi " ucapnya lebih lega

" Silahkan " ucapku dengan sopan

Aku dan Ayah membicarakan tentang apa saja tugasku besok, Ayah menasehati ku dan membimbing ku dalam pekerjaan, dan tak lupa iya pun membagikan pengalamannya selama dari jaman iya merintis sendiri usahanya.

Aku sangat kagum pada ayahku, sosok selama ini yang tak banyak mengelus dan melakukan pekerjaannya dengan kerja keras hingga sekarang perusahaannya dimana-mana.

.

.

.

.

Bersambung....

Ada yang penasaran dengan kisah Kanaya..

Ikuti terus kisahnya...

Jangan Lupa dipencet tombol Like....Komen..... dan Vote ......

Saya ucapkan banyak-banyak Terima kasih pada kalian semua yang sudah mampir ke Novel Ku dan memberikan Like....Komen..... dan Vote ......

Jangan bosen-bosen ya .....

Terpopuler

Comments

LES TARI

LES TARI

mampir kak

2022-10-27

0

Dilan Dilan

Dilan Dilan

smngattt trusss ka

2022-08-12

0

Anggra

Anggra

Thor beda ny kopi hitam n kopi biasa itu gmn ya🤭🤔🤔🤔

2022-08-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!