" Kamu hati - hati ya jaga kesehatan dan jangan lupa untuk kasih kabar ke oma " pesan oma begitu kami tiba di bandara.
" Iya oma, oma juga jaga kesehatan jangan terlalu banyak ngurusin ini itu " ucapnya.
" Sudah sana masuk ntar kamu telat " ucap oma.
" Yuna pamit ya oma, sayang oma " ayuna memeluk oma tyas dan berpamitan.
Akhirnya tibalah ayuna di terminal 3 bandara soekarno hatta setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam tiga puluh menit. Saat akan menuju pintu keluar ayuna sibuk dengan ponselnya dan membentur sesuatu.
" Brug ".
" M-maaf " ucap yuna.
" It's ok " ujar lelaki berkemeja biru yang tinginya sekitar 180cm.
" Hai!!! masih ingat aku ? " tanya lelaki itu berlesung pipi itu, ayuna diam berpikir apa dia mengenal lelaki ini.
" Kita pernah bertemu di toko bunga, aku yang nabrak mobil kamu " jelasnya melihat yuna kebingungan.
" O-oh iya " jawab yuna.
" Gak nyangka kita ketemu lagi itu artinya kita jodoh " ntah apa maksud dari ucapnya yang jelas hanya terdengar seperti guyonan bagi yuna.
" Mobil kamu gimana? sudah diperbaiki? " tanyanya lagi.
" Sudah " jawab yuna.
" Kenapa gak ngabari aku harus tanggung jawabkan? " tanyanya.
" Itu tidak perlu, kalau begitu saya permisi " pamit yuna.
" Tunggu dulu " cegahnya.
" Bagaimana kalau aku kita makan siang sebagai permintaan maafku? " tawarnya.
" Maaf tapi saya buru - buru " jawab yuna.
" Hmm,, atau boleh aku tau namamu? " tanyanya lagi. " Apa maunya sih ini orang " batin yuna.
" Aku mahen, siapa tau akan ada pertemuan ketiga untuk kita " ucapnya seraya menyodorkan tangan kepada yuna.
" Ayuna " jawabnya ingin segera mengakhiri pembicaraan ini.
" Kalau begitu saya permisi " ujar yuna sambil berlalu menuju taxi yang ada di depan.
" Aku yakin kita pasti bertemu lagi " batin mahen melihat ayuna menjauh darinya.
" Ayuna " lagi - lagi langkahnya harus terhenti karena ada yang memanggil namanya.
" Mau apa lagi? " tanya yuna dengan kesal.
" Mas angga? " ternyata yang memanggilnya bukan mahen tapi angga.
" Kenapa? kok kesal begitu? " tanya angga.
" Gak kenapa - napa mas " jawab yuna.
" Tadi siapa ? " tanyanya penasaran karena melihat yuna sedang berbicara dengan seorang pria.
" Bukan siapa - siapa mas cuma teman " jawab yuna datar. " Mas kenapa disini? " tanya yuna.
" Ya jemput kamu lah " jawabnya.
" Bukannya mas bilang ada kerjaan? " tanya yuna.
" Udah aku cancel kasihan kamu ntar malah nyasar " jawab angga.
" Ya nggaklah mas, yuna kan udah besar bisa naik taxi dan ada map juga " jelas yuna.
" Ya udah ntar lanjutin obrolannya mas antar kamu pulang " jelas angga.
🌸🌸🌸
Green Park Residence
Mobil yang dikendarai angga memasuki area parkir apartemen, angga membantu ayuna membawa travel bag ayuna.
" Kamu hanya bawa ini ? " tanya angga.
" Iya mas ntar barang - barang lain oma yang kirimin biar gak repot " jelasku sambil mengikuti angga ke lift dan mereka berhenti di lantai 15 apartemen.
" Ini apartemen kamu, gimana sesuai dengan yang kamu mau ? " tanya angga begitu mereka memasuki ruangan.
" Iya mas yuna suka apalagi pemandangan hijau di bawah bikin seger " ucap yuna.
" Kebetulan ini dekat dengan ivander group jadi kamu gak perlu terburu - buru ke kantornya " jelas angga.
" Makasih ya mas " ucap yuna.
" Aku langsung balik ke kantor ya tadi cuma izin sebentar " ucap angga.
" baiklah hati - hati " ucap yuna dan mengantar angga sampai ke depan pintu.
" Assalamu'alaikum " ujar angga.
" Wa'alaikumusalam " jawab yuna. Setelah kepergian angga ayuna mulai berbenah dan menyiapkan segala keperluan untuk besok.
Keesokan harinya ayuna sudah berdiri di depan perusahaan "Ivander Group".
Gedung pencakar langit itu memiliki ruang terbuka hijau disekitarnya, perusahaan ini milik dari hans fernando ivander, tapi saat ini perusahaannya dikelola oleh cucu pertama dari keluarga ivander yaitu alvaro putra ivander.
Ditangan ceo alvaro, ivander group tumbuh pesat menjadi perusahaan raksasa yang bergerak di bidang teknologi, properti, perbankan dan perhotelan.
Dan disinilah ayuna sekarang bekerja, ini adalah hari pertamanya sebagai karyawan di divisi keuangan.
" Maaf saya mau bertemu dengan ibu diana " lapor yuna pada resepsionis.
" Ibu sudah ada janji? " tanyanya.
" Sudah, saya ayuna sahara " jawab yuna.
" Baik, mohon tunggu sebentar " lalu dia melakukan panggilan.
" Silahkan bu sudah ditunggu di bagian HRD dilantai 10 " jelasnya.
" Terima kasih " ucap yuna bergegas menuju lift.
Setelah melalui berbagai prosedur disinilah ayuna berada "divisi keuangan".
" Tim mohon perhatiannya " ujar bu maya kepala divisi keuangan.
" Perkenalkan anggota baru kita ayuna, dia yang akan mengisi posisi tari " jelas bu maya.
" Saya ayuna sahara " ayuna memperkenalkan diri pada rekan satu tim nya.
" Baik ayuna kamu bisa duduk di samping gina, dan gandhi tolong kamu bimbing ayuna " ujarnya.
" Baik bu " ucap pria yang bernama gandhi.
" Rafael tolong ke ruangan saya sekalian bawa laporan dari hans property " perintah bu maya pada pria berkacamata yang tak jauh dari yuna.
" Baik bu " jawabnya.
" Hai, aku gina salam kenal " ucap gadis berhijab yang duduk disebelah yuna.
" Ayuna mba " jawabku.
" Dan ini mba karin, dan mas gandhi " gina memperkenalkan rekannya yang berada satu ruangan dengan mereka.
Divisi keuangan berisikan 20 karyawan mereka di bagi menjadi 5 tim masing - masing tim menangani satu anak perusahaan dari ivander group. Di tim yuna ada gina, karin dan gandhi mereka menghandle bank permata.
" Kamu pernah kerja dimana ? " tanya gina.
" Belum pernah mba, ini pekerjaan pertamaku " jelas yuna.
" Wah, beruntung dong kamu sekali ngelamar langsung dapat disini, aku dulu udah coba sana sini " curhat gina.
" Tinggal dimana ? " tanyanya
" Green park mba " jawab yuna.
" Udah kerja dulu nanti dilanjutin obrolannya " ucap karin mengakhiri obrolan mereka. Ayuna menemui gandhi untuk mengetahui apa yang harus dia kerjakan.
" Kantin yuk " ajak gina.
" Iya mba " jawab yuna. Di lift sudah banyak karyawan yang akan turun ke lantai 1 tempat kantin berada. Sesampainya di lantai satu ayuna mengikuti mereka sambil memperhatikan sekeliling.
🌸🌸🌸
" Brug " ayuna yang tidak fokus menabrak seseorang.
" M-maaf pak " ucap ayuna karena dia melihat orang yang dia tabrak memakai jas.
" Perhatikan jalanmu " ucap pria berjas hitam yang ayuna tabrak sambil berjalan menuju lift khusus petinggi perusahaan diikuti pria yang berada dibelakangnya.
" Mana ayuna? " tanya gina pada karin, dan gandhi.
" Ayuna " teriak gina melihat yuna yang masih berdiri di depan lift.
Pria berjas hitam tadi menghentikan langkahnya memasuki lift saat mendengar gina memanggil nama ayuna dan melihat ke arah panggilan tersebut.
" Iya mba " jawab yuna dan segera berjalan menuju rekan - rekannya.
" Gina, kenapa lo teriak - teriak lihat itu siapa yang di depan lift petinggi " ucap mba karin.
" Mampus gue " ucap gina begitu melihat ke arah lift petinggi.
" Memangnya itu siapa mba? " tanya yuna pada karin.
" Itu ceo kita tuan alvaro " jelas karin.
" Tuan " panggil asisten alvaro melihat tuannya belum juga memasuki lift.
" Jo, kamu punya tugas " ucapnya sambil masuk ke lift.
" Kamu gak kenal tuan alvaro yun? " tanya karin begitu mereka selesai mengambil makanan.
" Gak mbak baru ini lihat " jawab jujur yuna.
" Masa sih yun, dia kan terkenal gitu satu indonesia pasti tau dia " cecar gina.
" Benaran mba aku baru lihat " ucap yuna.
" Wah, parah lo yun masa bos sendiri kamu gak tau " jawab gina.
" Waktu ngelamar aku cuma baca profil perusahaan aja mba gak ngelihat siapa ceo nya " jelas yuna.
" Tau gitu tadi aku bakalan hati - hati " ucapnya lagi.
" Memang tadi kamu kenapa? " tanya karin.
" Tadi aku gak sengaja nabrak dia mbak " jawab yuna.
" APA??? " teriak mereka hingga membuat semua mata tertuju pada mereka.
" Mampus lo yun " ucap gina.
" Memangnya kenapa mbak ? " tanya yuna bingung.
" Lo gak tau gimana tuan al, dia itu ceo arrogant, dingin dan paling anti berdekatan dengan orang lain kecuali asistennya itu " jelas gina.
" Hush!!! ntar ada yang dengar " tegur karin, gandhi dan rafael tidak mau ambil pusing dengan ocehan para wanita disamping mereka.
" Jo cari tau karyawan tadi " perintah al begitu mereka sampai di ruangannya.
" Yang berteriak atau yang nabrak tuan ? " tanya jo.
" Karyawan yang bernama ayuna " jawabnya.
" Saya mau berkasnya disini dalam 10 menit " perintahnya.
" Baik tuan " ucap jhosua lalu keluar dan menghubungi bagian HRD.
" Bawakan berkas atas nama ayuna ke ruangan tuan al dalam 5 menit " perintahnya.
" Tok,,,tok,,,tok,,, " bu diana sudah berdiri di depan ruangan tuan al.
" Masuk " perintah jhosua.
" M-maaf pak saya terlambat " ucap bu diana dengan perasaan tidak karuan karena yakin akan terkena amukan dari tuan al.
" Mana berkasnya " tanya alvaro tidak sabaran.
" Ini tuan " serah bu diana pada asisten jo segera jhosua menyerahkan pada tuan al.
" Ketemu!!! " ucap alvaro.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Agus Perdana
semangat tor makin dalem makin bagus cerita nya semangatttz
2023-03-25
0
Zahra
jgn2 si al yg wktu kecil diculik sm2 dg ayuna????
2022-02-02
0