"AAAWWW. " pekik lelaki berkumis, karena kepalanya terkena lemparan batu.
"Lepasin dia. " teriak Yuna, dan pria berkepala plontos segera berlari mendekati Yuna yang hendak melemparkan batu berikutnya.
" Jangan mendekat. " kata Yuna sambil melempar batu tadi ke pria berkepala plontos itu.
" Tolonnggg!!!. " teriak Yuna sambil berlari, tapi usaha Yuna gagal karena dirinya berhasil tertangkap. Pria itu langsung membopong tubuh kecil Yuna menuju van hitam tadi.
" Lepasin!!! Tolongggg!!!. " Yuna berteriak dan memberontak, tapi kekuatannya tak sebanding dengan pria itu.
" Kita bawa saja dari pada ketauan. " katanya pada rekan - rekannya yang menunggu diluar.
" MAMAAAA. " teriak Yuna yang melihat Kia sesaat sebelum pintu mobil ditutup.
" AYUUNNAAA. " teriak mama Kia yang melihat Yuna dibawa masuk ke dalam van berwarna hitam.
" Cepat jalan!!!. " perintah pria botak tadi pada yang lain.
" Mamaaaa. " yuna masih berteriak - teriak didalam mobil.
" Hei, tutup mulutnya. " kata pria botak didepan.
" Diam!!. " perintah pria yang ada disamping Yuna.
" Gak, lepasin!!! Tolong!!!. " yuna masih berteriak.
" Udah lu bekap aja!!!. " perintahnya lagi, Yuna meronta berusaha untuk meloloskan diri, tapi usahanya sia - sia. Kini tak ada lagi terdengar teriakan Yuna. Yang terlihat hanya dua anak kecil yang tertidur bersebelahan.
" Ayunaaaaa!!!! Tolonggggg!!!. " teriak mama Kia sambil berlari mengejar mobil yang membawa putrinya.
" Mama, ada apa ini?. " tanya Dion begitu keluar dari mobil setelah berhasil menyusul istrinya yang terlihat berlari mengejar mobil berwarna hitam.
" Papa, cepat kejar mobil itu. " tunjuk mama Kia pada mobil van hitam yang sudah hampir menghilang dari pandangannya. Tanpa banyak tanya papa Dion dan Mama Kia langsung memasuki mobilnya.
" Ini sebenarnya ada apa ma? Mana Yuna?. " tanya Dion sambil terus mengemudi mengikuti mobil yang ditunjuk oleh Kia tadi.
" Yuna pa, Yuna diculik!!!. " jelas mama Kia sambil menangis.
" APAAA??? Kok bisa???. " Dion masih bingung dengan situasi yang saat ini dia alami.
" Mama juga gak tau pa, tadi begitu mama keluar dari toilet, mama dengar teriakan Yuna dan mama lihat Yuna di bawa paksa masuk kedalam mobil itu" jelas mama Kia sambil terus menangis.
" Ayo buruan pa, lebih cepat lagi. " paksa mama Kia, Papa Dion menambah laju kendaraannya tak ingin kehilangan mobil yang saat ini membawa putrinya.
" Bos, sepertinya kita diikuti. " kata sopir mobil van hitam pada pria berbadan besar dengan tato naga berukururan kecil yang melingkar dipergelangan tangannya.
" Lebih cepat, kalo perlu tabrak aja. " perintahnya.
Terjadilah kejar mengejar antara papa Dion dengan mobil van hitam, mama Kia tak henti - hentinya menangis membayangkan apa yang terjadi dengan Ayuna.
" Lebih cepat lagi pa!!! mama takut Yuna kenapa - napa. " pinta mama Kia.
" Kamu tenang aja, Yuna pasti baik - baik aja" Dion masih mencoba menenangkan Kia.
" Tiinnn... Tiiinnnn... Tiiinnn." Papa Dion berhasil menyusul van hitam.
" Bos???." kata pria berkumis.
" Tabrak. " perintah pria bertato, dan secepat kilat pria berkumis menabrak mobil milik Dion.
" Brraaakkk. "
Seketika itu juga mobil yang dikendarai Dion keluar dari jalur dan menabrak pembatas jalan. Asap mengepul dari kap mobil, kaca berserakan disepanjang jalan dan darah membasahi sekujur tubuh Dion dan Kia, Tidak ada yang tahu bagaimana kondisi mereka saat ini.
🌸🌸🌸
" Dimana ini?. " tanya Yuna begitu dia membuka mata.
" Akhirnya kamu bangun juga" suara bocah laki- laki.
" Kamu???" terlihat bocah laki- laki dengan kaos T-rex berada disampingnya dengan tangan dan kaki terikat.
" Dimana kita?. " tanyanya lagi.
" Entahlah, aku juga tidak tahu. " jawabnya.
" Siapa mereka? Kenapa kita diculik?." Yuna masih bingung dengan keadaan yang menimpanya.
" Aku gak tau, mungkin mereka orang suruhan dari musuh keluargaku. " terangnya.
" Kamu kenapa ikut - ikutan? Seharusnya tadi kamu lari dan minta pertolongan. " ujarnya.
" Aku gak mungkin biarin kamu dibawa mereka, lagian mau minta tolong kemana kamu kan lihat disana sepi. " jelas Yuna mengingat kejadian tadi.
" Mama, tadi aku lihat mamaku mencoba mengejar kita. " Yuna baru teringat dengan mama Kia yang tadi berlari mengejar mereka.
" Bagaimana dengan mamaku?. " tanyanya.
" Aku gak tahu, mungkin orang tuamu sudah lapor polisi. " jelasnya.
" Benarkah?. "tanyanya lagi.
"Lalu bagaimana ini? kita harus keluar dari sini, bagaimana kalo mereka berbuat jahat?. " Ayuna ketakutan.
" Ssttt,,, diamlah, kamu jangan berisik nanti mereka denga. " ucap bocah itu.
" Siapa namamu?. " tanyanya.
" Yuna, Ayuna Sahara. "
" Kita gak bisa terus - terusan disini, bagaimana kalau mereka masuk dan berbuat macam - macam, Kita harus kabur. " ujar Yuna.
" Iya, tapi bagaimana caranya?." tanya bocah laki - laki.
Ayuna segera mengalihkan pandangannya pada ruangan tempat mereka disekap. Ada sebuah jendela berukuran kecil di pojokan. Yuna juga melihat ada pecahan kaca tidak jauh dari tempat mereka diikat.
" Kamu, itu dibelakangmu ada kaca, coba kamu mundur dan ambil kaca itu. " seru Yuna. Bocah itu mengikuti perkataan Yuna, dengan beringsut dia berhasil mendapatkan kaca yang Yuna maksud.
" Ayo cepat!. " ujar Yuna.
" Jangan berisik!!!. " Bocah laki - laki tadi mulai mengiris tali yg mengikat kedua tangannya, beberapa saat kemudian dia berhasil melepaskan diri dan juga berhasil memotong tali yang terikat pada Yuna.
" Ayo!. " ajaknya, Mereka berusaha membuka jendela tanpa membuat kegaduhan. Untung saja jendelanya hanya terkunci dari dalam. Mereka bahu membahu untuk bisa keluar dari jendela itu.
" Dimana mereka???. " terdengar suara dari luar.
" Aman bos, mereka di dalam. " jawab salah satu penjaga.
" Buka pintunya!. " perintah lelaki bertato.
" Ayo cepat!. " kata bocah itu pada Yuna yang baru saja turun, Dengan segera bocah itu mengenggam tangan Yuna dan berlari menjauhi gudang tempat mereka disekap.
" Mana mereka???. " tanya lelaki bertato saat melihat ruangan itu kosong.
" M- Maaf bos mereka berhasil kabur!!. " jawab penjaga dengan terbata.
" Sial, dasar bodoh! Jaga anak kecil aja gak becus!!!. " teriaknya.
" Kejar mereka. "
" Baik bos!!!. " Terdengar bunyi panggilan telepon.
" Maaf bos, mereka berhasil kabur!!!. " jawab pria bertato naga tadi.
" Cari sampai ketemu, atau nyawa kalian melayang. " ancam si penelpon.
🌸🌸🌸
" Ayo, lebih cepat lagi. " ajak bocah tadi, Mereka terus berlari tanpa tahu tujuan karena yang terlihat disekeliling mereka hanya hamparan ilalang.
" Kita dimana?. " tanya Yuna sambil terus berlari.
" Entahlah, yang jelas kita harus pergi sejauh mungkin, mereka pasti sedang mengejar kita. " ucapnya dengan napas ngos - ngosan.
" Tapi, aku letih. " jawab yuna.
" Kita harus cepat, kalau tidak kita akan tertangkap lagi. " ucap bocah itu.
" Itu, didepan sepertinya jalan raya. " terlihat cahaya dan suara kendaraan lalu lalang tak jauh dari tempat mereka berlari.
" Ayo!!!. " dia genggam erat tangan Yuna.
Sementara tak jauh dari tempat mereka terlihat beberapa pria mulai menyusuri padang ilalang.
" Cepat cari!!!. "perintah seseorang.
" Mereka pasti belum jauh. "
" Ayuna, cepatlah!!! Mereka mulai mengejar kita. " bocah itu mendengar keriuhan tak jauh di belakang mereka.
" Bos, itu mereka!!!. " teriak seseorang.
Ayuna dan bocah lelaki itu mempercepat lari mereka, dan saat ini mereka sudah berada di jalan besar, tapi karena dikejar rasa takut mereka terus berlari tanpa melihat di depan ada kendaraan yang melaju kencang.
" Brraakkk. "
Sebuah mobil truk menabrak mereka, truk yang melaju kencang membuat pengemudi sulit untuk mengurangi laju kendaraannya saat Ayuna dan bocah itu melintas.
" Bagaimana bos???. " tanya pria plontos.
" Mereka tertabrak truk. " pria bertato terlihat sedang menelpon seseorang yang merupakan dalang dibalik kasus penculikan ini.
" Biarkan saja, jangan sampai ketauan. " perintah seseorang dari sebrang telpon.
" Baik!!!. " jawab pria bertato.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments