Ayuna POV
" Tit,,,tit,,tit,,,tit" suara monitor diruang picu.
" Dimana aku?" tanyaku dengan mata yang sedikit terpejam. Ku pandang sekeliling hanya terlihat ruangan putih dengan monitor dan tiang infus serta selang yang terpasang dihidungku.
" Kamu sudah sadar?" tanya suster yang berdiri tidak jauh dari tempat tidurku. " Dok, pasien atas nama ayuna sahara sudah sadar" lapornya pada dokter penanggung jawab. Segera dokter dan beberapa perawat memasuki ruanganku. Dan mulai melakukan pemeriksaan fisik.
" Tolong panggil keluarganya" perintah dokter pada perawat yang bertugas.
" Baik dok". Jawab perawat itu. Tidak lama setelah perawat keluar terlihat oma tyas berjalan menuju ruanganku.
" Ibu pasien sudah sadar dan tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Operasinya berjalan dengan lancar" jelas dokter itu pada oma tyas.
" Sayang!!! " panggil oma.
" Oma, yuna kenapa? dimana mama dan papa?" tanyaku.
" Sayang oma sangat khawatir, oma takut terjadi apa - apa denganmu " jawab oma sambil memelukku.
" Ayuna kenapa oma? dimana mama dan papa?" tanyaku lagi.
" Hmm,,,mama papamu sedang istirahat, yuna tidak perlu khawatir " jawab oma dengan wajah sedih.
" Sayang, kamu ingat apa yang terjadi denganmu? Kenapa kamu bisa tertabrak? " tanya oma.
" Yuna ingat oma, saat itu yuna bantuin anak laki - laki yang akan diculik " terangku.
" Dimana dia oma? " tanyaku lagi.
" Siapa??? " tanya oma.
" Anak laki - laki yang kabur dengan yuna, dia juga tertabrak oma" jawabku.
" Oma tidak tahu nak, saat datang oma hanya lihat kamu, oma benar - benar khawatir " jelas oma.
" Oma, dimana mama? yuna mau ketemu mama sama papa " pintaku.
" Sayang, sebenarnya mama dan papamu mengalami kecelakaan saat berusaha mengejarmu" ucap oma.
" Mama!!! papa!!! oma yuna mau ketemu mama papa " tangisku.
" Sayang, mereka sudah tiada!!! mereka meninggal pada kecelakaan itu " jelas oma.
" Nggaakkk,,, oma bohong!!! " teriakku.
" Sayang, tenang nak ada oma " ucap oma.
" Mamaaaa!!! Papaaaaa!!! ".
🌸🌸🌸
Aku tidak percaya dengan semua ini. Tidak mungkin kedua orangtuaku telah tiada. Ingin rasanya aku berlari menuju peristirahatan terakhir mereka, tapi segala macam benda menyakitkan ini masih terpasang ditubuhku.
Andai saja saat itu aku mendengarkan kata - kata mama, andai saja saat itu aku tidak ikut campur dengan penculikan itu, mungkin kedua orang tuaku masih hidup. Semua ini kesalahanku.
" Pagi yuna!!! " sapa kak angga.
Hampir setiap hari dia datang mengunjungiku, berusaha untuk menghibur atau sekedar membawaku berkeliling taman rumah sakit.
" Maaf ya aku telat, tadi ada ekskul dia sekolah " ujarnya.
" Jalan yuk!!! " ajaknya. Setelah membantuku duduk di kursi roda kak angga membawaku memutari taman rumah sakit.
" Kita istirahat disana aja ya " tunjuknya pada kursi taman yang kosong.
" Aku dengar besok kamu sudah boleh pulang, senang gak? " tanyanya. Diam, hanya itu yang aku lakukan setiap kali ada yang bertanya padaku. Terlihat dia menghela napas.
" Ayuna, mau sampai kapan kamu seperti ini? " Apa kamu gak kasihan dengan oma? Setiap hari oma khawatir dengan keadaanmu " ucapnya. Hanya air mataku yang mengalir.
" Ayuna, kalau kamu seperti ini terus pasti mama dan papamu akan sedih, di sana mereka tidak akan tenang melihat kondisi putrinya seperti ini. Apa kamu tidak sayang mereka? " tangisku semakin kencang.
" Yuna sayang mereka kak, tapi yuna sedih karena mereka sudah tidak ada di sini lagi, yuna harus bagaimana kak? yuna mau mama dan papa " lirihku.
" Yuna, kita tidak bisa menentang takdir tuhan, apa yang terjadi dengan mereka kamu harus mengikhlaskannya agar mereka tenang disana. Kalau kamu bersedih seperti ini terus mereka juga akan merasa sedih, apa itu yang kamu mau? " tanya kak angga.
" Nggak kak " jawabku tersedu.
" Sudah ya, mulai sekarang kamu harus ikhlasin mereka ".
" Jangan sedih lagi ada aku dan oma yang akan selalu jagain kamu " hiburnya.
Aku masih terisak didalam pelukkan kak angga, senja itu menjadi saksi bagaimana aku menumpahkan semua kesedihanku. Aku sangat beruntung karena kak angga selalu ada untuk menghiburku, dia selalu ada disaat aku membutuhkannya.
🌸🌸🌸
" Assalamu'alaikum mama papa ". ucapku begitu tiba di makam mama kia dan papa dion. Makam mereka masih terlihat basah, begitu keluar dari rumah sakit aku langsung meminta oma untuk mengantarkku ke pemakaman mereka.
" Mama,,, papa,,, maafin yuna ya!!! semua ini kesalahan yuna kalau saja yuna dengarin kata - kata mama pasti ini gak akan terjadi " tangisku sambil memeluk nisan mama kia.
" Sayang, sudah nak " bujuk oma tyas.
" Mama, papa " ucapku.
" Sudah sayang, sudah " hibur oma.
" Kita pulang ya " ajak oma.
" Gak oma, yuna mau disini aja " tolakku seraya memeluk nisan mama.
" Sayang kamu butuh istirahat, nanti saat kondisi kamu udah membaik kita kesini lagi " ajak oma.
" Tapi oma!!! " tolakku.
" Ayo nak, ayo!!! " paksa oma.
Disinilah aku sekarang tinggal bersama oma, hari - hari ku terasa sepi tanpa mama dan papa. Hanya kak angga yang selalu datang setiap hari. Dengan segala kekonyolannya mampu membuatku membuka diri secara perlahan.
" Yuna!!! " panggilnya.
" Ya!!! " jawabku.
" Mumpun libur kita jalan yuk!! kamu mau kemana, mall??? taman??? atau kemana saja yang kamu mau biar aku temani "ajaknya.
" Gak ah kak yuna mau dirumah aja " tolakku.
" Ayolah, masa tiap hari dirumah mulu, gak bosan???" tanyanya lagi.
" Udah kamu siap - siap aku tunggu dibawah " ucapnya.
" Males kak " ujarku.
" Ayo cepatan aku tunggu 15 menit nih, kalau gak aku bantuin siap - siapnya " ucapnya seraya berjalan keluar kamar.
" Ihh,,, ogah " ujarku sambil menutup pintu kamar.
" Mau kemana kak? " tanyaku begitu melihatnya duduk di sofa ruang tamu oma.
" Udah ikut aja " ucapnya.
" Oma, angga izin bawa yuna jalan ya " izinnya pada oma.
" Iya hati -hati, kamu jagain yuna ya!!! ujar oma.
" Beres oma " ucapnya.
" Oma, yuna pergi dulu ya, assalamu'alaikum " pamitku.
" Wa'alaikumusalam, hati - hati " jawab oma.
Tak lama sampailah mobil yang dikendarai kak angga pada sebuah danau. Terlihat nuansa indah dari hamparan danau yang berwarna kebiruan itu. Terlihat banyak orang yang lalu lalang, ada yang jogging, bersepeda dan sekedar bersantai bareng keluarga, teman atau mungkin pasangan.
" Sini duduk " ujarnya begitu kami sampai dipinggiran danau.
" Gimana perasaan kamu sekarang? " tanyanya begitu kami telah duduk persis hamparan rumput yang ada dipinggir danau.
" Sudah lebih baik kak " ucapku.
" Nah, gitu dong itu baru ayuna yang aku kenal " ujarnya. Aku hanya tersenyun menanggapi perkataannya.
" Makasih ya kak karena selama ini kakak selalu ada buat mendukung yuna " ucapku.
" Tentu saja aku akan selalu ada buat kamu " ucapnya.
" Oh iya, kamu benaran gak tau siapa anak laki - laki yang diculik bersamamu? " tanyanya.
" Gak kak, yuna gak kenal " ucapku sambil menggingat kejadian itu.
" Harusnya dia berterima kasih dan minta maaf ke kamu, bukan menghilang begini " ucap kak angga.
" Biarkan saja kak yuna gak mau berhubungan dengan dia lagi " ucapku marah.
" Tapi, bagaimana jika suatu saat kamu ketemu dia ? " tanya kak angga
" Itu gak akan mungkin kak, yuna yakin gak akan bertemu dengan dia ". ucapku yakin.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
🍀🍀🍀
Berhubung autornya masih pemula banget jadi harap dimaklumi ya kalau masih buaanyyaakk kesalahannya...
Tapi boleh dong like dan komennya biar makin semangat nulis😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Phita puteri
Klw mau flasbak dikasih tnda dong kk,biar nggk bngung bcanya
2022-06-15
0
Dede Kecil Jr.
aku mampir thor
2021-12-16
0