" Kamu yakin mau kerja di Jakarta?" tanya oma tyas. Oma tyas adalah satu - satunya keluarga yang yuna miliki. Beliau adalah ibu dari papa dion. Sedangkan mama kia sejak melahirkan ayuna sudah tidak punya siapa - siapa lagi. Karena kakek yuna meninggal saat yuna berusia 3 bulan.
" Iya oma" ucap yuna.
" Tapi oma khawatir, disana kamu gak ada yang jagain" ujar oma.
" Oma tenang aja yuna pasti bisa jaga diri, apalagi disana ada mas angga" jelas yuna.
" Yah, kalau memang itu sudah jadi keputusan kamu oma bisa apa, oma hanya bisa dukung kamu" ujar oma dengan wajah sedihnya.
" Oma jangan sedih dong, nanti tiap libur yuna bakal pulang " bujuknya.
" Oma sedih, rumah ini bakal sepi kalau kamu gak ada sayang " jelas oma.
" Kan ada bik jum oma "ujarnya.
" Iya tapi tetap saja, oma bakalan kesepian kalau kamu gak ada" ucap oma.
" Oma, bukan yuna gak mau nemani oma disini tapi prospek di jakarta jauh lebih menjanjikan oma. Bukannya oma yang bilang yuna harus terus maju untuk meraih kesuksesan" jelas yuna.
" Iya,,, iya,,, kamu boleh berangkat tapi ingat selalu kasih kabar ke oma " akhirnya oma mengalah.
" Siiippp,,, pasti omaku sayang " peluk yuna.
" Besok berangkat jam berapa?" tanya oma.
" Jam 10 oma" ucap yuna.
" Kamu sudah hubungi angga?" tanya oma.
" Tadi yuna sudah coba telepon oma, tapi gak diangkat mungkin mas angga lagi sibuk" jelasnya.
" Yah, sesibuk apapun masa tunangan sendiri nelpon gak bisa angkat sih ".
" Gak apa - apa oma, mungkin memang mas angga lagi sibuk, ntar yuna coba hubungi lagi" ucap yuna.
" Yaudah, kamu lanjutin packingnya, oma mau ke depan dulu "ucap oma.
" Baik oma".
" Drrrttt,,, drrttt,,, drrtttt" suara ponsel yuna.
" Assalamu'alaikum mas" ucapnya begitu menjawab panggilan dari angga.
" Wa'alaikumusalam" ucap suara diseberang telepon.
" Maaf tadi kamu nelpon aku sedang ada meeting" jelas angga.
" Iya gak apa - apa " jawab yuna.
" Ada apa?" tanya angga.
" Aku cuma mau bilang besok aku penerbangan jam 10. Kamu bisa jemput gak?" tanya yuna.
" Maaf aku gak bisa soalnya aku harus ke kantor cabang" ucap angga.
" Yaudah kalau gak bisa mas, ntar aku naik taxi aja".
" Aku harus lanjut kerja lagi besok kabari aku kalau sudah sampai apartemen" ucap angga lagi.
" Ok mas, assalamu'alaikum" ujar yuna seraya menutup panggilan.
🌸🌸🌸
Angga wicaksana adalah tunangan ayuna. Mereka dijodohkan sejak kecil karena kedua orangtua mereka bersahabat semasa kuliah. Saat ini angga berkerja sebagai branch manager disalah satu bank swasta di ibukota. Sejak kedua orang tua yuna tiada, ayuna sangat bergantung pada angga. Berkat angga, yuna mampu kembali ceria setelah kehilangan kedua orang tuanya.
Sejak kehilangan kedua orangtuanya pada kecelakaan 10 tahun yang lalu membuat ayuna menutup diri. Ayuna selalu menyalahkan dirinya atas kematian kedua orangtuanya. Andai saja saat itu dia tidak ikut campur pada kasus penculikan itu mungkin saat ini orangtuanya masih ada. Kehadiran angga mampu mengembalikan senyuman di wajahnya.
" Oma yuna keluar dulu ya" izinnya pada oma yang sedang berkebun dihalaman belakang.
" Mau kemana sayang?" tanya oma.
" Yuna mau ke makam mama dan papa" jawabnya.
" Dianter amin kan?" tanya oma.
" Yuna sendiri aja ya oma, pak amin lagi bantuin bik jum perbaiki pipa air"ucap yuna.
" Yasudah, kamu hati - hati nyetirnya" pesan oma. Sejak kejadian penculikan itu oma menjadi over protectif atas keamanan yuna. Kemana - mana yuna selalu diantar supir pribadi. Padahal yuna tau betul kalau dia bukan target penculikan itu, target mereka adalah bocah laki - laki yang bahkan yuna sendiri tidak mengenalnya. Hingga saat ini yuna tidak tau siapa dia.
" Iya oma, assalamu'alaikum".
" Wa'alaikumusalam". Ayuna mulai mengendarai mobil sedan merahnya menuju pemakaman kedua orangtuanya.
" hmm,, beli mawar putih kesukaan mama dulu deh" batin yuna. Segera ayuna singgah di toko bunga terdekat.
Setelah mendapatkan bunga yang dia cari ayuna bergegas mengendarai mobilnya.
" Braakk!!!".
" Astaghfirullah!!" kaget yuna begitu mendengar suara mobilnya berbenturan dengan kendaraan lain. Ayuna segera keluar dan melihat terdapat lecet pada bagian belakang mobil yang dia kendarai.
" Maaf saya tidak sengaja!!! Saya akan ganti rugi biaya perbaikannya" ucap seorang lelaki yang turun dari mobil sedan keluaran terbaru.
" Hmm,,, tidak apa - apa "ucap yuna.
" No,,,no,,,no,,, bagaimanapun saya harus tanggung jawab" ucapnya.
" Tidak perlu, cuma lecet sedikit saja " ujar yuna.
" Begini saja, kamu bagi nomor ponsel kamu saja, biar nanti saya transfer atau mobilnya kita bawa ke bengkel dulu bagaimana?" tanyanya sambil menyodorkan ponsel.
" Tidak apa - apa tuan, ini cuma lecet sedikit. Saya bisa perbaiki nanti, kalau begitu saya permisi " pamit yuna.
" Tunggu " panggilnya.
" Boleh saya tau nama dan alamat kamu, biar nanti montirnya saya kirim kesana " ucap lelaki itu.
" Tidak perlu tuan dan maaf saya buru - buru" ucap yuna seraya berlalu kembali memasuki mobilnya dan mulai menuju ke pemakaman orangtuanya.
" Menarik!!!" ucap lelaki berlesung pipi itu.
" Drrtt,,,drrrt,,drrtt!!!".
" Ya mom, 10 menit lagi sampai" ucapnya.
" Lama banget sih kamu? Dari tadi mommy tungguin" ucap suara dari seberang.
" Kalau mommy telpon terus gimana mau cepat sampai mom" ujarnya.
" Mahen, kamu ini selalu saja ngejawab kata - kata mommy, udah buruan acaranya sudah hampir di mulai " ujarnya seraya memutuskan panggilan telpon.
🌸🌸🌸
Mahendra Ivander, orang ketiga dari keluarga ivander. Cucu kedua dari perusahanan besar yang bergerak di bidang tehnologi, perbankan, properti dan perhotelan. Sifatnya yang ramah dan humoris sering disalah artikan oleh para wanita. Semua orang berpikir bahwa dia adalah sang cassanova di keluarga ivander karena sering terlihat bergonta ganti pasangan disetiap pertemuan.
" Assalamu'alaikum mama, papa!!!" ucap ayuna begitu berada di depan nisan orangtuanya.
" Gimana kabar mama dan papa?"tanyanya seraya meletakan mawar putih pada nisan mama kia.
" Ma, pa, besok yuna berangkat ke jakarta. Yuna diterima kerja di sana jadi maafin yuna ya kalau yuna gak bisa berkunjung kesini seperti biasanya. Yuna harap mama dan papa bahagia disana dan gak perlu khawatirin yuna karena sekarang yuna sudah bisa jaga diri. Yuna baik - baik saja ma, pa. Yuna pamit ya, doain yuna agar bisa sukses dan bahagia" pamit yuna pada kedua orantuanya.
Dengan langkah gontai yuna meninggalkan pemakaman kedua orangtuanya. Masih tergiang jelas olehnya kejadian 10 tahun yang lalu saat usianya 13 tahun. Dimana tragedi penculikan itu membuatnya harus kehilangan orang yang dia sayangi. Kecelakaan yang menimpa papa dion dan mama kia merenggut nyawa mereka.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Agus Perdana
semangat Yuna
dan buat Author semangat juga nulis nya😊
2023-03-25
0