Hari terus berganti, malam ini merupakan malam yang membahagiakan untuk Nada. Ia sudah resmi di lamar oleh sang kekasih.
Liam Mahendra, seorang pempimpin perusahaan yang bergerak di bidang properti. Senyum kebahagiaan terus terpancar di wajah Nada.
"Yang mau nikah senang amat.."Goda Calvin pada sang kakak yang tengah bermanja pada maminya. Keluarga Alan masih berkumpul di ruang keluarga setelah kepulangan keluarga Liam.
"Iyalah.."sahut Nada
"Hati-hati lho saat ini kau di buat senang sama dia, siapa tau nanti kau di buat kecewa dengannya."timpal Nanda, langsung mendapatkan tatapan tajam dari semuanya tidak terkecuali para kakek dan neneknya.
"Apa maksudmu..?"tanya Nada
"Bisa jadi pernikahanmu batal.."ceplosnya,
"Nanda.."teriak Vriska
"Jaga ucapanmu nak, jangan mendoakan hal yang jelek pada saudaramu.."sambungnya
"Maaf.."kata Nanda ia menyesal berkata demikian apalagi setelah raut muka Nada yang sendu. Namun entah kenapa Nanda bisa berkata demikian, ia hanya mengatakan apa yang ada dalam benak hatinya.
Melihat raut muka Nada, Tristan yang melihatpun merasa kasihan ia pun ikut angkat bicara.
" Nada, jangan di fikirkan ucapan Nanda. Kau hanya cukup percaya pada Liam, Nanda hanya bercanda."tutur Tristan
Nada menatap tajam Tristan, "tau apa kau tentangku. Memangnya aku menyuruhmu untuk berbicara, bahkan kehadiranmu di rumah ini sejak dulu pun tidak ku harapkan. Kenapa kau tidak menyusul saja kedua orang tuamu,"Teriak Nada
"Nada cukup..."gertak Alan
Semua keluarganya terhenyak akan ucapan Nada.
"Kau harusnya cukup tau diri, kau hanya seorang anak yatim piatu yang di rawat oleh kedua orang tuaku. Jadi lebih baik kau jangan bermimpi untuk berlagak dekat denganku.."sambung Nada
"Nada Papi bilang cukup.."
Nada melirik ke arah Papinya yang membela Tristan, Nada tersenyum sinis sebelum kemudian ia memilih berlalu pergi meninggalkan keluarganya.
Tristan bangkit dari tempat duduknya.
"Tristan,.."Panggil Alan
"Ya Paman.."serunya, Tristan masih memyematakan senyum tipis pada seorang pria yang merawatnya sejak kecil.
"Maafkan Nada.."sambung Alan
"Tidak apa Paman, aku cukup tau diri.."ucapnya
Alan menggeleng, "Tidak, Nada sudah keterlaluan. Bahkan sekalipun bukan Paman dan Bibi yang merawatmu sejak kecil, di luar sana banyak para orang tua yang menginginkamu."
"Paman berlebihan.."serunya
"Paman, aku pamit pulang ya.."sambung Tristan
"Kau tidak menginap.."tanya Alan
"Mungkin lain kali.. aku permisi.."seru Tristan
Nanda menyesali ucapnnya andainya ia tidak meledek Nada, tentu kata-kata kejam itu tidak akan keluar dari mulutnya.
⚘⚘⚘
Tristan memutuskan untuk pulang ke rumah mendiang orang tuanya dulu. Tristan memandang lekat-lekat foto pernikah kedua orang tuanya yang sengaja ia pasang di kamarnya. Ia membelai permukaan foto itu, matanya tampak berkaca-kaca. Sungguh ia merindukan segala sentuhan lembut kasih sayang kedua orang tuanya, andainya ia memilik saudara mungkin Tristan bisa berbagi segala perasaan sedih yang kini kembali ia rasa.
Namun takdir begitu kejam Tristan yang lahir tanpa saudara, harus di tinggalkan kedua orang tuanya. Tidak di pungkiri Alan dan Vriska merawatnya dengan penuh kasih sayang, mereka tidak pernah membedakan antara dirinya dan putra putrinya.
"Kenapa kau tidak menyusul kedua orang tuamu.."
Kata-kata Nada begitu terngiang-ngiang di telinganya.
Flashback On
Lima belas tahun yang lalu
"Mama, Papa mengapa kita ke rumah mereka.."tanya Tristan pada kedua orang tuanya saat telah tiba di rumah Alan.
"Tristan, Mama dan Papa akan ke luar negeri untuk menghadiri pernikahan teman Papa. Karena kau sedang ada ujian, Papa tidak bisa mengajakmu.."tutur Chandra
"Tapi.."
"Sayang, tenanglah Paman Alan dan Bibi Vriska orang yang baik mereka akan merawatmu dengan baik.."timpal Sera
Belum sempat Tristan menjawab ucapan sang Mama, pintu rumah terbuka Vriska dan Alan menyambut kedatangan ketiganya dengan hangat.
"Ayo masuklah.."ajak Vriska
Kini semuanya telah duduk, berbagai cemilan ringat dan minuman telah tersaji di meja.
"Kau yakin chandra.."tanya Alan
Chandra mengangguk, "Aku hanya pergi sebentar, aku titip Tristan kau tidak keberatan.."
"Sama sekali tidak, iya kan sayang.."sahut Alan ia meminta jawaban sang istri.
"Iya, kalian tenang saja.."sahut Vriska
"Tapi Mama dan Papa janjikan tidak akan lama, Mama dan Papa harus sudah pulang saat aku ulang tahun.."tutur Tristan
Chandra dan Sera mengangguk senang, "Tentu sayang, mama dan papa akan membawakan oleh-oleh untukmu. Mama dan Papa akan memberikan hadiah yang spesial untuk ulang tahunmu."tutur Sera, ia masih memeluk sang putra.
Chandra melirik alrojinya, "Baiklah kita harus segera berangkat, sayang mama dan papa berangkat dulu ya.."
Vriska dan Alan serta Tristan mengantar Sera dan Tristan ke depan.
"Aku titip Tristan tolong jaga dia dengan baik.. Rawatlah ia seperti putramu sendiri.."ucap Chandra pada Alan
"Hei kau berkata seperti itu seperti akan pergi lama saja, "Alan menepuk pundak Chandra
"Entahlah, aku berniat setelah menghadiri pernikahan temanku. Aku akan mengajak Sera liburan di sana sebelum pulang. Dulu Sera ingin sekali pergi berbulan madu ke luar negeri namun keterbatasan biaya aku tidak bisa memenuhinya, dan sekarang saat aku sudah mempunyai rejeki lebih, aku ingin mengabulkan keinginannya"tutur Chandra
Alan mengangguk, "Aku cukup mengerti, bersenang-senanglah jangan pikirkan Tristan dia aman bersama kami.."
"Terimakasih.."seru Chandra
Alan dan Vriska melihat taksi yang di tumpangi Chandra dan Seri meninggalkan halaman rumahanya.
Vriska mendesah,
"Kenapa..?"Tanya Alan
"Entahlah, aku merasa berat melepas kepergian mereka.."ucap Vriska, apalagi kala melihat Tristan yang menangis dalam pelukannya.
"Tenanglah, semua baik-baik saja.."
"Ayo Tristan kita masuk..."Alan mengajak Tristan ke dalam rumah.
⚘⚘⚘
aku lanjut lagi oke, putriku sudah bangun dari tidurnya jadi gak bisa konsen.
Jangan lupa pencet like, komennya.
Next eps siapkan tisu yang banyak ya😊😊
To be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
🌷Tuti Komalasari🌷
langsung like favorit aja deh...😃😃😃
2021-11-30
1
Farra
Sedih sama kehidupan Tristan
2021-06-17
1
Tarilia Saputra Wibowo
lanjut thor
2021-06-06
1