DO YOU LOVE ME ?
Tok.. tok..
Pintu ruang kerja Tristan terbuka.
"Masuk..."seru Tristan matanya terus sibuk menyesuri setiap angka-angka yang berada dalam kertas di mejanya.
Ceklek..
Pintu terbuka, Alan masuk.
"Apa kau sangat sibuk.."tanya Alan
Tristan yang menyadari kehadiran Alan, langsung menghentikan aktivitasnya, lalu ia bangkit dari tempatnya.
"Kenapa harus mengetuk pintu dulu paman.."ucap Tristan yang kini tengah menjabat seorang wakil direktur.
"Bagaimanapun ini ruanganmu, Paman harus bersikap profesional bukan."ujarnya, meski ini kantor miliknya Alan tetaplah seorang pemimpin yang menghargai karyawannya.
Tristan mengangguk, "Ayo duduklah paman"
Alan tersenyum mengikuti Tristan yang membawanya duduk di sofa "perlukah aku ambilkan minum.."sambungnya
"Tidak perlu paman hanya sebentar.."seru Alan
"Ada hal penting apa paman.."tanya Tristan
Alan terkekeh, "Kau memang selalu pandai membaca gelagatku ya,"
Tristan hanya membalasnya dengan senyuman tipis.
"Paman perlu bantuanmu bisakah.."tanya Alan
"Apa paman.. Akan aku usahakan.."tutur Tristan
"Jemputlah Nada besok di Bandara, dia meminta paman menjemputnya tapi paman tidak bisa ada rapat penting dengan klien yang harus paman hadiri"ucap Alan
"Tapi paman dia..."Tristan tidak melanjutkan ucapannya.
Alan mengerti maksud Tristan, bagaimanapun ia tahu hubungan putrinya dengan Tristan itu tidak pernah baik.
"Tenanglah, semua baik-baik saja. Kau bisa menghadapinya.."Alan menepuk pundak Tristan.
Tristan mengangguk, "Jam berapa pesawatnya tiba paman.."
"Jam sepuluh pagi.."
"Paman kembali ke ruangan lagi ya, kau lanjutkan pekerjaanmu dan jangan lupa makan. Kau harus banyak energi untuk besok.."ucap Alan sambil terkekeh.
"untuk apa..?"
"Menghadapi musuhmu lah.."seru Alan sambil berlalu pergi.
Tristan menyinggungkan senyum tipisnya mendengar penuturan Alan sambil menggelengkan kepalanya.
🎋🎋🎋
BANDARA SOEKARNO HATTA
Seorang wanita cantik memakai dress putih bermotif bunga-bunga dengan kacamata hitam yang bertengger di hidungnya, satu tangannya ia gunakan untuk memegangi tas di bahunya, satunya ia gunakan untuk menyeret kopernya ia menyeretnya keluar mencari sopir penjemput yang di perintahkan sang Papi, kini ia sudah sampi di loby.
"Kau sudah sampai, masuklah.."ucap Tristan, ia mengambil alih koper yang di bawa Nada.
"Kau..."tunjukknya sambil melototkan matanya.
"Apa.."jawab Tristan.
"Jadi Papi menyuruhmu untuk menjemputku.."seru Nada dengan kesal.
"Ya, masuklah aku tidak punya banyak waktu untuk meladenimu.."
"Sombong.. Kenapa harus kau menjemputku, merubah mood ku saja.."decak Nada
Tristan memasukan koper Nada di bagasi, "Kalau kau tidak mau ya sudah naiklah taksi, gampangkan. Aku juga tidak suka kau repotkan"ucapnya ia kembali masuk ke dalam mobil.
Nada yang mendengar ucapan Tristan gregetan, ia mempergakan tangannya untuk mencekik Tristan saat itu juga.
Tristan kembali membunyikan klakson mobilnya, dengan rasa kesal Nada pun membuka pintu mobil belakang Tristan dan masuk ke dalamnya.
Selama dalam perjalanan keduanya terdiam, Tristan sekali-kali akan melirik ke arah Nada ia bisa melihat wajah kesal Nada serta mengumpat tidak jelas, ia tersenyum tipis.
*Dasar pria gila
kejam
mengesalkan
membuatku moodku buruk saja*
"Kau sedang mengumpatku ya.."ucapnya dengan tajam.
Bagaimana bisa ia bisa tahu.
"PD sekali, tidak ada gunanya aku mengumpatmu.. Tidak level"cetus Nada
"Oh baguslah, jadi berhentilah untuk menggerutu tidak jelas. Atau aku akan menurunkanmu di tengah jalan.."ancam Tristan
"Kau.."Nada melototkan matanya
"Berani sekali, kau benar-benar tidak tau diri."Sambungnya
"kau juga tidak tau diri sudah baik aku mau menjemputmu, dan tidak menurunkanmu di tengah jalan.."ucap Tristan
"keluarlah sudah sampai.."sambungnya
Nada terdiam ia melihat sekelilingnya melalui kaca mobil, benar memang sudah sampai.
"Cepetan keluar, apa perlu aku menyeretmu juga.."ucap Tristan
"Dasar pria gila tidak tau diri.."cetus Nada
"bodo amat nenek lampir.."ucap Tristan
"kau..."Nada melototkan matanya, ia segera membuka pintu mobil Tristan untuk keluar.
"jangan lupa kopermu ambil, kalau kau lupa bisa saja aku membuangnya di jalanan.."teriak Tristan
Nada pun membuka bagasi mobil Tristan lalu mengambil kopernya, tanpa permisi mobil Tristan berlalu meninggalkan kediaman Alan.
Nada masih menggerutu tidak jelas, "Hari yang sial, semua tidak sesuai ekspetasi, moodku benar-benar hancur karena pria gila itu..."umpatnya
🎋🎋🎋
To be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Renesme Kiky
nyimak
2022-11-28
0
💕💕 Pisces ❣️❣️Renjana 💞💞
Mampir di novel author yang lainnya. Aku suka kisah yang benci jadi cinta ini😂
2022-09-29
0
🌷Tuti Komalasari🌷
Hai...Kak aku mampir untuk yang ketiga kalinya aku baru baca Novel Karya dari Kakak, semoga menarik..... 🌷🌷🌷
2021-09-17
1