Hari ini Nada akan bertemu dengan Liam sang kekasih. Nada sudah berdandan begitu cantik. Sepuluh menit yang lalu Liam sudah menelpon jika ia hampir tiba di rumah Nada. Terbukti tidak lama terdengar suara bell mobil di depan rumah Nada. Nada segera turun dari kamarnya.
"Nada kau tidak sarapan.."tanya Vriska yang tengah sarapan bersama Alan, Nanda dan Calvin.
"Tidak mami, Liam sudah menunggu di depan.."serunya
"Kenapa tidak di suruh masuk saja.."ucap Alan
"Liam tidak punya waktu sebanyak itu, siang nanti juga di harus kembali bekerja. Jadi kami hanya pergi sebentar.."tutur Nada
"Tetap saja pekerjaan prioritas utama, aku jadi tidak yakin jika dia benar-benar mencintaimu.."celetuk Nanda
Nada melototkan matanya pada Nanda, "Kakak apa yang kau katakan. Dia benar mencintaiku, buktinya di masih setia meski aku tinggal beberapa tahun kuliah di luar negeri.."
"Aku tau, pergilah sana. Tuh kekasihmu tercintamu menunggu. Jangan banyak bicara.."seru Nanda
Nada menghentakkan kakinya dengan kesal.
"Nanda jangan berbicara seperti itu pada adikmu.."Alan mencoba menasehati Nanda.
"Aku hanya mengatakan kenyataan yang ada di depan mata, agar adikku itu bisa membuka matanya. Jangan hanya karena cinta ia buta.."sahut Nanda membuat Alan terdiam.
"Sudahlah, aku sudah selesai. Aku pergi ke kamar dulu,"sambungnya
"Kau tidak pergi ke kantor,"tanya Vriska
"Siangan nanti Mami."serunya sebelum berlalu pergi.
🎋🎋🎋
Nada terkejut saat membuka pintu ternyata yang datang Tristan bukan Liam.
"kau.."celetuk Nada dengan kesal.
"untuk apa kemari.."sambungnya
Tristan sedikit mengamati penampilan Nada yang tampak berbeda.
"Apa urusannya denganmu.."sahut Tristan acuh
Nada mengangkat tangannya ia mempergarakan mencekik Tristan.
"Sombong.."celetuk Nada
"Aku belajar darimu lho.."sahutnya tenang.
"Jangan memperhatikanku nanti kau terpesona, aku tidak sudi kau jatuh cinta padaku.."ucap Nada dengan angkuh.
Tristan mengerutkan keningnya sebelum kemudian ia terkekeh, "mimpimu ketinggian Nona.."
"Aku hanya sedang berfikir kau tidak cocok berdandan seperti itu.."sambungnya
"Kenapa.."tanya Nada
"Mirip mak lampir.."celetuk Tristan tertawa kencang.
Nada geram mendengarnya ,"kau.. dasar pria gula kurang ajar.."
"Satu lagi... Meski sudah belajar di luar negeri ternyata mulutmu tetap berbisa ya Nona.."seru Tristan
"ya mulutku memang berbisa tapi hanya untukmu.."ucap Nada
"Wah berarti aku spesial dong.."jawab Tristan menggoda, Nada bersiap melayangkan tasnya untuk memukul Tristan.
"Sayang, maaf sedikit telat.."Liam datang membuat Nada menghentikan aktivitasnya.
Nada langsung tersenyum manis, "tidak masalah.."
"Kenapa kau berantakan begini.."tanya Liam sambil merapikan rambut Nada.
"Semua karena pria gila itu.."tunjuk Nada pada Tristan
Liam mengerutkan keningnya ia melirik ke arah Tristan, "bukankah ia kakakmu.."
"Aku tidak pernah mempunyai kakak seperti dia, ayolah pergi.."ucap Nada
Liam pun menurut apa kata Nada ia berlalu pergi, semua tidak luput dari pandangan Tristan.
Sampai akhirnya Alan datang menepuk pundak Tristan membuat Tristan berjingkat kaget.
"Paman.."seru Tristan
"Bagaiamana pandanganmu tentang Liam.."tanya Alan
Tristan mengerutkan keningnya, "mereka cocok kok.."
"Paman tanya tentang Liam bukan kecocokan mereka.."seru Alan
"Dia pria yang baik pantas untuk putrimu.. Kenapa paman tanya begitu.."ucap Tristan
"Entahlah.."
"ayo kita berangkat.."sambung Alan
Tristan pun mengikuti perintah Alan.
"Maaf ya Tristan. Paman menyuruhmu menjemput di rumah.."ucap Alan
"Tidak merepotkan sama sekali paman.."jawab Tristan
"Tapi kau jadi bertengkar lagi dengan Nada.."sahut Alan
"bukankah itu hal biasa.."sahut Tristan
🎋🎋🎋
Jangan lupa like, komen, syukur-syukur bagi hadiah
To be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Arsyazzahra
bab selanjutnya proses review ya😊
2021-06-06
2
Mami Vanya Kaban
lanjut thor... ceritanya menarik
2021-06-04
2
Thiny Thiny
kapan lanjut lgg...
2021-06-04
1