Flashback
Delapan belas tahun yang lalu.
Sammy Sagara algojo bagi para Vampir pembelot, sedang menjalankan tugasnya yang biasa, sebagai seorang Hunter ( Hunter adalah vampir yang bertugas untuk memburu dan menghukum para vampir yang melanggar hukum vampir). Ini merupakan hal yang mudah baginya, karena Sammy adalah Hunter terbaik bangsa Vampir.
Tak jauh dari Sammy tampak seorang laki-laki paruh baya tengah merangkak meminta ampunan darinya, wajahnya menampakkan keputusasaan mutlak, dia tahu hidupnya akan segera berakhir.
Sammy berjalan perlahan seperti seekor harimau yang mengintai mangsanya, dia mengeluarkan pedang dari belakang punggung, dan dengan sekali tebas pedang itu dengan mulus memotong leher laki-laki yang tak lain adalah seorang vampir penghianat, yang telah menjual informasi klan kepada iblis lain. Hingga kepala tersebut menggelinding ke tanah yang basah karena air hujan, seketika tubuh laki-laki tersebut roboh dan tewas.
Robin, sahabat sekaligus orang kepercayaan yang selalu menemani kemanapun Sammy pergi membereskan mayat Vampir itu dengan membakarnya sampai tak tersisa. Ketika mereka hendak pergi, terdengar suara tangisan bayi dari arah gang sempit tak jauh dari mereka, keduanya saling menatap, tanpa mengeluarkan suara mereka mendekati sumber tangisan itu. Robin yang merupakan prajurit terlatih selalu sigap, pedangnya tidak pernah lengah, pandangannya selalu waspada layaknya burung elang. Meskipun wajah keduanya tampak seumuran, tapi dalam usia Vampir, Robin jauh lebih muda dari Sammy, Sammy sendiri yang merubah Robin menjadi vampir kurang lebih lima puluh tahun yang lalu.
Suara tangisan semakin kencang terdengar diantara suara rintik hujan yang hampir reda, disudut gang sempit, dibawah naungan bayang-bayang, mereka melihat sebuah kardus, dari sanalah suara tangisan itu berasal.
"Jangan!" Robin menghentikan tangan Sammy yang hendak membuka kardus tersebut.
"Mungkin ini jebakan." Robin mengingatkan Sammy, mata abu-abu itu menampakkan kecurigaan yang jelas.
Sammy hanya menepis tangan Robin dan tetap membuka kardus itu, sesaat setelah terbuka Sammy nampak terkejut, matanya membulat mendapati isi dalam kardus tersebut, yang ternyata merupakan bayi perempuan yang sangat lucu, Sammy mengangkat bayi itu dalam gendongannya, seperti anak ayam yang menemukan induknya bayi itu seketika berhenti menangis.
Sammy merasakan sesuatu yang tidak biasa, seperti ada kedamaian dalam hatinya.
"Ini bayi," ucap Sammy mengatakan hal yang sudah jelas, masih menimang bayi itu dalam pelukan nya, senyum manis masih mengembang di bibir sang vampir.
"Aku tahu itu bayi, yang jadi pertanyaan disini, anak siapa dan bagaimana bisa berakhir di sini?" Robin menimpali pernyataan konyol sahabatnya itu dengan kesal.
"Mungkin ini jebakan dari klan serigala," lanjut Robin.
Tidak dipungkiri Klan Vampir dan Manusia serigala telah bermusuhan selama berabad-abad, apalagi kini para Serigala itu memiliki raja baru yang dengan bodohnya selalu memancing kemarahan dari klan Vampir, mereka mulai berani melanggar hukum yang sudah ditetapkan oleh Oracle (Oracle merupakan lembaga yang terdiri dari tetua setiap klan, organisasi ini bertugas untuk menetapkan hukum di dunia iblis ).
Entah Sammy mendengar atau tidak peringatan yang disampaikan oleh Robin, dia tetap saja menimang bayi tersebut dengan penuh kasih sayang, dia seperti menemukan oasis dalam kehidupan nya yang kosong dan gersang.
"Aku akan membawanya pulang," putusnya.
"Aku tidak setuju! Bagaimana jika mahkluk ini benar-benar hanyalah sebuah jebakan dari Klan Serigala? Aku tidak mau mengambil resiko...," Robin masih bersikeras menolak.
"Mikayla Angeline," dengan tegas Sammy memotong ucapan sahabat nya itu, "Namanya Mikayla Angeline. Lihatlah! Dia secantik malaikat bukan? Mata bulatnya membuatku jatuh cinta, dan lihatlah senyumannya! Aku seperti merasakan ada takdir yang terikat antara kami hanya dengan melihat senyumannya. Keputusan ku sudah bulat, aku akan membawanya pulang, jadi hentikan protes mu yang sia-sia itu!" Sanggah Sammy dengan tegas.
Begitulah awal sammy dan Mikhayla bertemu, Sammy menjadi penolong sekaligus Papa kesayangan Mikhayla dan begitu pula sebaliknya. Kayla merupakan senyuman dan udara bagi Sammy.
Robin yang menaruh rasa curiga terhadap Kayla pada awalnya, selalu berada di sekitar hanya sekedar untuk mengawasinya, namun lambat-laun rasa curiga itu juga berubah menjadi kasih sayang yang tulus, bahkan Robin berperan menjadi paman yang baik untuk Kayla selama 18 tahun ini.
Flashback off.
Papa berulang kali mengusap wajahnya dengan kasar, dan berulang kali menatap tidak percaya pada nilai ujian akhir ku yang spektakuler, wajah tampannya berkerut dengan frustasi.
"Astaga, Mikayla Angeline!!" papa berteriak frustasi.
"Bagaimana nilai ujian mu bisa hancur seperti ini?" Papa melambaikan kertas ujian ku yang mengerikan di depan wajahku, tidak ada nilai diatas rata-rata di sana, semuanya berwarna merah.
Aku hanya bisa meringis menahan malu.
Paman Robin yang biasanya membelaku juga tidak bisa melakukan apa-apa kali ini, dia hanya berdiri di samping dan menyaksikan pertunjukan antara Papa dan aku.
"Ini karena kau Robin, kau terlalu memanjakan nya, sehingga dia menjadi seperti ini" pada akhirnya paman Robin lah yang harus menghadapi kemarahan papa karena ulahku, lagi.
Memang benar yang dikatakan oleh Papa, Paman Robin memang selalu membelaku, dan selalu ada untukku, termasuk di saat Papa berada di Luar negeri dialah orang yang selalu berdiri di depanku untuk menghadapi semua masalah yang terjadi akibat ulahku.
"Sudahlah Sam, ini sudah terjadi, tidak bisa dirubah." Paman Robin berusaha menenangkan emosi Papa.
Aku mengerti mengapa Papa begitu emosi, hal ini pernah terjadi sebelumnya, ketika aku hendak memasuki bangku SMA, saat itu aku nyaris tidak bisa diterima karena nilai ku sangat rendah, namun lagi-lagi paman Robin membantuku dan membuatku bisa masuk ke SMA tersebut, dengan cara apa aku pun tidak tahu, sepertinya Paman Robin menyuap pihak sekolah agar menerimaku, hehe.
"Lihatlah, lagi-lagi kau membelanya," papa menunjukku dengan jarinya, wajahnya tetap terlihat menawan bahkan saat marah, karena takut aku pun bersembunyi di balik tubuh Paman Robin dan hanya berani mengintip sambil berpegangan erat pada lengan Paman.
"Dengan nilai seperti ini, tidak mungkin bisa diterima di Universitas manapun, lebih baik aku mengirimnya keluar negeri saja, agar dia bisa belajar dengan lebih giat, atau bila perlu dia harus mengulang kembali dari kelas 1 lagi," ucap papa.
Terkejut, aku meremas lengan paman Robin dan seperti anak kecil mulai merengek dan memelas kepada Paman Robin agar dia mau membujuk Papa supaya mau merubah keputusan tersebut.
"Paman...?" Rengek ku, membuat wajahku seimut mungkin.
"Sam? ayolah berilah Kayla kesempatan, aku yakin dia pasti bisa berubah," bujuk Paman pada Papa.
"Sekarang harus bagaimana lagi, setidaknya jika dia Kuliah di Luar negeri, mungkin dia bisa sedikit meningkat kan nilainya,"ujar Papaku lelah.
Aku menggeleng dan kembali merengek "Paman...?" aku mengguncangkan lengan paman yang sedari tadi kupeluk.
Tidak... tidak... tidak... Aku tidak mau pergi keluar negeri, aku tidak mau jauh lagi dari papa , aku bahkan belum bisa membuatnya melihatku sebagai seorang wanita, bagaimana bisa berakhir seperti ini, aku sudah menghabiskan waktu ku hanya untuk membaca buku-buku tentang bagaimana cara menaklukkan hati pria idaman, sampai akhirnya aku tidak bisa memasukkan data lain selain tentang Papa kedalam otakku yang kurasa memang kecil ini. aku terus saja bergumam dalam hati.
"Sam, kasihan jika dia harus sendirian di luar negeri." Paman masih berusaha membujuknya, "Pasti ada solusi yang lain."
"Hah ......Baiklah, kalau kau bersikeras, apa solusi mu?" pada akhirnya Papa mengalah, meskipun Paman Robin jauh lebih muda dari Papa, dan kenyataan bahwa papa sendiri yang merubahnya menjadi vampir, tetapi Papa selalu mendengar kan pendapat dan saran dari Paman.
" Hmm..," Paman mengusap dagunya menggunakan tangan kirinya, karena tangan kanannya masih kupeluk dengan erat, alis hitam tebal itu mengerut menandakan sang pemilik sedang berpikir keras.
"Bagaimana jika Kayla kita beri pekerjaan magang di Kantor?" usul Paman, yang membuat mulutku melongo.
bersambung🙏❤️.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Zifa Zifa
menarik thooorrr👍👍👍👍👍👍👍👍👍😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁😁👍👍👍👍
2021-08-15
1
Devano Nathanael Aldebaran
Wah cerita yang menarik
2021-06-13
2