Chap 3 ( Dia Tara )

Cowok itu tersenyum miring membaca berulangkali pesan dari nomor tidak dikenal. Sepertinya dia pernah melihat nama didalam pesan itu tapi dimana?. Otaknya mencoba memutar kembali kejadian dimana saat dia meremehkan gadis kecil berambut sebahu didepan perpus, senyumnya pun terbit lebih lebar.

"Triknya basi banget," segera dia mengetikkan beberapa pesan and send, pesan terkirim.

Lain dengan seorang Tara yang mempunyai otak setengah cerdas setengah lagi gesrek, hatinya benar benar berdegup kencang setelah membaca pesan. Wajahnya memerah, tangannya meremas hp. Tingkahnya itu membuat Dirgo memandangnya aneh.

"Kenapa lo? Merah banget tuh muka, dapat pesan dari siapa?."

"Nggak penting! Udah ah sono pergi gue mau tidur!," Dirgo pasrah saat Tara mendorongnya keluar.

"Awas lo dek ketahuan pacaran gue aduin ke ayah biar dipotong  uang jajan lo!."

"Booddoo!."

🌹🌹🌹

'Gue tunggu besok diperpus sepulang sekolah'

"Lihat apa sih?."

"H..haahh bukan apa apa kok," ujar Tara memasukkan gadgetnya kedalam saku membuat Chika si kepo tingkat dewa jadi curiga. "Hayoo lo lagi lihat apa? Jangan jangann..."

"Kebiasaan deh kalau mikir kejauhan."

"Ya udah lo lihat apa? Kok losembunyiin dari gue."

"Cuma scrol ig aja, udah ah yok kekantin laper gue!."

Seperti biasa kantin Adi Bangsa yang begitu luas hari ini cukup ramai. Hiruk pikuk siswi yang mulai berteriak histeris terdengar di indera pendengaran Chika dan Tara.

Baru saja memasuki kantin Tara melihat sosok lelaki yang mengatainya kemarin.

'dasar cowok mulut cabe'

"Dia siapa sih Chik?."

" Yang mana?."

"Itu yang dikelilingi banyak cewek."

"Ya ampun Tar lo nanya serius?."

"Ya seriuslah, siapa?," Chika menoyor kepala Tara dengan gemas. " Masa sama gebetan sendiri lupa sih Tar, ishhh sebel deh gue sama lo! Yang kemarin bilang dia ganteng siapa hah?!...Amnesia ya lo?."

"Hahh kapan gue bilang dia ganteng?."

"Tara saendria putri dia cowok yang kemarin dikantin lo bilang ganteng itu namanya Ziro...udah ingat sekarang?!,"tegas Chika geram.

"Astaga chik yang gue makhsud kemarin itu bukan dia!."

"Hahh terus siapa dong?."

"Yah cowok lain lah...bentar, kenapa gue baru ngeh ya kemarinkan lo bilang namamnya Ziro tapi waktu gue ketemu langsung dia namanya Zehn jadi...."

"Jadi apa?."

"ASTAGA CHIK!," teriakan Tara membuat para murid teralihkan menatap Chika dan Tara yang membeku diambang pintu kantin, terutama geng Heroz juga menatapnya.

Tanpa banyak bicara Chika menarik Tara menjauh dari tatapan intimidasi  para penghuni kantin. "Kenapa tuh anak?," tanya Adit.

"Tau bikin kaget aja."

"Bentar deh, dia bukannya cewek yang kemarin diperpus ya?," sahut Aditya.

"Ohh iya bener dia orangnya."

Chika menatap kesal Tara, lagi lagi dia dibuat malu setengah mati. Mereka duduk ditaman belakang dengan nafas yang menderu.

"Lo kenapa sih selalu teriak ditempat umum? Dikontrol dong Tar jangan bikin gue jadi sorotan!."

"Ya gimana lagi Chik gue itu panik lo pikirin lagi deh kemarin kan Maya kirim nomor gebetan gue tapi kalian itu ngiranya si Ziro yang gue bilang ganteng waktu itu padahal kan yang gue makhsud waktu itu si Zehn senior pembimbing olimpiade Biologi dan kemarin gue chating ke nomor yang salah dong mau ditaruh mana ini muka Chik?!," jelas Tara panjang lebar tanpa titik koma membuat Chika melongo.

"Gue tanya sekali lagi Tar....lo serius?."

"Iyaa Chika seribu rius malahan!."

"OMG Tar ini salah siapa ya, kemarinkan Geri nunjuknya ke Ziro terus kenapa lo malah nengok ke orang lain hah?."

"Ya kan gue nggak tahu, kemarin rame banget dan tepat gue lihatnya si Zehn, bukan Ziro."

"Terus chat lo dibalas apa?."

"Nih lihat sendiri."

Seketika Chika melotot membaca balasan pesan dari Ziro, yah nomor yang dikirim Maya adalah nomor Ziro, bukan Zehn.

"Terus gimana ini Chik?."

"Lo temuin ajalah dia mana tahu lo dapat separuh."

"Separuh apa?."

"Separuh dari hatinya Ziro hehee..."

"Apaan sih gue nggak suka ya sama cowok mulutnya pedes kek dia, gue cuma suka sama Zehn auranya itu loh pengen gue..."

"Pikiran lo mulai nggak nggak ya...gue bilangin sama bang Dirgo nih," potong Chika.

"Gimana lagi gue kan baru ngerasain rasanya jatuh cinta."

"Iya iya yang pertama kali jatuh cinta mah serasa dunia milik tetangga."

"Hahh kok dunia milik tetangga sih Chik?."

"Au ah gue doain semoga cinta pertama lo berhasil....eh tapi kebanyakan nih ya cinta pertama itu bakalan kandas."

"Ih Chikaaa!," teriak Tara menyusul Chika yang sudah berlalu cekikikan.

Bel pulang sekolah berbunyi membuat para murid tertawa girang kecuali si Tara memasang wajah musam.

"Lo kenapa Tar tumben amat muka lo jelek."

"Nggak lucu anna!."

"Iya terus kenapa cerita dong!."

"Gue belum daftar olim," rengek Tara.

"Hahh gimana sih Tar gue kan udah ingetin lo kemarin."

"Iya udah tapi gue salah kirim."

Anna melihat keluar jendela dan mengenali sosok yang baru saja melintas, segera dia menarik Tara keluar.

" Kak tunggu!!."

"Iya?."

"Maaf kak ini teman saya mau daftar olim tapi kemarin salah kirim boleh kan kak daftar langsung sekarang?."

Tara berdiri dibelakang Anna menunduk dalam, ingin dia memaki Anna yang suka berbuat seenaknya. Sekarang Tara sendiri menahan malu. Dia berdoa agar senior didepannya ini hilang ingatan detik ini juga.

"Oh maaf tapi pendaftarannya kemarin terakhir jadi-."

"Pliss kak masih bisa ya kasihan teman saya kak dia udah janji lo sama ayahnya buat ikut olim kalau nggak ikut uang jajannya bakal dipotong loh ka, kakak nggak prihatin apa?."

'**** Anna awas aja ya lo ntar'

"Nggak gitu juga kali An," bisik Tara.

"Sorry nggak bisa," belum dua langkah Zehn pergi suara bass seseorang mengintrupsinya. "Sombong amat lo mentang mentang jadi pembimbing aja sok berkuasa!."

Tara melotot satu makhluk lagi membuatnya takut, bahkan untuk sekedar menatap.

Ya tuhan hilangkan saja Tara dari sini Tara ikhlas kok

"Jangan sampai dia tahu kalau yang chat itu gue," gumam Tara yang masih bisa didengar Anna. "Haa lo chat siapa emang?."

"Itu bukan urusan lo!," ujar Zehn menatap sengit Ziro.

"Ohh tapi sayang gue bisa secara langsung mengajukan Tara ke panitia dengan mudah."

Oh, dia Tara

Mampus dia tau nama Tara....

"Terserah!," sahut Zehn berlalu.

Mati lo Tar! Kenapa dia tahu nama gue sih

Ziro berdehem memandang licik Tara yang sudah berkeringat dingin sedangkan Anna berusaha tidak mengeluarkan suara merconnya, benarkah dia melihat Ziro si Dewa didepannya? Oh sepertinya Anna akan kencing sekarang.

"Gue tunggu, sampai ketemu nanti!," bisik Ziro tepat ditelinga Tara.

Aliran darahnya mendidih mendengar alunan suara Ziro. Tara hanya ingin hidup tenang sekarang tanpa adanya gangguan dari makhuk yang berjalan semakin jauh didepannya. Yang Tara inginkan hanya Zehn, dia ingin bisa lebih dekat dengan cowok itu. Seperti ada perasaan aneh saat pertama kali Tara melihat wajah Zehn. Tara bimbang apa dia pernah bertemu dengan Zehn sebelumnya, wajahnya tidak asing.

"Dia bilang apa sama lo Tar?," kejut Anna, Tara tak lagi mendengarkan ocehan Anna sampai digerbang mereka berpisah.

Ting

Chika : Tar gue ada ekstra lo pulang duluan aja ya.

Tara menghembuskan nafas, apa dia harus menemui Ziro atau tidak?.

BBRAAKK

Tara terlonjak kaget didepan matanya sebuah mobil yang ia kenal menabrak motor yang baru saja melewatinya.

"Zehn?."

"Astaga ada yang luka nak?."

Tara mendekat saat orang yang dia kenali keluar dari mobil. " Ayah nggak apa apa kan?."

"Awwhhh...."

Ringisan Zehn membuat keduanya panik, Fariz selaku ayah Tara segera membantu Zehn masuk kedalam mobil. " Tara kenapa masih diluar ayo masuk nak ayah harus membawanya kerumah sakit."

Tara tersadar dari lamunannya, segera dia masuk dijok belakang bersama Zehn yang masih meringis memegang kakinya.

"Sa...sakit ya kak?," cicit Tara.

"Sakitlahh!," Tara menggaruk tengkukknya yang tidak gatal.

"Maaf ya nak tadi saya kurang hati hati."

"Ohh..ahh tidak apa apa om saya juga yang salah tadi nggak hati hati saat keluar gerbang."

Ting

Zehn : Lo dimana???.

Zehn : Gue tunggu lima menit lagi kalau nggak muncul lihat aja nanti.

Pesan bertuliskan nama Zehn yang seharusnya diberi nama Ziro.

"Makhsudnya apa dia ancam gue gitu?!," ucap Tara tanpa sadar.

"Siapa yang ancam anak ayah?."

"Ohh nggak kok yah cuma orang iseng aja salah kirim."

Kenapa nggak gue ganti namanya ya

"Zehn?!," ujar Zehn melihat sekilas pesan dari Zehn, alias Ziro.

"Hahh ini salah ketik nama boleh minta nomor lo?!," spontan, mulut Tara tak bisa lagi diajak kompromi.

🌹🌹🌹

MAMPIR DI NEW STORY ' YOUNG MASTER MAFIA ' FRIENDSSS

~Jangan lupa jempolnya😉

Terpopuler

Comments

indahkusuma

indahkusuma

seruuu

2021-11-18

0

Ainur Cutee

Ainur Cutee

msh bingung,,,

2021-09-16

3

🌸 andariya❤️💚

🌸 andariya❤️💚

😭😭😭😭😭😭😭🥰🥰🥰🥰

2021-08-20

4

lihat semua
Episodes
1 Chap 1 ( Heroz )
2 Chap 2 ( Chatting )
3 Chap 3 ( Dia Tara )
4 Chap 4 ( Zehn Arialdo )
5 Chap 5 ( Ziro Sialan )
6 Chap 6 ( 2Z )
7 Chap 7 ( Nyali Tara )
8 Chap 8 ( Butuh Sandaran )
9 Chap 9 ( Geng Reveal )
10 Chap 10 ( Saniya )
11 Chap 11 ( Oke!!! )
12 Chap 12 ( Cemburu )
13 Chap 13 ( Sahabat )
14 Chap 14 ( Murid Baru )
15 Chap 15 ( Amarah Zehn )
16 Chap 16 ( Hukuman terindah )
17 Chap 17 ( Patah Hati )
18 Chap 18 ( Mie Ayam )
19 Info
20 Chap 19 ( SKAKMAT )
21 Chap 20 ( Kawin lari )
22 Chap 21 ( Hasil seleksi )
23 Chap 22 ( Mellow )
24 Chap 23 ( Hukuman )
25 Chap 24 ( Siap Kapten! )
26 Chap 25 ( Debat )
27 Chap 26 ( Tanggal merah )
28 Chap 27 ( Sial )
29 Chap 28 ( Cucus )
30 Chap 29 ( Pacar? )
31 Chap 30 ( Terungkap )
32 Chap 31 ( Donor darah )
33 Chap 32 ( Seerrr )
34 Chap 33 ( Mau sekarang? )
35 Chap 34 ( Milik Gue )
36 Info
37 Chap 35 ( Melawan Restu )
38 Chap 36 ( Hilang Kontak )
39 Chap 37 ( Roti Kacang )
40 Chap 38 ( Berhenti )
41 Chap 39 ( Salah Paham )
42 Chap 40 ( Panti Asuhan )
43 Chap 41 ( Olimpiade )
44 Chap 42 ( Final )
45 Chap 43 ( Taman )
46 Chap 44 ( Happy Birthday )
47 Chap 45 ( Malam Singkat Bersama ZehnTara )
48 Chap 46 ( Jantung Yang Tak Lagi Berdegup )
49 Chap 47 ( 25-04-2021 )
50 Chap 48 [ Diary Tara ( Surat Kecil Untuk Semesta ) ]
51 INFO ( AYO NABUNG! )
52 KARYA TERBIT
53 INFO [ Last Chapter Spoiler ]
54 Chap 49 ( Jiwa Yang Hilang )
55 Chap 50 ( Open Ending )
56 KARYA BARU MERAPAT!
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Chap 1 ( Heroz )
2
Chap 2 ( Chatting )
3
Chap 3 ( Dia Tara )
4
Chap 4 ( Zehn Arialdo )
5
Chap 5 ( Ziro Sialan )
6
Chap 6 ( 2Z )
7
Chap 7 ( Nyali Tara )
8
Chap 8 ( Butuh Sandaran )
9
Chap 9 ( Geng Reveal )
10
Chap 10 ( Saniya )
11
Chap 11 ( Oke!!! )
12
Chap 12 ( Cemburu )
13
Chap 13 ( Sahabat )
14
Chap 14 ( Murid Baru )
15
Chap 15 ( Amarah Zehn )
16
Chap 16 ( Hukuman terindah )
17
Chap 17 ( Patah Hati )
18
Chap 18 ( Mie Ayam )
19
Info
20
Chap 19 ( SKAKMAT )
21
Chap 20 ( Kawin lari )
22
Chap 21 ( Hasil seleksi )
23
Chap 22 ( Mellow )
24
Chap 23 ( Hukuman )
25
Chap 24 ( Siap Kapten! )
26
Chap 25 ( Debat )
27
Chap 26 ( Tanggal merah )
28
Chap 27 ( Sial )
29
Chap 28 ( Cucus )
30
Chap 29 ( Pacar? )
31
Chap 30 ( Terungkap )
32
Chap 31 ( Donor darah )
33
Chap 32 ( Seerrr )
34
Chap 33 ( Mau sekarang? )
35
Chap 34 ( Milik Gue )
36
Info
37
Chap 35 ( Melawan Restu )
38
Chap 36 ( Hilang Kontak )
39
Chap 37 ( Roti Kacang )
40
Chap 38 ( Berhenti )
41
Chap 39 ( Salah Paham )
42
Chap 40 ( Panti Asuhan )
43
Chap 41 ( Olimpiade )
44
Chap 42 ( Final )
45
Chap 43 ( Taman )
46
Chap 44 ( Happy Birthday )
47
Chap 45 ( Malam Singkat Bersama ZehnTara )
48
Chap 46 ( Jantung Yang Tak Lagi Berdegup )
49
Chap 47 ( 25-04-2021 )
50
Chap 48 [ Diary Tara ( Surat Kecil Untuk Semesta ) ]
51
INFO ( AYO NABUNG! )
52
KARYA TERBIT
53
INFO [ Last Chapter Spoiler ]
54
Chap 49 ( Jiwa Yang Hilang )
55
Chap 50 ( Open Ending )
56
KARYA BARU MERAPAT!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!