...~Jangan lupa saling menghargai😉...
🌹🌹🌹
Beberapa umpatan, makian, sampai doa keramat Tara lontarkan kepada Ziro. Cowok dihadapannya ini sangat bisa membuat hatinya terasa panas. Gara-gara dia Tara dan yang lainnya salah paham, tapi bukankah itu salah Tara?.
'Dasar kutu kupret sialan'
'Awas lo gue aduin bokap, nggak tahu aja dia siapa Fariz ginanjar'
'Gue sumpahin jomblo selamanya sampai perjaka tua'
'Semoga aja tuh otak pindah kegue. Biar mampus lo, pintar aja sombong'
'Gue doain jatuh dari atap biar mampuss!'
Dan bla bla bla umpatan Tara. Ingat, umpatan bukan makian. Mana mungkin Tara berani bicara secara langsung. Bicara sepatah kata saja bahunya bergetar hebat.
"Ayo dong semangat segitu aja lemah."
Yah saat ini Tara sedang batle bersama Ziro si leader Heroz. Keringat mengucur deras dari pelipis Tara, sudah sejam lebih Ziro mengajaknya bermain basket. Banyak murid menatap iri Tara. Jarang sekali ada yang bermain basket bersama Ziro kecuali teman laki lakinya.
"Ayo semangat Tar lo pasti bisa kalahin leader Heroz!," teriak Geri dari tepi lapangan.
"Ya Tar yok semangattt!."
"Kalau lo menang gue traktir Tar," sahut Chika.
*S*ialan nggak tahu gue capek apa
Tara mencoba merebut bola dari Ziro yang sedari tadi menguasainya, tak usah diragukan kemampuan Tara dalam bermain walaupun dia kecil tapi dia harus berterimakasih pada bang Dirgo. Disaat seperti inilah dia sangat membutuhkan ajaran dan teknik yang dulu ia mainkan dengan si abang.,Poin Ziro lebih tinggi dari Tara, membuat Tara frustasi menyeimbangi.
Brrukk
Tak kuasa Tara menjatuhkan dirinya dengan nafas tak beraturan. Chika mulai khawatir jika tiba-tiba penyakit sesak Tara kambuh lagi.
"Kenapa? Segitu doang?!," smirk Ziro mendribling bola memutari Tara. Tak ada jawaban, gadis itu berusaha mengatur napasnya kembali.
"Lo mau kemana?!," Cegah Jez saat Chika hendak memasuki lapangan.
"Lo nggak lihat Tara lagi kesakitan hah?!."
"Biarin!."
"Apa?...Dasar nggak punya hati!," bentak Chika.
"Woy kenapa tuh cewek?," ujar Adit membuat semua mengalihkan pandangan kearah lapangan, melihat Tara yang sudah berada didalam gendongan Ziro.
🌹🌹🌹
"Bisa jelasin ke ayah Chika?."
Chika melirik Tara yang duduk disebelahnya. " Jangan takut nak cerita aja sama bunda kalau kamu nggak berani sama ayah."
Yah, nyokap dan bokap Tara sudah seperti orang tua kedua bagi Chika begitupun sebaliknya. Dengan hati-hati Chika menceritakan kejadian Tara dan Ziro agar tak terjadi kesalahpahaman.
"Kenapa kamu mau Tara?."
"Bukankah ayah sudah mengajarimu jika kau tidak salah mengapa tidak membela diri?," lanjut Fariz.
"Mungkin karena Tara juga ingin bermain basket, makanya dia mau, iyakan sayang?," ujar Ratih membelai puncak kepala Tara.
"Lain kali ayah nggak mau lihat kamu kayak gini. Tidak bisa tegas!."
"Satu lagi, jangan dekat dekat sama yang namanya Ziro itu! Mengerti?!."
Fariz berdiri menjauhi ruang tamu, Chika mulai bernafas lega. Jika sudah seperti ini pasti Chika yang diinterogasi Fariz. Tara memang mempunyai penyakit sesak napas sejak kecil. Kambuh pun hanya saat dia terlalu capek.
"Maaf ya Chik."
"Udah deh kayak sama siapa aja. Mending lo ke kamar gih istirahat."
"Iya sayang istirahat ya pasti kamu capek, nanti makan malam Zehn biar bunda suruh Chika antar. Kamu mau kan nak?."
"Hah, Zehn siapa Bun?," tanya Chika.
"Zehn temannya Tara kakak kelas kalian. Emang Tara nggak cerita sama kamu?."
Chika menatap horor Tara, sang empu hanya meringis mengatupkan kedua tangannya." Ntar aja gue cerita ya."
"Awas lo nggak cerita gue bongkar rahasia gebetan lo sama ayah," bisik Chika. " Nggak perlu ayah udah tahu."
"Whaatttt? Lo serius?!."
"Dua ribu rius."
"Kalian kenapa bisik bisik?."
"Oh nggak kok Bun. Chika siap-siap dulu ntar Chika ambil makanannya."
"Iya bunda siapin dulu makannannya."
Beberapa saat Chika sudah berada didepan apartemen Zehn. Setelah menekan bel keluar seorang cowok yang menurut Chika sangatlah tampan ini.
*P*ilihan lo nggak salah Tar
"Siapa ya?."
"Oh gue Chika sahabatnya Tara, nih makanan buat lo!."
"Taranya mana?."
"Dia sakit."
"Sakit apa? Kayaknya tadi baik baik aja."
"Iya gara-gara tuh si Ziro sialan Tara jadi kambuh deh asmanya," cerocos Chika.
"Ziro?," Chika mengangguk, melihat ekspresi Zehn berubah drastis membuat tingkat kekepoan Chika semakin tinggi.
Awas aja Tara nggak cerita soal nih cowok bakal gue ceburin kesungai
"Udah nih pegel tangan gue," Zehn menerima kotak makanan.
"Thanks."
"Gue balik dulu byee!."
Diperjalanan pulang Chika melihat Ziro dipinggir jalan bersama Jez sedang kebingungan disebelah mobil yang diyakini mobil si ziro.
"Gue berhenti nggak ya?."
"Nggak usah lah Chik! Jelas jelas mereka udah bikin Tara sengsara."
Jez melihat mobil yang sering dinaiki Chika disaat tak bersama Tara. Spontan Jez segera menghadang mobil merah didepannya.
"Ck, ngapain sih tuh makhluk astral."
Tok tok tok
"Turun sebentar!," perintah Jez dari kaca pengemudi membuat Chika mau tak mau turun dari dalam mobil. Tak ada rasa takut sedikitpun dengan dua orang ini. Sifat Chika yang pemberani sangat bertolak belakang dengan Tara.
"Mau apa lo?...Oh gue tebak lo pada mau nebeng kan?."
Tanpa sepatah kata Jez masuk dan duduk dikemudi membuat Chika semakin geram. "Hehh keluar nggak lo!."
Ziro menyusul masuk disebelah Jez. "Cepat masuk atau gue tinggal."
"Enak aja lo korek Jez main suruh suruh. Lo kira ini mobil siapa hah?."
"Mobil lo!."
"Shitt, keluar nggak kalian berdua?!."
"Oke."
Bbrreemm
Jez melajukan mobil Chika tanpa peduli sang empunya berteriak frustasi.
"Dasar korek Jez giiilllaaa!."
Chika menendang mobil sportz disampingnya, menggerang kesal dengan kelakuan manusia nggak punya hati.
"Percuma beli mobil bagus eh tau taunya mogok."
*N*ggak tahu dia lagi lawan siapa. Awas aja lo besok
Semalaman mereka berdua begadang demi menjelaskan keingintahuan si ratu kepo. Siapa lagi kalau bukan Chika ananta.
"Mobil lo kemana sih Chik? Masa iya kita jalan kaki kesekolah."
"Dicuri sama korek Jez."
"Haa korek Jez siapa?."
"Korek Jez sohibnya sang Dewa Adi Bangsa masa lo nggak tahu."
"Ohh kak Jez yang kebule bulean itu ya?."
"Bule dari hongkong?...tampang kek dakocan aja dibilang bule, beda jauhh!."
"Ishh periksa mata gih!."
"Lo tuh yang harus periksa mata."
"Udah ah ini kita naik apa? Mobil lo dibawa kemana sih sama bang Gogo?."
"Tau tuh bang Dirgo pagi pagi udah ngilang bawa mobil. Ayah juga udah berangkat tadi."
Ttiinnn
"Astaga, bikin kaget aja!."
"Ini bukannya mobil lo ya Chik?," tanya Tara disaat mobil bewarna merah berhenti tepat didepan mereka. "Masuk!."
"Dasar korek Jez sialan lo! Udah bawa mobil orang sembarangan masih berani ya lo kesini?!."
"Gue cuma ngumong satu kali. Nggak ada pengulangan kata."
"Udah deh Chik masuk aja, inikan mobil lo daripada kita nanti telat."
Mereka berdua masuk kejok belakang, didepan sudah diisi dua orang siapa lagi kalau bukan Jez dan si Dewa Ziro.
"Dasar tukang ngadu."
"Siapa yang lo makhsud?," tanya Chika ke Ziro.
"Siapa lagi kalau bukan orang disebelah lo!."
"Gue?..maksudnya?."
"Ada hubungan apa lo sama Zehn?," tanya balik Ziro masih dengan nada sengit.
"Haahh?."
"Calon pacarnya! Emang kenapa lo cemburu gitu?!," sarkas Chika tak kalah sengit.
Dasar Chika mulut comberan
" Hahh gue cemburu?....ya kali gue suka sama cewek nggak bermodel kayak dia."
" Ck, lo kira lo itu semenarik itukah sampai gue bakal tertarik sama lo. Nggak ya!."
"Lo tuh nggak ada apa apanya dibanding Zehn," lanjut Tara yang sudah terpaut emosi.
"Jangan sebut namanya lagi dihadapan gue ngerti?!."
"Yang ngungkit Zehn dulu siapa coba," ujar Chika dan Tara bersamaan.
"Dan satu lagi gue nggak ngadu apa-apa ya sama dia."
"Terus kenapa dia tahu kalau lo sakit gara-gara habis tanding sama gue?," Tara spontan menatap Chika. "Gue yang bilang ke dia. Salah ya kalau Zehn tau calon pacarnya lagi sakit?!."
"Nggak gitu juga Chik malu gue kalau nggak jadi pacarnya, belum tentu kak Zehn suka balik," bisik Tara
"Gue yakin Zehn mulai tertarik sama lo! Dari ekspresinya saat tau lo sakit," balas Chika juga dengan bisikan.
"Calon pacar aja bangga," sinis Ziro.
*K*enapa Zehn sama Ziro tanya soal yang sama ke gue, emang kenapa kalau gue kenal mereka berdua masalah gitu buat mereka. Yang ada masalah buat gue itu kenal sama si Ziro kunyuk ini
🌹🌹🌹
~Bom like and komenn yuk !!! Biar double up teruss👏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
indahkusuma
makin penasaran
2021-11-18
0
Ai_syida
seru cerit nya kak 😍
2021-08-31
3
🌸 andariya❤️💚
lanjutkan thor 💪💪💪💚💚💚💚💚💚💚💚
2021-08-20
5