Sepanjang perjalanan Orzie terus merutuk sebal, gara-gara Galaksi ia harus meminjam uang fotokopi lagi ke Oxy, sang sukarelawan yang mau mendanakan uangnya pada si kasim Orzie. Biar bagaimana pun juga cewek itu gak bisa menolak perintah Galaksi, karena cowok itu punya prinsip.
"Omongan gue bukan perintah, tapi kewajiban!"
Orzie jadi bergidik ngeri membayangkan wajah cowok itu saat mengatakannya, ah, ngeri-ngeri sedap lah.
Meskipun Orzie itu cewek strong dengan cover Bebelac berhati L-men, ia tetap aja lemah kalau menyinggung keuangan, transfer uang belanja dari uang tuanya sangat jauh beda dengan uang anak sekolahan di sini. Kalau di kampung masih ada gorengan dua rebu tiga, di sini paling minimal harus nyiapin uang lima ribu itu pun tanpa beli air.
Belum lagi nanggung makannya si roh jahat, dompetnya jadi meronta-ronta waktu merasakan radar cowok itu mendekat mendekat.
"Nih!"
Orzie meletakkan botol mineral ke atas meja, Gamaliel dan temannya sibuk bergabung bermain bola di tengah teriknya matahari. Berbeda dengan Galaksi yang gak suka panas-panasan. Maka terjadilah perbedaan warna kulit dua kembar itu. Gamaliel kuning langsat dan Galaksi pucat–kalo kata Orzie mah udah kek Al-Valakun lagi ngeram telor. Pucat pasi.
"Bukain tutupnya."
Cewek itu membuka mulut dengan wajah dongkol, "Yeh, ngapain lu nyuruh gue, kan tinggal buka aja pake tangan lo."
"Selagi ada tangan lo ngapain harus gerakin tangan gue?"
"Gal, lo pernah denger gak ada kasus orang ngebunuh temennya gegara tutup botol doang?"
"Siapa? Kenapa?" sahut Galaksi dengan wajah yang amat teramat sangat tambah amit-amit lagi, menyebalkan!
"Gue resign aja jadi temen lo."
"Sejak kapan lo jadi temen gue? Lo kan cuma babu gue," ucapnya penuh penekanan di kata babu.
"Lama-lama gue jengkangin palelo, ish... Sekampret-kampretnya si Dora, lebih kampret lagi elo Gal! Dasar Roh Jahat! Gak berperasaan! Mainstream lagi!" seru Orzie berjingkat kesal, pengen nyemplungin tuh cowok di got depan sekolah yang katanya baunya bikin ikan-ikan pada meregang nyawa.
"Muka gue mainstream? Gak salah lo?"
Wah songong nih bocah. Batin Orzie walaupun matanya gak bohong kalau wajah tampan Galaksi jarang dimiliki orang banyak.
"Iya! Lo tuh udah kek deskripsi cerita wattpad!" Orzie berkilah tidak mau mengalah, hal yang paling ia benci dari cowok itu yah mulutnya. Galaksi masih bernapas aja rasanya mau kentut pun Orzie jadi segan, dan parahnya lagi cewek itu pasti bakal baca surah An-Nas setiap mau berangkat sekolah agar dijauhkan dari roh jahat yang gak lain dan gak bukan adalah Galaksi Alvaro.
Galaksi memandangnya bingung dengan wajah tak suka.
"Hah... gini ya roh jahat, lo itu udah tinggi kek tiang paud, ketua Osis lagi, kapten basket, anak orang kaya, cuek, ganteng, manis–"
Orzie terdiam beberapa saat, Galaksi hanya menahan bibirnya agar tidak bergerak membentuk senyuman.
"Hih! Hih! Amit-amit gue muji lo hih! Lo itu Roh Jahat! Ibu tiri! Sepupunya si Valak! Kembarannya si Dora! Kakek lo Voldemort Terus muka lo kayak–"
"Edward Cullens."
"Sampe babi ngelahirin anak kecebong gak akan gue akui kegantengan lo."
"Tadi barusan lo ngakuin."
"GALAKSI NYEBELIIIN!!!"
Oke, sip. Orzie kalang kabut dibuat cowok ini. Si cowok infinity— kata anak cewek yg suka ngelebih-lebihin. Orzie berusaha sabar, kan orang sabar jidatnya lebar. Oh, gak usah, jangan jidat orzie dibuat lebar tapi kuburannya aja. Yakali ntar pas dia mampus dikubur bareng cogans awkwkwk.
Orzie pergi dengan wajah tengsin abis, setiap kalah berdebat dengan cowok itu dia cuma bisa teriak jejeritan lalu pergi ke kelas.
Dan yang lebih nyebelinnya,
"Ngapain sih lo ngikutin gue mulu?!!!" teriak Orzie kalang kabut, keselnya sampai terasa di usus buntu. Bahkan, cowok di belakangnya tidak menoleh sedikitpun. Matanya sibuk memerhatikan temannya di lapangan.
"Aleuh mak euy, gue pijak-pijak terus gue jemur lagi tuh anak. Nyebelin... Nyebelin... Astagfirullah," ucapnya mengelus dada sabar. Belum sempat menenangkan hati lagi-lagi Orzie terperanjat kaget.
"Ada Kak Mike! Kyaah!!!" teriak cewek-cewek sepanjang lorong, Mike hanya tersenyum ramah dengan telinga disumpal earphone. Baju serba rapih dengan kancing atas terbuka memperlihatkan kulit putih bersihnya.
Kalau di komik-komik pasti Orzie udah nosebleed dengan wajah semerah pantat monyet, cewek itu menepi membiarkan Mike lewat. Wajahnya menunduk malu, ibaratnya Mike itu langit dan Orzie bumi. Jauh beda tapi tetap aja cewek itu berkali-kali jatuh cinta sama senior ganteng itu.
Duk!
"Apa-apaan sih lo?!" gertak Orzie sedikit memelankan suaranya, Mike berjalan di belakangnya. "Nemu yang gituan diem lo."
"Heh!"
Cewek berambut sebahu itu berkacak pinggang dengan wajah kesal, "Jelas lah! Dia itu cogan sejati, yang bisa bikin fansgirlnya pada ngebucin ampe bangkotan! Lah elo? Yang ada tuh fansgirl lo bangkotan selagi muda! Liatin muka lo udah kek dukun keselek kemenyan!"
Tidak ada tanggapan, Galaksi malas menjawab. Lagian bacot cewek itu udah kayak tumpukan sampah yang siap meledak.
"Pantes."
"Apaan?"
"Muka lo udah bangkotan sebelum waktunya," jawab Galaksi dengan memasukkan kedua tangan di saku, cewek itu terdiam lama.
"WOY JANGAN MENTANG-MENTANG GUE SELALU DI SAMPING ELO, LO MALAH NGATAIN GUE TUA?! HELL YAH! ELO TUH YANG NGINTILIN GUE MULU KEK LALER! DAN LO–"
Galaksi berbalik memasuki kelas dan rasa marah dalam diri Orzie berkali-kali lipat bertambah.
"DASAR ROH JAHAAT!"
Definisi Galaksi = Roh Jahat.
<><><><>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Flying-pan
Ngakak ih, resign jadi temen ceunah 🤣🤣🤣
2021-06-09
0
Nimranah AB
😂😂😂
2021-05-06
0
zhieee
ak suka thor....
2021-05-06
0