"Kalau boleh tau pak Adlan umur berapa sih mbak!! " tanya Tere
"beliau berumur 40 nenk, tapi nenk Tere jangan salah meskipun sudah kepala 4 tapi badan, wajahnya juga kayak masih umur 30 lho nenk, awet muda kan bapak nenk!! " mbak Sani semangat bercerita.
"ia mbk, bener juga, oeee iya mbak, minggu yang lalu aku di skors gara-masalah di kampus, tiba-tiba dibelakangku ada pak Adlan mbak!!"Tere ingin tahu.
"bapak itu sultan dari lahir nenk, investasi dan menjadi donatur sikampus maupun di beberapa yayasan juga nenk, mungkin kampus nenk salah satunya!!"terang mbak sani
"oeeee pantesan!!"Tere mengangguk tanda paham.
setelah lama menceritakan uneg-unengnya Tete merasa lega, matanya terkantuk karena mbak Sani memangku kepalanya juga membelai rambut Tere, mbak Sani sudah menganggap Tere seperti anakn sendiri.
saat Tere sudah tertidur lelap,mbak Sani bergegas juga keluar kamar agar tidurnya pulas.
"harapan mbak semoga nenk berjodoh dengan bapak saja, mendengar kisah neng Tere dari bapak, mbak ndak tega neng, gadis polos kayak nenk Tere sudah menderita dari kecil!! " mengelus rambut Tere dengan wajah yang menggenang air mata.
malampun tiba, Tere bangun tidur lalu memeriksa ponselnya begitu banyak pesan dan panggilan dari Putra, tetapi Tere sengaja men silent ponselnya, karena dia benar-benar tidak ingin diganggu, hatinya sebenarnya sangat sedih menampar Putra, tetapi dia sangat tidak terima Putra menghinanya.
Tere mengabaikan semua panggilan dan pesan chat dari Putra dia bergegas menuju kamar mandi kemudian mengisi bathup dengan air hangat, beberapa ml aromateraphy.
Tere merendam tubuhnya yang begitu penat, ciuman Putra masih terasa di bibirnya, karena itu adalah ciuman pertama Tere yang membuat sakit hati Tere adalah kenapa kata-kata itu harus keluar dari mulut Putra, mata Tere yang sembab karena terlalu banyak menangis akhirnya meneteskan air mata kembali, Tere terus menatap tangannya karena merasa bersalah telah menampar Putra, tapi apabila ingat kata-kata Putra, Tere kembali ingin marah, perasaan yang campur aduk saat itu berkeliaran di hati dan pikiran Tere.
"tok, tok neng, neng Tere ada mas Putra dibawah, gimana nenk, mau ditemuin apa ndak??"Mbak Sani mengetuk pintu kamar mandi Tere.
"Putra mbak??"Tere memastikan lagi.
"ia neng!!"jawab mbak Sani menunggu jawaban Tere yang sedang berkompromi dengan hati dan pikirannya, rasa sayang, dan kebencian benar-benar membuat pikirannya kacau.
"nenk!!"mbak Sani bertanya lagi.
"hmmm, ia mbak, suruh tunggu sebentar, saya mandi dulu sebentar!!"Tere akhirnya menjawab.
selang beberapa lama Tere turun sudah mendapati Putra berada diruang tamu.
"mau apa kak??"tanya Tere sedikit ketus.
"aku pengen kita bicara Tere!!"Putra mengeggengam tangan Tere.
"sudah tidak ada yang perlu di jelasin lagi kak!!"Tere tidak mau mendengarkan.
"semarah itu kamu??"tanya Putra sedih.
Tere merasa tidak enak dengan mbak Sani kemudian mau diajak keluar oleh Putra.
"ok, kita bicara diluar aja!!"ajak Tere
Tere menerima ajakan Putra,
"kamu bawa mobil??"Tanya Tere karena setaunya Putra tidak pernah membawa mobil.
"ia, sebenarnya aku gak boleh kemanapun, karena pertandingan sudah seminggu lagi, tapi aku memaksa akhirnya papa ngijinin dengan syarat aku harus pakek mobil karena takut ada apa-apa dijalan.
"oe!!"Tere menjawab singkat.
"maafin aku ya!!"memegang tangan Tere dan menoleh.
"sebaiknya kita menjauh dulu kak, kamu konsentrasi ke pertandingan kakak!!"Tere coba menjauh.
"gak, aku gak bakalan mau, justru kalau kamu menjauh dari aku, konsentrasi ku kacau Tere, jadi please tolong jangan seperti ini, aku janji gak bakalan ngulangi itu lagi!!"Putra menghentikan mobilnya di taman.
"kakak tau gak sich perasaan seorang cewek ketika kakak mengatakan hal yang menyakitkan tadi??"Tere sedikit meninggikan suaranya.
"iya aku salah Tere, tolong maafin aku!!"Putra terus minta maaf.
"tolong jangan ulangi lagi kak, kalimat mengerikan seperti yang kakak ucapin tadi!!"Tere akhirnya luluh.
"ia aku janji, makasih ya Tere!!"memeluk Tere erat
Terus terang Tere tidak bisa lama-lama kalau terus mendiamkan Putra, karena baginya selain ayahnya Putra adalah cinta pertama setelah ayahnya.
"kakak ini mau kemana??"tanya Tere
"sebenernya aku mau latian, berhubung aku gak tenang jadi aku lebih baik selesain dulu masalahku!!"berhenti di sebuah parkiran gedung yang nampak sebuah gor.
"kak, kakak kan harus fokus kok bawa aku kesini apa kakak gak malu!!"Tere clingak clinguk karena tidak pernah dibawa Putra untuk menemaninya olahraga.
"heheheh,ngapain malu, gak lah, ayo turun pendek!!"menggandeng tangan Tere.
"kamu semangat yah!!"Tere tersenyum
"makasih pendek, kamu duduk aja sebelah sana aku ganti baju dulu yah!!"Putra bergegas mengganti kostumnya
disitu sudah nampak banyak para atlet-atlet tennis lapangan, beberapa pelatih yang membina para pemain, lampu yang sangat terang membuat suasana gor bak siang hari, setelah Putra berganti pakaian Putra melirik Tere dan tersenyum lebar kemudian bergegas menuju ke pelatihnya.
"Putra!!!kamu sudah telat 1 jam,niat tidak kamu ikut pertandingan, pertantandingan, ini bukan main-main Putra karena ini adalah seleksi untuk menjadi timnas yang akan mewakili kejuaraan dunia, jangan main-main kamu!!"seorang pelatih membentak Putra karena sudah sangat telat.
"ya ampun, jadi kak Putra ternyata telat, kasian sampek d suruh push up!!"Tere sedikit khawatir.
Putra melakukan hukuman yang diberikan pada pelatihnya, lalu dia melirik lagi pada Tere dan Tersenyum.
"liat apa kamu???"pelatihnya bertanya lagi dengan suara tegas.
"siap tidak coach!!"Putra menjawab
"jawab!!"Pelatih bertanya lagi.
"disana coach, ada bidadari cantik lagi memperhatikan saya!!!"Putra menunjuk ke arah Tere.
coach melirik ke arah Tere lalu Tersenyum lebar.
"dasar buaya kamu, jangan kau percay pada mulut anak satu ini dek, dia buaya dek, sudah banyak wanita yang dia bawa. tapi memang ia cantik bah!!"coachnya Pratama menimpali kelakuan anak didiknya dan tersenyum lebar.
Tere hanya tersenyum malu, karena semua mata tertuju padanya saat Putra menunjuk ke arah Tere, Tere menunggu sampai Putra selesai latian, 1 jam lamanya Putra latihan, tak lama karena pertandingan sudah hampir dekat, setidaknya dia tidak berhenti total agar ototnya tidak tegang.
"aku mandi dulu ya pendek, keringat semua!!"mengambil minuman yang ada di tasnya.
"huumb kak!!"jawab Tere.
"kak, bener gak tadi yang coach kakak bilang??"Tere penasaran.
"idiech cemburu ya!!!"tuduh Putra.
"gak, ngapain cemburu kan aku bukan siapa-siapanya kakak!!"Tere berkilah.
"gak kok pendek, aku gak pernah bawa siapapun kesini, kamu yang pertama, masuk!!"membuka pintu mobil untuk Tere.
"makasih!!"ucap Tere.
"criiing" suara ponsel Tere
"lagi apa Tere??"Tanya Adlan melalui pesan chatnya
"lagi ikut Putra om, latian tennis!!"balas Tere.
"ini sudah jam 10 Tere, kalau bisa jangan terlalu malam kalau keluar!!"balas Adlan lagi.
"siapa ndek??, si Adlan??"Putra sedikit kesal lalu meletakkan tas raketnya ke belakang.
"huumb kak!!"Jawab Tere.
"ia pak, ini sudah mau pulang!!"balas pesan chat Adlan.
"ya sudah hati-hati!!"balas pesan singkat Adlan.
wajah Putra ditekuk dan tak berani menyakan tentang Adlan lagi, karena Tere tipe wanita yang tidak mau terlalu dikekang.
"pendek, aku boleh ngomong sesuatu tapi kamu jangan marah ya!!"ucap Putra setelah Tere meletakkan ponselnya.
"aku punya tabungan dan itu cukup untuk beli rumah, kalau mau aku pengen kamu tinggal disana,!!"ucap Putra mengatur kata-kata.
"kak, sebelumnya aku makasih babget sama kakak, tapi aku gak bisa kak, karena dari dulu aku sudah tinggal dirumah pak Adlan, kalau aku keluar dari sana, rasanya aku wanita yang gak tau diri,setidaknya aku gak pengen mengecewakan beliau!!"jelas Tere.
Putra diam tak menjawab apapun, dia takut emosi karena terlalu menaksakan,
"aku laper cari makan yuck kak!!"Tere mengalihkan pembicaraan.
"boleh!!"jawab Putra singkat.
"kak Putra pasti marah, tapi bagaimanapun aku gak akan pernah keluar dari rumah pak Adlan!!"gumam Tere dalam hatinya.
Mereka turun di warung penyetan, dan memesan 2 porsi makanan, Putra hanya makan tak bergeming, sampai selesai makanpun Putra tak keluar kata-kata apapun.
"kakak marah sama aku??"tanya Tere.
"lupain aja Tere!!"jawab Putra singkat.
"kasih aku waktu kak, setidaknya sampai selesai kuliah, aku janji kalau aku sudah kuliah, aku bakalan keluar dari rumah pak adlan, kalau sekarang aku minta maaf aku gak bisa kak!!"ucap Tere membujuk Putra.
"oke aku kasih kamu waktu, kelulusan kurang 1,5 tahun lagi, tapi kamu janji ya???"ucap Putra wajahnya berbinar.
"ia aku janji kak!!"ucap
Tere terasa lega karena Putra sudah benar-benar menyesali perbuatannya.
Hari jum. at sore pak Adlan datang dengan wajah letih dan lelah setelah seharian dia menyetir sendirian dari kotanya menuju kota rumah Tere tinggal,
"Tere mana mbak!! " tanya Adlan berharap Tere ada di rumah.
"mbak Tere masih belum pulang pak!! " kata mbak Sani menyuguhkan minuman.
"masih ada kelas mungkin pak" kata mbak Sani lagi
"oeeee, bagaimana kabarnya mbak??"tanya Adlan meminum minuman untuk melegakan tenggorokannya.
"Alhamdulillah pak, nenk Tere baik!!"jawab mbak sani
"syukurlah!! "Adlan menyandarkan badannya pada kursi sofa
"pak, lusa minggu kemarin non Tere pulang nangis sepulang dari kampusnya!! " kata mbak Sani hendak menceritakan
"hmmmm, nangis, kenapa mbak!!! " tanya Adlan penasaran sambil menyeruput kopinya.
"katanya mas Putra melihat bapak dan nenk Tere direstoran, saat mau nyamperin tiba-tiba mas Putra mendengar kalau bapak mengakui nenk Tere sebagai istrinya gitu pak, jadi mas Putra cemburu dan juga memandang rendah bapak, jadi nenk Tere nampar mas Putra terus marahan pak !!! " kata mbak Sani
"hmmmm, kejadian minggu kemarin!! " gumam Adlan dalam hatinya masih dengan gelas minuman di tangannya.
"dan setelahnya mbak??"Tanya Adlan masih penasaran.
"dan setelahnya, mas Putra kesini, mereka sempet debat disini, tapi nenk Tere ngajak keluar katanya ndak enak kalau disini begitu kata nenk Tere pak!!"mbak Sani semangat bercerita.
Adlan tetap dengan santainya menikmati kopi yang disuguhkan oleh mbak Sani, meskipun perasaannya tak karuan saat itu, mbak Sani kemudian pergi ke dapur melanjutkan pekerjaan,, mbak Sani adalah pembantu kepercayaan Adlan sedari dulu, apapun dia percayakan pada mbak Sani.
selang beberapa menit kemudian Tere datang, dan mengetuk pintu rumah, kenetulan pak Adlan lah yang membuka pintu rumah.
"eckh, pak Adlan,kapan sampai pak?" mencium tangan kemudian hendak ke atas menuju kamarnya.
" gimana masalah kamu dengan Putra masih tetap marahan??? "tanya Adlan sambil menuju kursi sofa.
" hmm, sudah baikan pak!!Tere menoleh dan tersenyum
"hmmm, pergilah mandi dulu aroma mu sudah kemana mana!! "ejek Adlan sambil membaca koran.
"bapak bisa saja!! beranjak pergi ke kamarnya.
Tere langsung bergegas pergi ke kamarnya dan mandi, selesai itu Tere turun untuk menemani Adlan makan.
" jalan-jalan yuk pak, kita nonton lagi!! ajak Tere sambil menikmati hidangan di depannya.
"nonton apa Tere, horor lagi???tanya Adlan.
"heheheh, ia pak, ada film bagus hari ini pak!! "ucap Tere
" ada jaminan tangan saya selamat??? "sindir Adlan.
"heheh, maaf pak itu ternawa suasana, kali ini saya janji dech!! "senyum lebar dari bibir Tere
"kalau menurutku ajak Putra saja!!"pak Adlan memberi saran.
"kak Putra lagi konsentrasi latihan tennis pak!!"jawab Tere.
"oee yaaa, untuk apa??"tanya Adlan lagi.
"untuk pertandingan seleksi timnas yang akan mewakili indonesia pak!!"jawab Tere.
"bagus sekali itu, semoga lancar dan lulus anak itu!!"Adlan mendoakan Putra.
"aamin makasih pak!!"Tere Tersenyum manis
pak Adlan terus menatap Tere, tidak bisa dipungkiri Adlan mulai kagum pada kecantikan Tere saat ini,wajahnya yang dulu sangat jelek dan dekil semakin hari semakin cantik dan anggun, semua teman di kampusnya juga mulai kagum karena kecantikan Tere.
mulai dari ujung rambut yang kering dan sangat kusam sekarang terurai indah dan licin, sampai ujung kaki sekalipun Tere sudah terawat.
Adlan tak menyangka, ibarat mutiara di dalam lumpur begitu sempurna.
Akhirnya Adlan menyanggupi permintaan Tere untuk nonton film dan keluar untuk jalan-jalan.
kini sudah tidak ada jarak antara tere dengan pria berumur 40 tahun yang masih tampan dan gagah itu, meskipun kantung matanya sedikit mengerut.
mereka menonton film setelah nonton Adlan mengajak Tere untuk belanja beberapa kantong belanjaan yang sudah ada di tangan Tere dan Adlan, seiring waktu berlalu Tere semakin dekat dengan Adlan, saat jalan berdua saja Tere sudah tidak pernah sungkan menggandeng lengan Adlan.
keesokan harinya...
"ini ada apa ya???? Tere bingung
semua mahasiswi/a yang dia lewati menunjukkan wajah jijik pada Tere, beberapa mahasiswa juga banyak yang menggoda Tere lalu bertanya harga pada Tere.
melihat semua siswa memperhatikan ponselnya, Tere merasa penasaran lalu mengambil ponselnya juga, alangkah terkejut ketika Tere melihat beberapa foto-fotonya saat dengan Adlan, dengan caption "RATU KAMPUS,TERNYATA BOOKINGAN"mata Tere terbelalak kaget melihatnya dan mencari tahu siapa yang memposting foto-foto
" kareeen !! "berlari dari kerumunan dengan kemarahan yang memuncak.
" bagaimana???, sudah puas anda??? "tanya wanita cantik yang dulunya bintang sekarang sudah digeser oleh Tere,
" kareen apa maksud kamu??? " tanya Tere menghampiri kareen.
"bukannya aku sudah memperingati kamu, jauhi Putra!! teriak kareen
" jangan berteriak padaku kareen, ambil, ambil dia!! "Tere membalas teriakan kareen
" dasar perempuan simpanan om-om, gak malu kamu, ngaca, kamu ngacaaaa, pake mau dapetin putra, ill feel Putra sama kamu!!! "kata kareen.
" terserah aku tidak perduli tentang kak Putra!! "hendak meninggalkan kareen pergi dan tak melayaninya.
" dasar wanita simpanan!! "menjambak rambut Tere..
Karena kareen kasar, kareen dan Tere akhirnya Bertengkar saling mencakar dan menjambak rambut masing-masing , semua mahasiswa bukannya melerai malah mengadu dan mentertawai mereka berdua, sampai pada akhirnya Putra yang kebetulan jalan dengan dekan nya langsung segera berlari dan melerai.
" ada apa ini, ada apa??? tanya Putra sambil melindungi tubuh Tere dari amukan Kareen
"ia ini ada apa, kalian lagi baru minggu kemarin masuk setelah di skors sekarang kalian berulah lagi??? " dekan nya menyahut dengan nada Tinggi.
"lepas kak!!! Tere berusaha melepaskan genggaman putra karena belum puas melampiaskan kemarahannya.
" dia wanita simpanan Putra, kenapa kamu masih membelanya!! "teriak Kareen
" Kareen!!!Putra berteriak juga tidak Terima.
"dia yang kamu inginkan, ambil dia kalau dia mau sama kamu,!! " pergi dan kesal menuju ruang dekan karena dekan menyuruhnya untuk keruangannya
"panggil wali kalian!!! " kata dekannya
"taaaapi pak!!! " kata Tere
"dia walinya om-om, dia istri simpanan om-om pak?!! " Kareen tetap mengoceh.
"diam Kareen!!" dekan meninggikan suaranya.
akhirnya Tere mau tidak mau dengan rasa takut dan gak enak sendiri memberanikan untuk menghubungi pak Adlan.
"haaaaalooooo, pak, apa bapak masih di rumah??? " tanya Tere gugup via telfon
"ia, kan hari sabtu Tere, kenapa Tere??? " tanya Adlan.
"bapak jangan marah ya, tolong jangan marah!! " kata Tere gagu dan menangis
"berhentilah menangis jelaskan dulu ada apa!! tanya Adlan santai.
" bapak bisa ke kampus Tere!! "kata Tere gugup.
" baiklah saya ke sana sekarang!! "menutup telfonnya tanpa bertanya sebab kenapa dia harus ke kampus Tere, ada apa dengan Tere sampai menangis.
Adlan melajukan mobilnya selang 20 menit Adlan sampai dengan gagah dan berwibawa,kaca mata yang ia pakai menambah aura ketampanannya, Adlan kemudian langsung masuk keruangan lalu menyalami dekan nya.
" selamat siang pak!! Adlan menoleh pada Tere.
"pak Adlan!!!"dekannya kaget karena orang yang menjadi wali Tere adalah orang penting dikampusnya
"Tere kenapa menangis, kenapa wajah kamu??? "Adlan kaget di wajah Tere ada bekas cakaran kuku kareen.
"saya gak papa pak, maaf saya merepotkan bapak lagi!!"menunduk menyesal.
"tuh kan pak, dia om-omnya yang kepergok tadi malam sama saya pak!!"Kareen menunjuk Adlan.
"Kareen hati-hati kamu, kamu tidak tau dia siapa??"Dekan berhenti saar Adlan memberi kode untuk tak menyebutnya.
Sedangkan Putra yang kebetulan juga ikut dan berada di ruangan dekan menatap sinis pada adlan atas perhatian yang di berika Adlan pada Tere.
"maaf pak Adlan, kalau boleh tau siapa, bapak siapanya Tere??"tanya dekannya sangat hati-hati.
" suami pak, biar kareen sekalian puas tanpa perlu menghujat tapi tidak pernah tau kebenarannya!!! "Tere menyahut penuh emosi, tetapi lupa kalau Putra ada diruangan itu.
Adlan langsung kaget, wajahnya yang tadinya tenang, berubah seakan tak percaya Tere akan keluar kata-kata itu, dalam hati Adlan ada rasa bahagia saat Tere menyebut kala dia adalan Suaminya, tapi Adlan menanggapinya dengan santai, dan memeperhatikan Putra dengan wajah yang sangat marah.
"istri simpanan pak!!! " kareen menimpali juga.
"diam kareen!!, kalau kamu tidak bisa tenang silahkan tunggu diluar!!dekan nya menyuruh keluar.
dekan nya menceritakan kalau Tere bertengkar dengan kareen, dekan menskors keduanya untuk 3 hari lagi untuk tidak usah ikut mata kuliah apapun, Adlan selaku wali dari Tere kemudian meminta maaf pada dekan nya dan pulang.
"pak, maafin saya, saya janji abis saya selesaikan semuanya, saya pulang pak!!"ucap Tere terburu-buru mengejar Putra.
"kak, kak tunggu, kak!!"Tere meraih tangan Putra.
"apalagi yang mau kamu jelasin???"Putra kecewa pada Tere.
"aku kesal sama kareen kak, kata-kata itu reflek kak!!"ucap Tere.
"tolong jangan ganggu aku, aku pengen sendirian!!"Putra mengambil motornya dan bergegas pulang.
Tere pulang dengan pikiran tidak nyaman, karena melihat wajah Adlan kecewa, juga Putra yang kecewa juga, dia juga merasa keterlaluan dan menyadari kata-katany tadi juga terlalu berlebihan.
setibanya di rumah Tere memarkir sepedanya di garasi.
"duduklah!! " kata Adlan.
"kenapa kamu bertengkar, saya tidak menyuruhmu kuliah untuk bertengkar!!! " tanya Adlan wajah serius.
"begini pak, hmmmmmm!!! " Tere bingung harus menjelaskan dari mana.
"ini pak!!menyerahkan foto-foto bersama Adlan.
Adlan melihat dan memperhatikan 1,1 setiap gambarnya,Adlan paham..
" terus kenapa tadi kamu bilang aku suami kamu??? "tanya Adlan sedikit senang dengan kalimat itu.
" biar basah sekalian pak, saya tidak perduli dengan perkataan mereka, saya dibilang istri simpanan saya tidak perduli itu, jadi sekalian basah ya saya bilang saja bapak suami saya didepan Kareen yang cemburu pada saya!! "kata Tere menjelaskan.
" cemburu pada siapa??? "tanya Adlan.
" sama kak Putra yang dulu sering bolak/I antar jemput saya pak, disangka saya merebut kak Putra dari dia pak!! "Tere menjelaskan.
" duduklah disini, aku obati bekas cakaran temanmu!! "kata Adlan sambil tersenyum geli mendengar cerita Tere.
"ia pak!!"Tere kemudian duduk berhadapan dengan Tere.
"mbak sani tolong ambilkan p3k mbak!! kata Adlan.
"kamu sadar tidak yang kamu katakan tadi di dalam ada Putra??"tanya Adlam.
"ia pak, saya sadar makanya kak Putra marah sama saya, gara-gara saya nyebut bapak suami saya!!"jawab Tere dengan wajah lesu.
"dan bagaimana selanjutnya?"tanya Adlan lagi sambil mengobati luka cakaran Kareen
"dan alhasil dia marah pak, entah bagaimana nantinya!!"Tere wajanhya murung.
"lagian se emosinya kamu, kamu harus bisa kendalikan, ya begini hasilnya kalau kamu tidak bisa mengendalikan emosimu!!"nasehat Adlan.
"auuuuu, sakit pak!!"Tere mengerang karena betadine sidah sampai dilukanya yang terkena cakaran cukup dalam.
"wajahnya cantik banyak bopengnya!!"Adlan mengejek Tere.
"hmmm, maafin saya ya pak, karena saya bapak jadi malu!!"Tere menghentikan tangan Adlan yang sedang mengobati lukanya.
"sudahlah, jangan terlalu dipikirkan, sekarang yang perlu kamu pikirkan bagaimana pacarmu, dia sedang marah pada mu!!"ucap pak Adlan.
"nannti saya hububgi dia lagi pak!!"Tere selesai di obati.
Saat akan berdiri lutut Tere terbentur meja, karena keasakitan Tere mengangkat lututnya lalu hilang keseimbangan kemudian terjatuh di pangkuan Adlan yang sedang duduk membereskan kotak P3k.
Mata mereka saling berpandangan satu sama lain, ada rasa yang tak biasa saat Tere menatap dalam mata Adlan,
"eckhh, maaf pak, saya tidak sengaja!!"Tere gelagapan salah tingkah.
"hmmm, tidak apa-apa, lupakan!!"expresi Adlan juga gelagapan.
Mbak sani tertawa geli saat menyaksikan adegan itu,
"mereka berdua memang selisih umur yang jauh, tapi kenapa seneng aja melihat mereka berdua kalau jadi pasangan, sama-sama baik soalnya!!"Tere berbicara sendiri.
Tere kemudian naik ke atas untuk masuk dan ber istirahat di kamarnya.
sedangkan Adlan.
"kenapa selalu begini saat dekant dengan dia!!"memegangi dadanya karena tak karuan.
"bapak, pantes lho sama nenk Tere!!"mbak Sani menghampiri Adlan yang masih duduk di sofa.
"mbak sani bisa saja, pantes bagaimana??"Adlan berusaha mengalihkan.
"ya sebagai pasangan hidup pak!!"mbak Sani menambahkan lagi.
"bisa saja, dia mungkin menganggap saya sebagai pengganti ayahnya mbak!!"Adlan menjelaskan.
"jodoh rahasia Allah pak!!"mbak Sani lagi.
Akhirnya mbak sani pergi dengan sendirinya meninggalkan Adlan yang sedang mengalihkan perasaanya dengan membaca koran yang ada di atas meja, senyum terpancar di wajah Adlan.
"saya tidaknboleh egois mementingkan perasaan saya sendiri, dia mencintai pria lain, tidak mungkin saya merampas kebahagiaan mereka!!"Adlan bergerilya dengan hatinya sendiri
"duewh kenapa gini ya perasanku, dag dig dug ser rasanya, tatapan pak Adlan todak bisa saya gambarin, nyamaaan banget dekat dia, mungkin karena aku butuh sosok seorang ayah, perasaan senyaman ini yang aku butuhin, dan itu bisa pak Adlan lengkapi, terimakasih engkau sudah mengirimnya untuk hamba ya Allah, engkau maha adil ya Allah!!"Tanpa terasa air mata Tere menetes, karena mengingat ingat semuanya.
tentang Putra, dia merasa saat ini begitu mengantuk dan akan menghubungi Putra besok, karena Tere berpikir percuma dia menghubungi Putra dan menjelaskan apabila dia masih marah.
sementara Adlan masa lalunya juga memiliki trauma mendalam pada wanita, karena dia pernah ditipu oleh kekasihnya yang ia sudah cintai selama bertahun-tahun, beberapa asetnya di bawa kabur oleh pacarnya, saat Adlan mempercayainya, yang lebih sakit lagi Adlan pernah menangkap basah selingkuh oleh temannya sendiri, setelah beberapa tahun mantan pacarnya minta kembali dan minta maaf pada Adlan, tetapi Adlan tak menggubrisnya, karena Adlan sudah benar-benar sakit hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
࿅xena_wild ˡⁱᵒⁿあᬊ𝄞༗
thor nikahin tere sm adlan ya😍😍aq ksh restu nih😍😍
2020-05-15
2
Sri Yani Ani
senangat thour
2020-04-07
1