Patutnya Aku Anakmu OM
Tere adalah wanita tegar yang hidup bersama ayah kandung dan ibu tirinya, dia dipaksa menjadi dewasa di umurnya yang baru saja menginjak dewasa, sedari kecil dia dihadapkan oleh perlakuan ibu tirinya yang tidak suka padanya apalagi ke tiga saudara tirinya yang selalu saja tidak membiarkan dia nyaman dirumahnya sendiri, semua pekerjaan rumah berikut juga memasak semua Tere lakukan semenjak dia kelas 6 SD, sedangkan ibu kandungnya sudah meninggalkan dia semenjak Tere menginjak kelas 4 SD.
Sedangkan ayahnya selalu mendengarkan ibu tirinya, karena Tere tidak pernah bercerita apapun dengan ayahnya, karena kalau sampai Tere menceritakan sebenarnya ayahnya pasti selalu bertengkar dengan ibu tirinya, dan setelah pertengkaran itu ayah selalu berdiam diri dan menggambarkan raut wajahnya yang bingung harus memilih yang mana, Tere sangat sayang dengan ayahnya karena itu dia tidak mau ayahnya banyak pikiran, jadi Tere akhirnya mengalah.
Sampai suatu ketika ayah Tere mengidap kanker hati setelah menderita selama 8 bulan akhirnya ayah Tere meninggal kemudian Tere benar-benar diusir oleh ibu tiri dan saudara tirinya.
saat setelah Tere diusir dia bingung harus kemana karena Tere tidak mempunyai sanak saudara dikampung ayahnya, dengan tangan kosong dan berkas seadanya yang Tere bawa dia berjalan menyusuri tiap jalan, karena lelah Tere berhenti dan duduk di depan kantor kecamatan menangis bingung harus kemana.
"lhoooooo, dek Tere!! " tiba-tiba ada seorang pria berumur 45 tahun hendak membuka pagar kantornya.
"ia pak, pak Adlan sedang apa disini? “kaget karena sahabat ayahnya menyapa dia sambil mengusap air matanya
"saya ketinggalan barang Tere, sebentar ya saya ambil dulu!!!"kata Adlan melihat mata Tere sembab
Tere pergi meninggalkan kantor kecamatan itu karena tidak enak dengan Adlan, tak lama setelah Tere pergi Adlan mencari Tere
"kemana anak itu ya???, setiap bertemu selalu saja matanya sembab, wajahnya tertekan, seperti punya beban!!! "gumam Adlan mengarahkan pandangan setiap sudut jalan.
Adlan yang berniat tidak mencarinya lagi kemudian berpapasan ditepi jalan Tere berjalan sendirian.
"Tere, masuklah saya antar pulang!!"kata Adlan dari dalam mobilnya
"tidak pak terimakasih, saya pulang sendiri!! "kata Tere tersenyum masam
"baiklah saya duluan ya!! " kata Adlan mengabaikan Tere lalu lanjut berangkat.
"yah Tere kangen ayah, kenapa Tuhan gak ambil Tere saja!!" Tere merindukan ayahnya.
Adlan yang melihat tere duduk telungkup dari kaca spion, kemudian menghentikan laju mobilnya, lalu Adlan keluar dari mobil, dadanya yang bidang, postur tubuh tinggi dan berisi, juga kulit wajahnya halus tak nampak dia setua umurnya.
" Tere!! "kamu kenapa??? " tanya Adlan ikut berjongkok menanyakan Tere.
"pak Adlan!! " kaget Tere lalu bangun dar duduknya tadi.
"masuklah ke mobil, sekarang sudah malam, bahaya anak perempuan diluar rumah sedangkan sekarang sudah jam 11 malam Tere, ayo aku antar kamu kemana tujuanmu, tenanglah saya tidak akan memanfaatkan dalam situasi seperti ini, saya hanya tidak mau kamu ada apa-apa nantinya!! " kata Adlan meyakinkan
Tere agar segera naik ke mobil Adlan,,
Akhirnya Tere naik dan percaya karena Adlan adalah salah satu teman ayahnya.
"kamu kenapa tere??? “tanya Adlan.
"tidak apa-apa pak!! "ujar Tere menyembunyikan sedihnya
"setiap saya maen kermah ayahmu, rasanya memperhatikan kamu kok rasanya matamu selalu sembab dan rasanya wajahmu seperti banyak beban"ucap Adlan sambil menyetir mobil
"tidak apa-apa pak!! " kata Tere masih menyembunyikan masalahnya
"kamu sudah makan??? " tanya Adlan menoleh pada Tere lagi.
Tere menggelengkan kepalanya, tanda dia belum makan dan sangat lapar, karena saat dia keluar dari rumahnya sendiri dia tidak membawa apapun hanya berkas-berkas ijasah di dalam tasnya.
"sebenarnya saya tau, selama ini kamu tidak pernah harmonis dengan ibu tirimu, apalagi setelah kepergian Darmanto!" sambil melihat Tere makan dengan lahapnya.
"mau tambah Tere??? “tawar Adlan.
" tidak usah pak, terimakasih!!! "kata Tere malu
Tere adalah wanita yang sangat cantik sebenarnya, karena tidak terawat wajah dan kulitnya menjadi kusam, rambutnya tidak berturan sehingga wajahnya terlihat sangat tua.
" mana handphonemu??? "tanya Adlan pada Tere karena ingin menyimpan nomernya di ponsel Tere
" buat apa pak, saya tidak punya handphone!! "jawab Tere
Adlan diam tak melanjutkan lagi pertanyaanya, kemudian hendak mengantar Tere pulang kerumahnya.
Sebelum itu, Adlan berhenti disebuah toko ponsel dan membeli 1 unit ponsel keluaran terbaru.
"saya sudah simpan nomer saya, kalau kamu ada perlu apa-apa hubungi saya!!!"menyodorkan handphone baru pada Tere
" jangan pak, nanti ibu saya berpikiran macam-macam pak,, nanti saya dikira benar-benar mencuri uang dia kalau saya punya handphone!!! "kata Tere menolak.
"oeeee jadi kamu dituduh mencuri oleh ibu tirimu!!"ucap Adlan
"ia pak, jadi alangkah lebih baik saya tidak menerima apapun dari bapak!"jawab Tere karena merasa tidak enak dengan pemberian sahabat ayahnya itu.
"baiklah, kalau begitu saya amtar kamu pulang saja!!"ajak Adlan
"hmmm, jangan pak, saya tidak mau kembali kerumah itu, orang yang saya sayangipun sekarang sudah tidak ada, jadi apa gunanya saya bertahan disana!!"
Tere meneteskan air matanya.
Adlan mengusap air mata Tere dan memeluknya, pelukan yang dirasa Tere sangat nyaman karena pelukan seorang ayah itu sudah lama Tak didapatkan Tere lagi semenjak ayahnya menikah lagi.
"sudah tenanglah, aku sudah mendengar semua tentangmu dari ayahmu kalau kamu tidak pernah akur dengan ibu tirimu!!!"ucap Adlan sambil tetap memeluk Tere.
"apa yang sebenarnya terjadi sampai kamu tidak pernah akur dengan ibu tirimu!!"tanya Adlan.
"saya tidak pernah benar dimata ibu saya pak, saya sebenarnya capek dan dari dulu ingin sekali mencoba melawan, tetapi saya kasian sama ayah, saat saya bertengkar dan berusaha melawan pada ibu tiri saya, ayah saya selalu diam karena bingung dan duduk dengan raut wajah melas karena bingung pak, saya sangat sayang pada ayah, maka semenjak itu saya tidak pernah melawan pada ibu tiri saya meskipun saya benar sekalipun pak, saya takut kalau ayah sakit karena dia punya stroke pak, jadi saya lebih baik diam.
"hmmm, ayahmu sudah tidak ada lagi, apa yang kamu beratkan sekarang??? " tanya Adlan.
"justru sekarang tidak ada ayah, saya diusir pak, saya dituduh mencuri uang mereka, saya bingung harus kemana sekarang, karena rumah ayah cuma disana pak!!"Tere menangis sesegukan
"sudahlah, kamu yang kuat ya, sekarang rencanamu kedepannya bagaimana???"tanya adlan lagi
"saya tidak tau pak, sekarang saja saya tidak tau harus kemana, turunkan saja saya disini pak, bapak silahkan lanjutkan perjalanannya!!"Tere merasa tidak enak karena merepotkan.
"begini saja, saya punya rumah diluar kota, kamu kuliah di sana, bukannya kamu sudah lulus SMA bukan!!! " tanya Adlan.
"jangan pak, jangan saya tidak mau ada fitnah dalam rumah tangga bapak, tidak apa-apa saya turun disini saja!!"pinta Tere hendak turun
"tunggu, saya belum berumah tangga, tenanglah tidak ada pihak yang dirugikan, kalau saya bantu kamu!"mencegah Tere turun
"ia pak!!, tapi kuliah itu kan butuh uang banyak pak, dari mana saya dapatkan uang sebanyak itu, mungkin untuk makan saja saya sudah sangat bersyukur pak!"ujar Tere.
"saya yang akan menanggung semuanya Tere, sampai kamu lulus dan dapat kerja!! " kata Adlan.
"tidak usah pak terimakasih, saya tidak punya apa-apa untuk membalas budi bapak!!" ucap Tere
"jangan pikirkan itu, aku tidak punya maksud apa-apa Tere,aku hanya ingin menolong mu, dan rangkul saudara dan ibu tiri mu kelak jika kamu sukses" Adlan menyemangati.
Tere menatap wajah Adlan yang sangat tulus terpancar dari bahasa matanya.
"tapi saya sudah janji dengan ayah saya pak, kalau saya tidak akan meninggalkan rumah ayah!! "kata tere lagi.
"janji boleh, tapi kalau kamu sudah diusir dan tersiksa seperti ini apa kamu sanggup??? “kata Adlan.
Tere terdiam.
"ambil ponsel ini, sekarang saya bawa kamu ke rumah saya di luar kota, kamu kuliah di sana, biar saya yang menanggung semua biaya dan keseharian kamu.
"apa bapak benar-benar iba pada saya?? " tanya Tere takut.
Tere sudah mengenal Adlan dari ayahnya, dan sering main kerumah ayahnya tere.
"percayalah, saya dididik oleh keluarga saya agar saya tidak punya tingkah kurang ajar pada siapapun!! " kata Adlan
"tapi saya tidak bawa apa-apa, saya hanya membawa surat-surat penting saya pak!"ucap Tere
" lupakan yang penting kamu bawa surat-surat ijasah dan yang lain!! "kata Adlan.
Akhirnya adlan melajukan mobilnya menyusuri jalan, setelah 2 jam perjalanan akhirnya mereka sampai di kota xxx.
adlan adalah keturunan orang kaya, jadi meskipun dia tidak bekerja menjadi camat hartanya tak kan habis karena usaha Adlan ada di mana-mana.
Tidak lupa Adlan mampir ke mall membeli beberapa baju-baju untuk Tere, lalu setelah itu beberapa saat mereka tiba di rumah Adlan.
"rumah ini besar sekali pak!! " tanya Tere
"ini rumah investasi saja, jadi tidak pernah aku tempati, hanya ada pembantu saja yang menempati.
" mbak !!! Adlan mengetuk pintu.
"iya,,,, ech bapak!! sapa wanita paruh baya
" tolong bawa mbak Tere ke kamar tamu ya, dia akan tinggal disini"kata Adlan
Adlan kemudian langsung istirahat sejenak, melepas penatnya, Tere menghampiri Adlan yang duduk diruang tengah.
"pak terimakasih sebelumnya, maaf merepotkan pak!! "kata Tere.
"santai saja, tinggallah disini dan jadilah orang sukses!!"menepuk pundak Tere 2x.
"baik pak, terimakasih!! " kata Tere
"ini kartu ATM ku kamu pakai, dan nantinya aku transfer bulanan ke ATM ini, tapi aku rasa ini cukup untuk sementara waktu Tere, carilah tempat kuliah yang kamu ingin, ambillah motor di dealer jangan kredit bayar cash saja, disitu lebih dari cukup!!"mengeluarkan salah 1 kartunya.
"tidak pak, anda sudah memberikan saya tempat tinggal yang nyaman saya sudah bersyukur, biar saya bekerja saja pak sambil kuliah!! " kata Tere menolak kartu ATM Adlan.
"pakailah, jangan menolak, karena kamu akan masuk perguruan tinggi pastinya akan membutuhkan banyak biaya, saya pulang dulu, jaga diri baik-baik Tere,hati-hati dalam bergaul!!"pesan pak Adlan.
"terimakasih pak!! " menunduk karena tak tau lagi harus berterimakasih seperti apa!!
"saya pulang dulu ya, karena besok kantor tidak libur!!" ucap Adlan berpamitan.
Tere mencium tangan Adlan lalu Adlan bergegas pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
Aku mampir thor
2022-09-27
0
Putri Selviana dewi
lbur
2020-10-28
0
Putri Selviana dewi
lanjutt
2020-10-28
0