part 3

"sudahlah jangan bicara masalah dia, muak aku dengernya!!"wajah Putra memerah

"ok maaf kak, aku gak bakalan tanya tanya lagi kalau gitu!!"Tere meng iyakan

Putra diam karena mengingat karen sudah sudah terlalu sering menyakiti Putra, sejenak Putra bergriliya dengan sakit hatinya dia sadar bahwa di sebelahnya ada Tere.

"maaf ya, aku jadi kebawa suasana ndek!!" Tere sedikit kesal tapi dia mengalihkan bermain ponsel

"hmm!!"berharap Putra bercerita.

"kamu marah ndeeek??"Putra menghibur Tere.

"hmmm!!" Tere mengalihkan bermain ponsel lagi

"karen itu adalah pemain cinta yang benar benar rapi, saat ketangkep basahpun dia bisa berkilah juga, dulu sewaktu aku pacran sama dia, dia memang romantis banget, manja, ck males akh yang mau cerita udah gak penting lagi!!"Putra bangun lalu melanjutkan jalan paginya.

"kog berhenti sich kak ceritanya, setengah setengah!!"Tere kesal

"idiiiieeeeeech kepooooo!!!"Putra menggoda Tere.

Tere langsung bangun dari duduknya dan mengejar Putra.

"kak, iech kog gitu sich!!"Tere terlihat sangat dekat sekali dengan Putra

Mereka hahahihi begitu bahagianya meskipun habya sekedar seorang sahabat sekalipun.

"sudah,sudah ndek,huf!!!"Putra ngos ngosan setelah bercanda dengan Tere.

"haaaaaah, aku bahagia banget kak, bahagiaaaaa banget, aku bener bener ngerasa menikmati masa mudaku!!!"Tere tersenyum senang tanpa menyadari dia memancing pertanyaan besar yang Putra tidak tau.

"bentar bentar maksud kamu apa baru menikamati masa muda kamu???"tanya Putra wajahnya berubah serius.

"hmmmm, gak kok kak, gak papa pulang yuck!!!"ajak Tere bergegas pergi.

"tunggu, aku sahabat kamu, kamu bener-bener gak mau cerita??"menarik tangan Tere

"hmmm, tolong jangan tanya itu dulu ya kak, aku belum siap cerita semuanya kak!!"ucap Tere dengan wajah sedih mengingat masa lalunya yang kelam.

"baiklah aku tidak akan memaksa semua keinginan kamu, tapi aku harap kamu baik baik aja!!"Putra tak memaksa Tere.

"sudah panas nech kak ayo kita pulang kak, takutnya pak adlan menghawatirkan ku!! "kata Tere.

"pak Adlan???, ayah maksud kamu?" tanya Putra heran dengan sebutan yang di sebutkan Tere pada Adlan

"gak kak, sudah gak usah kita bahas itu lagi!!!"Tere keceplosan lagi.

"gak, tolong jujur Tere!!"pinta Putra.

"oke kak aku ceritain semua, tapi kakak janji ini jadi rahasia kita berdua aja!!"ucap Tere sedih.

Sebenarnya pak Adlan itu sahabat almarhum ayah aku kak, beliau sangat baik sama aku, dua tahun yang lalu sebelum aku tinggal disini, aku tinggal sama ibu tiri dan ketiga saudara tiriku kak, semua perlakuan yang tidak mengenakkan mereka padaku aku telan selama beberapa tahun sebelum ayah meninggal, sebenarnya bisa saja aku melawan mereka, tapi saat aku sudah bercekcok dengan mereka pasti ayah merasa bingung harus membela yang mana, sedangkan ibu tiriku pinter bersilat lidah kak, sampai pada puncaknya saat ayahku meninggal beberapa minggu kemudian aku difitnah mencuri uang ibu tiriku, aku diusir dan sampai akhirnya bertemu pak Adlan!!"cerita Tere.

"dan bagaimana dengan istri pak Adlan?"tanya Putra lagi.

"pak Adlan belum beristri kak, dia single!!"jawab Tere.

"dari mana kamu tau kalau dia tidak beristri?"Putra penasaran lagi.

"entahlah kak, kata mbak sani juga dia memang belum beristri kak!!"ucap Tere.

"apa kamu yakin dia tidak punya maksud apapun sama kamu??"kata Putra lagi.

"gak kok kak, beliau baik banget!!"jelas Tere

"kalau boleh saran, apa gak sebaiknya kamu pindah dari rumah iti, secara tidak langsung kalian bukan muhrim tapi hidup seatap dengan beliau!!"Putra sebenarnya cemburu.

"beliau kesini cuma hari libur kantor saja kak, kami gak hidup berdua ada mbak sani, ada pak uajng juga!!"terang Tere.

"seandainya beliau suka kamu, dan beliau ingin kamu jadi istrinya gimana, secara beliau sudah dewasa!!"Putra wajahnya lesu.

"tmgak mungkin lah kak, jangan terlalu jauh!!"Tere memastikan.

"ya sudahlah, aku harap kamu benar benar pegang ucapan kamu??"Putra menekankan.

"kakak cemburu?, kok bilangnya gitu??"Tere tersenyum.

"diechhh, pendek ge.er banget, dah pulang aja yuck, males banget!!!"Putra merengut

Akhirnya Tere dan Putra pulang karena udara sudah mulai panas.

"sudah siang, belum pulang?? “Tere melihat ponselnya ternyata pesan dari pak Adlan.

" sudah diperjalanan pak!! "balas Tere pada pak Adlan.

" hati-hati Tere!! "balas Adlan lagi

beberapa menit kemudian Tere dan Putra sampai disambut didepan rumah oleh pak Adlan.

Putra berpamitan untuk pulang pada Adlan

"om saya pamit pulang om, makasih sudah ngijinin Tere keluar sama saya!!"Putra mencium tangan Adlan.

"tidak mampir dulu Putra??"Adlan menawarkan.

"makasih om, karena ada janji sama mama nganter belanja om, pamit om assalamualaikum om!!"Putra lalu pergi setelah berpamitan.

Diperjalanan, Putra terus saja memikirkan tentang semua cerita Tere,

Sesampainya dirumah Putra tetap terngiang ngiang cerita Tere dan Adlan.

"assalamualikum pendek!!"sapa Putra lewat pesan chat

Tere lama tak membalas, karena ia sedang di dapur bersama mbak sani.

"kemana sich Tere!!"Adlan gelisah.

setengah jam kemudian Tere membalas pesan singkat Adlan.

"walaikumsalam kak, maaf tadi lagi di dapur kak!!"balas Tere.

"bener dari dapur niech??"Tanya Putra sedikut kesal.

"ia memang dari dapur kak, kakak kenapa sich kok sekarang gini??"Tere sedikit risih dengan pertanyaan Putra.

"maaf aku lepas kontrol, kamu lagi apa??" Tanya Putra.

"lagi tiduran kak, sambil chat an sama kakak, kakak lagi ap??"Tere bertanya balik.

"aku lagi mikirin kamu ndek!!"jawab Putra

"lebbay!!"balas Tere masih lewat pesan chat.

"beneran, pendek!!"Putra tak mau kalah.

"aku tidur siang dulu ya kak, nagntuk banget!!"pamit Tere.

"boleh video call??"pinta Putra

"orang mau tidur kok disuruh video call, gak mau ah!!"balas pesan Tere pada Putra

"boleh ya pendek, kamu tinggal tidur aja, aku cuma pengen temenin kamu aja!!"pinta Putra.

pesan chatnya sudah tidak dibalas oleh Tere.

sedangkan di bawah Adlan sendirian menyeruput jus yang dibuatkan oleh mbak Sani.

"mbak sani, saya boleh tau sesuatu tidak??"tanya pak Adlan.

"boleh pak, monggo mau tanya apa??"mbak sani mempersilahkan.

"jmm, selama saya di luar kota bagaimana keseharian Tere??"tanya Adlan.

"hmm, baik pak, neng Tere anak baik, kesehariannya ya bantu mbak, dalam pekerjaan semua rumah tangga juga pak!!"mbak sani menjelaskan.

"bukan itu maksud saya mbak, hmmmmm maksud saya itu??"Adlan ragu untuk bertanya.

"maksud bapak tentang masalah cowok neng Tere gitu pak??"mbak Sani langsung tau maksud Adlan sambil tersenyum.

"ya begitulah mbak!!"Adlan salah tingkah karena maksud senyum mbak sani berbeda.

"oeee, neng Tere ndak pernah bawa laki laki kesini pak, cuma kalau dijemput di depan atau ngetuk pintu mas Putra hampir setiap Hari pak!!"jelas mbak Sani.

"yang kesini hanya Putra saja??"tanya Adlan lagi.

"iya pak, cuma mas Adlan saja, itupun mdak dibolehkan masuk sama neng Tere, katanya ndak enak sama bapak!!"jelas mbak Sani lagi

"kira kira Tere pernah bercerita tidak siapa itu Putra mbak?"Tanya Adlan semakin penasaran.

"tumben bapak pengen taubtentang non Tere sampek ke teman laki lakinya juga, biasanya cuma nanyak bagaimana keadaannya saja!!"mbak sani tersenyum lagi.

"hmmm, gak mbak cuma saya mastikan saja teman yang dia pilih itu baik apa tidak untuk Tere!!"Adlan berkilah.

"oeee mas Putra baik sekali pak, bahkan dulu yang mau berteman sama non Tere cuma mas Putra saja pak, neng Tere sering di isengin sama para mahasiswi disana ya mas Putra yang bantu pak, begitu!!"jelas mbak Sani lagi

"memangnya Tere diisengin siapa mbak??"tanya Adlan.

"hmmm ada non karen dan teman temannya pak, mereka iri karena mas Putra perduli sama neng Tere, mas putra itu di kampusnya idola semua cewek cewek dikampusnya pak, begitu pak!!"cerita mbak Sani.

"mbak Sani kok tau bettul tentang kehidupan Tere?"Adlan bertanya lagi.

"ya tau pak, kan kalau curhat ke saya pak!!"jawab mbak Sani.

Adlan cuma diam seribu bahasa,

"pernah pak neng Tere di isengin sama non karen, parah banget pak, itu yang namanya rok neng Tere nempel dikursinya pak, ndak bisa dilepas, belum selesai itu pak, setelah itu seluruh badan sama bajunya banyak tepung pak, kasian non Tere pak, untungnya mas Putra itu dateng langsung digunting rok neng Tere!!"cerita mbak sani belum selesai.

"terus mbak, yang gunting roknya Putra??"Adlan tambah penasaran.

"ndak pak, neng Tere yang gunting, mas Putra cuma nutupin roknya yang bolong pakek jaketnya sendiri, selesai perkara masalah rok, ech neng Tere disliding sama Temen satunya, langaung ditangkep pinggang non Tere karena mau jatuh, iech saya bayanginnya apa itu ya soweeet gitu pak!!"mbak sani tak henti.

"so sweet mbak!!"Adlan membenarkan.

"ya begitulah pak, pokoknya!!"mbak sani tak mau kalah.

"y sudah terimakasih infonya mbak sani!!"

Adlan sudah puas dengan informasi yang dia dengar dari mbak Sani.

hari sudah mulai petang, dan esok adalah hari senin dimana semua aktifitas semua normal kembali.

"mbak Sani, pak Adlan kok tidak turun sarapan?? “tanya Tere sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya

" bapak sudah berangkat dari subuh tadi neng, oeeee iya bapak tadi titip ini neng, buat neng Tere!! "mbak Sani menyerahkan amplop coklat.

" apa ini mbak??? "tanya Tere

" mbak ndak tau neng, silahkan neng Tere lihat sendiri!! "kata mbak Sani.

" kunci???, ini ada suratnya mbak!!Tere kemudian membaca surat pendek dari pak Adlan.

"alangkah baiknya tidak merepotkan temanmu, pakailah, barangnya di garasi!! " isi surat kecil itu

Tere bergegas ke garasi ternyata motor baru sudah terparkir di sana.

"terimakasih pak hadiahnya,semoga bapak selalu sehat dan dimurahkan rejekinya!! " memberi pesan WA pada pak Adlan.

"aamiin, fokuslah kuliah!! balas Adlan

Tere hendak berangkat, ternyata sudah ditunggu didepan gerbang rumah Adlan oleh Putra, lalu melihat Tere mengeluarkan sepedanya,

" widih sepeda baru!!"kata Putra

"Hadiah dari pak Adlan kak!! " ucap Tere

"ayo berangkat! " Putra menghidupkan motornya dan berangkat bareng diikuti Putra di belakangnya.

sesampainya dikampus Tere memarkir sepeda motornya disebelah motor Putra.

"bro!!"sapa salah satu teman Putra.

"hei"!!Putra toss bersama temannya.

"pendek, kamu masuk duluan gih, nanti aku nyusul!!"perintah Putra.

Tere menuju kelas sendirian

"Gimana si Tere?,belum kamu tembak juga??"tanya salah satu temannya

"rencana nanti kalau gua menang di kejuaraan Tenis lapangan minggu depan, aku pengen nembak dia!!!"Putra sambil membayangkan.

"kalau menang, kalau lho kalah giman??"tanya temannya lagi.

"yaaaa, gak jadi kan malu kalau gua nembak dia waktu gua kalah malu maluin bro!!"jawab Putra.

"bener nech, kalau lho gak resmi resmi saya pastiin nech, gua ambil si Tere!!"ucap davin teman Putra

"yang bener aja bro, bukannya dulu lho ill feel sama Tere??"Putra sedikit kesal.

"itu dulu bro, sekarang Tere itu jadi perbincangan di sekolah, karena dia semakin hari semakin cantik bro!!"jelas Davin.

"masak sich, kok aku gak pernah denger ya??"Putra sedikit heran.

"lho liat di mading dech, foto foto Tere cantik-cantik banget, lho tau miko anak seni kan???"Davin ember.

"hmmm, ia tahu, kenapa sama dia??"Putra penasaran.

Ya dia yang foto semua, pose-posenya tuch gak sengaja tapi kerren bro!!"Davin tambah membuat Putra kesal

"ok thanks infonya ya!!"Putra bergegas menuju mading disana sudah ada Tere sedang di bully oleh kareen dan kawan-kawannya.

"oeee jadi ini model dalam mading itu, apa menariknya sich, liat donk bandingin sama gueh!!!"kareen mendorong tubuh Tere dengan jari telunjuknya.

"hueeeeeee"semua mahasiswa menyoraki

"kareen!!!"miko anak seni yang mengambil foto-foto Tere secara diam-diam tanpa sepengetahuan Tere.

"apa lho, fotografer kampungan cari model gak jelas!!"kareen ketus pada Miko.

Tiba-tiba saja sebuah hantaman tepat diwajah damai Miko.

"bruuuk!!"Miko terjatuh karena pukulan keras dari Putra.

"kak, jangan!!!"Tere menghadang Putra karena belum puas memberi pelajaran Miko.

"kurang ajar lho ya, siapa yang memberi ijin lho ngambil foto-foto tanpa ijin Tere haahhhh??"Putra marah besar.

"kak, sudah kak!!"Tere tak di dengarkan.

Miki tidak terima lalu menghajar juga Putra Tanoa sadar Miko menyingkirkan Tere sebagai pelindung Putra.

Mereka bertengkar saling pukul semua mahasiswa hanya menonton tanpa melerainya.

"ohhhh tuhaaan, gue spechless banget,, mereka ribut karena si katak jelek!!!"kareen kebakaran jenggot.

"heiii, brentiii!!"kareen berteriak

Tapi Putra dan Miko tetap tidak mau berhenti, Tere yang sempat didoring tapi tidak jatuh berusaha melerai lagi.

"kak, sudah kak, sudah!!"Tere berusaha melerai lagi.

"bruukkk!!"Tere terkena pukulan Miko dan terkena dorongan Putra dan terdorong keras.

"Tere!!!"Putra dan Miko saama-sama ingin menoling Tere tetapi Telat.

Ternyata saat Tere hendak jatuh, tubuhnya ditahan oleh Adlan, ya Adlan yang tiba-tiba berada di depan mata Tere,

"pak Adlan!!" Tere langsung tersentak kaget dan Miko juga Putra berhenti berduel.

"kamu tidak apa-apa??, ada apa ini???"Adlan bertanya tanpa senyum sedikitpun.

"pak Adlan!!!, dekan yang sejak tadi menunggu tamunya yang tak lain adalah pak Adlan.

Adlan melepas pegangan di tubuh Tere, dan menyapa Dekan kampus.

"pak agus!!"sapa pak Adlan.

"kalian bertiga berempat, cepat keruangan tunggu, saya ada urusan dengan kalian, bikin malu saja!!"pak dekan marah.

"mari-mari pak kita keruangan saya!!"ajak Dekan tersenyum menyambut tamunya.

Adllan hanya tersenyum menanggapi sambutan dekannya.

"kenapa mereka bertengkar pak??"tanya Adlan sembari berjalan menuju ruangan dekan.

"hehehe, biasa pak mungkin masalah remaja pak, silahkan masuk pak!!"Mempersilahkan Adlan masuk.

"apa sering??"baru-baru ini saja pak!!"dekan tersenyum patuh.

"bereskan pak, saya tidak mau nama reputasi sekolah ini rusak, kalau terus seperti ini saya akan cabut saham saya disini!!"Adlan tak banyak bicara, langsung memulai topik dan maksud tujuan dia kesana.

"baik-baik pak, nanti saya atasi!!"jawab dekan kepala plontos dengan perut buncit.

"kalau begitu atasi saja langsung, saya ingin tau masalah mereka apa??"Adlan penasaran.

Sesuai permintaan Adlan mereka diadili di depan Adlan, Adlan pura-pura sibuk dengan ponselnya tapi telinga dia pasang dengan volume tertinggi agar tidak lewat pembicaraan satu pun.

"apa masalah kalian disini, saya sudah beberapa kali bilang, jangan membawa urusan pribadi kalian ke kampus, saya malu!!"dekan marah dengan nada keras.

"Tidak ada yang mau menjawab??, mau kalian saya skors selama 1 bulan??"teriak dekan lagi.

"jangan pak!!"mereka ber empat menjawab bersamaan.

"kalau tidak mau, jelaskan, kamu Tere, kenapa mereka bertengkar??"dekan menunjuk Tere dengan kasar tanpa tau Adlan adalah orang yang sangat dia kenal.

"hmmm, anu pak!!"Tere terus saja melirik Adlan yang sejak tadi cuek dan dingin padahal dia mendengarkan.

"anu apa??"Dekan menggubrak meja.

"saya pak, itu semua karena saya mengambil foto-foto Tere tanpa ijin dan memajangnya di dinding!!"Miko cepat menjawabnya.

"lalu apa masalahnya cuma sekedar fotooooo?"dekannya gregetan.

"jelas itu masalah pak, saya pacarnya Tere gak bisa dia mengumbar wajah cewek saya seenaknya, terlebih lagi itu tanpa ijin.

"kak!!!"Tere kaget dengan jawaban Putra dan melirik Adlan lagi.

"Putra, sejak kapan kamu pacaran sama Tere kuta belum putus Putra!!"karen menimpali.

"sudaaaaahhhh!!!"disana ada tamu kalian masih tidak sungkan bertengkar disini!!"dekan mengubrak meja lagi.

mereka ber 4 akhirnya diam tanpa bicara lagi, Tere melirik Adlan yang bersikap dingin dan cuek dari kebisingan druangan itu, matanya tetap tertuju pada ponselnya.

"sudah begini saja kalian tetap saya skor selama 1 minggu jika kalian berulah lagi pihak kampus terpaksa memberi peringatan lebih keras lagi!!"dekan memberi keputusan.

"tapi pak??"Miko kesal.

"tidak ada tapi-tapi masalah selesai silahkan kalian keluar semua!!"dekan mengusir mereka untuk keluar dari ruangannya.

"ini semua gara-gara kamu Tere!!"karen menyalahkan.

"kareen,ayo Tere kita pergi dari sini percuma kamu melayani dia!!"Tere diajak menjauh dari ruangan dekannya.

Lama berjalan Tere yang sedari tadi tidak nyaman karena ada Adlan menjadi bingung dan kesal atas pengakuan Putra,

"kak, kakak kenapa sich bilang itu di depan pak Adlan??"Tere kesal pada Putra.

"memangnya kenapa Tere, biar dia tau kalau kamu dan aku pacaran!!"terang Putra.

"kapan kak, kakak saja belum putus dari kareen bagaimana kakak bisa bicara seperti itu kak!!"Tere menggenang air mata.

"aku memang tidak dengan lisan putus dengan dia, tapi dengan dia selingkuh di depanku apa itu kurang cukup dengan aku sudah menjauh dari dia, dia bukan anak kecil Tere,dia sudah dewasa??"Putra menjelaskan.

"tapi gak gitu kak masalahnya!!"Tere merengek khawatir

"tapi apa??,oeee atau karena si Adlan itu?, memang dia se special apa buat kamu sampek kamu gak mau dia dengar kalimat kita pacaran??"Putra semakin meninggikan suaranya

"gak gitu kak??"Tere ingin menjelaskan.

"oeeee karena balas budi??, ya ok, kamu kira aku tidak bisa memberikan hidup layak sama seperti dia memberikan kamu kehidupan yang layak seperti sekarang ini!!"Putra sudah melebihi batas.

"kak, aku pengen sendiri dulu kalau boleh tinggalin aku sendiri!!"pinta Tere.

Tanpa membujuk Putra pergi karena dia juga merasa kesal, saat mereka bertengkar tanpa sengaja Adlan ingin pulang dan melewati Tere dan Putra sedang bertengkar.

Sebelum mereka selesai bertengkar Adlan terlebih dahulu pergi dan melanjutkan perjalanannya menuju parkiran.

flash back pertengkaran Tere dan Putra.

"tapi apa??,oeee atau karena si Adlan itu?, memang dia se special apa buat kamu sampek kamu gak mau dia dengar kalimat kita pacaran??"Putra semakin meninggikan suaranya

"gak gitu kak??"Tere ingin menjelaskan.

"oeeee karena balas budi??, ya ok, kamu kira aku tidak bisa memberikan hidup layak sama seperti dia memberikan kamu kehidupan yang layak seperti sekarang ini!!"Putra sudah melebihi batas.

flash back end

Sambil mengendarai mobilnya kalimat itu terus terngiang-ngiang dibpikiran Adlan.

tetapi sikapnya yang dewasa, berwibawa dan bijaksana membuat dirinya tetap tenang meskipun hatinya sangat kecewa.

Tere bergegas pulang kerumahnya ingin menjelaskan kejadian semuanya, sesampainya dirumah Adlan sudah duduk di sofa dengan semua foto-foto yang dia lihat satu-satu.

"hmmm, pak Adlan sebelumnya saya??"Tere gugup untuk menjelaskan pada Adlan.

"pantas saja Miko kagum sama kamu, semua hasilnya memang bagus-bagus!!"Adlan tersenyum tak marah padahal dia sedikit kecewa.

"pak Adlan marah sama saya??"Tere masih takut Adlan kecewa.

"untuk apa aku marah, semuabproblema masalah remaja saya sudah mengalaminya, jadi biasa buat saya!!"Adlan tersenyum lagi.

"pak Adlan benar tidak marah??"Tere masih tak percaya

Adlan mengangkat bahunya dan tersenyum pada tere, Tere merasa lega kemudian memeluk Adlan, hati Adlan tidak karuan karena pelukan itu dariborang yang sudah dia cintai, tetapi dia pendam karena lalimat balas budi yang tadi Putra lontarkan, Adlan berpikir dia tidak pantas untuk Tere, karena disanping usianya yang sudah dewasa tentunya Tere tidak akan punya perasaan apapun padanya, jadi Adlan lebih memilih diam.

sedangkan Putra masih bergriliya dengan amarahnya, dirumahnya dia ingin menghubungi Tere dan juga sebaliknya, keinginan Putra untuk menghubungi Tere sangat besar, perasaan yang ia tahan untuk tidak menghubungi akhirnya tetap menghubungi Tere.

"maaf pendekku!!"pesan chat Putra

"tiada maaf bagimu!!"balas Tere tersenyum

Putra langsung menekan tombol call.

"kok gitu sich pendek!!"Putra senang Tere sudah tidak marah.

"ya memang gitu, kenapa??"jawab Tere tersenyum.

"maaf soal tadi ya, aku keterlaluan Tere!!"Putra serius.

"hmmm, kakak janji jangan ngulangi perkataan yang melibatkan pak Adlan ya, beliau orang baik, tidak seperti yang kakak bicarakan tentang balas budi!!"Tere ikut serius.

"iya pendek!!"Putra menyanggupi.

"hmm, kita seminggu di skors, gimana donk??"tanya Putra.

"hmmm, ya gimana?, ya dirumah lah mau gimana lagi dong??"jawab Tere

"ya udah dech kamu istirahat saja, yang penting sekarang aku lega kamu gak marah lagi sama aku!!"Putra berpamitan menutup ponselnya.

fajar sudah tiba, Tere bergegas ambil wudhu dan sholat manghrib, setelah itu dia turun untuk makan, dan mendapati Adlan masih dirumahnya, yang Tere kira Adlan sudah balik ke kotanya karena hari itu bukan hari libur.

"Tere, sudah sholat??"tanya Adlan.

"sudah pak!!"Tere menjawab singkat

"ada acara kemana malam ini??"tanya adlan lagi.

"tidak ada pak, kenapa pak??"Tanya Tere lagi.

"mau ikut saya jalan-jalan??"tanya Adlan.

"kemana pak??"tanya Tere lagi.

"gak tau, nonton ya??"ajak Adlan.

"ia pak, kalau gitu saya siap-siap dulu pak ya!!"pamit Tere untuk ganti baju

Adlan juga bergegas berganti pakaian, untuk jalan-jalan dengan Tere,

"akubkira kamu tidak mau saya ajak jalan-jalan!!"Adlan memulai pembicaraan di dalam mobil

"kenapa saya harus tidak mau pak, saya senang diajak jalan-jalan sama bapak!!"balas Tere.

Sesampainya di mall dan bioskop Adlan mengajak membeli tiket untuk nonton, Tere lebih senang nonton film horor dari pada film romantis, tak lupa Adlan membeli popcorn dan minuman, lalu mereka mencari tempat duduk sesuai no.tiket mereka, seiring berjalannya film di bioskop tambah lama suasana semakin tegang di dalam ruangan itu, Tere sedikit demi sedikit tanpa sadar meremas tangan Adlan, semakin takut dia semakin kencang mengeggam tangan Adlan dengan kuku lancipnya, Adlan manahan sakit karena Tere tak menyadari apa yang sedang dilakukannya.

Film akhirnya selesai Tere dan Adlan bergegas keluar dari ruangan bioskopnya, lalu nereka mencari cafe yang nyaman disana, Tere duduk berhadapan dengan Adlan lalu mereka memesan makanan, tangan Adlan tanpa sengaja di tampa di atas meja dan Tere melihat beberapa luka yang darahnya sudah mau kering.

"pak tangannya kenapa??"tanya Tere tak merasa.

"tidak apa-apa, cuma luka karna film horor tadi!!"jawab Adlan.

"hooohhhh, bapak kenak cakar kuku saya ya pak, tunggu saya cari obat??"Tere merasa bersalah.

"sudah, tidak usah, duduk saja disini!!"menahan tangan Tere hendak mencari obat.

"pak, bisa kita pindah dari cafe ini pak??"Tere melihat saudara dan ibu tirinya juga berada disana sebelah tempat duduk pintu keluar.

"kenapa harus pindah, kan sudah pesen makanan??"ucap tere ketakutan karena Trauma.

"ayo pak!!"menarik tangan Adlan.

mereka berdua berjalan mengendap-ngendap, Tere berjalan disamping Adlan berharap tubuh kekar Adlan menutupi badannya, mereka berusaha membaur dengan pelanggan yang keluar masuk restoran agar tidak terlihat oleh saudara dan ibu tirinya.

"ma, itu pak Adlan ma, sahabat almarhum ayah!!"Diar anak pertama dari ibu tirinya.

"mana?, oee iya mas Adlan!!"panggil ibu tiri Tere yang bernama Hamzah.

Adlan tetap tenang, lalu menoleh perlahan kepada Hamzah ibu tiri Tere.

"apa kabar mas???"berjabat tangan dengan Adlan.

"baik, mbak saya ada urusan sebentar saya sedang terburu-buru, maaf ya mbak, lain waktu kita sambung lagi!!"Adlan berpamitan.

"lho, mau kemana kok buru-buru, ini istrinya ya??"tanya Hamzah.

"hmmmm, i,i,i ya mbak!!"Adlan meng iyakan.

"oeee, salam kenal ya mbak, Hamzah mengulurkan tangannya.

"dia lagi tidak enak badan mbak, maaf ya!!"Adlan menutupi wajahnya dengan jasnya.

"oeee iya, iya!!"Hamzah tersenyum.

"ya sudah saya pamit dulu kasian istri saya kurang enak badan!!"Adlan berpamitan lagi

"oeee, mungkin hamil tuch istrinya mas, iya-iya segera dibawa ke dokter ya mas!!"dan pada akhirnya Hamzah mengiyakan Adlan pergi

Rupanya nasib keberuntungan tak berpihak pada Adlan dan Tere jas untuk menutupi wajah Tere tersangkut di gagang pintu cafe, secara tidak langsung jasnya tertarik gagang pintu cafe.

"ma, ma coba liat istri pak Adlan kayaknya pernah liat dech dimana ya???"Diar mengingat ngingat.

"bukan pernah liat itu kak Tere ma!!"ucap adik tiri satunya lagi dias.

"mana???"Hamzah menoleh pada Tere sedang dipeluk Adlan hendak mempercepat langkahnya

"heiii Tere tunggu, tunggu!!!"Hamzah mengejar Tere dan Adlan.

Adlan dan Tere menghentikan langkahnya tanpa menoleh, lalu Hamzah menghampiri di susul anak-anaknya.

"ini kamu kan Tere??"Tanya Hamzah.

"ia, bu!!" Tere menunduk enggan berkomentar banyak.

"jadi, yang disebut istri pak Adlan itu kamu??"Hamzah tak percaya.

"ia dia, istri saya!!!"Adlan menimpali.

"bagus ya kamu Tere, maennya sama sahabat ayah kamu!!"Hamzah menghina Tere.

"maaf mbak, kami lagi terburu-buru tolong beri kami jalan!!"pinta Adlan.

"mas kenapa kamu mau menikah dengan dia, dan menper istri dia???"Hamzah merasa iri karena sebenarnya dia menyimpan rasa untuk Adlan.

Saat Hamzah sibuk mengatai Tere, Tere memergoki Putra berada di belakang Hamzah hendak ingin masuk cafe, mendengar semuanga Putra diam terpaku tak beranjak, hatinya merasa seakan dibanting saat itu ketika mendengar oengakuan Adlan bahwa Tere adalah istrinya, Putra merasa dibohongi oleh Tere selama ini.

"kak!!"Tere hendak mengejar Putra saat Putra memutar badannya dan bergegas pulang.

Adlan menarik tangan tere, agar tidak mengejar Putra dulu, Adlan yang paham dan juga melihat Putra saat itu masih tetap tenang menghadapi Hamzah yang sejak tadi mengatai Tere.

"maaf apakah sudah selesai mbak???kalau sudah saya ijin pamit pergi, karena saya ada urusan mendadak!!"pamit Adlan baik-baik.

"maaf bu, saya ijin pulang dulu!!"Tere sejak Tadi tak menggubris Hamzah!!"Tere minta ijin baik-baik dan mencium tangan Hamzah tetapi Hamzah menepisnya.

"oeee iya, pesan saya mbak, kalau Tere terganggu saya juga merasa terganggu, tolong bedakan, dia sekarang hak saya, jadi anda tidak bisa mengatur Tere sekarang, Terimakasih!!"Adlan lalu pergi menuju mobilnya.

setelah sampai di parkiran, Adlan menyuruh Tere menghubungi Putra secepatnya, tetapi tidak ada jawaban, berkali-kali Tere hubungi terap tak ada jawaban.

"apa kita mau cari Putra dulu??"ajak Adlan meskipun hatinya enggan untik melakukannya.

"tidak perlu pak, percuma dia dicari meskipun bertemupun dia pasti sangat emosional sekali pak, biarlan saja, nanti ketika dikampus masuk, baru saya jelaskan, paling tidak kalau dia telfon saya jelaskan!!"jelas Tere sedih

"maaf, saya tidak tau akan jadi seperti ini!!"Adlan meras bersalah

"bapak jangan minta maaf, justru tadik bapak nyelamatin saya, seandainya dia tau saya bukan istri bapak mungkin saya akan dibawa ke kampung lagi!!"Tere sangat trauma.

"ya sudah lita pulang saja dulu!!"ajak Adlan.

Tere terus saja memandangi ponselnya berharap Putra akan menghubunginya balik, Adlan sedikit kecewa karena disaat dia sudah mulai membuka hati, tapi cintanya tak terbalas, Tere sepertinya lebih sayang pada Putra.

"kamu menangis??"Adlan menghentikan mobilnya.

"tidak pak, saya cuma kelilipan!!"mengahpus air matanya dan tersenyum kecut.

sebegitu sayangnya kamu pada Putra??"Adlan benar-benar patah hati tapi dengan sikap tenangnya dia mampu menyembunyikannya.

Adlan memeluk Tere,

"sudahlah, nanti saya yang akan menjelaskan pada Putra!!"Adlan menyanggupi.

"tidak usah pak, biarkan saja!!"tolak Tere

"ya sudah hapus air mata kamu, kita lanjutkan perjalanan!!"ajak Adlan kembali menyetir mobilnya

Pelukan Adlan benar-benar menenangkan hati dan pikiran Tere, aroma parfumnya yang khas benar-benar Tere nyaman dibuatnya,,

setibanya di rumah, Tere minta ijin untuk langsung kekamar dan Adlan meng iyakan.

"ia maenatap layar ponselnya lagi tapi yak ada satupun balasan pesan dari Putra.

"aaaaaaaaaaaaaaaa, tega kamu Tereeee!!!!"suara Putra pecah saat dia berteriak di tepi pantai.

Putra terisak dari saking kecewanya pada Tere, karena Putra merasa ditipu mentah-mentah oleh Tere,

"kenapa kamu tidak bilang sebelumnya kalau kamu sudah bersuami Tere!!!"Putra terisak sakit hati.

Putra yang frustari duduk sendiri ditepi pantai, ditemani udara malam yang dihgon, dan deru ombak yang saling bersusulan, suara musik yang keras dari sebuah cafe di bibir pantai yang tak jauh dari Putra duduk terdengar sangat menyedihkan untuk di dengar karena pas dengan suasana hati Putra, Putra mendengarkan dengan seksama sambil menatap kosong ke arah laut.

Ada band manusia bodoh

Dahulu terasa indah

Tak ingin lupakan

Bermesraan s'lalu jadi

Satu kenangan manis

Tiada yang salah

Hanya aku, manusia bodoh

Yang biarkan semua

Ini permainkanku berulang-ulang kali

Mencoba bertahan sekuat hati

Layaknya karang yang dihempas sang

ombak

Jalani hidup dalam buai belaka

Serahkan cinta tulus di dalam takdir

Tak ayal tingkah lakumu

Buatku putus asa

Kadang akal sehat ini

Tak cukup membendungnya

Hanya kepedihan

Yang s'lalu datang menertawakanku

Dia belahan jiwa

Tega menari indah di atas tangisanku

Mencoba bertahan sekuat hati

Layaknya karang yang dihempas sang ombak

Jalani hidup dalam buai belaka

Serahkan cinta tulus di dalam takdir

Tapi sampai kapankah

Ku harus menanggungnya?

Kutukan cinta ini

"aaaaaaaaaaaaaaaa!!!"Putra berteriak sekali lagi setelah mendengar syair lagu yang tak sengaja dia dengar.

sekian lama semenjak kejadian itu, Putra tak pernah menghubungi Tere, atau membalas chat dari Tere, sampai pada waktunya dan masa skorsing mereka habis barulah Tere menemui Putra dikampusnya.

Saat bertemu di kampus.

"kak,kakak aku bisa jelasin kok, jangan kayak gini aku ngerasa kurang nyaman kalau kamu begini kakak!! " mengejar Putra yang berusaha menghindar

"kamu ngerasa kurang nyaman???, jelas-jelas laki-laki itu bilang kalau kamu istrinya, apalagi yang mau kamu jelasin Tere!!! " Putra tak menghiraukan Tere.

"Dulu kamu ngejelasin kalau kamu dan pak Adlan itu tidak ada apa-apa, hanya sebatas orang yang ingin membantu kamu, tapi kenapa aku liat dan aku dengar tadi malam itu sangat jelas sekali kalau kamu adalah istri pak Adlan kemudian kamu mengiyakan, apa itu kurang jelas Tere??, bahkan kamu tidak merasa canggung dengan dia!! " ucap Putra menahan amarah dan kesal.

"ta.. tapi dia sudah aku anggap kayak ayah aku kak!! " Tere ketakutan menatap mata Putra saat kemarahannya memuncak.

"ayah???, ayah kamu bilang??? mana bisa dia kamu anggap ayah Tere, sedangkan dia gak ada pendamping hidup!! " kata Putra kesal dan menghantam tembok.

"dia baik kak, gak kayak kakak pikirkan, makanya kakak dengerin aku dulu kak??? “ Tere ketakutan

"apalagi yang harus aku dengar Tere!!! "Putra sudah kehilangan kontrol lalu pergi.

Tere cuma bisa diam menyaksikan Putra hendak pergi

" kak!!! "Tere memanggil Putra

" apa??? “tanya Putra yang membelakangi Tere

"tolong jangan kayak

gini kak, alu bisa jelasin semua??? Tere memeluk Putra dari belakang

Putra langsung terdiam, saat Tere memeluknya dari belakang, Putra tetap emosi lalu berbalik dan langsung menyentuh dagu Tere lalu menciumnya dengan bercampur amarah.

"plak!!! " Tere menampar putra

"Tere, dari pada harus kamu berikan kepada lelaki perjaka tua itu, mending kamu berikan padaku!!! " Putra berucap

"plakkkkkkk!!! " tamparan tere mendarat lagi di pipi Putra

putra terdiam.

"aku akui kak, aku gak mau kehilangan kakak, tapi jangan kakak kira aku wanita murahan, beliau tidak seperti yang kakak pikir, bahkan kalau di dunia ini ada kakak dan dia lebih baik aku pilih dia kalau mulut kakak tidak bisa kakak jaga, aku salah menilai kakak selama ini!! " Tere menunjuk dan pergi meninggalkan Putra.

Putra merasa menyesal lalu menghantam tembok tangannya,

"kenapa aku bisa marah pada dia!! " Putra tersadar dengan perbuatannya

"bodoh, bodoh!! duduk lalu menyesali perkataannya, kemudian Putra mengejar Tere.

" Tere, Tere,tunggu please maafin aku!!! "meraih tangan Tere.

" lepas kak, cukup kita memendam perasaan yang sama ini,sekarang aku janji, aku tidak akan pernah mencari mu kak!! "Tere pulang dan menangis.

Tere pulang kerumahnya dengan mata sembab kemudian mbak sani memergoki mata Tere sembab.

" non,buka non!!! "mbak Sani mengetuk pintu

" ceklekkkk!!, masuk mbak Sani

"non kenapa???, kok nangis! " ucap mbak Sani yang sudah sangat dekat dengan Tere.

Tere menceritakan semuanya dan mbak sani memeluk Tere, Tere menangis sejadi - jadinya.

"pak Adlan orang baik mbak, aku gak Terima Putra berkata seperti itu, sakit hati kalau pak Adlan direndahkan seperti itu, apalagi beliau orang baik!! " Tere menangis sesegukan

"iya non, bapak orang baik, dia tipe laki-laki takut wanita, makanya dia tidak menikah-menikah, dia takut kalau dia menjalani hubungan dengan wanita, takutnya gak jodoh malah dia menyakiti hati wanita, gitu katanya non!!! " kata mbak Sani

"aku kagum mbak sama pak Adlan, Allah swt mengirimnya untuk membantu saya mbak, saat didekat

pak Adlan jujur aku nyaman banget Mbak!! "Tere menceritakan pada mbak Sani

" ia non bapak orang baik, dia sangat menghargai perempuan, dulu ada yang mendekati tapi malah pengen harta bapak, kepergok waktu menunggu bapak disini telfon sama laki-laki, mbak rekam aja non terus kasih sama bapak, orang sebaik bapak kasian non kalau dimanfaatin!! "mbak Sani bercerita.

Terpopuler

Comments

Emilia Santi Mus

Emilia Santi Mus

keren thor

2020-06-15

1

Emilia Santi Mus

Emilia Santi Mus

makanya jgn kegatalan bukanya belajar malah sibuk sama laki2

2020-06-15

3

👩‍⚕Enci Glodog🧚‍♀

👩‍⚕Enci Glodog🧚‍♀

👍👍👍ceritanya bagus. lanjut

2020-04-29

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!