Arsen VS Miller

Yasmine dan Amel tidak langsung pulang. Yasmine harus mengurus kartu pelajar nya di Ruangan Tata Usaha sambil di temani Amel.

"Tungguin gue ya Mel" Yasmine berdiri di depan pintu Ruangan Tata Usaha.

"Iya Yas, gue tungguin kok" Amel duduk di sebuah kursi depan pintu.

Arsen berjalan menuju parkiran motor, ia menaiki motor sport nya, ketika baru akan memasangkan helm fullface nya ia di panggil oleh Ervan.

"Arsen!" suara pekikan Ervan berhasil memalingkan wajah Arsen.

"Apa!?" Arsen memasang wajah kesal nya.

"Di depan ada Miller" Ervan masih ngos - ngosan karna berlari dari depan gerbang sekolah nya.

Arsen mengerutkan dahi nya, "Miller Black Devils!?" dengan nada ketus Arsen menatap tajam pada Ervan.

"Iya sen" Ervan menatap cemas pada Arsen.

"Mau apa lagi si Brengsek itu?!" Arsen langsung menghidupkan motor sport nya dan meninggalkan Ervan di parkiran. Arsen berhenti di depan gerbang sekolah nya. Ia melihat sosok laki - laki berseragam SMA dengan motor sport warna hitam. Laki - laki itu menatap santai pada wajah Arsen. Arsen turun dari motor nya, di ikuti anak buah Wolf.

Arsen dan Miller adalah musuh bebuyutan. Dimana pun dan kapan pun mereka bertemu mereka akan selalu berkelahi dan berseteru. Arsen sendiri adalah ketua geng Wolf, pemimpin yang bersifat dingin, cuek, dan ketus. Sedangkan Miller ketua geng Black Devils, lebih memilki sifat yang santai, tenang, dan bengis.

"Mau apa lo kesini?!" tanpa basa - basi Arsen langsung menatap sinis pada Miller.

Miller mengedarkan pandangan nya, "Gue?" Miller menunjuk diri nya, "Gue gak ada urusan sama lo!" Miller menunjuk Arsen dengan jari telunjuk nya.

"Kalau lo udah ada di Garuda, itu tanda nya lo ada urusan sama gue!" pekik Arsen sambil mencengkram kerah baju Miller.

"Tenang sen, Jangan sampai lo lepas kendali gini di depan musuh lo" Jimmy menarik Arsen untuk menjauh dari Miller.

"Iya sen, bener yang di bilang Jimmy" Ervan memegangi bahu kanan Arsen. Arsen memalingkan wajah nya dan berdecih, "Cihh!"

"Santai aja kali. Gue gak mau apa - apa dari lo. Gue cuma mau jemput adek gue. Puas lo?" Miller terkekeh melihat reaksi Arsen yang sudah sangat emosi. Di banding dengan Arsen, Miller lebih dewasa mungkin karna dari segi umur juga menjadikan Miller sebagai pribadi yang tenang.

"Miller punya adek di Garuda? Kok gue ga tahu soal ini" Batin Arsen.

"Kalau lo berani macem - macem sama Garuda, awas lo!" Arsen menyeringai tajam pada Miller.

"Oke gue gak bakal macam - macam sama lo semua" Miller menatap santai ke arah Arsen dan anak buah Wolf dari arah belakang.

"Gimana kalau nanti malam kita balapan dan buat taruhan" Miller menatap sinis dan tajam ke arah Arsen dari belakang.

Arsen yang sebelum nya sudah berjalan membalikan badan nya ketika mendengar ucapan Miller. Arsen tersenyum kecil di sudut bibir nya.

"Oke siapa takut?" Arsen tersenyum mengejek pada Miller.

"Gue tunggu lo di tempat biasa, jam 7 malam" Miller menyodorkan tangan kanan nya kepada Arsen.

"Gue terima" Arsen membalas jabatan tangan Miller.

Arsen dan teman - teman nya pergi meninggalakan Miller di depan gerbang sekolah. Miller hanya terkekeh kecil mengingat kejadian tadi.

Dari kejauhan, Yasmine berlari kecil ke arah Miller, "Abang..." Yasmine mendekat ke arah Miller.

"Lama banget dek? Kemana aja?" Miller memasangkan helm ke kepala Yasmine, Miller memandangi gadis yang berdiri di sebelah adik nya itu.

"Yasmine abis buat kartu pelajar dulu bang" Yasmine memamerkan kartu pelajar baru nya itu.

"Oh iya bang ini Amel temen Yasmine" Yasmine memegang bahu Amel.

"Gue Miller, abang nya Yasmine" Miller menyodorkan tangan kanan nya pada Amel.

"Amel bang" Amel membalas jabatan tangan Miller dan tersenyum tipis.

"Gila! Abang nya Yasmine ganteng banget" batin Amel yang masih menatap kagum pada Miller.

"Mel kok lo ngelamun?" Yasmine menggoyang tubuh Amel.

"Gue gapapa kok" Amel tertawa kikuk.

Miller hanya terkekeh melihat Amel, "Yuk pulang dek" Miller menarik tangan Yasmine.

"Ayok. Gue duluan ya Mel. See you" Yasmine melambaikan tangan nya dan di balas lambaian tangan juga oleh Amel, " See you".

Sesampai nya di rumah, Yasmine langsung merebahkan tubuh nya di atas ranjang kasur big size nya itu, "Capek, tapi seneng juga" Yasmine menutup muka nya dengan bantal.

"Dek abang masuk ya" Miller mengentuk pintu kamar Yasmine.

"Iya bang masuk aja" Yasmine langsung bangkit dari ranjang kasur nya.

Miller berjalan masuk ke dalam kamar bernuansa warna merah maroon itu. Ia menarik kursi belajar Yasmine dan langsung menduduk kan diri nya di kursi itu.

"Gimana hari pertama sekolah nya? Seneng gak? Atau ada yang ganggu adek di sekolah?" Miller menatap Yasmine yang sedang duduk di ranjang nya itu.

"Seneng bang, sekolah nya bagus, temen - teman nya juga banyak. Engga kok, gak ada yang ganggu Yasmine di sekolah" Yasmine tersenyum pada Miller.

"Kalau ada yang ganggu bilang sama abang ya" Miller menaikan sedikit nada bicara nya.

"Iya bang" Yasmine berjalan mendekati Miller yang sedang duduk.

"Abang sayang sama Yasmine, makanya abang gak mau Yasmine kenapa - kenapa" Miller membelai rambut Yasmine.

"Iya bang, Yasmine juga sayang abang sama papa juga" Yasmine menempelkan kepala nya di dada Miller. Miller mengecup puncak kepala Yasmine.

Bersambung...

Jangan lupa like, dan comment ya guys❤

Author tunggu :)

Terpopuler

Comments

irna salut

irna salut

yups mulai ska

2020-05-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!