Abigail menunggu Alex membuka suaranya, setelah saat keduanya tengah duduk di atas pinggiran kasur. Posisi duduk Abigail menyamping, sedangkan Alex menatap lurus sambil menundukkan wajahnya. Perasaan Abigail menjadi ketar-ketir. Abigail menjadi gugup. Bayangan Alex menciumnya membuat Abigail berharap lebih pada pria itu.
Alex mengangkat wajahnya. Lalu ia tatap Abigail dalam, seolah sedang berkata banyak di dalam pikirannya. Alex mengusap pucuk kepala Abigail, lalu ia geser tubuhnya menjadi semakin dekat dengan Abigail. Kepala Abigail ia sandarkan pada lengan berototnya. Abigail menurut dalam bisu saat perilaku yang Alex lakukan semakin membuatnya merasa di sayangi.
Alex menarik nafasnya. Ia sedikit gugup sebenarnya. Berdekatan dengan Abigail bukanlah hal yang cocok untuk sisi liar Alex. Beruntung Alex bukanlah pria yang di kendalikan oleh nafsu bejatnya. Maka dari itu mudah untuk Alex menahan keinginannya untuk menyetubuhi Abigail.
“Aku dan istriku menikah disaat kami masih muda. Dia adalah perempuan yang sangat ambisius dengan kariernya. Umurku masih 22 tahun saat itu.”
“Sedangkan umurnya satu tahun di bawah ku. Awalnya kami samasekali tidak mempunyai niat untuk menikah, atau membawa hubungan kedalam jenjang yang lebih serius. Hanya saja saat itu ia hamil. Tapi bukan anak ku. Entah siapa ayah dari anak itu. Yang kutahu anak dari atasannya. Dia sangat frustasi saat itu. Bahkan hampir saja bunuh diri. Hingga akhirnya ayahmu meminta tolong padaku untuk segera menikahi nya. Aku tidak bisa menolak, karena ayahmu sangat berjasa dalam hidupku. ”
“Aku pun menikah dengan nya. ia sangat dingin terhadapku. Namun di usia kehamilannya yang menginjak dua bulan. Dia menggugurkan kandungan nya secara diam-diam. Terbukti dengan pil yang kutemukan di kamarnya.”
Abigail menutup mulutnya shock. Matanya sampai melotot terkejut, mendengar penuturan Alex tentang sepupu ayahnya, yang sangat tidak manusiawi. Ia langsung saja menarik kepala Alex untuk bersender padanya.
Walau harus sedikit membungkuk, Alex tetap nyaman bersender diatas dada Abigail. Tangannya sambil memeluk pinggang gadis itu dengan posisi miring. Abigail menaruh setengah dagu nya untuk bertumpu diatas kepala Alex yang berada di atas dada nya. Ia usap rambut belakang Alex dengan lembut.
Alex tak mengerti mengapa ia bisa se dekat ini dengan Abigail. Keduanya saling nyaman satu sama lain. Mengabaikan hati kecil mereka yang bertanya-tanya heran, Akan kedekatan keduanya. Yang padahal mereka hanyalah dua orang asing yang baru bertemu.
“Di kamarnya? Kalian tidak,”
“Dia meminta agar kamar kami terpisah. Aku tidak pernah peduli akan hal itu. Yang aku pedulikan hanya janin yang ada di dalam kandungan nya. Namun janin itu telah tiada. Maka tak ada lagi rasa peduli yang aku berikan untuknya. ”
“Hingga akhirnya dia melanjutkan profesinya sebagai seorang model. Dan aku mendalami bisnis ku disini. ”
Abigail mengangguk paham. Ternyata dibalik wajah dingin pria yang kini ia kagumi. Menyimpan banyak beban. Abigail semakin takjub dengan Alex yang sangat bertanggung jawab. Kedua tangannya ia lingkarkan memeluk leher Alex. Alex membalas pelukan Abigail, dengan menyusupkan wajahnya pada ceruk leher Abigail.
“Terimakasih Abigail. Setelah sekian lama akhirnya aku bisa menceritakan hal ini. pada orang lain.” ujar Alex mengangkat wajahnya menatap Abigail yang lebih pendek darinya. Abigail mengangguk dengan senyumannya yang lembut.
“Ku harap kita bisa saling bertukar cerita.” cicit abigail mengundang senyum kecil pada bibir Alex.
Abigail dan Alex saling berpandangan. Keduanya saling membalas senyuman masing-masing. Perlahan namun pasti. Alex melingkarkan tangannya pada pinggang Abigail. Lalu Abigail melingkarkan tangannya pada leher Alex.
“Apa yang akan kita lakukan setelah ini? ” tanya Alex santai sambil menggoda Abigail dengan menaik turunkan alis tebalnya.
“Engga tau!” cicit Abigail malu-malu. Alex terkekeh sambil melepaskan pelukannya pada Abigail.
Alex beringsut mundur mengambil posisi baring di pinggir kasur. Ia menepuk sisi sebelah kanannya yang kosong. Abigail yang awalnya mengira Alex akan mengusirnya langsung saja beranjak naik ke atas kasur. Mengikuti istruksi yang diberikan Alex. Pria itu langsung saja menarik Abigail disaat gadis itu sudah duduk di samping posisinya tertidur. Ia merebahkan Abigail di sampingnya, dan langsung saja membawa Abigail dalam dekapan nya.
Abigail mengulet kecil. Walau Abigail terlihat jelas tampak canggung. Alex berusaha memberikan rasa hangat pada gadis yang sedang sedang berada dalam dekapannya. Ia mengusap pucuk kepala Abigail yang berada diatas lengan kekarnya.
“Sudah nyaman hmm? ” tanya Alex tampak tenang. Setelah mengecilkan suhu pendingin ruangan. Abigail mengangguk kecil sambil menenggelamkan wajahnya pada lengan Alex.
“Aku tidak yakin. Kau tidak memiliki kekasih.” ujar Alex ragu, pria itu menjadikan Abigail sebagai gulingnya. Abigail langsung saja mengangkat wajahnya yang tenggelam pada lengan Alex.
“Aku tidak pernah bilang, kalau aku tidak memiliki kekasih.” ujar Abigail tersenyum lebar. Alex mendengus tak suka tanpa sadar. Melihat reaksi yang diberikan Alex, Abigail tertawa geli.
“Cemburu yaaaaa...” goda Abigail memasang wajah jailnya.
“Tidak.”
“Pasti cemburu kann..”
“Tidak Abigail.”.tekan Alex mengabaikan Abigail yang terus saja menggodanya. Ia mendekap wajah Abigail yang meronta disaat Alex ingin memeluknya.
“Ngaku dulu! Pasti kamu cem- Mmpshh.”
Tak ingin mendengar celotehan nakal Abigail, Alex langsung saja membungkam bibir itu sekilas. Abigail berhasil terdiam dengan pipinya yang memerah. Alex terkekeh licik memandang wajah gadis yang berada di pelukannya. Yang sangat cerewet dalam berbicara. Namun dalam bertindak gadis ini sangatlah pemalu.
“Berhenti menggodaku Abigail. Atau kau akan menerima akibat nya.” ancam Alex tajam, yang terdengar mengerikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Ari Ilham
promo ya Novel "wanita kedua "
dan "kakak ku otoriter
2020-09-13
0
Atiek Catink
aduh gerah jadinya🙄🙄
2020-08-11
0
Preetii
cerita panasnya diskip
2020-07-31
2