chapter 02

Semuanya terjadi disaat-saat yang tidak biasa. Kisah cinta yang klasik namun juga memancing puncak nya gairah secara bersamaan. Abigail adalah gadis pendiam yang bisa banyak bicara di depan orang yang ia kagumi.

Abigail biasa melakukan semuanya di balik rumah besar, tempatnya di besarkan. Pada umumnya Abigail adalah anak tunggal dari konglomerat. Kedua orang tuanya adalah manusia yang gila kerja hingga membuat semua waktu luang yang seharusnya Abigail rasakan di masa pertumbuhan, menjadi terhambat karena pekerjaan orang tuanya.

Abigail diberikan segala hal yang ia inginkan. Mobil, rumah, villa, tas branded, dan barang-barang dengan harga selangit. Ia juga turut menjadi siswi perempuan yang cerdas dalam nilai akademiknya, membuat Abigail menjadi kesayangan guru-guru di sekolah.

Namun siapa sangka ketika Abigail mulai bosan dengan kesempurnaan yang dimilikinya, ia berniat merasakan suatu hal yang masih menjanggal dalam jiwanya yang manis, polos dan lugu. Abigail menginginkan suatu hal yang baru. Ia menginginkan cinta dari seseorang yang ia sayangi dan juga menyanginya.

Tapi semuanya menjadi taboo disaat-saat Abigail yang seharusnya memiliki pasangan se umuran dengan dirinya, justru Abigail lebih memilih jatuh cinta pada Alexander Lazuardi. Teman papanya yang lebih pantas menjadi pamannya.

...Abigail point of view....

Hari ini adalah hari yang sangat membosankan untukku. Well, karena semua yang berjalan memanglah sangat monooton. Aku melirik jam yang sudah menunjukkan pukul delapan malam lewat lima belas menit. Berarti hanya punya waktu lima belas menit lagi untuk aku merias wajahku yang jarang sekali terpolesi makeup. Walaupun begitu, ada banyak sekali alat-alat yang tersedia dan bisa kugunakan untuk mempercantik diriku.

Sebagai sentuhan akhir aku mengolesi bibirku dengan lipgloss merah muda yang glossy. Setelah menyemprotkan spray agar makeup ku memperlihatkan hasil mate. Aku segera melangkah keluar meninggalkan kamar ku yang di penuhi oleh furniture-furniture mahal.

Tubuhku bergerak mendekati meja makan yang panjang. Disana sudah tertata rapih berbagai macam makanan. Aku jatuhkan pantat ku, di atas kursi. Aku lebih memilih diam karena ini adalah hal yang sangat membosankan.

Siapa memangnya yang tidak bosan datang ke acara kaku seperti ini. Semuanya tidak ada yang berbicara ataupun berbincang ketika makan. Mereka sibuk bertata krama yang baik. Dan setelah makan, mereka hanya akan berbincang tentang perkembangan bisnis yang menurutku sangat tidak penting.

Sepertinya ada yang berbeda di makan malam kali ini. Ternyata benar. Ada sesosok pria matang yang baru saja datang, dan langsung duduk di hadapan ku. Dengan santai nya ia ber-highfive bersama rekan-rekan bisnis di sana.

Ahh, sungguh keren! Selama ini belum ada seseorang yang setampan dia di dalam acara formal yang ku datangi. Aku tidak tahu siapa namanya. Yang pasti ia sungguh istimewa dengan balutan jas berwarna navy.

Rahangnya sangat tegas. Apalagi senyum nya yang sungguh menawan dari bibir nya yang tipis. Aku ingin mencium nya.

Aku menggeleng menyadari apa yang baru saja batinku katakan. Kau harus belajar berciuman dulu jika ingin mencium nya, Abigail.

Aku terus saja menatap nya. Hingga tanpa kusadari, ia juga membalas tatapanku. Jantungku berdegup dua kali lebih cepat, seperti ada desiran- desiran aneh yang mengalir di dalam tubuhku. Aku sangat menyukai nya.

Tak kusadari, bahwa makan malam telah usai begitu saja. Padahal biasanya aku selalu melihat jam dinding di sepanjang sesi. Namun kali ini aku terhanyut akan tatapan nya yang memabukkan. Inikah yang namanya cinta? Ah aku tidak pernah merasakannya. Yang pasti aku benar-benar tertarik pada pria itu.

“Sayang...”

Aku menoleh seketika disaat suara yang sudah aku kenali. Memanggil ku. “Apa ma?” tanyaku tersenyum kecil.

“Mama sama papa ada perjalanan bisnis. Kamu, mama tinggal sebentar ya? Cuman dua bulan aja kok.”

Aku tersenyum culas. Baru saja mereka pulang. Namun aku tetap saja mengangguk. Toh kalaupun aku menolak mereka tetap tidak akan mendengarkan nya, hufts. Sudahlah, lagipula aku juga sudah sembilan belas tahun. Bukan waktunya untuk merengek lagi dengan mereka.

“Tapi jangan khawatir, mama udah nitipin kamu sama temen papa.” mamaku tersenyum penuh arti. Aku menyeringit bingung saat kedua orangtuaku jarang sekali seperti ini. Biasanya mereka meninggalkanku, dan akupun akan sendirian bersama para maid disini. Tapi kenapa sekarang berbeda.

Hingga beberapa saat aku kembali mengangguk walau terkesan ragu. Aku tetap saja menerima nya, karena mereka lah yang mengatur hidupku. Lagipula, aku juga tak berani keluar dari garis aman yang membentang disekitar ku.

“Permisi.”

Aku menoleh merasakan suara maskulin, yang terdengar tegas dan juga menyeramkan. Mataku membulat disaat orang yang baru saja beberapa waktu lalu aku kagumi. Sekarang sudah berada tepat di hadapanku. Aku ulurkan tanganku cepat walau ia menyeringit heran.

“Hai.” sautku gembira.

“Abigail, dia Alexander. Rekan kerja papamu. Dia yang akan menjagamu selama kita pergi, sayang.”

Entah bagaimana bisa aku terlonjat girang dan langsung memeluk tubuh kekarnya. Hingga dapat kurasakan, tubuhnya sampai terhuyung. Setelah beberapa saat aku memeluknya, dia membalas pelukanku dengan mengusap punggung ku. Itulah yang membuatku tersadar. Dengan cepat aku lepaskan pelukannya. Aku melirik kedua orangtua ku yang hanya tersenyum saja. Mereka tampak sekali tenang.

“Semoga kalian bisa berhubungan dengan baik. Aku harap kau bisa menjaga anak ku satu-satu nya Alex.”

Aku menatap nya ketika ayahku mengatakan hal itu. Ia sekali lagi tersenyum. Dan itu sangat menawan. Mengapa aku jadi tergila-gila begini dengan nya. Sebelum nya aku samasekali belum pernah mengagumi lawan jenisku.

Ia sangat berbeda diantara pria-pria yang ingin sekali berkencan denganku. Jika mereka berbondong-bondong ingin menaklukan hatiku, justru sekarang aku yang akan menggapainya.

Hingga hal ini lah yang akan merubah kehidupanku yang sebelumnya. Kehidupanku yang sudah tertata rapih dari awal akan berubah seiring berjalannya waktu ketika aku bersamanya. Dia yang akan merubah jalan pikirku, juga kebiasaan-kebiasaan lamaku.

Dan saat nanti aku semakin mencintai nya. Sebuah rahasia besar akhirnya terkoak. Membuat diriku bimbang. Haruskah aku berjuang mempertahankan. Atau merelakan dan melupakan nya.

Terpopuler

Comments

Desy Cardoso

Desy Cardoso

lnjuttt

2020-09-29

0

oppa seo joon

oppa seo joon

agresif bener nih cewe 😀

2020-08-10

7

Risma

Risma

lanjut thor

2020-08-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!