Sepanjang hari ini Max merasa gelisah. Badannya dimana pikirannya dimana. Inikah rasanya mengkawatirkan seseorang?
“Hyung.. jam berapa aku selesai?” Tanya Max terlihat gusar. Tangannya mengusak rambutnya kasar.
“Tiga sesi lagi.. mungkin kita akan pulang malam.. kenapa?” Tanya manajer Seo.
“Tidak apa-apa.. dia tidak mengangkat telpon rumah..” Lirih Max megusap pelan bibirnya. Bibir merah yang digilai oleh DAMNit, nama fans DAMN!.
“Gadis itu? Kamu mengkhawatirkannya?” Manajer Seo meyipitkan matanya.
“Mana mungkin aku khawatir padanya, aku hanya takut nanti keluar berita ditemukan mayat di rumah leader DAMN! Max..” Max memalingkan mukanya. Dia tidak mungkin mengatakan pada manajernya jika dia mengkhawatirkan gadis itu. Ah lupa.. dia bahkan belum sempat bertanya siapa nama gadis dengan mata teduh itu.
“Aku keluar sebentar, aku butuh udara segar..” Ucap Max meningglakan manajer Seo begitu saja.
Tangan Max terlihat sedang menelpon. Karena tidak diangkat, Max mengusak rambutnya berkali-kali. Rambut yang sudah ditata oleh stylistnya menjadi berantakan.
“Silahkan tinggalkan pesan setelah bunyi bip bip bip...”Lagi-lagi telponnya di jawab oleh operator.
Kalau saja Max tahu nomor telpon gadis yang sedang dirumahnya itu, tidak mungkin dia sefrustasi ini karena berkali-kali menelpon rumahnya tapi tidak diangkat. Kemana perginya gadis itu?
“Hai.. kalau ada dirumah jawab telponku.. ini aku Max..” Ucap Max di kotak suara setelah bunyi bip.
-----
Yana sedang berkeliling di apartement Max. Apartemennya sangat besar sekali, namu hanya dua kamar. Kamar yang dia tempati dan satu kamar lebih kecil. Berarti semalaman Yana tidur di kamar Max? Oemji... daebak* seoarang Yana tersentak mengetahui fakta ini. dia sedang berusaha mengingat kejadian kemarin malam. Apa yang terjadi sampai dia terdampar dirumah idol papan atas ini.
“Aku ketinggalan bus, aku berencana pulang jalan kaki.. terus aku menyeberang jalan namun tiba-tiba.. ahhh aku tidak ingat lagi..” Yana mengutuk dirinya sendiri karena tidak bisa mengingat apapun.
Kring kring kring
Bunyi telpon rumah Max mengejutkan Yana. Yana terdiam didepan mesin telpon tersebut. Batinnya sedang berdebat, antara angkat atau tidak angkat. Tidak angkat, Yana membuat keputusannya. Dia takut terjadi sesuatu jika mengangkat telpon. Secara dia sedang berada di rumah selebriti, kalau para wartawan tahu ataupun para fans tahu ada wanita didalam apartement idolanya, bisa-bisa Yana di hujat habis-habisan.
Yana menghempaskan tubuhnya ke atas sofa depan tv milik Max. Nyaman sekali, pasti sofa dengan harga mahal. Yana yang biasa dengan kehidupan sederhana dan serba kekurangan, menikmati faisilitas apartement yang dipunya Max membuatnya tak ingin beranjak dari rumah itu.
Kring kring kring
Bunyi telpon itu sangat mengganggu Yana, pasalnya bukan satu atau dua kali. Mungkin sudah sepuluh kali.
“Hai.. kalau ada dirumah jawab telponku.. ini aku Max..”
Tiba-tiba telinga Yana menangkap suara Max keluar dari mesin telpon tersebut. Secepat kilat Yana menarik gagang telpon.
“Halo..” Suara Yana pelan.
“Kenapa tidak angkat telpon dari tadi?” Yana harus menjauhkan gagang telpon tersebut karena suara Max memekik tajam masuk telinga Yana.
“Sorry.. aku ragu mengangkatnya. Aku takut...” Yana ragu meneruskan ucapannya.
“Ok ok aku mengerti.. apa yang kamu lakukan?” Tanya Max dengan suara yang sudah normal.
“Menonton tv, melihat-lihat, makan..” Jelas Yana.
“Tunggu aku pulang..”
“Sampai kapan aku harus disini Tuan Max? Aku sudah merasa sehat. Aku tidak masuk kuliah hari ini, kemudian aku juga sudah meninggalkan beberapa part time ku..” Aku Yana. Semua sebenarnya bisa di atasi. Yana pagi tadi menelpon Jieun jika dia menginap dirumah temannya. Tidak mungkin Yana mengatakan jika dia ada di kamar Max, temannya itu pasti bakal heboh. Yana juga sudah mengirim email ke bosnya untuk memberikan kelonggaran waktu dalam mengumpulkan naskah majalah yang tengah ia sunting.
“Aku bilang tunggu aku dirumah.. jangan cerewet..” Titah Max.
“Ok aku tunggu kamu pulang. Setelah itu aku boleh pulang kan Tuan Max?”
“Akan aku pertimbangkan..”
“Apa? Apa maksudmu?”
“Hei siapa namamu?”
“Yana, panggil aku Yana..”
“Ok sampai bertemu nanti..” Max menutup sambungan telponnya.
“Yana.. Yana namanya..” Gumam Max pelan.
“Siapa Yana?” Suara manajer Seo mengagetkan Max.
“Nama gadis itu hyung.. Yana..”
“Oh..” Manajer Seo membulatkan bibirnya. “Sesi selanjutnya akan segera dimulai, ayo siap-siap..” Lanjutnya.
“Ok.. ayo kita selesaikan dengan cepat.. agar bisa pulang dengan cepat pula..” Ucap Max sambil lalu.
Manajer Seo tertegun. Beberapa menit yang lalu anak asuhnya itu terlihat gusar dan khawatir, tapi tiba-tiba kali ini anak itu terlihat bersemangat bahkan ingin selesai lebih cepat. Sungguh membingungkan. Apa yang terjadi pada anak itu? Manajer Seo menggelengkan kepalanya pelan.
Bersambung...
Catatan
Daebak : luar biasa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Vita Liana
virus² cinta mulai bertebaran
2023-01-28
0
Apendi Pendi
pemotretan nya bareng sama Abang Hyun jin ga max?🤭
aku nitip salam dong 😂
2022-06-18
0
lili
Hai, ijin promote karya ku ya
judul : seanara
yukk gais support aku..🥰
terimaksi buat author, semangat thor
2021-12-30
0