Deras air hujan membasahi tubuh seorang pria yang baru keluar dari mobilnya. Berkali-kali ia membunyikan klakson mobil namun nampaknya penjaga rumah tidak mendengarnya. Bisa jadi, ia sedang berada di kamar mandi atau mungkin ketiduran di ruang jaga. Sedangkan suara hujan yang terdengar gaduh yang jatuh dari langit, seolah semakin meredam suara klakson mobilnya, hingga tak satupun orang-orang di dalam rumah besar ini mendengarnya. Hingga pada akhirnya, ia memilih untuk turun dari mobil dan membuka pintu gerbang di hadapannya ini.
Sementara itu, di salah satu kamar yang terletak tidak jauh dari taman belakang. Terlihat dua orang manusia tengah larut dalam lautan hasrat yang bergelora. Posisi wanita itu tengah terkungkung di bawah tubuh lelaki kekar yang sedang memacu tubuhnya untuk memberikan kenikmatan yang begitu diinginkan oleh sang wanita. Wanita itu terlihat berkali-kali menggigit bibir bawahnya seperti menegaskan jika rasa nikmat itu tengah menguasai batinnya.
"Yeeaaahh... Baby ... Come on... Lebih cepat lagi Sayang, sebentar lagi aku akan sampai ... Sshhhhh ssshhhhh aaahh...."
"Oh Honey.... Milikmu benar-benar masih terasa sempit... Oohhh... Oohhh ini nikmat sekali Honey....!!!"
Kedua tubuh manusia itu menyatu. Tidak ada sehelai benang pun yang menghalangi pandangan keduanya untuk saling menatap penuh damba segala pesona yang ada di lekuk tubuh masing-masing. Tubuh keduanya berpacu. Saling meremas, saling menghentak, menggoyang hingga mengeluarkan bunyi khas ranjang yang bergoyang.
"Ooohhhh Baby .... Aku akan sampai... Ohhh... Ohhh...."
"Yeaaahhhh.. Honey.... Mari kita raih sama-sama...."
"Ooohhhh... Ohhhhh... Ohhhh..."
"Ssshhhh.... Sssshhh....Sssshhhh....."
"Aaaaarrrgghhhhh Baby..... Honeyyy...."
Lenguhan panjang dari kedua manusia itu menjadi akhir dari pergumulan mereka di malam yang diguyur hujan lebat ini. Tubuh mereka nampak lemas, namun sedikitpun tidak mengurangi rasa puas yang mereka rasakan. Puas, karena kebutuhan batin keduanya dapat tersalurkan.
"Sepertinya si 'impoten' itu sudah pulang, Beb. Aku kembali ke kamar dulu ya."
Wanita berusia tiga puluh lima tahun itu terlihat memunguti lingerie warna merah yang berserakan di lantai. Sedangkan sang lelaki dengan gerak cepat menarik tubuh si wanita untuk berada di dalam pelukannya.
"Aku masih ingin bermain lagi denganmu Hon!" Ucapnya setelah memagut bibir merah wanitanya ini.
Wanita itu tersenyum sumringah. Ia belai dada si lelaki yang menjadi teman pergumulannya ini dengan sentuhan sensual. "Besok kita lakukan lagi Beb. Sekarang aku akan menemui si 'impoten' itu dan kamu kembali lah ke pos jaga, agar tidak ada yang mencurigai apa yang telah kita lakukan."
Pada akhirnya, si lelaki melepaskan wanita itu dari pelukannya. Namun sebelum wanita itu pergi, ia lebih dulu memagut bibir sang wanita dengan intens. "Kita lakukan kembali besok, Hon!"
"Apapun untuk kamu, Beb!"
Tanpa mereka sadari, di depan pintu kamar ada sesosok wanita berusia lanjut melihat dengan jelas apa yang dilakukan oleh keduanya di dalam kamar ini. Dadanya terasa begitu bergemuruh membayangkan apa yang dilakukan oleh cucu menantunya di dalam kamar ini bersama seorang laki-laki yang tak lain adalah security di rumah ini.
"Dasar wanita ja*lang. Aku pastikan cucuku akan segera menceraikanmu. Dan kamu tidak akan sepeserpun menerima warisanku!"
Wanita berusia lanjut itu melangkahkan kaki meninggalkan kamar terkutuk ini. Ia melangkahkan kaki sembari memutar otak agar bisa segera mengeluarkan wanita itu dari rumahnya. Seorang wanita dengan gelar istri yang telah berhianat dari suami yang tengah menghadapi ujian dalam hidupnya.
"Oma! Oma dari mana? Sudah larut malam seperti ini mengapa Oma belum tidur?"
Rangga Danabrata Dewandaru, lelaki berusia tiga puluh tujuh tahun itu sedikit terkejut tatkala melihat sang nenek yang masih belum beristirahat di waktu yang sudah larut seperti ini.
"Aahhhh... Oma hanya dari dapur untuk mengambil minum Wa. Kamu baru pulang? Dan mengapa pakaian kamu terlihat basah kuyup seperti itu?"
"Kalau hanya untuk mengambil minum, mengapa Oma tidak meminta tolong bibi untuk mengambilkan minum?" Dewa mencoba membuka kancing kemeja yang ia kenakan, ia lepas kemejanya dan hanya menyisakan kaos tipis berwarna putih. "Berkali-kali Dewa membunyikan klakson mobil namun tidak ada satupun yang membukakan pintu. Dewa rasa pak Damar sudah terlelap di pos security Ma!"
Jelas saja Damar tidak mendengar klakson mobil yang kamu bunyikan Wa. Itu semua karena Damar sedang mencumbu istrimu di kamar belakang.
"Sayang.... Kamu baru pulang?!"
Agnia Andita Maharani yang tak lain adalah istri dari Dewa mendekat ke arah sang suami. Dengan nada penuh cinta, ia terlihat menyambut kepulangan Dewa.
Dewa tersenyum manis. Ia menarik tubuh Dita dan ia bawa ke dalam pelukannya. "Iya Sayang. Aku baru selesai teraphy untuk memulihkan keadaanku seperti semula."
"Benarkah? Itu artinya kamu akan segera pulih seperti sedia kala bukan?"
Dengan penuh sayang Dewa mengusap pucuk kepala Dita. "Doakan tidak lama lagi aku bisa pulih seperti semula Sayang. Agar aku bisa kembali memberikan kebahagiaan dan kepuasan batin untukmu."
Dita membelai pipi Dewa dengan lembut. "Itu pasti Sayang. Aku akan selalu berdoa untukmu, agar kamu bisa segera pulih."
"Oh iya Sayang, kamu dari mana? Mengapa kamu nampak dari taman belakang?"
Pikiran Dewa sedikit terusik dengan kehadiran Dita yang datang dari arah belakang. Ini sudah larut, namun istrinya masih nampak berkeliaran di taman belakang.
Dita terkesiap. Jantungnya tetiba berdegup tiada beraturan. "Emmmmm... I-tu... Aku hanya..."
"Istrimu sedang mencari angin di belakang Wa," timpal oma Widuri memangkas ucapan Dita. Ia kemudian menautkan pandangannya ke arah sang cucu menantu, menatap lekat matanya dengan tatapan yang sukar diartikan. "Benar seperti itu kan Ta? Angin di taman belakang pasti lebih menyegarkan bukan?"
Kedua bola mata Dita terbelalak. Ucapan dari wanita lanjut usia di depannya ini seakan memberikan sebuah isyarat jika ia mengetahui sesuatu. Namun, Dita berupaya berpikir positif. Sehingga perubahan emosi dalam dirinya yang membuatnya sedikit panik tidak begitu terlihat.
"Iya Oma. Aku memang sedang dari belakang untuk mencari angin. Entah mengapa di hujan lebat seperti ini, aku justru merasa kegerahan."
Oma Widuri tersenyum sinis.
Kamu kegerahan lalu membuka seluruh pakaianmu di hadapan Damar dan bertelanjang bulat di sana. Benar-benar istri tidak berakhlak.
Dewa mencubit hidung mungil milik sang istri. "Sayang... Lain kali jangan seperti ini. Aku khawatir jika kamu masuk angin karena terkena angin malam."
Dita mengangguk pelan sambil mengeratkan lingkaran lengan tangannya di pinggang Dewa. "Iya Sayang."
"Ya sudah, mari kita ke kamar! Aku ingin segera mengganti pakaianku." Dewa mendekat ke arah sang Oma. "Oma, Dewa ke atas terlebih dahulu. Setelah ini Oma segera beristirahat ya."
"Baiklah Nak!"
Dewa dan Dita bergandengan tangan melenggang pergi meninggalkan oma Widuri. Mereka beriringan menaiki tangga sembari bercanda, hingga pada akhirnya bayangan keduanya hilang dari pandangan mata oma Widuri.
Oma Widuri menatap punggung sang cucu dengan tatapan iba. Lelaki yang begitu baik dalam memperlakukan sang istri dan selalu memanjakannya namun justru dibalas dengan sebuah penghianatan.
Setelah mengalami kecelakaan tepat satu minggu dari acara pernikahan sang cucu setengah tahun yang lalu, membuat sang cucu kehilangan keperkasaannya. Ada syaraf yang cidera di sekitar area sensitif milik sang cucu sehingga membuat miliknya tidak dapat ber-ereksi. Tiga bulan terakhir, Dewa rutin melakukan therapy dan konsultasi dengan dokter. Namun sepertinya Dita sudah tidak dapat menahan segala hasratnya, hingga pada akhirnya, ia bermain belakang dengan security rumah ini.
Kasihan kamu Wa sudah dibohongi mentah-mentah oleh istrimu sendiri. Oma berjanji akan mencari bukti kelakuan bejat istrimu di belakangmu. Setelah itu Oma pastikan dia akan keluar dari rumah ini.
.
.
. bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Elisanoor
wah impoten to 😬
2023-01-29
0
⨀⃝⃟⃞☯æ⃝᷍𝖒 𖣤᭄Mamakeᶬ⃝𝔣🌺
istri g ada akhlak klo emang g sanggup kenapa g lepasin aja dewa cari laki laki lain bukan selingkuhhh😏😏😏😏 ahhh iya pasti karna haryanta dewa y dit😌😌😌
2022-05-25
0
Noer Anisa Noerma
wow kereeeeenn
2022-05-14
1