Saat berjalan kedalam gang, Ayesha merasa takut melihat banyak preman disana. Tapi dia berusaha untuk menutupi rasa takutnya. Dia membulatkan tekadnya, dia terus berjalan memasuki markas preman tersebut.
"Halo cewek... apa kamu tersesat? hehe..." Ucap salah seorang preman yang ada didekat Ayesha dengan senyum mengejeknya sambil mengelus wajah Ayesha dengan tangannya. Buru-buru Ayesha menangkis tangan preman tersebut dari wajahnya.
"Bisa aku bertemu pimpinan kalian?" Ucap Ayesha dengan tegas,padahal dia masih menahan ketakutan dihatinya. Kini para preman mengelilinginya.
'Gila kamu Ayesha... kenapa malah masuk kekandang macan. Semoga tidak terjadi apa-apa. Semua ini demi nenek.' batin Ayesha sambil merutuki kebodohannya.
"Hahaha... Gadis ini punya nyali juga... Apa kamu sudah bosan hidup masuk ke sarang kami dan mencari bos kami?!" Ucap preman tersebut dan disertai tawa para preman. Membuat suasana menjadi semakin menakutkan.
" A-aku hanya ingin bertemu pemimpin kalian. Ada yang ingin aku tanyakan" ucap Ayesha masih menutupi perasaan takutnya.
"Ada perlu apa kamu mencariku?!" Tanya pemimpin preman itu yang keluar dari tempatnya. Seseorang yang terlihat sangat menakuykan dan terlihat sangat dominan. Tatapan matanya seakan ingin menghabisi seyiap oranv yang ada didepannya.
"A-aku hanya mau bertanya, kenapa kamu menyita rumahku? Apa aku punya hutang kepadamu?" Tanya Ayesha dengan perasaan yang tak karuan sekarang.
"Hahaha... kamu fikir ini tempatmu untuk bebas bertanya? Lalu apa aku harus menjawabnya? Hahaha..." jawab pimpinan preman tersebut disertai tawa para preman. Ayesah merasa tersudut sekarang. Semuanya yidak akan semudah yang dia harapkan.
"Ada wanita mengantarkan dirinya sendiri kesini apa kalian tidak ingin mencicipinya?" Ucap pimpinan preman itu pada anak buahnya
"Jangan bercanda bos... mana mungkin kita mendahului bos..." ucap salah satu anak buah preman tersebut
"Kalian pintar... bawa gadis itu masuk..." perintah pimpinan preman tersebut dan berjalan kembali ketempatnya.
Ayesha sadar dengan posisinya saat ini sangat berbahaya dan dia juga tidak akan mendapat jawaban yang dia inginkan. Ayesha segera lari dari sana tapi para preman itu lebih lebih cepat darinya dan menangkapnya.
"Tunggu! Apa yang kalian lakukan?! Lepaskan aku! Tolong...! Tolong...!" Teriak Ayesha dengan tangan terikat oleh para preman dan tidak bisa bergerak
"Kamu mengantar dirimu sendiri kesini bagaimana mungkin kita menolaknya... hahaha... berteriaklah sekeras-kerasnya... tidak akan ada yang menolongmu... hahaha...." ucap salah seorang preman dan membawa paksa Ayesha masuk ke dalam.
"Layani bosku dengan baik. Setelah itu baru giliran kita yang harus kamu layani hahaha..." ucap preman tersebut sambil mendorong Ayesha masuk kedalam ruangan dan menutup pintu.
Ayesha melihat kedalam sekeliling ruangan itu, disana tampak berantakan dan lusuh. Banyak botol-botol minuman dan makanan yang berserakan. Sama sekali tak layak untuk dihuni. Ayesha juga melihat pimpinan preman itu duduk bersilang kaki di kursinya.
"Kenapa kamu hanya berdiri disana? Ayo kemarilah..." ucap pimpinan preman itu yang masih duduk di kursinya
"Tolong lepaskan aku... aku hanya ingin tau kenapa rumahku disita.... aku butuh rumah itu untuk biaya pengobatan nenekku hiks... hiks..." ucap Ayesha memelas dan air matanya pun tak terbendung mengalir dikedua pipinya.
"Oh... kasihan... kenapa kamu menangis? Kecantikanmu jadi hilang tertutup air mata" ucap pimpinan preman itu sambil mendekat kepada Ayesha dan mengusap air mata Ayesha. Ayesha nampa canggung dan takut mendapat perlakuan pemimpin preman tersebut.
"Hahaha... Apa kamu fikir aku akan berbelas kasihan denganmu karena air matamu ini? Harusnya sebelum kesini kamu fikirkan resiko yang akan kamu hadapi" ucap pimpinan preman itu sambil menarik Ayesha dan mendorongnya ke sofa yang ada diruangan itu
"Aw..." pekik Ayesha yang jatuh di sofa yang terasa keras karena sudah rusak.
Pimpinan preman berjalan mendekati Ayesha sambil membuka kancing bajunya sendiri. Ayesha merasa semakin takut dan mencoba untuk bangun dari sofa itu. Tapi pemimpin preman itu dudah lebih dulu berada diatas badannya.
"Tolong jangan sakiti aku..." Ayesha merasa sangat takut dengan keadaannya sekarang ini. Dia tidak tau harus berbuat apa sekarang. Dia hanya melihat botol minuman yang berserakan disekitarnya
"Aku tidak akan menyakitimu. Justru aku akan membuatmu senang hahaha...." ucap pimpinan preman itu dan mulai merobek baju Ayesha
"Tidak...! Lepaskan aku! Tolong...!" Teriak Ayesha sambil tangannya diam-diam menggapai botol minuman yang ada didekatnya
"Teriaklah sepuasmu... Tidak ada yang akan menolongmu hahaha..." ucap pimpinan preman itu sambil mulai melancarksn aksinya.
"PRAAAK...!" Ayesha memikul kepala pimpinan preman itu dengan botol minuman yang tadi dapat dia ambil hingga botol itu pecah.
Seketika pimpinan preman itu terdiam, dia mulai sadar dengan keadaannya sekarang. Dia memegang kepalanya yang terasa sakit karena dipukul oleh Ayesha dengan botol minuman. Dia melihat ada darah ditangannya dan darah itu mengalir dari kepala pimpinan preman itu. Pimpinan preman itu sangat marah.
"Dasar wanita sialan! Mati saja kamu!" Teriak pimpinan preman itu sambil mencekik leher Ayesha dengan sangat kuat. Pimpinan preman itu sudah dibutakan oleh kemarahannya.
"To... long..." ucap Ayesha terbata-bata karena dicekik pimpinan preman tersebut.
'Ah... sakit... Aku susah bernafas... Adakah yang akan menolongku? Apa aku akan mati sekarang? Maafkan aku nenek... mungkin aku tidak bisa menemanimu lagi' Batin Ayesha yang masih dicekik pimpinan preman tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments