"Kemana Kimmy?" Tanya Papa Bobby yang semakin terlihat tampan diusia tiga puluh enam tahun.
"Ah, dia ke toko buku," Ucap Mama Nia yang sedang menata piring berisi lauk pauk di atas meja.
Papa Bobby menatap Mama Nia yang masih cantik di usia menjelang lima puluh tahun.
"Terima kasih ya," Ucap Papa Bobby saat menerima sepiring nasi yang di berikan oleh Mama Nia.
"Sama-sama," Ucap Mama Nia sambil tersenyum manis.
Pernikahan beda usia itu berjalan dengan baik. Walaupun, tidak mungkin ada pernikahan yang tidak merasakan cobaan. Mama Nia dan Papa Bobby berhasil melewati semua itu. Karena bagaimanapun, kisah tentang cinta sejati Engkong Mamat dan Nyak Romlah, orang tua Mama Nia, begitu membekas di hati Papa Bobby.
Papa Bobby sering kali mendapatkan pertanyaan tentang rumah tangga yang ia jalani dari teman-temannya. Bahkan ada yang mencemooh karena istrinya lebih tua dari pada dirinya. Bagaimana tidak? Perbedaan usia mereka hampir empat belas tahun.
Nyatanya, Papa Bobby dapat membuktikan, bahwa usia itu hanyalah angka. Fisik yang menua adalah takdir. Menikahi hati adalah pilihan Papa Bobby. Nyatanya, semua orang akan tua pada waktunya, termasuk dirinya sendiri.
Godaan-godaan diluar sana semakin kuat, saat Papa Bobby sukses menjadi pengusaha restoran dan toko pakaian yang membuka cabang di seluruh Negeri. Tetapi, Papa Bobby percaya, kesuksesan yang ia dapat, tidak lain karena suport dan do'a dari istri tercinta nya, serta kehadiran Kimmy dan Abian.
Kesetiaan itu juga yang membuat Papa Bobby sampai di puncak kesuksesan dirinya. Papa Bobby percaya, bila ingin sukses, fokus lah dengan satu wanita saja dan keluarga yang saat ini ia miliki.
"Kamu makin cantik," Ucap Papa Bobby sambil tersenyum kepada Mama Nia.
"Gombal !" Seru Mama Nia sambil mengulum senyumnya.
Papa Bobby tertawa sambil meraih lauk yang dimasak Mama Nia dengan penuh cinta.
"I love you, terima kasih sudah memasak untuk ku," Ucap Papa Bobby.
Mama Nia tersenyum lebar, itulah yang ia sukai dari Papa Bobby. Walaupun Papa Bobby tergolong brondong baginya, tetapi kedewasaan Papa Bobby jauh di atas Mama Nia. Papa Bobby tidak segan memuji, Papa Bobby sangat menghargai dengan apa saja yang dilakukan oleh Mama Nia. Dengan mengucapkan terima kasih, sudah pasti pasangan akan sangat merasa dihargai.
Mereka pun makan malam bersama, sambil bercerita tentang apa saja yang mereka lalui selama mereka tidak bertemu. Komunikasi yang baik, menghargai, setia dan perhatian adalah kunci utama langgengnya kisah cinta Mama Nia dan Papa Bobby.
....
"Duh, Kimmy... Lu mau nyari buku apaan sih !" Ucap Athar yang terlihat bosan mengikuti Kimmy yang berjalan dari lorong ke lorong mencari buku yang akan ia beli.
"Sssttt... lu diem aja, ganggu konsentrasi gue lagi cari buku," Ucap Kimmy tanpa menoleh kearah Athar yang berdiri disampingnya.
Athar mendengus kesal, lalu matanya tertuju ke salah satu buku di rak buku di depannya. Ia pun melangkah ke arah rak itu dan meraih buku tersebut.
Seribu cara menaklukkan hati wanita
Athar tersenyum saat membaca judul buku yang terdengar absurd tersebut. Ia pun mulai membuka halaman demi halaman di dalam buku contoh tersebut. Lalu, ia melirik Kimmy yang masih asik melihat-lihat buku di belakang nya.
"Buat wanita mu merasa istimewa"
Athar kembali tersenyum saat membaca judul BAB pertama di buku tersebut.
Athar pun kembali melirik Kimmy,
"Gue udah bikin dia istimewa, tapi dia gak merasa. Nasibbbb... Nasibbb," Gumam Athar.
Athar pun tenggelam dengan isi buku tersebut, hingga beberapa menit ia tidak lagi melirik Kimmy yang berada di belakang dirinya.
Lima belas menit berlalu, ia pun tersadar dan menoleh kebelakang. Ia tak lagi menemukan Kimmy disana.
"Lah, bocah kemana?" Gumam Athar dengan panik. Ia pun menaruh buku tersebut dan mencoba mencari Kimmy. Ia menyusuri dari lorong ke lorong yang ada di toko buku itu. Tetapi, ia tak kunjung menemukan Kimmy. Hingga akhirnya ia melihat Kimmy yang berdiri di di depan kasir dengan seorang lelaki tampan yang tak asing bagi dirinya.
"Bang Farhan?" Gumam Athar.
...
Kimmy menatap Athar yang sedang asik dengan buku di tangan nya. Karena masih mau mencari beberapa buku lagi, Kimmy pun beranjak dari lorong itu tanpa mengajak Athar.
"Nanti udah kelar gue balik kesini lagi dah," Gumam Kimmy.
Kimmy pun beranjak ke beberapa lorong setelah lorong sebelumnya. Langkah kakinya terhenti saat ia melihat sosok yang tak asing bagi dirinya.
"Bang Farhan?" Gumam Kimmy.
Kaki nya terasa kaku, jantung nya berdegup kencang, lidahnya kelu untuk memanggil lelaki itu.
Farhan adalah anak Tante Rara yang juga sahabat bagi Mama Nia dan Bunda Farah. Sejak kecil, anak-anak mereka sudah saling mengenal dan sangat dekat. Sama seperti Kimmy dan Athar. Tetapi, bedanya Kimmy dan Athar lebih dekat lagi, karena mereka masih ada ikatan saudara.
Lelaki tampan itu menoleh kearah Kimmy yang masih mematung di ujung lorong itu. Mata lelaki itu terlihat berbinar saat menyadari gadis yang ia kenal dari kecil berdiri di ujung lorong itu.
"Kimmy?" Panggil lelaki itu.
Kimmy hanya tersenyum malu dan berjalan dengan perlahan ke arah Farhan.
"Bang Farhan, kapan pulang?" Tanya Kimmy.
"Kemarin Kim, kamu apa kabar?" Tanya Farhan.
"Ba-ba-baik," Ucap Kimmy yang tidak bisa menyembunyikan rasa groginya terhadap Farhan.
"Kamu ngapain disini? sama siapa?" Tanya Farhan lagi.
"Ca-cari buku Bang, sa-sama si Athar," Sahut Kimmy.
"Oh, begitu. Athar nya mana?"
"Ada, lagi cari buku juga," Ucap Kimmy sambil menatap rindu kepada Farhan.
"Kamu makin cantik," Ucap Farhan sambil tersenyum.
Kimmy tersenyum dan menundukkan wajahnya malu-malu. Mereka pun berbincang-bincang hingga Athar terlupakan.
"Sudah mencari bukunya? Kita ke kasir yuk, setelah itu aku traktir makan," Ucap Farhan.
"Su-sudah Bang, ayo," Ucap Kimmy, lalu mereka berdua pun ikut mengantri di kasir bersama beberapa orang yang sudah mengantri terlebih dahulu.
"Bang Farhan?" Sapa Athar saat Farhan dan Kimmy sedang asik berbincang di depan kasir.
Farhan menoleh kebelakang dan menatap Athar yang kini tumbuh menjadi pemuda yang tampan. Walaupun belum genap tujuh belas tahun, Athar sudah terlihat dewasa dan bertubuh atletis. Sangat berbeda dari terakhir kali Farhan berjumpa dengan Athar hampir dua tahun yang lalu, saat ia akan berangkat ke Negeri kincir angin.
"Eh, elu Thar, apa kabar?" Ucap Farhan sambil menjabat tangan Athar.
"Baik Bang, kapan pulang?" Tanya Athar yang berusaha biasa saja, walaupun ia merasa gelisah dengan adanya Farhan diantara dirinya dan Kimmy.
Bagaimana tidak? Athar yang sangat menyukai Kimmy dari kecil, sangat tahu kedekatan Kimmy dan Farhan sejak kecil. Athar juga tahu, bila Kimmy sangat menyukai Farhan. Walaupun, Kimmy tidak pernah membahasnya kepada dirinya.
Perasaan cemburu mulai menguasai Athar. Tetapi, ia tetap berusaha biasa saja dan menjaga gerak geriknya agar tidak terlihat aneh dimata Farhan.
"Gue baru pulang kemarin," Ucap Farhan sambil menjabat tangan Athar.
"Oh, liburan?" Tanya Athar lagi.
"Bisa dibilang begitu," Ucap Farhan sambil tersenyum.
"Ya Allah, sorry ye Thar, gue lupa kalau bawa elu kesini," Ucap Kimmy sambil tersenyum jahil.
"Udah biasa gue mah, kaga di anggap sama elu," Ucap Athar sambil mengerutkan dagu nya.
"Ya maaf..."
Kimmy langsung membujuk Athar dengan bergelayutan di lengan Athar. Athar tersenyum dan mengacak-acak rambut Kimmy.
Farhan terdiam, ia menghela nafasnya dan lalu berusaha tersenyum melihat keakraban Kimmy dan Athar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
susi 2020
😂😂😂😂
2023-06-06
1
susi 2020
😄😄😄
2023-06-06
1
@🐝⃞⃟𝕾𝕳🏚€♂️♡⃝ 𝕬𝖋🦄Love💞
Triangle in Love 😌😍😘
2021-07-08
1