Itu KeponakanKu Juga

"Itu keponakan Tia ?" tanya Cindy.

"Iya.

Kuliah disini.

Satu kampus sama kamu.

Dia ambil biomedical engineering."

"Oh..."

"Seneng aku.

Dulu aku yang nyaranin dia masuk sini.

Ternyata dia inget.

Pinter juga dia.

Beasiswa kata Michael." cerita Sandy dengan bangga.

Cindy mengerutkan keningnya.

"Itu keponakan Tia kan..

Kenapa kamu yang bangga ?" ketus Cindy.

"Ya bangga dong.

Artinya..omongan aku didengerin sama dia." kata Sandy.

"Dan aku anggap dia keponakanku juga." sambung Sandy pelan sambil menatap sekilas ke meja Reva.

Cindy makin mengerutkan keningnya.

Sandy menatap Cindy.

"Apa ?

Boleh dong.

Itu keponakan Tia. Jadi keponakan Michael.

Jadi keponakan aku juga.

Aku dan Michael udah kayak saudara kandung.

Robert juga."

"Terserah kamu aja." kata Cindy.

Sandy diam. Sudah paham watak Cindy.

"Kamu mau aku antar ke Maxx ?" tanya Sandy mengalihkan pembicaraan.

"Ah gak usah.

Nanti dijemput kok." kata Cindy.

"Cin.."

"Hmm ?"

"Kamu..." Sandy tidak meneruskan.

"Apa ?

Kamu mau nanya lagi kapan kita bakal kawin ?

Kan kamu udah tau jawabnya.

Aku gak bisa kawin sekarang.

Karir ku lagi bagus." jawab Cindy tidak sabar.

"Kamu udah aku milikin Cin.

Kita udah.."

"Terus ?

Waktu itu juga..kamu sama aku lagi sama-sama gak sadar. Kita lagi mabuk.

Untung aku gak kenapa-napa." jawab Cindy sedikit menggerutu.

"Iya..makanya aku mau tanggung jawab Cin." kata Sandy.

"Iya..nanti.

Enggak sekarang !" jawab Cindy.

"Aku cinta kamu Cin..

Dan kawin sama aku gak akan bikin kamu melarat.

Aku juga bakal kayak Michael.

Gak akan ngebatesin kamu berkarir."

"Yah.. masalahnya..aku bukan Tia.

Yang punya suara lima oktaf.

Aku harus kerja keras supaya bisa naik seperti sekarang.

Dicari-cari sama pengarang lagu yang bagus-bagus.

Aku aktris.

Begitu aku kawin, aku bakal langsung diganti sama yang muda-muda.

Kejadian kita bulan lalu, mending gak usah kamu ingat-ingat deh.

Aku masih fokus ama karirku.

Aku juga belum lulus."

Sandy menghembuskan nafasnya.

Dia jadi ingat pada Michael.

Dulu Tia pun tidak ingin dinikahi cepat-cepat oleh Michael.

Tapi karena satu insiden, Michael malah mendapatkan kesempatan untuk memaksa Tia menikahinya saat itu juga.

Sandy menatap gadis cantik di depannya.

Dulu..dia langsung jatuh cinta saat pertama kali dikenalkan pada Cindy.

Saat itu ulang tahun Tia. Dan Michael membuat pesta kejutan untuknya.

Dengan mengundang baik teman-teman Tia maupun teman-teman Michael.

Dua bulan pendekatan, akhirnya gadis ini mau juga jadi pacarnya.

Sandy berharap, mereka akan berakhir bahagia seperti Tia dan Michael atau Robert dan Biliyan.

Sahabat-sahabatnya sesama pemilik Methrob Corp.

"Boss...kami pulang duluan ya." sapa Josh mengagetkannya.

"Om, duluan ya.

Saya masih ada kuliah lagi." pamit Reva dalam bahasa Indonesia.

"Oke." senyum Sandy.

"Oh..Reva..!" panggilnya.

Reva berbalik.

"Ya Om ?" tanyanya.

"Mana nomor telpon kamu.

Kasih Om !" kata Sandy meraih ponselnya.

Reva mengaduk-aduk isi tasnya mencari lalu mengambil ponselnya.

"Berapa nomor Om ?" tanyanya.

Sandy merebut ponsel di tangan Reva lalu mengetikkan nomornya dan namanya.

Om Sandy.

Lalu mendial nomornya sendiri.

Ponselnya bergetar.

"Hmm..sudah.

Angkat kalo Om telpon ya.." senyum Sandy.

"Oke Om." Reva mengangkat jempol dan telunjuk yang dibulatkan.

"Boss balik dulu." kata Steven yang selama itu mengamati Sandy dan Reva.

"Iya.

Hati-hati ya.

Kamu jaga baik-baik keponakanku itu." jawab Sandy.

"Beres Boss.

Pokoknya dianter sampai depan pintu kelas." kata Josh.

"Pintu Lab." sahut Reva iseng.

"Oke..pintu lab." cengir Josh.

"Diantar sampe ke depan dosennya.

Aku kenal dosennya." kata Steven.

"Masa ?" tanya Reva tak percaya.

"Aku terkenal di kampus." jawab Steven.

"Iya deh.." jawab Reva mengerucutkan bibirnya.

Steven dan Josh menatap bibir Reva.

Sandy mengamati keduanya.

"Awas kalo kalian macam-macam sama dia." kata Sandy memperingatkan mereka berdua dengan berbisik.

Steven dan Josh nyengir lalu meninggalkan Sandy menyusul Reva yang sudah berjalan duluan.

Sandy berbalik, masih tersenyum saat melihat wajah masam Cindy.

"Kenapa ?"

"Kamu perhatian banget sama dia ?" ketus Cindy.

"Iya dong.

Kami saling menjaga disini.

Dia jauh dari orang tua.

Jadi aku pingin dia tau kalo dia bisa minta tolong ke aku kalo ada apa-apa." jawab Sandy sedikit heran.

"Hmm...dia punya tante yang terkenal.

Dia bisa mengandalkan tantenya.

Atau Om-nya.

Om beneran." kata Cindy kesal.

Cindy kesal.

Sejak tadi yang menjadi perhatian adalah si gadis keponakan Tia itu.

Biasanya dialah yang mencuri perhatian para pria.

Kecuali satu pria.

Pria yang sejak dulu menjadi impiannya.

Idolanya.

Dan sekarang berada di satu rumah produksi dengannya.

Cindy menatap Sandy.

Dia menerima Sandy karena...

Karena ingin menarik perhatian pria itu.

Menunjukkan bahwa ada pria kaya, muda dan tampan yang tertarik padanya.

Pria itu..teman dekat Tia.

Sandy sahabat suami Tia.

Sekarang ?

Sandy pria baik dan penuh perhatian.

Cindy merasa tersanjung dengan perhatian-perhatian Sandy.

Dan Sandy serius padanya.

Cindy menghela nafas.

Peristiwa bulan lalu membuat Sandy merasa bersalah.

Padahal..

Itu bukan yang pertama buatnya.

Tapi Sandy tetap merasa harus bertanggungjawab.

Dan sekarang terus mengungkit-ungkit supaya dia mau menikah dengan Sandy.

Dan Cindy jadi kesal dibuatnya.

Hubungan yang tadinya hanya dia anggap mengisi waktu saja, sekarang oleh Sandy diubah menjadi hubungan yang serius.

Dan sekarang.. Sandy malah sedang memberi perhatian pada gadis bau kencur itu.

"Cin..kami ini perantau.

Jadi wajar kalo kamu saling menjaga.

Dia baru disini."

"Iya..tapi kan gak perlu juga kamu ngasih perhatian sampe segitunya ?!" sanggah Cindy.

"Ah..kamu cemburu ya ?" tanya Sandy senang.

"Ihh..siapa yang cemburu.

Cewek gitu aja." sungut Cindy.

Iya..kenapa dia kesal?

Toh dia bukannya yang cinta banget sama Sandy.

Sandy tertawa.

Lega.

Dia tau selama ini dia yang mengejar Cindy.

Dan Cindy menerimanya bukan dalam kondisi cinta padanya.

Tapi sekarang ?

Cindy cemburu.

Bagus !!

Berarti ada kemajuan.

Ah.. Michael dulu juga begitu.

Robert juga.

Apa kata Michael dulu ?

Cewek itu kalo diusahain ya akhirnya bisa jatuh juga.

Wiring tresno jalaran Soko kulino.

Itu kata Michael dulu saat dia cemas Tia akan berpaling darinya saat ada Boss Tia yang melakukan pendekatan gencar.

"Kamu gak usah khawatir sama dia.

Dia itu keponakan Michael.

Kalo aku macem-macem sama dia, bisa dibunuh aku sama Michael.

Lagipula, Reva itu masih kecil.

Baru mulai kuliah." kata Sandy menenangkan.

Cindy menatap Sandy.

Melihat rasa cinta yang mendalam pada dirinya.

Cindy lalu tersenyum.

"Aku gak cemburu kok.

Enggak khawatir juga.

Cuma..yahh..ngapain sih kamu perhatian banget sama dia ?

Nanti dia salah tangkap lho." kata Cindy mencari alasan.

"Ah...dia kan udah tau kalo aku udah punya pacar.

Cantik.

Lagipula..kelihatannya dia lagi serius sama kuliahnya.

Sibuk terus kata Michael." jawab Sandy.

Cindy tidak menjawab.

Dia meneruskan makan.

...🌴🍎🎋...

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

hemmmm

2022-08-26

1

sandygunawan

sandygunawan

sama-sama ditendang ya mending ditendang tapi dapetin reva !

2022-07-31

1

Tum Morang

Tum Morang

kasihan sandy ya,,, cuma di jadiin alat doang..... 😡😡😡

2021-07-21

2

lihat semua
Episodes
1 Hari Pertama
2 Melihat Apartemen
3 Gosip
4 Makan Siang
5 Itu KeponakanKu Juga
6 Malam Minggu
7 Hari Minggu
8 Bertarung
9 Reva Ditanya
10 Belanja
11 Makan Malam Keluarga
12 Menguji Teori
13 Pengkhianat Cinta
14 Sang Drummer
15 Supaya Makan Teratur
16 Mengintip
17 Mual
18 Tolong Jaga Dia
19 Kalian Aneh
20 Kalau Bahagia, Kenapa Tidak ?
21 Rahasia Reva
22 Beraninya Kamu !
23 Skor Satu Sampai Sepuluh
24 Si Bodoh Yang Naif
25 Lapar
26 Muntah
27 Uring-uringan
28 Kamu Ngeyel !
29 Kerja Keras
30 Mereka Memang Bodoh !
31 Batu Dan Berlian
32 Bukan Pengganti
33 Tepi Tebing
34 Stempel
35 Om Bukan Untukku
36 Gadis Ini Berarti Untuknya
37 Tak Enak Badan
38 Tinggal Empat Minggu Lagi
39 Durian Runtuh
40 Berantakan
41 Persiapan
42 Bukan Urusan Kamu
43 Menghindar
44 Kabur
45 Sparring
46 Menganggap Enteng
47 Berseluncur
48 Sadar
49 Cemas
50 Marah
51 Pulang
52 Jadi Keluarga
53 Berkeliling
54 Calon Mertua
55 Taruhan
56 Beli Rumah
57 Cerita Sandy
58 Di Pematang Sawah
59 Berkunjung
60 Bedanya Yang Serius
61 Kita Liat Nanti
62 Melalui Persetujuan
63 Kerja Sampingan
64 Didatangi
65 Aku Gak Terima !
66 Di Apartemen
67 Persaingan Sehat
68 Diajak
69 Usaha Mami
70 Aku Butuh Kamu
71 Gak Boleh Lagi
72 Pulang Duluan
73 Aku Bukan Sopir
74 Nonton Film
75 Gosip Baru
76 Asdos Baru
77 Ikut Campur
78 Melabrak
79 Pingin Kenalan
80 Jaga Dia
81 Tidur
82 Menyingkirkan Saingan
83 Menggendong Sybill
84 Jadi Artis ?
85 Menekan
86 Latihan
87 Design Rumah
88 Sengaja
89 Kasih Aku Kesempatan
90 Debat
91 Aku Perempuan Egois
92 Teman ?
93 Restu Keluarga
94 Menjauh
95 Dia Tidak Bahagia Bersamamu
96 Tunangan Yang Kabur
97 Tidak Marah
98 Saat Senja Menjelang
99 Bikin Sendiri
100 Salam Aja
101 Launching
102 Lepaskan..
103 Jumpa Pers
104 Madam Chang
105 Saling Cemburu
106 Tak Bisa Tidur
107 Tak Bisa Tidur
108 Selamat Ya..
109 Renungan Steven
110 Pindah
111 Dia dekat Aku Jauh
112 Cinta Tidak Bisa Dipaksakan
113 Jalan Malam
114 Di Kolam
115 Boleh Cemburu Tapi..
116 Meja Makan Malam
117 Masih Di Meja Makan
118 Dansa Oh Dansa
119 Pembicaraan
120 Gadis Penggoda
121 Milik Dan Bukan Milik
122 Disidang
123 Tawar Menawar
124 Aku Terima Syaratmu
125 Menggoda
126 Club
127 Membalas
128 Sumpah, Om !
129 Janji Ya..
130 Pikirkanlah !
131 Nandain Kamu
132 Merajuk, Sakit
133 Rencana Pingitan
134 Belum Sepenuhnya
135 Tolong Bantu Dia
136 Menyindir Sandy
137 Bahagiakah Dia ?
138 Memikirkan Perasaanku
139 Dia Tidak Pantas
140 Kenapa Masih Nekad ?
141 Lepaskan Dia
142 Mencintaimu Sejak Dulu
143 Buang Sial
144 Merindukanmu
145 Salju Yang Turun
146 Fen
147 Kembalikan Padaku
148 Pakai Saja !
149 Tunangannya Bukan Steven !
150 Bibir Kamu Bengkak !
151 PESAN MISTERIUS
152 Sikapmu Pada Yang Lain
153 Hotel Mana ?
154 Terjebak
155 Jangan Keluar Kamar !
156 Salju...Salju...
157 Dimana Dia ?
158 Dirawat
159 Siapa Yang Bilang Gagal ?
160 Selendang Menjadi Saksi
161 Mana Obatnya ?
162 Saling Memaafkan Dan Menerima
163 Biarkan Mereka Menjalani
164 Update Status
165 Kembali Beraktifitas
166 Rencana Pesta
167 Air Panas
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Hari Pertama
2
Melihat Apartemen
3
Gosip
4
Makan Siang
5
Itu KeponakanKu Juga
6
Malam Minggu
7
Hari Minggu
8
Bertarung
9
Reva Ditanya
10
Belanja
11
Makan Malam Keluarga
12
Menguji Teori
13
Pengkhianat Cinta
14
Sang Drummer
15
Supaya Makan Teratur
16
Mengintip
17
Mual
18
Tolong Jaga Dia
19
Kalian Aneh
20
Kalau Bahagia, Kenapa Tidak ?
21
Rahasia Reva
22
Beraninya Kamu !
23
Skor Satu Sampai Sepuluh
24
Si Bodoh Yang Naif
25
Lapar
26
Muntah
27
Uring-uringan
28
Kamu Ngeyel !
29
Kerja Keras
30
Mereka Memang Bodoh !
31
Batu Dan Berlian
32
Bukan Pengganti
33
Tepi Tebing
34
Stempel
35
Om Bukan Untukku
36
Gadis Ini Berarti Untuknya
37
Tak Enak Badan
38
Tinggal Empat Minggu Lagi
39
Durian Runtuh
40
Berantakan
41
Persiapan
42
Bukan Urusan Kamu
43
Menghindar
44
Kabur
45
Sparring
46
Menganggap Enteng
47
Berseluncur
48
Sadar
49
Cemas
50
Marah
51
Pulang
52
Jadi Keluarga
53
Berkeliling
54
Calon Mertua
55
Taruhan
56
Beli Rumah
57
Cerita Sandy
58
Di Pematang Sawah
59
Berkunjung
60
Bedanya Yang Serius
61
Kita Liat Nanti
62
Melalui Persetujuan
63
Kerja Sampingan
64
Didatangi
65
Aku Gak Terima !
66
Di Apartemen
67
Persaingan Sehat
68
Diajak
69
Usaha Mami
70
Aku Butuh Kamu
71
Gak Boleh Lagi
72
Pulang Duluan
73
Aku Bukan Sopir
74
Nonton Film
75
Gosip Baru
76
Asdos Baru
77
Ikut Campur
78
Melabrak
79
Pingin Kenalan
80
Jaga Dia
81
Tidur
82
Menyingkirkan Saingan
83
Menggendong Sybill
84
Jadi Artis ?
85
Menekan
86
Latihan
87
Design Rumah
88
Sengaja
89
Kasih Aku Kesempatan
90
Debat
91
Aku Perempuan Egois
92
Teman ?
93
Restu Keluarga
94
Menjauh
95
Dia Tidak Bahagia Bersamamu
96
Tunangan Yang Kabur
97
Tidak Marah
98
Saat Senja Menjelang
99
Bikin Sendiri
100
Salam Aja
101
Launching
102
Lepaskan..
103
Jumpa Pers
104
Madam Chang
105
Saling Cemburu
106
Tak Bisa Tidur
107
Tak Bisa Tidur
108
Selamat Ya..
109
Renungan Steven
110
Pindah
111
Dia dekat Aku Jauh
112
Cinta Tidak Bisa Dipaksakan
113
Jalan Malam
114
Di Kolam
115
Boleh Cemburu Tapi..
116
Meja Makan Malam
117
Masih Di Meja Makan
118
Dansa Oh Dansa
119
Pembicaraan
120
Gadis Penggoda
121
Milik Dan Bukan Milik
122
Disidang
123
Tawar Menawar
124
Aku Terima Syaratmu
125
Menggoda
126
Club
127
Membalas
128
Sumpah, Om !
129
Janji Ya..
130
Pikirkanlah !
131
Nandain Kamu
132
Merajuk, Sakit
133
Rencana Pingitan
134
Belum Sepenuhnya
135
Tolong Bantu Dia
136
Menyindir Sandy
137
Bahagiakah Dia ?
138
Memikirkan Perasaanku
139
Dia Tidak Pantas
140
Kenapa Masih Nekad ?
141
Lepaskan Dia
142
Mencintaimu Sejak Dulu
143
Buang Sial
144
Merindukanmu
145
Salju Yang Turun
146
Fen
147
Kembalikan Padaku
148
Pakai Saja !
149
Tunangannya Bukan Steven !
150
Bibir Kamu Bengkak !
151
PESAN MISTERIUS
152
Sikapmu Pada Yang Lain
153
Hotel Mana ?
154
Terjebak
155
Jangan Keluar Kamar !
156
Salju...Salju...
157
Dimana Dia ?
158
Dirawat
159
Siapa Yang Bilang Gagal ?
160
Selendang Menjadi Saksi
161
Mana Obatnya ?
162
Saling Memaafkan Dan Menerima
163
Biarkan Mereka Menjalani
164
Update Status
165
Kembali Beraktifitas
166
Rencana Pesta
167
Air Panas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!