Makan Siang

Reva sudah beradaptasi dengan situasi kampusnya.

Dia pun sekarang memiliki beberapa teman baru.

Kuliahnya membuatnya begitu sibuk.

Dia ingin tetap mempertahankan beasiswanya.

Jadi uang yang diberikan orang tuanya, rencananya akan di tabung untuk liburan keliling eropa.

Dia sedang duduk sendirian di taman membaca diktatnya saat namanya dipanggil.

Reva menoleh.

Steven bersama Josh. Dengan mobil sport Josh yang membuat mereka berdua mendapatkan perhatian dari para mahasiswa-mahasiswa.

Reva melambai lalu berdiri mendekati.

"Va..ayo makan siang !" ajak Steven.

Reva menatap arlojinya.Lalu mengangguk.

Steven keluar, mengangkat kursinya lalu menyuruh Reva masuk.

"Hei Steven !

Harusnya kamu yang dibelakang !

Biar Reva di depan sama aku." protes Josh.

"Dia perempuan.

Jangan angkat-angkat kursi. Biar aku aja." bantah Steven.

"Udah..udah..jangan berantem !!" kata Reva sambil duduk dengan nyaman.

"Ada kuliah lagi ?" tanya Steven setelah mobil melaju.

"Ada nanti jam tiga.

Kalian bakal anterin aku balik kan ?"

"Tenang aja...

Aku anter sampai depan pintu kelas." senyum Josh.

Steven menaikkan alisnya tapi tidak berkomentar apa-apa.

"Eh..eh..ada mobilnya Boss Sandy tuh.." tunjuk Steven.

Terlihat Sandy sedang memeluk pinggang seorang gadis cantik di samping sebuah mobil sport merah.

Reva menjulurkan kepalanya ingin melihat.

Josh meminggirkan mobilnya, menurunkan kaca.

"Halo Boss..

Mau makan siang ya ?" sapa Josh.

Sandy menoleh.

"Josh.. Steven !!

ngapain kalian disini ?!"

"Ada kelas Boss.

Steven ngajar.

Sekalian..nyulik Reva buat makan siang." jawab Josh tersenyum.

Sandy menundukkan kepalanya melihat ke belakang.

"Ada Reva." sapanya.

Reva tersenyum malu.

"Iya Om..tadi gak sengaja ketemu Josh sama Steven." sahutnya dari belakang.

Matanya memandang penasaran pada gadis disamping Sandy.

Si gadis terlihat cemberut.

"Mau bareng ?" tanya Sandy.

Josh dan Steven saling bertukar pandang.

"Gak usah Boss.

Reva ada kuliah lagi.

Kita ada rapat." tolak Steven.

"Oh..oke..bye..

Bye Reva.." salam Sandy.

"Bye Om.."

"Bye Boss.."

Mobil lalu melaju.

"Makan dimana ?" tanya Josh

"First Choice." jawab Steven tanpa ragu.

Josh menaikkan alisnya tapi tidak membantah.

Mereka masuk ke area parkir restoran yang terlihat luas.

Reva mengamati sekitarnya.

"Waah..mahal ya? " katanya khawatir.

"Ah enggak.

Lagian ada Boss Steven yang bayarin." tunjuk Josh.

Steven turun lalu memajukan sandaran kursi.

Mempersilakan Reva turun.

Bersama-sama mereka masuk ke restoran.

Kepala pelayan menyambut.

Menatap Reva sejenak lalu memandang Steven dan Josh lalu tersenyum.

"Meja yang biasa ?" tanyanya.

"Iya." jawab Steven.

Semua tamu berpakaian formal kerja.

Hanya mereka bertiga saja yang berpakaian sweater, kaus dan jeans.

Reva sendiri memakai sepatu kets.

Dia berjalan sambil menunduk malu.

Mereka duduk.

"Mm..aku pikir kita makan di tempat yang biasa-biasa aja.

Tau gini..aku gak ikut. Malu !" komentar Reva memandang sekitarnya.

"Kenapa?

Gak perlu malu pake baju begini.

Yang penting bayar." kata Steven.

"Kalian biasa ya makan disini ?"

Josh mengangguk.

"Boss biasa traktir kita disini.

Makanya orang tadi kenal." katanya.

Waiter menghampiri.

"Sudah mau pesan?"

Steven mengangguk.

"Kamu sama seperti Tia ya ?

No pork ?" tanyanya.

"Iya." jawab Reva.

"Aku yang pilihin menunya kalo gitu." jawab Josh.

Josh lalu menyebutkan pilihan makanan mereka.

Mereka kemudian menunggu.

"Gimana kuliah kamu Va?" tanya Josh

"So far so good.

Ada yang enak..ada yang enggak.

Tapi aku gak nyesel pilih jurusan ini." jawab Reva.

"Kenapa gak sekalian kedokteran ?" tanya Steven.

"Enggak ah... Serem sama luka.

Aku pingin di lab aja." jawab Reva.

Reva memutar-mutar garpu dijarinya.

"Pinter kamu muterin garpu.

Sering mainin pinsil ya ?" tunjuk Steven.

Reva memerah.

"Aku dulu punya band.

Sama kayak Tante Tia.

Tapi aku drum. Drummer." jawab Reva.

"Oya ?

Asik banget.

Aku gak bisa main musik sama sekali." kata Steven.

"Ya...kalian kan pernah ke rumah Eyang nya Tante Tia.

Kami semua wajib belajar gending, atau nyanyi, atau nari Jawa.

Tante Tia pinter nari dan nyanyi.

Aku salah satu yang nabuh gending.

Akhirnya aku melebarkan sayap ke nabuh drum." senyum Reva sambil menabuh pelan garpu pada gelas dengan berirama.

Josh dan Steven mendengarkan dengan terpesona.

Mereka tau banyak perempuan yang menjadi drummer tapi belum pernah mengenal salah satunya.

"Mau bikin band disini ?" tanya Josh.

"Belum kenal siapa-siapa, Josh.

Nanti lah...kalo aku udah beradaptasi lebih baik." jawab Reva.

Makanan datang.

Mereka makan sambil melanjutkan mengobrol.

Steven dan Josh ternyata sering melucu.

Diluar keanehan Steven.

Reva jadi tau bahwa sekarang Steven menjadi tangan kanan Michael.

Sedangkan Josh merupakan andalan Sandy.

"Kalian makan disini rupanya.."

Mereka mengangkat muka.

Sandy.

"Lho Boss..

Kesini juga ?" tanya Josh kaget.

"Halo Reva.." sapa Sandy mengulurkan tangannya menjabat Reva.

Reva menyambut.

"Kamu udah lama disini tapi kita gak pernah ketemu ya ?" sambung Sandy sambil duduk di bangku yang kosong.

Reva memerah.

"Iya Om.

Minta maaf, saya gak pernah mampir ke kantornya Om." jawab Reva.

"Tinggal dimana Reva ?" tanya Sandy.

"Tempat aku Boss." jawab Steven kalem.

"Hah?!

Tinggal sama kamu ?!

Kamu ini !!

Kan aku udah bilang kalo kamu macam-macam sama dia..." Sandy langsung meluap.

Reva memerah.

Sementara Josh dan Steven tertawa terbahak-bahak.

"Om..ihh..

Nuduh aja !!

Saya nyewa apartemen nya Steven.

Lebih deket ke kampus dibanding apartemen lain." jawab Reva dalam bahasa Indonesia saking gemas pada reaksi Sandy.

Sandy mereda tapi masih bertanya dengan nada curiga.

"Terus kamu tinggal dimana?" tanya nya.

"Ya di dekat Reva dong." jawab Steven mempermainkan Sandy.

Pluk !

Steven dilempar tissue oleh Reva.

"Steven tinggal di gedung sebelah gedung apartemen saya Om." jawab Reva sambil mendelik pada Steven.

Sandy menatap Reva.

"Kamu bilang ya kalo dia macam-macam sama kamu !" katanya pada Reva.

"Steven oke kok Om." jawab Reva.

"Yang gak oke itu pacar Om tuh.." kata Steven dalam bahasa Indonesia sambil menatap gadis yang berjalan menuju meja mereka.

Sandy menoleh kearah pandangan Steven.

Mukanya berubah, sebentar keruh lalu melembut.

Reva memperhatikan tatapan Sandy.

"Cindy !!" panggil Sandy.

Cindy Tan mendekat.

"Katanya tadi cuma sebentar." kata Cindy.

Matanya menatap meremehkan.

Tapi melembut saat menatap Josh.

"Cin..kenalin ini Reva." kata Sandy sambil berdiri.

"Oh.."

Cindy mengulurkan tangannya.

Matanya masih melirik Josh.

"Reva keponakan Tia." sambung Sandy lagi.

Cindy baru menoleh menatap Reva.

"Cindy."

"Reva."

Cindy menoleh pada Sandy.

"Ayo.. katanya mau makan.." katanya tidak sabar.

Sandy menoleh kembali pada Josh, Steven dan Reva.

"Ya udah..

kami makan dulu ya.."pamitnya

"Oke Boss." kata Steven.

"Silakan Om." kata Reva.

Josh hanya tersenyum.

Sandy lalu menggandeng Cindy kembali ke mejanya.

"Kamu hati-hati sama cewek itu.

Bisa-bisa ditendang kamu dari company.

walaupun aku sih bakal belain." kata Steven pelan.

"Aku juga gak tertarik sama dia." jawab Josh pelan.

Reva menatap mereka berdua tapi tetap menutup mulutnya.

"Aku mendingan sama kamu Va.." kedip Josh.

Reva ternganga.

"Sama aja hasilnya.

Kamu bakal ditendang juga.

Tapi sama Michael." jawab Steven.

...🎋🍎🌴...

Terpopuler

Comments

Gedang Raja

Gedang Raja

Sandy di butakan akan cintanya pada Cindy

2022-09-25

1

Berdo'a saja

Berdo'a saja

pacaran sama Sandy sukanya sama josh

2022-08-26

1

Ris Andika Pujiono

Ris Andika Pujiono

saya kok sayang aja ya. Michael dan Robert dapat cewek baik2. Eh Sandy dapat yg begituan

2021-05-28

2

lihat semua
Episodes
1 Hari Pertama
2 Melihat Apartemen
3 Gosip
4 Makan Siang
5 Itu KeponakanKu Juga
6 Malam Minggu
7 Hari Minggu
8 Bertarung
9 Reva Ditanya
10 Belanja
11 Makan Malam Keluarga
12 Menguji Teori
13 Pengkhianat Cinta
14 Sang Drummer
15 Supaya Makan Teratur
16 Mengintip
17 Mual
18 Tolong Jaga Dia
19 Kalian Aneh
20 Kalau Bahagia, Kenapa Tidak ?
21 Rahasia Reva
22 Beraninya Kamu !
23 Skor Satu Sampai Sepuluh
24 Si Bodoh Yang Naif
25 Lapar
26 Muntah
27 Uring-uringan
28 Kamu Ngeyel !
29 Kerja Keras
30 Mereka Memang Bodoh !
31 Batu Dan Berlian
32 Bukan Pengganti
33 Tepi Tebing
34 Stempel
35 Om Bukan Untukku
36 Gadis Ini Berarti Untuknya
37 Tak Enak Badan
38 Tinggal Empat Minggu Lagi
39 Durian Runtuh
40 Berantakan
41 Persiapan
42 Bukan Urusan Kamu
43 Menghindar
44 Kabur
45 Sparring
46 Menganggap Enteng
47 Berseluncur
48 Sadar
49 Cemas
50 Marah
51 Pulang
52 Jadi Keluarga
53 Berkeliling
54 Calon Mertua
55 Taruhan
56 Beli Rumah
57 Cerita Sandy
58 Di Pematang Sawah
59 Berkunjung
60 Bedanya Yang Serius
61 Kita Liat Nanti
62 Melalui Persetujuan
63 Kerja Sampingan
64 Didatangi
65 Aku Gak Terima !
66 Di Apartemen
67 Persaingan Sehat
68 Diajak
69 Usaha Mami
70 Aku Butuh Kamu
71 Gak Boleh Lagi
72 Pulang Duluan
73 Aku Bukan Sopir
74 Nonton Film
75 Gosip Baru
76 Asdos Baru
77 Ikut Campur
78 Melabrak
79 Pingin Kenalan
80 Jaga Dia
81 Tidur
82 Menyingkirkan Saingan
83 Menggendong Sybill
84 Jadi Artis ?
85 Menekan
86 Latihan
87 Design Rumah
88 Sengaja
89 Kasih Aku Kesempatan
90 Debat
91 Aku Perempuan Egois
92 Teman ?
93 Restu Keluarga
94 Menjauh
95 Dia Tidak Bahagia Bersamamu
96 Tunangan Yang Kabur
97 Tidak Marah
98 Saat Senja Menjelang
99 Bikin Sendiri
100 Salam Aja
101 Launching
102 Lepaskan..
103 Jumpa Pers
104 Madam Chang
105 Saling Cemburu
106 Tak Bisa Tidur
107 Tak Bisa Tidur
108 Selamat Ya..
109 Renungan Steven
110 Pindah
111 Dia dekat Aku Jauh
112 Cinta Tidak Bisa Dipaksakan
113 Jalan Malam
114 Di Kolam
115 Boleh Cemburu Tapi..
116 Meja Makan Malam
117 Masih Di Meja Makan
118 Dansa Oh Dansa
119 Pembicaraan
120 Gadis Penggoda
121 Milik Dan Bukan Milik
122 Disidang
123 Tawar Menawar
124 Aku Terima Syaratmu
125 Menggoda
126 Club
127 Membalas
128 Sumpah, Om !
129 Janji Ya..
130 Pikirkanlah !
131 Nandain Kamu
132 Merajuk, Sakit
133 Rencana Pingitan
134 Belum Sepenuhnya
135 Tolong Bantu Dia
136 Menyindir Sandy
137 Bahagiakah Dia ?
138 Memikirkan Perasaanku
139 Dia Tidak Pantas
140 Kenapa Masih Nekad ?
141 Lepaskan Dia
142 Mencintaimu Sejak Dulu
143 Buang Sial
144 Merindukanmu
145 Salju Yang Turun
146 Fen
147 Kembalikan Padaku
148 Pakai Saja !
149 Tunangannya Bukan Steven !
150 Bibir Kamu Bengkak !
151 PESAN MISTERIUS
152 Sikapmu Pada Yang Lain
153 Hotel Mana ?
154 Terjebak
155 Jangan Keluar Kamar !
156 Salju...Salju...
157 Dimana Dia ?
158 Dirawat
159 Siapa Yang Bilang Gagal ?
160 Selendang Menjadi Saksi
161 Mana Obatnya ?
162 Saling Memaafkan Dan Menerima
163 Biarkan Mereka Menjalani
164 Update Status
165 Kembali Beraktifitas
166 Rencana Pesta
167 Air Panas
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Hari Pertama
2
Melihat Apartemen
3
Gosip
4
Makan Siang
5
Itu KeponakanKu Juga
6
Malam Minggu
7
Hari Minggu
8
Bertarung
9
Reva Ditanya
10
Belanja
11
Makan Malam Keluarga
12
Menguji Teori
13
Pengkhianat Cinta
14
Sang Drummer
15
Supaya Makan Teratur
16
Mengintip
17
Mual
18
Tolong Jaga Dia
19
Kalian Aneh
20
Kalau Bahagia, Kenapa Tidak ?
21
Rahasia Reva
22
Beraninya Kamu !
23
Skor Satu Sampai Sepuluh
24
Si Bodoh Yang Naif
25
Lapar
26
Muntah
27
Uring-uringan
28
Kamu Ngeyel !
29
Kerja Keras
30
Mereka Memang Bodoh !
31
Batu Dan Berlian
32
Bukan Pengganti
33
Tepi Tebing
34
Stempel
35
Om Bukan Untukku
36
Gadis Ini Berarti Untuknya
37
Tak Enak Badan
38
Tinggal Empat Minggu Lagi
39
Durian Runtuh
40
Berantakan
41
Persiapan
42
Bukan Urusan Kamu
43
Menghindar
44
Kabur
45
Sparring
46
Menganggap Enteng
47
Berseluncur
48
Sadar
49
Cemas
50
Marah
51
Pulang
52
Jadi Keluarga
53
Berkeliling
54
Calon Mertua
55
Taruhan
56
Beli Rumah
57
Cerita Sandy
58
Di Pematang Sawah
59
Berkunjung
60
Bedanya Yang Serius
61
Kita Liat Nanti
62
Melalui Persetujuan
63
Kerja Sampingan
64
Didatangi
65
Aku Gak Terima !
66
Di Apartemen
67
Persaingan Sehat
68
Diajak
69
Usaha Mami
70
Aku Butuh Kamu
71
Gak Boleh Lagi
72
Pulang Duluan
73
Aku Bukan Sopir
74
Nonton Film
75
Gosip Baru
76
Asdos Baru
77
Ikut Campur
78
Melabrak
79
Pingin Kenalan
80
Jaga Dia
81
Tidur
82
Menyingkirkan Saingan
83
Menggendong Sybill
84
Jadi Artis ?
85
Menekan
86
Latihan
87
Design Rumah
88
Sengaja
89
Kasih Aku Kesempatan
90
Debat
91
Aku Perempuan Egois
92
Teman ?
93
Restu Keluarga
94
Menjauh
95
Dia Tidak Bahagia Bersamamu
96
Tunangan Yang Kabur
97
Tidak Marah
98
Saat Senja Menjelang
99
Bikin Sendiri
100
Salam Aja
101
Launching
102
Lepaskan..
103
Jumpa Pers
104
Madam Chang
105
Saling Cemburu
106
Tak Bisa Tidur
107
Tak Bisa Tidur
108
Selamat Ya..
109
Renungan Steven
110
Pindah
111
Dia dekat Aku Jauh
112
Cinta Tidak Bisa Dipaksakan
113
Jalan Malam
114
Di Kolam
115
Boleh Cemburu Tapi..
116
Meja Makan Malam
117
Masih Di Meja Makan
118
Dansa Oh Dansa
119
Pembicaraan
120
Gadis Penggoda
121
Milik Dan Bukan Milik
122
Disidang
123
Tawar Menawar
124
Aku Terima Syaratmu
125
Menggoda
126
Club
127
Membalas
128
Sumpah, Om !
129
Janji Ya..
130
Pikirkanlah !
131
Nandain Kamu
132
Merajuk, Sakit
133
Rencana Pingitan
134
Belum Sepenuhnya
135
Tolong Bantu Dia
136
Menyindir Sandy
137
Bahagiakah Dia ?
138
Memikirkan Perasaanku
139
Dia Tidak Pantas
140
Kenapa Masih Nekad ?
141
Lepaskan Dia
142
Mencintaimu Sejak Dulu
143
Buang Sial
144
Merindukanmu
145
Salju Yang Turun
146
Fen
147
Kembalikan Padaku
148
Pakai Saja !
149
Tunangannya Bukan Steven !
150
Bibir Kamu Bengkak !
151
PESAN MISTERIUS
152
Sikapmu Pada Yang Lain
153
Hotel Mana ?
154
Terjebak
155
Jangan Keluar Kamar !
156
Salju...Salju...
157
Dimana Dia ?
158
Dirawat
159
Siapa Yang Bilang Gagal ?
160
Selendang Menjadi Saksi
161
Mana Obatnya ?
162
Saling Memaafkan Dan Menerima
163
Biarkan Mereka Menjalani
164
Update Status
165
Kembali Beraktifitas
166
Rencana Pesta
167
Air Panas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!