Kamu Milikku

Kamu Milikku

Hari Pertama

"Jason !! "

"Bak Lepaaaa.." suara cadel bocah berusia dua tahun memecah hiruk pikuk nya bandara Tao Yuan.

Reva berjongkok, tangannya direntangkan menunggu bocah kecil itu masuk dalam pelukannya.

Si bocah masuk dalam pelukannya dengan hantaman yang kuat.

Reva terjungkal.

Keduanya terkekeh-kekeh, terbaring di lantai bandara.

"Sama siapa Jason? Papi ? Mommy ?" tanya Reva menggelitik Jason.

Jason terkikik-kikik geli.

Reva menatap sayang pada sepupu kecilnya.

Satu tangan terjulur membantunya bangun.

Reva mengangkat wajahnya.

Menatap pemilik tangan yang juga menatapnya.

Senyum tipis terukir di wajah itu.

"Uncle Steven.." panggilnya.

Senyum langsung memudar dari wajah Steven Chou.

"Kamu ini ngeyel ya..

dari bertahun-tahun yang lalu aku udah bilang jangan panggil uncle !"

Reva tersenyum malas.

Dia menyambut tangan yang diulurkan Steven.

Ini cowok paling rewel yang pernah dia kenal.

"Emang sekarang udah berapa umurmu?

Kamu kan tetep dipanggil uncle sama Jason." jawab Reva.

"Dua puluh tiga.

Belum lima puluh !" ketus Steven.

"Jason sama kamu beda." sambung Steven.

"Apanya yang beda ?

Jason panggil aku Kakak.

Jason panggil kamu uncle.

Jadi aku juga panggil kamu uncle.." jawab Reva mempermainkan Steven.

Dia ingat, Steven selalu berkeras untuk dipanggil namanya saja.

Ngotot.

Jadi..Reva ingin mempermainkan Steven sejenak.

Steven menarik mukanya yang tampan.

"Jangan cemberut.

Ntar gak ganteng lagi lho.." kata Reva sambil menggendong Jason.

Steven makin cemberut.

Reva tertawa lepas.

Stevens melirik ke samping.

Tawa Reva terdengar renyah di telinganya.

Tadi di kantor dia menawarkan diri untuk menjemput Reva.

Dia sedang malas ikut rapat dengan salah satu klien.

Steven orang yang keras kepala.

Dia jenius dan tidak sabar pada orang yang tidak memahami ide-ide nya.

Klien yang satu itu terus menerus bertanya dan membantah konsep yang sudah dibuatnya.

Steven tidak punya kesabaran menjelaskan lagi dan lagi.

Tadi Michael datang ke kantor membawa Jason.

Semua orang langsung senang.

Jason cepat akrab dengan orang lain dan tidak takut.

Juga jarang menangis.

"Tumben bawa Jason." sapa Sandy sambil mengambil Jason dan mencubit pipinya.

"Iya..Tia lagi latihan buat turnya.

Aku harus jemput Reva." kata Michel menatap Jason

"Reva ?

Keponakan Tia yang dulu itu ?"

Michael mengangguk.

"Ngapain kesini ?"

"Kuliah. Dapet beasiswa di tempat kita."

"Oya ? Pinter tuh anak.

Ambil apa ?"

"Biomedical engineering."

Michael diam sebentar.

Matanya menatap Sandy.

"Katanya lu yang nyuruh dia ke universitas di Taiwan."

Sandy tersenyum senang.

"Oya ?

Inget juga tu anak.

Kayak apa dia sekarang ?

Dulu kan masih imut banget.

Liat Jim nyanyi langsung heboh." katanya.

"Cantik Boss ?" sela Steven.

Michael menoleh menatap Steven dan kemudian Sandy. Dan memindai seluruh kantor yang ternyata menyimak obrolan mereka.

"Cantik.

Gak terlalu mirip Tia.

Tapi cantik."

"Kamu jangan macam-macam Steven !" ancam Sandy.

"Hmm...gak peduli seberapa jeniusnya kamu Steven, begitu kamu macam-macam sama keponakanku..kamu out !!" Michael menambahkan.

Steven tertawa.

"Ngomong-ngomong tentang jenius, nanti kamu ikut kami rapat." kata Sandy pada Steven.

"Aduuh...gue lupa...

jamnya bareng!" kata Michael menepuk jidatnya.

Michael memindai anak buahnya.

Semua memandangnya, berharap dia yang dipilih untuk menjemput Reva.

"Aku aja Boss." kata Steven.

Sandy melotot

"Enggak !!

Kamu itu yang pegang proyek ini."

Steven mengeluh.

"Boss..please.

Aku capek sama itu cewek.

Nanya mulu.

Bantah terus."

Mereka semua tertawa.

"Tu cewek suka sama kamu Steve !" sela Anna.

"Ahh..aku gak suka sama dia.

Ya Boss..please..please.

Kalo aku ketemu cewek itu lagi, bisa melayang gelas ke muka dia saking begonya dia nangkap penjelasan ku." kata Steven.

"Aku janji Boss..apapun yang kalian putuskan di rapat itu bakal aku kerjain deh.

Asal jangan berhadapan sama dia lagi..

Mana mukanya selalu mupeng sama aku." sambung Steven.

Semua kembali tertawa.

"Ya Bos ya..

Ya..ya.." Steven memelas.

Dia betul-betul tidak ingin ikut dalam rapat.

Dia tidak pernah mengatakan bahwa perempuan yang dimaksud terus menerus meneror nya dengan ajakan kencan.

Dia tidak suka dikejar-kejar seperti ini.

Apalagi perempuan itu terus menerus mengganggunya dalam rapat. Meminta perhatiannya, menyela omongannya, membantah apa yang dikatakannya.

Berusaha menarik perhatiannya padahal dia sama sekali tidak tertarik.

Michael, Sandy dan Robert saling berpandangan.

"Josh !

Kamu yang handle rapat hari ini.

Steven biar menjemput Reva." putus Sandy.

"Aaa....padahal aku yang pingin dipilih jemput Reva." keluh Josh.

Steven melotot.

"Boss...aku bawa Jason ya ?" katanya memandang Michael.

Michael balas memandang.

"Emang kamu bisa handle Jason sekaligus nyetir ?" tanya Michael.

"Bisa dong.

Jadi aku punya teman ngobrol dijalan.

Lagian..belum tentu Reva inget aku Boss.

Kalo ada Jason kan enak." kata Steven.

"Hei Jason...mau ikut uncle gak ?

Kita jemput Reva ?" kata Steven berdiri mencolek Jason yang masih dalam gendongan Sandy.

"yee.." Jason mengangguk.

"Pinter..nanti uncle belikan es krim?

Permen ? dou hua ?"

Jason mengangguk.

"Jangan permen Steve. Nanti ngamuk Tia sama aku."

"Kalo gitu permen." putus Steven.

"Steven !!" bentak Michael pelan.

Steven tertawa terbahak-bahak.

Dan begitulah akhirnya, Steven menjemput Reva.

Jauh sebelum rapat dimulai dia sudah mengajak Jason pergi.

Dia tidak ingin berpapasan dengan kliennya.

Steven mengajak Jason ke taman bermain di mall. Menemaninya bermain.

Banyak ibu-ibu yang meliriknya heran dan kagum.

Masih muda, ganteng, bicara dalam bahasa Inggris tapi mau bermain dengan anaknya yang masih berusia dua tahun.

Sendirian. Tanpa ibu si anak.

Steven menyukai Jason.

Jason tidak rewel.

Dan Jason memiliki wajah mirip si cantik, ibunya.

Matanya bulat, bulu mata panjang, pipi tembam, kulit putih mengikuti ayahnya.

Steven masih belum bisa melepaskan impian ingin memiliki pacar yang mirip seperti Tia. (Novel Mengejar Cinta Kakak Kelas - author)

Dia tidak jatuh cinta pada Tia.

Tapi menjadikan Tia sebagai patokan dalam memilih pasangan.

Dan hal itu mengakibatkan dia sampai sekarang belum menemukan gadis yang pas dengan seleranya.

Dan sekarang..dia mengambil alih troley barang yang dibawa oleh Reva.

"ayo.." katanya.

Reva lalu mengikuti Steven sambil menggendong Jason.

"Kenapa kamu yang jemput aku ?" tanya Reva membuka percakapan.

"Emang kenapa?

Boss lagi sibuk. ada rapat.

Si Cantik lagi latihan buat turnya.

Aku mau melarikan diri dari kantor." jawab Steven.

Reva tertawa.

"Kamu pasti suka membolos."

"Hm...kok tau ?" balas Steven.

Steven lalu berhenti di samping sebuah mobil.

"Ini mobil kamu ?" tanya Reva.

"Obil akel " tunjuk Jason cadel.

Steven membuka pintu samping.

Menunjuk car seat tempat dia meletakkan Jason.

"Jason duduk disini ya ?" katanya membujuk Jason.

"Cama bak Lepa." jawab Jason.

"Oke..sama mbak Reva yaa." jawab Reva.

"Apa itu mbak?" tanya Steven sambil memasukkan koper Reva di belakang mobil.

"Big sister dalam bahasa Jawa." jawab Reva

"Aku boleh duduk di belakang kan ? " sambungnya bertanya.

Steven mengangguk.

"Iya..kamu temenin Jason."

Steven lalu menstater mobilnya.

"Aku disuruh nganterin kamu ke rumah Boss."

Reva mengangguk.

"Nanti tinggal dimana ?"

"Belum tau.

Tante Tia yang nyariin tempat."

"Hm... kamu ambil biomedical engineering ya?"

"Kok tau?"

"iya tadi Boss cerita."

Steven menatap Reva melalui kaca spion.

"Kamu udah gak imut lagi."

Reva tertawa.

"umurku udah delapan belas."

"Hah ?! baru delapan belas ?"

"Kamu jangan sok tua deh. Kamu sendiri...pasti belum dua lima kan.

Masih muda.

Masih bau kencur !" kata Reva meledek.

Steven memerah.

"Jangan kurang ajar kamu.

Aku udah dewasa.

Kalo kamu masih anak-anak."

"Emang aku masih anak-anak kok.

Makanya kamu jangan macam-macam.

Nyetir yang bener. Sebelum ngebahayain nyawa anak-anak yang ada di belakang !" balas Reva pedas.

Steven menggelengkan kepalanya.

Kenapa dia jadi berdebat sama bocah bau kencur ini?

Kuliah pun belum.

Boro-boro bisa diajakin kawin !

...🌴🌹☘️...

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

hemmmm

2022-08-26

1

Pelangi

Pelangi

ku mampir thor

salam dri don't forget me

2021-07-19

1

MayaDhama mamanya Firhand

MayaDhama mamanya Firhand

mampir..asyikk seruu😍😍

2021-05-27

1

lihat semua
Episodes
1 Hari Pertama
2 Melihat Apartemen
3 Gosip
4 Makan Siang
5 Itu KeponakanKu Juga
6 Malam Minggu
7 Hari Minggu
8 Bertarung
9 Reva Ditanya
10 Belanja
11 Makan Malam Keluarga
12 Menguji Teori
13 Pengkhianat Cinta
14 Sang Drummer
15 Supaya Makan Teratur
16 Mengintip
17 Mual
18 Tolong Jaga Dia
19 Kalian Aneh
20 Kalau Bahagia, Kenapa Tidak ?
21 Rahasia Reva
22 Beraninya Kamu !
23 Skor Satu Sampai Sepuluh
24 Si Bodoh Yang Naif
25 Lapar
26 Muntah
27 Uring-uringan
28 Kamu Ngeyel !
29 Kerja Keras
30 Mereka Memang Bodoh !
31 Batu Dan Berlian
32 Bukan Pengganti
33 Tepi Tebing
34 Stempel
35 Om Bukan Untukku
36 Gadis Ini Berarti Untuknya
37 Tak Enak Badan
38 Tinggal Empat Minggu Lagi
39 Durian Runtuh
40 Berantakan
41 Persiapan
42 Bukan Urusan Kamu
43 Menghindar
44 Kabur
45 Sparring
46 Menganggap Enteng
47 Berseluncur
48 Sadar
49 Cemas
50 Marah
51 Pulang
52 Jadi Keluarga
53 Berkeliling
54 Calon Mertua
55 Taruhan
56 Beli Rumah
57 Cerita Sandy
58 Di Pematang Sawah
59 Berkunjung
60 Bedanya Yang Serius
61 Kita Liat Nanti
62 Melalui Persetujuan
63 Kerja Sampingan
64 Didatangi
65 Aku Gak Terima !
66 Di Apartemen
67 Persaingan Sehat
68 Diajak
69 Usaha Mami
70 Aku Butuh Kamu
71 Gak Boleh Lagi
72 Pulang Duluan
73 Aku Bukan Sopir
74 Nonton Film
75 Gosip Baru
76 Asdos Baru
77 Ikut Campur
78 Melabrak
79 Pingin Kenalan
80 Jaga Dia
81 Tidur
82 Menyingkirkan Saingan
83 Menggendong Sybill
84 Jadi Artis ?
85 Menekan
86 Latihan
87 Design Rumah
88 Sengaja
89 Kasih Aku Kesempatan
90 Debat
91 Aku Perempuan Egois
92 Teman ?
93 Restu Keluarga
94 Menjauh
95 Dia Tidak Bahagia Bersamamu
96 Tunangan Yang Kabur
97 Tidak Marah
98 Saat Senja Menjelang
99 Bikin Sendiri
100 Salam Aja
101 Launching
102 Lepaskan..
103 Jumpa Pers
104 Madam Chang
105 Saling Cemburu
106 Tak Bisa Tidur
107 Tak Bisa Tidur
108 Selamat Ya..
109 Renungan Steven
110 Pindah
111 Dia dekat Aku Jauh
112 Cinta Tidak Bisa Dipaksakan
113 Jalan Malam
114 Di Kolam
115 Boleh Cemburu Tapi..
116 Meja Makan Malam
117 Masih Di Meja Makan
118 Dansa Oh Dansa
119 Pembicaraan
120 Gadis Penggoda
121 Milik Dan Bukan Milik
122 Disidang
123 Tawar Menawar
124 Aku Terima Syaratmu
125 Menggoda
126 Club
127 Membalas
128 Sumpah, Om !
129 Janji Ya..
130 Pikirkanlah !
131 Nandain Kamu
132 Merajuk, Sakit
133 Rencana Pingitan
134 Belum Sepenuhnya
135 Tolong Bantu Dia
136 Menyindir Sandy
137 Bahagiakah Dia ?
138 Memikirkan Perasaanku
139 Dia Tidak Pantas
140 Kenapa Masih Nekad ?
141 Lepaskan Dia
142 Mencintaimu Sejak Dulu
143 Buang Sial
144 Merindukanmu
145 Salju Yang Turun
146 Fen
147 Kembalikan Padaku
148 Pakai Saja !
149 Tunangannya Bukan Steven !
150 Bibir Kamu Bengkak !
151 PESAN MISTERIUS
152 Sikapmu Pada Yang Lain
153 Hotel Mana ?
154 Terjebak
155 Jangan Keluar Kamar !
156 Salju...Salju...
157 Dimana Dia ?
158 Dirawat
159 Siapa Yang Bilang Gagal ?
160 Selendang Menjadi Saksi
161 Mana Obatnya ?
162 Saling Memaafkan Dan Menerima
163 Biarkan Mereka Menjalani
164 Update Status
165 Kembali Beraktifitas
166 Rencana Pesta
167 Air Panas
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Hari Pertama
2
Melihat Apartemen
3
Gosip
4
Makan Siang
5
Itu KeponakanKu Juga
6
Malam Minggu
7
Hari Minggu
8
Bertarung
9
Reva Ditanya
10
Belanja
11
Makan Malam Keluarga
12
Menguji Teori
13
Pengkhianat Cinta
14
Sang Drummer
15
Supaya Makan Teratur
16
Mengintip
17
Mual
18
Tolong Jaga Dia
19
Kalian Aneh
20
Kalau Bahagia, Kenapa Tidak ?
21
Rahasia Reva
22
Beraninya Kamu !
23
Skor Satu Sampai Sepuluh
24
Si Bodoh Yang Naif
25
Lapar
26
Muntah
27
Uring-uringan
28
Kamu Ngeyel !
29
Kerja Keras
30
Mereka Memang Bodoh !
31
Batu Dan Berlian
32
Bukan Pengganti
33
Tepi Tebing
34
Stempel
35
Om Bukan Untukku
36
Gadis Ini Berarti Untuknya
37
Tak Enak Badan
38
Tinggal Empat Minggu Lagi
39
Durian Runtuh
40
Berantakan
41
Persiapan
42
Bukan Urusan Kamu
43
Menghindar
44
Kabur
45
Sparring
46
Menganggap Enteng
47
Berseluncur
48
Sadar
49
Cemas
50
Marah
51
Pulang
52
Jadi Keluarga
53
Berkeliling
54
Calon Mertua
55
Taruhan
56
Beli Rumah
57
Cerita Sandy
58
Di Pematang Sawah
59
Berkunjung
60
Bedanya Yang Serius
61
Kita Liat Nanti
62
Melalui Persetujuan
63
Kerja Sampingan
64
Didatangi
65
Aku Gak Terima !
66
Di Apartemen
67
Persaingan Sehat
68
Diajak
69
Usaha Mami
70
Aku Butuh Kamu
71
Gak Boleh Lagi
72
Pulang Duluan
73
Aku Bukan Sopir
74
Nonton Film
75
Gosip Baru
76
Asdos Baru
77
Ikut Campur
78
Melabrak
79
Pingin Kenalan
80
Jaga Dia
81
Tidur
82
Menyingkirkan Saingan
83
Menggendong Sybill
84
Jadi Artis ?
85
Menekan
86
Latihan
87
Design Rumah
88
Sengaja
89
Kasih Aku Kesempatan
90
Debat
91
Aku Perempuan Egois
92
Teman ?
93
Restu Keluarga
94
Menjauh
95
Dia Tidak Bahagia Bersamamu
96
Tunangan Yang Kabur
97
Tidak Marah
98
Saat Senja Menjelang
99
Bikin Sendiri
100
Salam Aja
101
Launching
102
Lepaskan..
103
Jumpa Pers
104
Madam Chang
105
Saling Cemburu
106
Tak Bisa Tidur
107
Tak Bisa Tidur
108
Selamat Ya..
109
Renungan Steven
110
Pindah
111
Dia dekat Aku Jauh
112
Cinta Tidak Bisa Dipaksakan
113
Jalan Malam
114
Di Kolam
115
Boleh Cemburu Tapi..
116
Meja Makan Malam
117
Masih Di Meja Makan
118
Dansa Oh Dansa
119
Pembicaraan
120
Gadis Penggoda
121
Milik Dan Bukan Milik
122
Disidang
123
Tawar Menawar
124
Aku Terima Syaratmu
125
Menggoda
126
Club
127
Membalas
128
Sumpah, Om !
129
Janji Ya..
130
Pikirkanlah !
131
Nandain Kamu
132
Merajuk, Sakit
133
Rencana Pingitan
134
Belum Sepenuhnya
135
Tolong Bantu Dia
136
Menyindir Sandy
137
Bahagiakah Dia ?
138
Memikirkan Perasaanku
139
Dia Tidak Pantas
140
Kenapa Masih Nekad ?
141
Lepaskan Dia
142
Mencintaimu Sejak Dulu
143
Buang Sial
144
Merindukanmu
145
Salju Yang Turun
146
Fen
147
Kembalikan Padaku
148
Pakai Saja !
149
Tunangannya Bukan Steven !
150
Bibir Kamu Bengkak !
151
PESAN MISTERIUS
152
Sikapmu Pada Yang Lain
153
Hotel Mana ?
154
Terjebak
155
Jangan Keluar Kamar !
156
Salju...Salju...
157
Dimana Dia ?
158
Dirawat
159
Siapa Yang Bilang Gagal ?
160
Selendang Menjadi Saksi
161
Mana Obatnya ?
162
Saling Memaafkan Dan Menerima
163
Biarkan Mereka Menjalani
164
Update Status
165
Kembali Beraktifitas
166
Rencana Pesta
167
Air Panas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!