Gosip

" Jason !!

Seneng ya main sama uncle Steven ?" tanya Michael, Papi Jason saat Jason berlari menghampiri Michael.

Jason digendong.

Wajahnya ceria.

Reva menyusul dibelakangnya.

"Reva...enggak capek langsung ikut kesini?" tanya Michael.

"Enggak Om.

Tadi Jason pingin ikut Steven ke kantor.

Terus Steven nawarin ngeliat apartemennya di deket kampus."

Michael menoleh menatap Steven.

"Aku punya dua apartemen Boss.

Yang satu baru aja kosong.

Tadi aku bawa Reva kesana.

Sudah lengkap semua, tinggal masuk dan apartemen ku itu dekat sama kampus kita.

Kalo Reva pulang malam, Boss dan si Cantik gak perlu terlalu khawatir."

"Hmm...Aku juga udah ngeliatin beberapa apartemen buat kamu Va.

Kamu mau liat atau udah cocok sama apartemen nya Steven ?"

"Saya liat-liat dulu deh Om.

Minggu depan baru registrasi." jawab Reva setelah menatap Steven sejenak.

"Ya udah..

Mau hari ini ?"

"Oke Om..

Mumpung lagi disini." angguk Reva.

"Udah jam 5, sekarang aja kalo gitu.

Bentar ya, Om panggil Om Robert dulu." kata Michael sambil melirik Steven.

Jason turun dari gendongan Michael, lalu berlari menghampiri Steven yang berjalan ke ruangannya.

"Akel !!" panggilnya.

Steven menoleh lalu menggandeng Jason masuk keruangan Steven.

Reva tetap menunggu ditengah-tengah ruang kantor sambil menatap satu demi satu pintu ruangan.

Steven diikuti oleh dua orang anak buahnya masuk ke ruangannya.

Sementara Om Michael masuk ke ruangan Om Robert.

"Hai...Reva kan ?" sapa satu suara.

Reva menoleh.

"Oh..Josh !!"

Josh mengulurkan tangannya.

"Apa kabar ?" katanya.

Reva ingat karena Josh satu-satunya yang bule di kantor Michael.

"Baik.

Aku kuliah disini sekarang."

"Bagus !! Kita bisa sering hangout bareng kalo gitu." kata Josh.

Reva tersenyum.

"Oke Josh.."

Andrew menghampiri.

"Kamu inget aku ?"

"Hmm..sebentar...aku ketuker nih..

Liu ? atau Andrew ya? "

Anna juga menghampiri.

"Reva..kamu inget aku ?"

"Inget. Aunty Anna kan ?"

"Anna aja." jawab Anna sambil tersenyum.

"Oke " jawab Reva mengacungkan jempol dan telunjuk membentuk bulatan.

"Jadi..aku siapa?" kejar Andrew.

Reva mengamati.

Liu ikut mendekat.

"Kamu uncle Liu." tunjuk Reva pada Liu.

"Dan kamu Andrew."

Liu dan Andrew tersenyum lebar.

"Jadi kamu mau tinggal disini ?" tanya Andrew.

Reva mengangguk.

"Mandarin kamu udah lumayan." kata Liu.

"Iya.

Kata Om Sandy dulu, dilatih terus kalo mau kuliah disini."

Andrew menganggukkan kepala ke ruangan Sandy.

"Sayang.Boss Sandy lagi keluar."

"Dipanggil pacarnya, langsung kabur dia." cetus Anna dengan wajah tidak suka.

"Kamu gak suka ya?" tawa Josh.

Anna menggeleng.

"aku suka sama Tia, aku juga suka sama Biliyan.

Tapi yang satu ini.? Bahh !!"

"Tapi cantik."

"Ah...Madam Tia juga cantik. Terkenal. Mendunia.

Tapi gak petantang petenteng dsini.

Padahal company dia yang punya.

Kalo mau minum, ambil sendiri, sekalian suaminya dia yang bikinin.

Madam Biliyan juga.

Lha yang ini..?

Baru status pacar aja, minum minta dibikinin, dianterin.

Boss Sandy sering harus bikinin dia.

Terus matanya..

dia sering liatin kamu Josh !!

Hati-hati kamu !

Salah-salah bisa dipecat kamu sama Boss Sandy gara-gara dia !" gerutu Anna panjang lebar.

Dia sudah kena disuruh bikinin kopi untuk pacarnya Sandy.

Bahkan Tia pun tidak pernah menyuruh dia bikin kopi.

Reva membisu mendengarkan gosip ini.

Dia tidak tahu apa-apa.

Baru saja datang.

Michael mendekati.

"Pasti lagi gosipin pacarnya Sandy !"

Mereka semua tertawa.

"Kamu jangan percaya dulu sama Anna, kamu liat dulu orangnya baru kasih penilaian." kata Michael pada Reva.

"Ihh Boss...aku gak gosip yang gak bener yaa." cemberut Anna.

"Lagi pula aku belum tentu bakal ketemu pacarnya om Sandy, Om.." senyum Reva.

Michael menatap Reva.

"Dia kuliah di kampus yang sama dengan kamu.

Senior kamu 3 tahun. Beda fakultas sih.

Dia juga artis.

Dibawah Maxx Entertainment juga.

Kalo tante Tia ngajak kamu ke sana, kemungkinan kamu bakal ketemu sama dia."

"Lagi naik daun" sambung Andrew.

"ya mungkin itu yang bikin dia merasa diatas angin." sahut Robert.

"Ah..Madam dulu langsung naik begitu ngeluarin single pertama. Chartnya nomor satu.

Gak pernah nyuruh anak disini bikinin kopi." sahut Anna.

"Soalnya Madam gak suka kopi. Dia sukanya teh." jawab Michael tersenyum.

"Tapi Madam gak petantang petenteng Boss.

Aku langsung suka Madam dari sejak awal kenalan."

"Aku langsung jatuh cinta sama Madam dari sejak awal ngeliat dia." balas Michael.

"Boss ! please!!" sungut Anna.

Semua tertawa.

"Yuk Va..kita liat apartemen yang udah Om sortir buat kamu.

Nanti kalo kamu maunya apartemennya Steven ya gak papa..

Dibawa enak aja ya.." kata Michael pada Reva.

"Iya Om...

berangkat sekarang ?

saya panggil Jason dulu." kata Reva.

Reva melangkah menuju ruangan Steven.

Roger dan Sean, anak buah Steven masih didalam.

Jason sendiri sedang bermain mobil-mobilan di pojok ruangan Steven.

Reva berhenti di depan pintu. Steven menengadah.

"Kenapa ? mau pulang ?" tanyanya.

"Mau liat apartemen yang lain.

Tapi kalo aku gak suka, aku boleh ambil apartemen kamu.

Tawaran nya masih berlaku kan ?"

"Masih. Dan aku harap, kamu yang ambil apartemen ku." jawab Steven.

Reva mengangguk.

"Hei Jason..ayo pulang.

Papi udah nunggu."

Jason mendongak.

Lalu berlari keluar.

"Bye Steven.." pamit Reva.

"Bye."

Steven lalu menoleh kembali ke kedua anak buahnya.

Sean masih menoleh memandangi Reva.

"Hei...Hei..!!" tegurnya.

"Cantik Boss."

"Cantik. Kan Masih saudaranya si Cantik." jawab Steven.

"Saudaranya Madam ?

Pantes.." gumam Sean masih memandang Reva.

"Saudaranya Madam, artinya saudaranya Boss.

Kamu mau main-main sama saudaranya Boss?" tanya Steven datar.

"Kalo serius boleh ya Boss ?" kejar Sean.

"Coba aja kalo berani !" sahut Roger tertawa.

"Mau tinggal di apartemen Boss ?" tanya Sean.

"Kalo dia mau.

Aku sih pinginnya dia yang nempatin.

Supaya bayarannya lancar." angguk Steven pada Michael.

"Pinter Boss !" kata Sean.

"Hmm apartemen Boss kan deket sama apartemen ku." renung Sean.

"Iya deket.

Deket juga sama apartemen ku.

Kamu mau macem-macem sama dia ?

Aku gak akan belain kamu kalo ada apa-apa ya !

Lagian..dia masih kecil.

Baru aja masuk kuliah.

Delapan belas." kata Steven.

"Pas dong sama aku yang dua puluh satu." sahut Sean.

"Ck..ck..ck..." Steven berdecak sambil menggelengkan kepala.

Ini asyiknya kalau bekerja di perusahaan yang digawangi anak-anak muda.

Ada lika-liku kisah cinta disini.

Seperti saat dia menyaksikan perjuangan Bossnya Michael mendapatkan si Cantik sebagai istrinya.

(Baca : Mengejar Cinta Kakak Kelas )

Dia ikut menatap keluar jendela kaca.

Reva sedang menggendong Jason. Bercanda dengan anak itu sambil mendengarkan Anna dan Josh.

Tawa Reva terdengar hingga ke ruangannya.

Kantor mereka memang dibuat kedap. Sehingga suara yang kecil pun terdengar.

Tawanya mengalun.

Khas tawa orang Indonesia.

Dia biasa mendengarkan karena ketiga bosnya adalah orang Indonesia.

Dia juga memperhatikan beberapa temannya memberikan perhatian lebih pada gadis baru ini.

Reva memang manis.

Kulitnya tidak seputih dia.

Tapi tampak eksotik.

Lagipula dia sudah setiap hari melihat kulit putih.

Ada yang kecoklatan malah memberi selingan pemandangan indah.

Apalagi...hmm...

dia baru memperhatikan.

Bibir Reva merah ranum dan penuh, hidung mancung, rambut lurus dengan ikal diujungnya.

Jari tangan nya lentik.

Dan matanya... mata bulat khas Melayu sedang menatap sayang pada Jason.

Keibuan.

Syarat mutlak bagi kesejahteraan setiap anak.

...🌴🍎🎋...

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

keibuan seorang wanita sudah alam nya

2022-08-26

1

Fety Fatimah

Fety Fatimah

syarat mutlak bagi kesejahteraan anak😍😍😍

2021-09-02

1

ᵗʰᵉᵇˡᵃᶜᵏʳᵒˢᵉ⁷⁴

ᵗʰᵉᵇˡᵃᶜᵏʳᵒˢᵉ⁷⁴

like

2021-05-27

2

lihat semua
Episodes
1 Hari Pertama
2 Melihat Apartemen
3 Gosip
4 Makan Siang
5 Itu KeponakanKu Juga
6 Malam Minggu
7 Hari Minggu
8 Bertarung
9 Reva Ditanya
10 Belanja
11 Makan Malam Keluarga
12 Menguji Teori
13 Pengkhianat Cinta
14 Sang Drummer
15 Supaya Makan Teratur
16 Mengintip
17 Mual
18 Tolong Jaga Dia
19 Kalian Aneh
20 Kalau Bahagia, Kenapa Tidak ?
21 Rahasia Reva
22 Beraninya Kamu !
23 Skor Satu Sampai Sepuluh
24 Si Bodoh Yang Naif
25 Lapar
26 Muntah
27 Uring-uringan
28 Kamu Ngeyel !
29 Kerja Keras
30 Mereka Memang Bodoh !
31 Batu Dan Berlian
32 Bukan Pengganti
33 Tepi Tebing
34 Stempel
35 Om Bukan Untukku
36 Gadis Ini Berarti Untuknya
37 Tak Enak Badan
38 Tinggal Empat Minggu Lagi
39 Durian Runtuh
40 Berantakan
41 Persiapan
42 Bukan Urusan Kamu
43 Menghindar
44 Kabur
45 Sparring
46 Menganggap Enteng
47 Berseluncur
48 Sadar
49 Cemas
50 Marah
51 Pulang
52 Jadi Keluarga
53 Berkeliling
54 Calon Mertua
55 Taruhan
56 Beli Rumah
57 Cerita Sandy
58 Di Pematang Sawah
59 Berkunjung
60 Bedanya Yang Serius
61 Kita Liat Nanti
62 Melalui Persetujuan
63 Kerja Sampingan
64 Didatangi
65 Aku Gak Terima !
66 Di Apartemen
67 Persaingan Sehat
68 Diajak
69 Usaha Mami
70 Aku Butuh Kamu
71 Gak Boleh Lagi
72 Pulang Duluan
73 Aku Bukan Sopir
74 Nonton Film
75 Gosip Baru
76 Asdos Baru
77 Ikut Campur
78 Melabrak
79 Pingin Kenalan
80 Jaga Dia
81 Tidur
82 Menyingkirkan Saingan
83 Menggendong Sybill
84 Jadi Artis ?
85 Menekan
86 Latihan
87 Design Rumah
88 Sengaja
89 Kasih Aku Kesempatan
90 Debat
91 Aku Perempuan Egois
92 Teman ?
93 Restu Keluarga
94 Menjauh
95 Dia Tidak Bahagia Bersamamu
96 Tunangan Yang Kabur
97 Tidak Marah
98 Saat Senja Menjelang
99 Bikin Sendiri
100 Salam Aja
101 Launching
102 Lepaskan..
103 Jumpa Pers
104 Madam Chang
105 Saling Cemburu
106 Tak Bisa Tidur
107 Tak Bisa Tidur
108 Selamat Ya..
109 Renungan Steven
110 Pindah
111 Dia dekat Aku Jauh
112 Cinta Tidak Bisa Dipaksakan
113 Jalan Malam
114 Di Kolam
115 Boleh Cemburu Tapi..
116 Meja Makan Malam
117 Masih Di Meja Makan
118 Dansa Oh Dansa
119 Pembicaraan
120 Gadis Penggoda
121 Milik Dan Bukan Milik
122 Disidang
123 Tawar Menawar
124 Aku Terima Syaratmu
125 Menggoda
126 Club
127 Membalas
128 Sumpah, Om !
129 Janji Ya..
130 Pikirkanlah !
131 Nandain Kamu
132 Merajuk, Sakit
133 Rencana Pingitan
134 Belum Sepenuhnya
135 Tolong Bantu Dia
136 Menyindir Sandy
137 Bahagiakah Dia ?
138 Memikirkan Perasaanku
139 Dia Tidak Pantas
140 Kenapa Masih Nekad ?
141 Lepaskan Dia
142 Mencintaimu Sejak Dulu
143 Buang Sial
144 Merindukanmu
145 Salju Yang Turun
146 Fen
147 Kembalikan Padaku
148 Pakai Saja !
149 Tunangannya Bukan Steven !
150 Bibir Kamu Bengkak !
151 PESAN MISTERIUS
152 Sikapmu Pada Yang Lain
153 Hotel Mana ?
154 Terjebak
155 Jangan Keluar Kamar !
156 Salju...Salju...
157 Dimana Dia ?
158 Dirawat
159 Siapa Yang Bilang Gagal ?
160 Selendang Menjadi Saksi
161 Mana Obatnya ?
162 Saling Memaafkan Dan Menerima
163 Biarkan Mereka Menjalani
164 Update Status
165 Kembali Beraktifitas
166 Rencana Pesta
167 Air Panas
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Hari Pertama
2
Melihat Apartemen
3
Gosip
4
Makan Siang
5
Itu KeponakanKu Juga
6
Malam Minggu
7
Hari Minggu
8
Bertarung
9
Reva Ditanya
10
Belanja
11
Makan Malam Keluarga
12
Menguji Teori
13
Pengkhianat Cinta
14
Sang Drummer
15
Supaya Makan Teratur
16
Mengintip
17
Mual
18
Tolong Jaga Dia
19
Kalian Aneh
20
Kalau Bahagia, Kenapa Tidak ?
21
Rahasia Reva
22
Beraninya Kamu !
23
Skor Satu Sampai Sepuluh
24
Si Bodoh Yang Naif
25
Lapar
26
Muntah
27
Uring-uringan
28
Kamu Ngeyel !
29
Kerja Keras
30
Mereka Memang Bodoh !
31
Batu Dan Berlian
32
Bukan Pengganti
33
Tepi Tebing
34
Stempel
35
Om Bukan Untukku
36
Gadis Ini Berarti Untuknya
37
Tak Enak Badan
38
Tinggal Empat Minggu Lagi
39
Durian Runtuh
40
Berantakan
41
Persiapan
42
Bukan Urusan Kamu
43
Menghindar
44
Kabur
45
Sparring
46
Menganggap Enteng
47
Berseluncur
48
Sadar
49
Cemas
50
Marah
51
Pulang
52
Jadi Keluarga
53
Berkeliling
54
Calon Mertua
55
Taruhan
56
Beli Rumah
57
Cerita Sandy
58
Di Pematang Sawah
59
Berkunjung
60
Bedanya Yang Serius
61
Kita Liat Nanti
62
Melalui Persetujuan
63
Kerja Sampingan
64
Didatangi
65
Aku Gak Terima !
66
Di Apartemen
67
Persaingan Sehat
68
Diajak
69
Usaha Mami
70
Aku Butuh Kamu
71
Gak Boleh Lagi
72
Pulang Duluan
73
Aku Bukan Sopir
74
Nonton Film
75
Gosip Baru
76
Asdos Baru
77
Ikut Campur
78
Melabrak
79
Pingin Kenalan
80
Jaga Dia
81
Tidur
82
Menyingkirkan Saingan
83
Menggendong Sybill
84
Jadi Artis ?
85
Menekan
86
Latihan
87
Design Rumah
88
Sengaja
89
Kasih Aku Kesempatan
90
Debat
91
Aku Perempuan Egois
92
Teman ?
93
Restu Keluarga
94
Menjauh
95
Dia Tidak Bahagia Bersamamu
96
Tunangan Yang Kabur
97
Tidak Marah
98
Saat Senja Menjelang
99
Bikin Sendiri
100
Salam Aja
101
Launching
102
Lepaskan..
103
Jumpa Pers
104
Madam Chang
105
Saling Cemburu
106
Tak Bisa Tidur
107
Tak Bisa Tidur
108
Selamat Ya..
109
Renungan Steven
110
Pindah
111
Dia dekat Aku Jauh
112
Cinta Tidak Bisa Dipaksakan
113
Jalan Malam
114
Di Kolam
115
Boleh Cemburu Tapi..
116
Meja Makan Malam
117
Masih Di Meja Makan
118
Dansa Oh Dansa
119
Pembicaraan
120
Gadis Penggoda
121
Milik Dan Bukan Milik
122
Disidang
123
Tawar Menawar
124
Aku Terima Syaratmu
125
Menggoda
126
Club
127
Membalas
128
Sumpah, Om !
129
Janji Ya..
130
Pikirkanlah !
131
Nandain Kamu
132
Merajuk, Sakit
133
Rencana Pingitan
134
Belum Sepenuhnya
135
Tolong Bantu Dia
136
Menyindir Sandy
137
Bahagiakah Dia ?
138
Memikirkan Perasaanku
139
Dia Tidak Pantas
140
Kenapa Masih Nekad ?
141
Lepaskan Dia
142
Mencintaimu Sejak Dulu
143
Buang Sial
144
Merindukanmu
145
Salju Yang Turun
146
Fen
147
Kembalikan Padaku
148
Pakai Saja !
149
Tunangannya Bukan Steven !
150
Bibir Kamu Bengkak !
151
PESAN MISTERIUS
152
Sikapmu Pada Yang Lain
153
Hotel Mana ?
154
Terjebak
155
Jangan Keluar Kamar !
156
Salju...Salju...
157
Dimana Dia ?
158
Dirawat
159
Siapa Yang Bilang Gagal ?
160
Selendang Menjadi Saksi
161
Mana Obatnya ?
162
Saling Memaafkan Dan Menerima
163
Biarkan Mereka Menjalani
164
Update Status
165
Kembali Beraktifitas
166
Rencana Pesta
167
Air Panas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!