Chapter 2

oek oek oek oek

suara bayi mulai terdengar mengisi ruangan tersebut.

suara bayi itu terlihat bergema dimana-mana, mungkin itu dikarenakan ruangan itu sangat besar dan sunyi. yang terdengar hanyalah tangisan dari bayi tersebut.

" sayang lihatlah dia cantik sepertimu" ucap seorang pria yang tak lain adalah ayah dari anak itu, pria itu mengucapkannya sambil menggendong bayi mungil yang baru saja lahir kedunia ini.

" ya.. kau benar suamiku, dia sangatlah cantik, tapi kita tak bisa bersamanya sekarang, padahal aku ingin mendengarkan dia memanggilku dengan sebutan ibu" lirih wanita itu sambil menangis

" bersabarlah sayang setelah masalah kita sudah terselesaikan kita bisa merawatnya hingga tumbuh menjadi gadis cantik" ucap pria itu sambil memeluk erat sang istri yang sedang menangis, berharap itu akan dapat memberikan kekuatan pada istrinya.

" kau benar, akan kau beri nama siapa anak kita?" tanya wanita itu sambil tersenyum menatap putri kecilnya yang baru saja dia lahirkan

" Zevania Queenly, sang mahkota ratu" ucap pria itu dengan lantang, ketika pria itu menyebutkan nama dari si bayi. tiba-tiba tanah sedikit bergetar, burung-burung terbang tak beraturan dari pohon-pohon yang baru saja mereka hinggapi, ombak di laut terlihat sangat kacau seperti akan terjadi badai yang sangat besar, awan-awan dilangit pun mulai berubah menjadi berwarna hitam disertai sebuah petir. semua itu terjadi dalam saat yang bersamaan

tapi itu semua terjadi hanya dalam beberapa detik saja. meskipun hanya sebentar tapi keadaan alam yang seperti itu sangatlah aneh.

" nama yang sangat cocok untuknya, bahkan bumipun bergetar ketika mendengar namanya " ucap wanita itu disertai dengan senyuam khas miliknya, senyuman yang menyejukkan siapa saja yang melihatnya.

sang suami hanya hanya tersenyum menatap istrinya, lalu dia pun mengecup kening putrinya sebentar. acara bahagia meraka tiba-tiba saja hancur karena ada yang tiba-tiba masuk. orang yang masuk itu adalah seorang pria yang terlihat sangat tergesa-gesa.

" tuan mereka datang" ucap pria itu sambil menunduk pada pria yang tengah menggendong bayi kecil yang baru saja lahir tadi

" sayang waktu kita sudah habis" ucap pria itu sedih sambil memandang istrinya dengan pandangan yang sulit diartikan

" baiklah aku mengerti " ucap wanita itu menunduk mencoba menghalau cairan bening yang sudah memberontak ingin keluar sejak tadi

" berikan dia padaku, aku ingin memeluknya untuk yang terakhir kali " sambungnya lagi sambil memandang sang suami dengan sebuah senyuman, kali ini bukanlah senyuman kebahagiaan namun sebuah senyum kesedihan. orang-orang pasti akan merasakan kesedihan yang dialami wanita itu ketika mereka melihat senyum dari wanita tersebut.

pria tadi hanya mengangguk dan memberikan bayi kecil tadi kepada wanita itu yang mana adalah ibu kandung dari bayi kecil yang baru saja lahir beberapa saat tadi.

" maafkan ibu sayang, ibu tak bisa bersamamu sekarang tapi ibu berjanji... tidak lama lagi kita pasti akan bertemu" ucap wanita itu sambil menangis sambil mendekap erat tubuh si bayi mungil, seolah tak ingin berpisah jauh dari putri kecilnya

" sayang kumohon, mereka sudah mendekat" ucap pria itu dengan nada kekhawatiran yang terpancar jelas di wajahnya

wanita itupun mengalah, dia mengecup seluruh wajah cantik putrinya, lalu menyerahkan bayinya lagi ke pria yang tak lain adalah suami serta ayah dari anaknya.

" baiklah lucas, bawa putriku bersamamu rawatlah dia seperti kau merawat anak mu sendiri " ucap pria itu dengan nada memerintah pada orang yang memberi kabar tadi

" akan ku laksanakan tuanku" ucap pria yang bernama lucas tadi sambil berjongkok memberi hormat pada pria yang dia sebut dengan panggilan tuan.

lalu Lucas berjalan mendekat kearah wanita tadi untuk mengambil bayi mungil yang sedang tidur dengan sangat tenang seolah tak terganggu dengan suara bising tadi.

setelah sampai, dia pun langsung mengambil bayi mungil tadi dari gendongan sang ibu. lalu membawanya menuju pelukan milik lucas.

setelah itupun lucas langsung berbalik badan berniat pergi sekarang. namu hanya beberap langkah saja wanita tadi langsung menghentikan lucas.

" tunggu sebentar lucas! " ucap wanita itu sambil melepaskan liontin berwarna biru safir yang selalu di pakainya, liontin ini adalah liontin kesayangan miliknya

" pakaikan ini padanya! " perintah wanita itu pada lucas seraya memberikan liontin yang baru saja dilepasnya

wanita itu membirakan liontinnya pada bayi miliknya karena dia tidak ingin putri kecilnya tak merasakan kehadiran seorang ibu. liontin itu sudah diberi sihir dahulu sebelum wanita itu menyerahkannya pada lucas.

lucas hanya mengaguk dan memakaikan liontin itu kepada bayi yang sedang di gendongnya. terlihat bayi itu sedang tertidur pulas.

" hamba pamit tuanku" ucap lucas dan diberi agukan oleh ayah dari bayi itu

" apakah kita harus benar-benar melakukan ini semua? " ucap wanita itu ketika melihat lucas telah membawa putrinya, dia bertanya pada suaminya dengan nada yang bergetar lalu tak lama terdengar suara isak tangis keluar dari bibir wanita tadi.

" aku juga tak mau melakukan ini semua, tapi ini semua demi kebaikan putri kita " ucap pria itu sambil memeluk erat tubuh istrinya

wanita tadi tak menjawab, dia hanya memeluk erat tubuh kekar suaminya.

lucas langsung membawa bayi itu keluar dari kastil tempat lahirnya bayi itu.

dia harus menjaga bayi mungil ini dengan nyawanya sendiri.

karena sebentar lagi tuannya akan berperang dengan musuh yang sangat menyulitkan. tuannya tak ingin anaknya yang baru saja lahir ini terluka, jadi dengan terpaksa dia harus menyuruh putrinya pergi.

" hey tuan putri aku akan menjagamu dengan sepenuh hatiku" ucap lucas sambil memperhatikan wajah cantik dari bayi yang ada di gendongannya

sebenarnya lucas sudah jatuh hati saat melihat wajah cantik dari bayi itu. entahlah dia seperti memiliki keinginan tersendiri untuk menjaga bayi itu.

tak berapa lama kemudian dia sampai di tengah hutan, di dalam hutan tersebut terdapat sebuah rumah sederhana yang sangat indah.

lucas pun masuk kedalam rumah tersebut. lalu dia membuka kamar yang ada di dalam rumah itu dan menaruh bayi yang sebelumnya dia gendong ke atas kasur.

anehnya sejak tadi bayi itu terus tidur dalam perjalanan dan tidak rewel sedikit pun. jika bayi itu menangis di tengah perjalanan, bisa di pastikan musuh akan mengetahui keberadaan lucas bersama bayi itu. pasti lucas dan bayi itu tidak akan selamat ketika musuh mengetahui keberadaan mereka.

setelah lucas menaruh bayi itu dia segera keluar kamar untuk membuat perlindungan di sekitar rumah, untuk berjaga-jaga bila ada musuh yang menemukannya. setidaknya pelindung itu akan menghambat pergerakan musuh.

setelah membuat pelindung, dia kembali masuk ke dalam rumah dan menemani bayi itu tidur. dia juga ingin mengistirahatkan tubuhnya yang sudah lelah.

To Be Continued

ig : Ruwaida_Zulfi_Amalia029

Terpopuler

Comments

senja

senja

wow si Bayi hebat, nangisnya cuman pas keluar aja

2020-05-10

13

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!