Kehancuran

Erica sampai di mall tanpa macet sedikit pun. Dia memarkirkan mobil-nya di depan gedung mall itu, setelah itu dia masuk ke dalam mall tersebut.

Setelah Erica memasuki mall itu, dia langsung berjalan menuju ke lantai tiga menggunakan tangga berjalan. Begitu sampai di lantai tiga dia langsung menuju ke tempat barang yang mau dia beli yaitu sepatu.

Erica melihat beberapa sepatu, dia bingung, pasal-nya sepatu yang mau dia beli tidak ada di sana. Erica melihat sekeliling-nya, mata-nya tidak sengaja melihat salah satu penjaga mall sedang berdiri dengan posisi membelakangi-nya yang tidak jauh dari tempat-nya.

Erica pun berjalan menghampiri wanita itu.

"Kak!" Panggil-nya. Wanita itu berbalik dan menatap Erica.

"Iya, Dek. Ada yang bisa saya bantu?" Tanyanya dengan sopan.

"Gini, Kak. Merk sepatu Sneaker untuk wanita tempat-nya dimana ya kak?" Tanya Erica.

"Oh maaf, Dek. Sepatu itu udah terjual habis kemarin." Jawab wanita itu.

"Oh... Udah habis yah, Kak?" Ujar Erica.

"He em." Jawab nya.

"Ya udah deh. Kalo gitu makasih yah, Kak." Ucap Erica yang di balas anggukan dan senyuman oleh penjaga mall itu. Erica pun berjalan turun ke lantai dua, dia memutuskan untuk membeli baju saja, setelah itu pulang ke rumah.

Skip

Erica siap berbelanja, dia memegang dua tas belanjaan di tangan kanan dan kiri-nya yang berisi beberapa setelan baju. Erica turun ke lantai dasar dan berjalan ke pintu keluar mall.

Ketika Erica hendak membuka pintu mall tersebut, seorang lelaki berlari masuk ke dalam mall itu dan tidak sengaja menyenggol bahu-nya. Untung-nya Erica dapat menyeimbangkan badan-nya sehingga dia tak terjatuh.

Erica berbalik melihat lelaki itu yang tetap berlari, dia sama sekali tidak menghiraukan Erica. Erica mau marah, tapi dia berpikir itu tidak akan ada gunanya.

Erica berdecak sambil menggeleng kan kepala-nya dan berjalan keluar dari mall itu, dia berjalan ke arah parkiran tempat mobil-nya berada.

***

Erica berdiri di samping mobil-nya, dia memindahkan tas belanjaan yang ada di tangan kanan-nya ke tangan kiri-nya, sehingga tangan kiri-nya memegang dua tas belanjaan.

Tangan kanan Erica mengarah ke kantong celana-nya, dia memasukkan tangan-nya ke dalam kantong celana-nya untuk mengambil kunci mobil-nya.

"Lho? Kunci mobil-nya mana?" Gumam Erica.

Ketika Erica memasukkan tangannya ke dalam kantong celana nya, kosong tidak ada apa-apa di dalam kantong nya. Erica memeriksa satu-persatu kantong celana-nya dan tas belanjaan-nya.

Dua menit Erica mencari kunci mobil-nya, tapi nihil dia tetap tidak menemukan kunci mobil-nya itu.

"Oh iya, tadi kan kunci mobil-nya gue pegang sebelum keluar dari mall tadi." Ucap Erica. Erica lupa, kalo kunci mobil-nya tadi tidak dia simpan di kantong celana-nya, melainkan dia genggam di tangan kanan-nya sambil memegang tas belanjaan-nya. Erica mengingat kejadian sewaktu dia hendak keluar dari mall itu, dimana seorang lelaki menyenggol bahu-nya.

Erica berpikir bahwa kunci mobil-nya itu jatuh di tempat kejadian tadi. Erica pun berniat memasuki mall itu kembali, dia membalikkan badan-nya dan hendak berjalan, tapi telinga Erica tidak sengaja menangkap suara wanita dengan sedikit berteriak meminta tolong. Erica pun melihat ke sekeliling-nya, mata-nya tidak sengaja melihat seorang wanita paruh baya terkapar di aspal dengan perempuan yang menggigit leher-nya. Erica kaget, dengan spontan tas belanjaan yang di pegang-nya tadi terjatuh dari tangan-nya.

"Ya, Tuhan." Ucap Erica.

Erica menatap tidak percaya, dia bingung antara menolong wanita itu atau tidak, sementara orang-orang di sekitar-nya hanya diam dan menatap kejadian itu. Salah satu lelaki berjalan menghampiri wanita yang terkapar di aspal. Dia memegang pundak perempuan yang menggigit leher wanita itu. Perempuan itu pun mendongak dan menatap lelaki itu, lelaki itu kaget ketika melihat wajah perempuan itu. Dia mundur dan hendak berlari, dengan cepat perempuan itu menangkap-nya dan beralih menggigit-nya, dia pun berteriak meminta tolong dan berusaha melepaskan gigitan dari perempuan itu.

Orang-orang di sekitar-nya mundur ketakutan, mereka juga bingung mau menolong lelaki itu atau tidak. Jika mereka menolong lelaki itu, sudah pasti mereka akan bernasib sama seperti lelaki yang berada di hadapan mereka.

Di sisi wanita yang baru di gigit oleh perempuan tadi, dia kejang-kejang, leher-nya berdarah akibat gigitan itu.

Tidak lama kemudian dia berdiri, orang-orang yang berada di dekat wanita itu melihat-nya, mereka ketakutan. Wanita itu menatap mereka yang membuat mereka tambah ketakutan.

***

Di sisi Erica, dia melihat semua-nya. Takut? tentu saja Erica takut.

Tiba-tiba beberapa orang berlarian ke sana kemari dan berteriak histeris. Orang yang berteriak meminta tolong tidak mereka hiraukan lagi. Tentu saja, yang berada di pikiran mereka saat ini hanyalah bagaimana cara-nya menyelamatkan diri mereka sendiri.

Erica melihat ke samping kanan dan kiri-nya, dia melihat lelaki berlari ke arah-nya dengan mulut yang berlumuran darah. Tanpa fikir panjang, Erica pun berlari meninggalkan tempat parkiran itu. Dia berlari memasuki mall itu lagi, Erica bingung harus kemana dia berlari.

Erica melihat pintu mall itu, beberapa orang juga berlari memasuki mall itu.

Erica masuk ke dalam mall, dia mencari tempat yang aman untuk dia bersembunyi. Erica berlari sampai dia tidak menyadari bahwa tidak ada lagi jalan untuk dia telusuri, lebih tepat-nya sekarang Erica berada di jalan buntu.

Erica bingung harus kemana lagi dia mencari tempat persembunyian, jika dia kembali ke tempat-nya tadi maka mungkin tidak akan ada lagi harapan untuk dia selamat. Tiba-tiba seseorang menarik Erica dari arah samping, Erica kaget dan memberontak dari orang itu.

"Hust.. Diam." Ucap seseorang itu. Erica menoleh dan menatap orang itu.

"Hai.." Katanya.

"Lo? Lo bukan-nya yang di Perpus itu?" Tanya Erica meyakinkan.

Wanita itu mengangguk. "Ternyata Lo masih ingat gue." Kata wanita itu. Orang yang menarik Erica adalah wanita yang duduk di samping Erica waktu di Perpustakaan Negara.

"Kenalin, gue Velyn Fadeli." Ujarnya sambil mengulurkan tangan-nya. Erica menjabat tangan Velyn. "Gue Erica Charlose." Jawab Erica dan melepaskan tangan-nya. Velyn kaget ketika mendengar kata Charlose.

"Lo anak dari Keluarga Charlose?" Tanya Velyn dan di jawab anggukan oleh Erica.

•••

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Z3R0 :)

Z3R0 :)

Hem buat erica psikopat Ama zombie Thor biar seru

2022-03-01

1

Yati Sartika

Yati Sartika

Bru bca udh tegang ni Thor,tp aku ske novel kyak gni...

2021-08-23

1

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

chapterny pendek ya?😊

2021-08-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!