"astaga bagaimana ini?" batin Am.
"tapi bagaimanapun itu adalah kesalahanku. Aku harus bertanggung jawab atas diriku." batin Am.
Akhirnya Am mengaku tentang apa yang dia perbuat.
“Saya Ajudan.”
Suara lemah itu terdengar diantara para malaikat yang hening.
“Mendekatlah! Kumpulkan laporanmu! Setelah itu temui Tuan di tempatnya!” perintah Ajudan.
Setelah Amfitrite mengumpulkan laporannya, Dia mengikuti Ajudan untuk menemui pemimpin di tempatnya.
“Permisi Tuan! Saya ingin memberitahukan bahwa malaikat Amfitrite lah yang melakukannya. Saya mengantarnya untuk menghadap Tuan.” Kata Ajudan.
“Iya Rei. Terimakasih. Kamu boleh pergi dan lanjutkan tugasmu!” titah pemimpin.
“Baik Tuan, saya permisi!” kata Ajudan.
Pada ruang itu hanya terlihat pemimpin dan Amfitrite sedang bercakap-cakap.
“Malaikat Amfitrite, kenapa kamu melakukannya?” tanya pemimpin.
“Saya melakukannya karena iba melihat seorang anak tenggelam di laut Tuan.” Jawab Amfitrite dengan tubuh yang gemetar.
“Apakah sebelum itu kamu memikirkan konsekuensinya? Dari apa yang kamu lakukan?” tanya pemimpin.
“Maaf Tuan, tidak.” Jawab Amfitrite dengan menunduk.
“Kamu tahu, jika kamu melakukan sesuatu tanpa perintah Tuhan. Itu adalah pemberontakan. Hal itu dapat menyebabkan tidak seimbangnya alam semesta. Dan agar kesalahan ini tidak terulang kembali, kamu harus dihukum malaikat Amfitrite.” Kata pemimpin.
“Baik Tuan, saya bersedia menerima semua hukumannya.” Jawab Amfitrite.
“Kembalilah ke padang mahsyar.” Titah pemimpin.
“Baik Tuan, saya permisi.” Kata Amfitrite.
Amfitrite pun kembali ke padang mahsyar. Berkumpul kembali dengan malaikat lainnya. Setelah itu pemimpin datang dan Ajudan memberikan pengumuman di depan seluruh malaikat.
“Dengar....! salah satu teman kalian telah melakukan kesalahan. Dia telah memberikan kekuatannya kepada manusia. Ini telah melanggar UU Nabastala. Untuk itu, pelaku harus mendapatkan hukuman. Silahkan Tuan!” kata Ajudan.
“Malaikat Amfitrite, kamu adalah utusan Tuhan. Bagaimana mungkin kamu melanggar apa yang telah ditetapkan oleh Tuhan? Ini adalah pemberontakan. Sesuai UU Nabastala, kamu akan diusir dan dihukum karena berani mengubah takdir yang telah ditetapkan Tuhan.” Kata pemimpin dari semua utusan.
Suasana disana semua gaduh. Dan tatapan mata tertuju pada satu titik. Yaitu kepada malaikat Amfitrite.
“Diam! Dengarkan Tuan kalian berbicara. Benar-benar tidak sopan.” Kata Ajudan.
Suasana disana hening seketika mendengar gertakan Ajudan sang pemimpin. Dan pemimpin melanjutkan titahnya.
“Karena kesalahan yang dia perbuat, sesuai perintah Tuhan. Dia akan dihukum menjadi seekor merpati. Dia akan berkelana di bumi dengan rasa kosong. Tanpa rasa lapar atau dahaga. Dan dia akan menjadi manusia yang berwujud wanita saat bulan purnama datang.” Titah pemimpin.
“Untuk malaikat lain selain malaikat Amfitrite. Kalian dapat kembali ketugas kalian masing-masing.” Perintah Ajudan.
Setelah semua malaikat pergi, secara seketika Amfitrite berubah menjadi seekor merpati. Kemudian dia bertanya kepada pemimpin.
“Tuan, apakah saya diizinkan dapat kembali?” tanya Amfitrite.
“Malaikat Amfitrite, Tuhan maha pemaaf. Tentu saja.” Jawab pemimpin.
“Bagaimana caranya Tuan?” tanya Amfitrite.
“Kamu harus mengambil kembali apa yang seharusnya milikkmu.” Jawab pemimpin.
“Bagaimana caranya aku mengambilnya Tuan?” tanya Amfitrite.
“Ketulusan.” Jawab pemimpin.
Setelah itu Amfitrite terbang ke bumi dengan kedua sayapnya.
...****************...
Setelah diusir dari Nabastala, Amfitrite berkelana mengelilingi bumi. Dia terbang kesana kemari tanpa tujuan. Yang dia lakukan adalah mengelilingi dunia selama 10 tahun.
Setelah berkelana, Amfitrite bergabung dengan sebuah kelompok merpati. Sudah sejak 3 tahun terakhir Amfitrite bersama dengan mereka. Setiap ada yang memburu mereka, Am selalu melindungi mereka dengan ketulusannya. Karena ketulusan Am yang mau melindungi mereka tanpa mengharapkan imbalan, para merpati menganggap dia sebagai ratu merpati.
Sedangkan anak laki-laki yang berusia 10 tahun lalu. Sekarang telah menjadi dewasa. Awalnya dia sangat bising dengan kelebihannya yang dapat melihat dan mendengar malaikat. Namun dia berusaha untuk tetap menerimanya dan merahasiakan kelebihannya.
“Ratu, semenjak engkau disini saya tidak pernah melihat engkau hendak memakan sesuatu. Saya mendapat beberapa biji jagung. Makan lah Ratu!”
Seekor merpati itu membawa biji jagung di kedua kakinya. Kemudian dia menyerahkannya kepada Amfitrite.
Meski Amfitrite tidak memiliki rasa lapar dan dahaga. Dia memakannya untuk menghargai merpati lainnya. Dan mereka terlihat sangat akrab.
Tak sengaja malaikat Dorit melihat pemandangan tersebut. Dia sangat iri melihat Amfitrite dianggap sebagai ratu. Dan terlihat bahagia.
“Apa? Ratu? Bagaimana mungkin seseorang yang dihukum dianggap sebagai ratu. Sedangkan aku, sibuk dengan tugas dan laporan masing-masing. Ini yang dihukum malah menjadi ratu. Ini namanya bukan hukuman. Ini tidak adil. Aku akan melapor ke pemimpin.” Gumam Dorit.
Sore hari, Am sedang kebingungan mencari tempat persembunyian. Dia terbang ke tengah-tengah hutan belantara. Dia bersembunyi agar tidak ada seseorang yang melihat perubahan wujudnya. Karena nanti malam adalah bulan purnama.
Hari pun mulai gelap. Cahaya yang indah itu terlihat bulat di atas langit. Dan memantulkan cahayanya ke bumi sehingga nampak elok rupawan. Am, yang sedang di tengah hutan belantara. Dia berubah menjadi sosok wanita yang sangat cantik, berkulit putih dan berseri. Setelah berubah, dia berjalan ke tepi pantai dan melihat bulan purnama dan memandangnya. Wajah wanita itu menengadah ke langit. Dan dia berkata untuk dirinya sendiri.
“Tuan, aku telah tulus menolong para merpati dari manusia yang keji. Tapi kenapa kekuatanku belum dapat kembali? Tuan, disini rasanya aku sangat kosong. Aku berkelana tanpa tujuan. Kapan aku dapat kembali ke Nabastala?” kata Am.
Amfitrite sedang meratapi nasibnya.
Pada Nabstala, Dorit melaporkan pemandangan yang dilihatnya tadi.
“Ajudan, boleh saya bertemu dengan Tuan?” tanya Dorit.
“Untuk apa malaikat Dorit?” tanya Ajudan.
“Saya ingin memberitahukan sesuatu secara pribadi.” Jawab Dorit.
“Mari saya antar.” Kata Ajudan.
Ajudan dan Dorit menghadap kepada pemimpin.
“Permisi Tuan, saya membawa malaikat Dorit karena dia ingin menyampaikan sesuatu kepada Tuan.” Kata Ajudan.
“Baiklah. Kamu bisa pergi Rei.” Jawab pemimpin.
“Saya permisi Tuan.” Kata Rei.
“Apa yang ingin kamu katakan malaikat Dorit?” tanya pemimpin.
“Tuan, saya ingin memberitahukan tentang kabar Amfitrite. Dia di bumi telah dianggap ratu oleh para merpati. Apakah ini yang dinamakan sebuah hukuman Tuan?” kata Dorit.
“Malaikat Dorit, kamu tidak pernah tahu bagaimana usaha seseorang untuk mencapai sesuatu tentang pencapaiannya. Ketahuilah, bahwa malaikat Amfitrite tetap menjalani hukumannya.” Jawab pemimpin.
“Baiklah Tuan. Saya izin undur diri.” Jawab Dorit.
Walau Dorit diam. Dia merasa tidak terima dengan jawaban dari pemimpin. Dia tidak terima dengan keadaan Amfitrite yang dianggap ratu di bumi. Setelah Dorit menemui pemimpin, dia langsung kembali ke bumi.
...****************...
Amfitrite yang sedang di tepi pantai. dia tak sengaja bertemu dengan Amaltheia yang kebetulan terbang dari Nabastala setelah mengumpulkan laporan.
“Amaltheia.” Ucap Amfitrite.
Karena merasa dirinya ada yang memanggil. Amaltheia mencari sumber asal suara yang lembut itu. Dia melihat sosok wanita dan mendekatinya.
“Apakah dia yang memanggilku? Bukankah dia manusia?” isi benak Amaltheia penuh dengan pertanyaan.
Kemudian Amaltheia mendekatinya.
“Amaltheia, bagaimana kabarmu? Lama sekali kita tidak bertemu?” kata Am.
“Siapa kamu? Darimana kamu mengetahui namaku manusia?” tanya Amal.
“Apa kamu sudah lupa? Aku Amfitrite.” Jawab Am.
“Astaga, aku pikir kamu manusia Am. Bukankah kamu dihukum menjadi merpati? Kenapa sekarang kamu menjadi manusia?” tanya Amal.
“Iya Mal, saat bulan purnama tiba. Aku akan berubah wujud menjadi manusia. Untuk itu aku tidak punya sayap. Karena inilah aku tidak bisa kembali ke Nabastala. Tapi saat bulan purnama telah pergi aku akan kembali menjadi merpati.”Jawab Amfit.
“o... begitu. Bagaimana? Apa yang kamu lakukan selama ini saat dihukum?” tanya Amal.
“Aku berkelana kesana kemari tanpa tujuan Mal.” Jawab Am.
“Bukankah itu menyenangkan?” tanya Amal.
“Sesuatu yang kosong. Bagaimana kamu menyebutnya itu menyenangkan.” Jawab Am.
“Pffft... benarkah?” tanya Amal.
“Mal, boleh aku meminta pertolongan padamu?” tanya Am.
“Boleh, asal tidak menyalahi aturan.” Jawab Amal.
“Begini, dulu saat aku dihukum. Aku bertanya pada Tuan. Katanya aku dapat kembali dengan ketulusan. Dan tiga tahun terakhir ini aku sudah melindungi para merpati dengan tulus tanpa berharap imbalan sama sekali. Tapi kenapa kekuatanku belum kembali Mal.tolong tanyakan pada Tuan ya Mal. Apa yang harus aku lakukan selanjutnya.” Kata Am.
“Baik Am. Akan saya tanyakan sekarang. Kamu tunggulah disini. Aku akan kembali ke Nabastala dan membawa kabar padamu.” Jawab Amal.
“Terimakasih Mal. Berhati-hatilah. Kamu memang teman terbaik.” Kata Am.
Amaltheia kembali ke Nabastala dengan kedua sayapnya.
...----------------...
Tinggalkan jejak kalian dengan like, coment, gift atau vote.
Setiap sentuhan tangan kalian sangat berarti.
Terimakasih... 🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
bunda f2
mampir baca lagi kak. salam dari "ketika cinta harus menentukan"
2022-10-28
1
🫧Alinna 🫧
Keren 👍🏻
2022-10-28
1
Maminya Nathania Bortum
hadir lagi yah
2022-04-12
1