BAB 3: PANGGILAN KHUSUS

“Jangan-jangan, Amal mencatat itu di buku laporannya? Tidak, ini bahaya. Aku harus berbicara dengan Amal.” Kata Amfitrite.

Tak lama kemudian bulan purnama datang menghampiri. Dan para malaikat kembali ke Nabastala. Sedangkan Amfit belum sempat berbicara dengan Amaltheia.

Para malaikat telah berkumpul di padang mahsyar. Terlihat mereka menunggu antrian untuk mengumpulkan laporan mereka masing-masing. Mata Amfit berkelana mencari satu sosok yaitu Amaltheia dari seluruh kumpulan malaikat di sana. Tentu itu seperti mencari jarum di tumpukkan jerami.

Setelah mencari kemana-mana. Akhirnya dia bertemu Amal setelah setengah dari kumpulan para malaikat pergi dari padang mahsyar.

“Amaltheia, apa aku boleh melihat hasil laporanmu?” tanya Amfitrite.

“Untuk apa Am?” tanya Amal.

“Tidak, aku hanya penasaran tentang manusia. Karena tugasmu yang paling dekat dengan mereka.” Jawab Amfitrite.

“Maaf Am, laporanku telah aku kumpulkan, laporan yang bulan depan saja ya Am?” jawab Amal.

“Apa? Sudah kamu kumpulkan?” tanya Amfit tak percaya.

“Iya, kenapa Am? Kamu terlihat sangat terkejut?” tanya Amal penasaran.

“Ah.. tidak ada Mal, aku hanya gugup dengan laporan pertama ini!” elak Amfit.

“Oh.. itu wajar kok Am, bukan kamu saja yang gugup. Aku juga tadinya gugup. Percaya dirilah! Aku turun duluan ya Am?” kata Amal.

“Iya Mal, hati-hati!” jawab Amfitrite.

Setelah Amfitrite mengumpulkan tugas, dia terjun ke laut dan melakukan tugasnya kembali.

15 hari kemudian ....

Tiba-tiba hari itu hujan deras dan petir menyambar. Membuat semua makhluk bumi bersembunyi di rumah mereka masing-masing. Semua sangat sunyi. Yang ada hanya gemuruh petir yang menggelegar. Langit menunjukkan cahaya tepat di atas Amaltheia. Turunlah Ajudan dari Tuan dan menghampiri Amaltheia.

“Malaikat Amaltheia, Tuan memanggilmu ke langit!” kata Ajudan.

Mendengar itu Amaltheia sangat takut dan gelisah. Berfikir jika ada kesalahan atas laporannya.

Akhirnya mereka terbang ke langit. Walau sebenarnya saat itu bukan bulan purnama. Menandakan bahwa ini adalah panggilan khusus untuk Amaltheia.

“Tuan, salam! Saya memenuhi panggilan Tuan!” kata Amal.

“Malaikat Amaltheia yang bertugas memberi ketenangan dalam jiwa manusia. Melaporkan bahwa ada seorang manusia yang dapat melihat dan berbincang denganmu. Dan itu dengan mata telanjang. Apakah itu benar?” Titah pemimpin.

“Iya Tuan, itu benar!” jawab Amaltheia.

“Seperti apa ciri-ciri manusia itu malaikat Amaltheia?” tanya pemimpin.

“Dia bernama Furqon, usianya menginjak 10 tahun. Dia mempunyai wajah yang tampan dan selalu memakai blangkon di kepalanya.” Jawab Amaltheia.

“Cukup! Itu saja sudah cukup! Kembalilah ke tugasmu. Aku akan membuka gerbang Nabastala untukmu!” titah pemimpin.

“Baik Tuan!” jawab Amaltheia dengan tertunduk.

Amaltheia berubah menjadi angin untuk turun ke muka bumi. Dan langsung melanjutkan tugasnya kembali. Setelah gerbang tertutup, hujan pun ikut berhenti. Dan cuaca menjadi normal seperti sediakala.

Esok harinya... Amaltheia bertemu dengan Amfitrite saat bersama dengan para nelayan.

“Hei Am, bagaimana tugasmu?” tanya Amaltheia.

“Iya seperti inilah tugasku!” jawab Amfitrite.

“Kamu tahu Am, kemarin malam aku dipanggil ke atas. Aku sangat takut dan gelisah karena mengira ada yang salah dengan laporanku. Ternyata saat aku menghadap pemimpin dia hanya menanyainya.” kata Amal.

“Bukankah kemarin tidak ada bulan purnama?” tanya Amfit.

“Iya, saat badai datang pemimpin membuka gerbang dan Ajudan menjemputku secara khusus.” Jawab Amaltheia.

“Apakah itu sangat penting? Pembicaraan apa yang kalian bicarakan?” tanya Amfit penasaran.

“Tentang kebenaran laporanku.” Jawab Amaltheia.

“Benarkah? Tentang apa isi laporanmu?” tanya Amfit.

“Itu tentang yang pernah aku ceritakan padamu. Ada seorang manusia yang spesial dapat bicara dengan para malaikat.” Jawab Amal.

“Apa? Kamu melaporkannya?” tanya Amfit.

“Iya!” jawab Amaltheia.

Mendengar yang diucapkan Amaltheia wajah Amfit terlihat pucat pasi seketika.

“Kenapa Am?” tanya Amal.

“Tidak, tidak apa-apa. Sepertinya tugasku masih banyak. Aku pergi dulu ya? Dah...” Amfit menghindar agar Amal tidak mengetahui kepanikannya.

“Baiklah.” Jawab Amaltheia.

Amfitrite benar-benar kebingungan. Bagaimana jika pemimpin mengetahuinya. Ini pasti gawat!” isi benak Amfit.

Setelah pemimpin bertemu secara khusus dengan Amaltheia. Pemimpin langsung memberi titah kepada Ajudannya.

“Rei, turunlah ke bumi dan cari tahu siapa manusia itu!” titah pemimpin.

“Baik Tuan!” jawab Ajudannya.

Segera Rei turun dan mencari manusia tersebut. Dengan kekuatannya, Rei mencium aroma kekuatan malaikat yang telah tercampur dengan jiwa manusia.

“Aroma apa ini? Aku harus melihatnya.” Kata Rei.

Terlihat Furqon sedang mengolah ikan untuk dijual.

“Furqon, apakah ikannya sudah enak?”

Tiba-tiba ibu Furqon datang dari belakangnya.

“Iya ibu, ini enak sekali!” jawab Furqon.

Setelah menemukannya Rei langsung kembali ke Nabastala dan melaporkannya kepada pemimpin.

...****************...

“Hal yang pernah terjadi dulu, tak kusangka akan terulang kembali.” Kata pemimpin.

“Apa maksud Tuan? Apakah pernah terjadi sebelumnya?” tanya Rei penasaran.

“Iya, tapi bukan dari kaum kita. Melainkan kaum bidadari dari surga. Dulu ada beberapa bidadari yang ingin mandi di salah satu sungai di bumi. Tanpa mereka sadari, ada seorang manusia yang melihat mereka. Karena kecantikan bidadari melebihi permata surya, membuat hasrat manusia itu tergugah untuk memiliki salah satu mereka.” Jawab pemimpin.

“Bagaimana caranya Tuan?” tanya Rei.

“Manusia itu mengambil satu selendang mereka. Tanpa selendang, bidadari tidak dapat terbang dan kembali ke surga. Akhirnya saat teman-temannya kembali. Satu diantara mereka tertinggal di bumi.” Jawab pemimpin.

“Lalu bagaimana nasib bidadari tersebut Tuan?” Tanya Rei.

“Saat selendangnya telah ketemu, dia tidak diterima lagi di surga. Karena dia telah berhubungan dengan manusia. Hingga saat ini dia menetap di bumi. Tepatnya di dasar laut dan mempunyai anak perempuan. Manusia menyebutnya sebagai penguasa pantai laut selatan Nyai Roro Kidul.” Jawab pemimpin.

...****************...

15 hari kemudian,,,,

Bulan purnama berikutnya telah tiba.

Seperti biasa gerbang Nabastala terbuka. Para malaikat terbang ke atas untuk mengumpulkan laporan mereka masing-masing.

Terlihat semua telah berkumpul di padang mahsyar. Sebelum dimulai pengumpulan, Ajudan pemimpin memberikan pengumuman.

“Para malaikat utusan dari Tuhan. Sebelum pengumpulan laporan kalian, ada beberapa hal yang ingin saya katakan pada kalian. Saya telah turun ke bumi. Dan saya menemukan ada kekuatan malaikat yang tercampur dengan jiwa manusia. Ini berarti salah satu diantara kalian ada yang memberikannya. Siapa yang telah memberikannya? Mengakulah!” kata Ajudan.

Suasana yang tadinya hening berubah menjadi gempar. Sedangkan Amfitrite tahu benar yang dimaksud Ajudan itu siapa. Dia saat itu gemetar dan ketakutan sedang menyerangnya.

“Diam semua! saya ingin yang telah melakukannya mengaku atas dirinya sendiri. Jika tidak, terpaksa pemimpin akan menguji kekuatan kalian satu per satu. Karena kekuatan yang telah diberikan akan menciptakan batasan pada pemiliknya.” Kata Ajudan.

Dengan hati yang takut. Amfitrite harus mengaku. Bagaimana pun dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri.

"astaga... bagaimana ini?" batin Am.

...----------------...

Tinggalkan jejak kalian dengan like, coment, gift atau vote.

Setiap sentuhan tangan kalian sangat berarti.

Terimakasih...

Terpopuler

Comments

Nia Hellen

Nia Hellen

ceritanya bagus

2022-11-17

1

bunda f2

bunda f2

nyicil jejak lagi kak, semangat

2022-10-26

1

leeshuho

leeshuho

Keren thor ✌️

2022-06-26

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1: PEMBERIAN NAMA DAN TUGAS
2 BAB 2: KEHILANGAN NYAWA
3 BAB 3: MELAKUKAN KESALAHAN
4 BAB 3: PANGGILAN KHUSUS
5 BAB 4: PEMBERIAN HUKUMAN
6 BAB 6: MELAKUKAN KETULUSAN
7 BAB 7: KESALAHPAHAMAN
8 BAB 5: TERTEMBAK
9 BAB 6: MENJUAL IKAN
10 BAB 7: PERGI KE DOKTER HEWAN
11 BAB 8: PERTEMUAN AMALTHEIA DAN AMFITRITE
12 BAB 9: PERTEMUAN FURQON DAN AM SAAT BERWUJUD MANUSIA
13 BAB 10: FURQON BERTEMU DIA LAGI
14 BAB 11: SALAH PAHAM
15 BAB 12: AM INGIN LARI DARI FURQON
16 BAB 13: AM BERUBAH MENJADI MANUSIA
17 BAB 14: AM BERTEMU SAHABATNYA
18 BAB 15: DORIT MENGUNGKAP RAHASIA
19 BAB 16: DIKEJAR LAKI-LAKI ASING
20 BAB 17: PERJALANAN FURQON DAN ANDO
21 BAB 18: KEKHAWATIRAN AM
22 BAB 19: AM MENUNGGU JAWABAN KEBENARAN
23 BAB 20: AM MENOLONG AMALTHEIA
24 BAB 21: DORIT MENDENGAR KEMBALINYA KEKUATAN AMALTHEIA
25 BAB 22: BERTAMBAHNYA CINTA FURQON
26 BAB 23: PERGI KE PERPUSTAKAAN
27 BAB 24: PERTEMUAN AM DAN PHERON
28 BAB 25: KECEMBURUAN FURQON
29 BAB 26: AM PERGI KE PERPUSTAKAAN LAGI
30 BAB 27: MENGEMBALIKAN BUKU
31 BAB 28: FURQON MENJEMPUT AMFHITRITE
32 BAB 29: FURQON DAN AM PULANG BERSAMA
33 BAB 30: MEMBELI BAJU
34 BAB 31: Berubah menjadi Merpati
35 BAB 32: MENCARI
36 BAB 33: Merindukan
37 BAB 34: Bertanya-tanya
38 BAB 35: Mencari lagi
39 BAB 36: Dapat berubah Wujud
40 BAB 37: Pertemuan
41 BAB 38: Berkeliling
42 BAB 39: Pulang
43 BAB 40: Perjalanan
44 BAB 41: Ke Perpustakaan
45 BAB 42: ke Nabastala
46 BAB 43: Rencana
47 BAB 44: Kematian
48 BAB 45: Dikubur
49 BAB 46: Perjalanan Hidup
50 BAB 47: Hadiah
51 BAB 48: Kenangan
52 BAB 49: Teman Baru
53 BAB 50: Marah
54 BAB 51: Merekam
55 BAB 52 Bermain Singa
56 BAB 53: TUYUL
57 BAB 54: KETAHUAN
58 BAB 55: Menjual Ikan
59 BAB 56: Bertemu Amaltheia
60 BAB 57: Berjalan Bersama
61 BAB 58 Berjalan Pulang
62 BAB 59: Marahnya Setan Dasim
63 BAB 60 Mengelilingi Lautan
64 BAB 61 Mengantar e-KTP
65 BAB 62: Tes Kesetiaan
66 BAB 63: Mencari Mbh. Rogo
67 BAB 64: Pertarungan
68 BAB 65: Dikurung
69 BAB 66: Ketidaktahuan
70 BAB 67: Tinggal Bersama
71 BAB 68: Bulan Purnama
72 BAB 69: Kemarahan Setan
73 BAB 70: Luapan Rindu
74 BAB 71: Setelah Ujian
75 BAB 72: Membaca Puisi Sejarah
76 BAB 73: Bencana Alam
77 BAB 74: Kebakaran
78 BAB 75 : Diantar Kembali
79 BAB 76: Menghadang Tsunami
80 BAB 77: Pingsan
81 BAB 78: Emosi
82 BAB 79: Pertarungan
83 BAB 80: Melindungi Nabastala
84 BAB 81: Gerbang Nabastala Terbuka
85 BAB 82: Malaikat Baru
86 BAB 83: Viral
87 BAB 84: Mengungkapkan Identitas
88 BAB 85: Hukuman Lais
89 BAB 86: Santet
90 BAB 87: Memeriksa Keadaan Lais
91 BAB 88: Merasakan Aura
92 BAB 89: Setelah Ujian Kelulusan
93 BAB 90: Menginap di rumah Am
94 BAB 91: Wisuda
95 BAB 92: Menyadari Kekuatan Lais
96 BAB 93: Menjadi Dewa
97 BAB 94: Dapat berubah wujud
98 BAB 95: Perjalanan ke Nabastala
99 BAB 96: Menikah
100 BAB 97: Jumpa Fans
101 BAB 98: Mencari Gaun Pengantin
102 BAB 99: Melahirkan Anak
103 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 103 Episodes

1
BAB 1: PEMBERIAN NAMA DAN TUGAS
2
BAB 2: KEHILANGAN NYAWA
3
BAB 3: MELAKUKAN KESALAHAN
4
BAB 3: PANGGILAN KHUSUS
5
BAB 4: PEMBERIAN HUKUMAN
6
BAB 6: MELAKUKAN KETULUSAN
7
BAB 7: KESALAHPAHAMAN
8
BAB 5: TERTEMBAK
9
BAB 6: MENJUAL IKAN
10
BAB 7: PERGI KE DOKTER HEWAN
11
BAB 8: PERTEMUAN AMALTHEIA DAN AMFITRITE
12
BAB 9: PERTEMUAN FURQON DAN AM SAAT BERWUJUD MANUSIA
13
BAB 10: FURQON BERTEMU DIA LAGI
14
BAB 11: SALAH PAHAM
15
BAB 12: AM INGIN LARI DARI FURQON
16
BAB 13: AM BERUBAH MENJADI MANUSIA
17
BAB 14: AM BERTEMU SAHABATNYA
18
BAB 15: DORIT MENGUNGKAP RAHASIA
19
BAB 16: DIKEJAR LAKI-LAKI ASING
20
BAB 17: PERJALANAN FURQON DAN ANDO
21
BAB 18: KEKHAWATIRAN AM
22
BAB 19: AM MENUNGGU JAWABAN KEBENARAN
23
BAB 20: AM MENOLONG AMALTHEIA
24
BAB 21: DORIT MENDENGAR KEMBALINYA KEKUATAN AMALTHEIA
25
BAB 22: BERTAMBAHNYA CINTA FURQON
26
BAB 23: PERGI KE PERPUSTAKAAN
27
BAB 24: PERTEMUAN AM DAN PHERON
28
BAB 25: KECEMBURUAN FURQON
29
BAB 26: AM PERGI KE PERPUSTAKAAN LAGI
30
BAB 27: MENGEMBALIKAN BUKU
31
BAB 28: FURQON MENJEMPUT AMFHITRITE
32
BAB 29: FURQON DAN AM PULANG BERSAMA
33
BAB 30: MEMBELI BAJU
34
BAB 31: Berubah menjadi Merpati
35
BAB 32: MENCARI
36
BAB 33: Merindukan
37
BAB 34: Bertanya-tanya
38
BAB 35: Mencari lagi
39
BAB 36: Dapat berubah Wujud
40
BAB 37: Pertemuan
41
BAB 38: Berkeliling
42
BAB 39: Pulang
43
BAB 40: Perjalanan
44
BAB 41: Ke Perpustakaan
45
BAB 42: ke Nabastala
46
BAB 43: Rencana
47
BAB 44: Kematian
48
BAB 45: Dikubur
49
BAB 46: Perjalanan Hidup
50
BAB 47: Hadiah
51
BAB 48: Kenangan
52
BAB 49: Teman Baru
53
BAB 50: Marah
54
BAB 51: Merekam
55
BAB 52 Bermain Singa
56
BAB 53: TUYUL
57
BAB 54: KETAHUAN
58
BAB 55: Menjual Ikan
59
BAB 56: Bertemu Amaltheia
60
BAB 57: Berjalan Bersama
61
BAB 58 Berjalan Pulang
62
BAB 59: Marahnya Setan Dasim
63
BAB 60 Mengelilingi Lautan
64
BAB 61 Mengantar e-KTP
65
BAB 62: Tes Kesetiaan
66
BAB 63: Mencari Mbh. Rogo
67
BAB 64: Pertarungan
68
BAB 65: Dikurung
69
BAB 66: Ketidaktahuan
70
BAB 67: Tinggal Bersama
71
BAB 68: Bulan Purnama
72
BAB 69: Kemarahan Setan
73
BAB 70: Luapan Rindu
74
BAB 71: Setelah Ujian
75
BAB 72: Membaca Puisi Sejarah
76
BAB 73: Bencana Alam
77
BAB 74: Kebakaran
78
BAB 75 : Diantar Kembali
79
BAB 76: Menghadang Tsunami
80
BAB 77: Pingsan
81
BAB 78: Emosi
82
BAB 79: Pertarungan
83
BAB 80: Melindungi Nabastala
84
BAB 81: Gerbang Nabastala Terbuka
85
BAB 82: Malaikat Baru
86
BAB 83: Viral
87
BAB 84: Mengungkapkan Identitas
88
BAB 85: Hukuman Lais
89
BAB 86: Santet
90
BAB 87: Memeriksa Keadaan Lais
91
BAB 88: Merasakan Aura
92
BAB 89: Setelah Ujian Kelulusan
93
BAB 90: Menginap di rumah Am
94
BAB 91: Wisuda
95
BAB 92: Menyadari Kekuatan Lais
96
BAB 93: Menjadi Dewa
97
BAB 94: Dapat berubah wujud
98
BAB 95: Perjalanan ke Nabastala
99
BAB 96: Menikah
100
BAB 97: Jumpa Fans
101
BAB 98: Mencari Gaun Pengantin
102
BAB 99: Melahirkan Anak
103
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!