Sang Dewi Merpati

Sang Dewi Merpati

BAB 1: PEMBERIAN NAMA DAN TUGAS

Prolog

Di lautan cahaya terang, ada seorang pria paruh baya yang sedang bersila dengan tubuh yang mengawang.

Baju yang dikenakan oleh pria paruh baya itu sangatlah asing. Berwarna serba putih, dikelilingi oleh cahaya bagaikan sinar bintang.

Di atas kepalanya terdapat lingkaran putih yang selalu melingkar dan mengikutinya kemana pun. Sehingga siapapun yang melihatnya dengan mata telanjang manusia, akan merasa silau karenanya.

Pria paruh baya itu terlihat seperti sedang mengumpulkan energi alamiah. Dia memejamkan mata berusaha untuk tetap fokus dan berkonsentrasi penuh atas tapanya.

"Ctaaaarrr, Duarrrr! "

Suara petir yang sedang menyambar itu bersuara sangat lantang. Suara lantangnya itu mampu menembus dinding kerajaan dan mengganggu pertapaan Tuan.

...****************...

Pada Nabastala, ada sebuah kerajaan yang tak kasat mata oleh makhluk bumi. Mereka adalah pembawa pesan kebaikan. Makhluk bumi mengenal mereka dengan nama kaum malaikat.

...****************...

Suatu hari, Tuhan menciptakan tujuh malaikat baru dalam kerajaan tersebut. Seperti biasa, setelah mereka tercipta, Tuhan selalu memberi nama kepada ciptaan-Nya. Nama mereka adalah Alexandra, Althaia, Amaltheia, Amara, Anastasia, Dorit dan Amfitrite. Setiap malaikat diberi nama sesuai dengan tugas mereka masing-masing. Karena mereka adalah utusan Tuhan, mereka dianugrahkan kelebihan dapat berubah wujud apapun sesuai mereka inginkan. Salah satunya adalah Amfitrite. Tugas Amfitrite disini adalah penjaga lautan. Saat Tuhan menghendaki lautan stabil, maka Amfitritelah yang bertugas menyetabilkannya. Namun saat Tuhan berkehendak lautan meluap, Amfitritelah yang bertugas menggerakkan laut untuk menerkam sekitarnya.

Namun ada satu hal yang berbeda dari penciptaan malaikat generasi abad ke tiga ini. Karena ada sebuah gangguan, membuat Tuan sempat mengalami kegagalan dalam konsentrasinya saat proses penciptaan. Dan kegagalan ini membuat malaikat tersebut memiliki sesuatu yang seharusnya tak dimiliki oleh seorang malaikat. Tapi Tuan masih ingin melihat bagaimana mereka bertugas. Bagaimanapun Tuan hanya bisa menciptakan mereka dalam 100 tahun sekali.

Setelah malaikat telah diberi nama dan tugas masing-masing, mereka pun di turunkan di permukaan bumi dan melaporkan tugas mereka setiap bulan purnama datang.

“Dengar...! saat hilal tiba, kalian akan diturunkan ke bumi dan melakukan tugas yang telah ditentukan kepada kalian. Ingat! Setiap bulan purnama gerbang Nabastala akan terbuka. Jadi, setiap bulan purnama kembalilah dan kumpulkan laporan kalian kepadaku!.” Titah pemimpin dari para utusan.

“Baik tuan!” Jawab ketujuh malaikat tersebut.

...****************...

Waktu yang ditunggu telah tiba. Hilal sedang menampakkan senyumnya. Pimpinan utusan memberi perintah kepada ketujuh malaikat agar turun ke bumi. Untuk memulai menjalankan tugas mereka yang pertama kali.

“Turunlah kalian ke muka bumi dengan sayap kalian!” Titah pemimpin utusan.

Ketujuh malaikat berubah wujud sesuai keinginan mereka masing-masing. Alexandra berubah menjadi burung kenari, ada yang berubah kelelawar, ada juga yang menjadi burung elang, sedangkan Dorit menjadi naga dan Amfitrite menjadi burung merpati. Mereka pun terbang dan menuju tugas masing-masing. Sedangkan Amfitrite terjun ke laut. Kemudian menyatukan dirinya dengan berubah menjadi air laut pula agar tidak diketahui oleh makhluk bumi. Disinilah para malaikat memulai perjalanan dan tugas mereka.

Pada suatu malam, terlihat di tengah laut perahu-perahu itu sedang berunding. Menandakan para nelayan sedang memulai mencari ikan di laut. Amfitrite menyaksikan apa yang mereka lakukan. Amfitrite tak faham dengan apa yang dirasakan manusia. Membuat dia merasa penasaran atas nafsu dan aktifitas yang mereka kini kerjakan. Karena hakikatnya memang malaikat diciptakan tanpa nafsu. Mereka tak butuh makan. Mereka hanya memiliki rasa belas kasih untuk malaikat yang lembut. Tapi juga rasa kejam untuk malaikat yang kasar. Sesuai dengan tugas dan penciptaan mereka.

“Manusia melakukan hal seperti itu pasti karena mereka memiliki nafsu dan memiliki insting lapar! Rasa lapar itu seperti apa ya rasanya? Aku tidak pernah merasakannya, apa rasanya seperti memaafkan ikan? Atau merindukan ikan? Pasti sangat bahagia menjadi manusia. Tuhan menciptakan mereka sangat spesial. Terangkai dari akal dan nafsu. Sedangkan kaumku hanya akal dan kepatuhan yang dimiliki.” Gumam Amfitrite.

Setelah itu, Am melanjutkan tugasnya lagi. Yaitu mengelilingi seluruh lautan.

Waktu telah menunjukkan pukul 04.00 WIB. Para perahu akan menuju tepi pantai. Tapi ada yang mengganjal saat itu. Ada satu perahu yang tak terlihat lagi.

Ternyata perahu milik bapak dan Furqon lah yang telah tertinggal pada kelompok nelayan itu.

“Hei Roi, kemana perahu Furqon dan ayahnya?” tanya pak Mali yang merupakan salah satu nelayan disana.

“Dari tadi aku tidak melihatnya! Kemana mereka pergi?” jawab Reno yang juga salah satu nelayan disana.

Akhirnya mereka menyadari bahwa perahu Furqon tidak ada di dalam rombongan itu.

Suasana disana gaduh dan bingung. Tidak ada seorang pun yang tahu keberadaan perahu milik pak Rahmat dan Furqon.

"Ayah... dimana teman-teman kita?" anak yang memakai blangkon di kepala dan sedang menginjak umur 10 tahun itu bertanya kepada ayahnya.

"Bagaimana bisa kamu bertanya sama ayah hah? seharusnya kamu yang melihat lainnya saat ayah sibuk menjala ikan. Apa gunanya ayah mengajakmu kesini. Dasar anak tidak berguna!" jawab pak rahmat kesal dan melampiaskan kesalahan kepada anaknya yang merupakan anak angkatnya.

"Maaf ayah.. Furqon tadi membantu ayah karena ikannya banyak sekali jadi Furqon tidak tega ayah mengangkatnya sendiri." jawab Furqon dengan penuh sesal.

"Apa katamu? dasar anak kurang ajar diajari orang tua malah jawab! kamu bilang kamu membantu ayah? Yang ada kamu tidak membantu, malah menyusahkan saja! Anak dan istri sama saja bisanya cuma menyusahkan saja!." jawab ayah Furqon yang sedang melampiaskan kemarahannya.

"Bagaimana ini? kemana arah untuk aku pulang?" ujar pak Rahmat kebingungan.

"Tuhan, tolong beri petunjuk pada kami" do'a dalam batin Furqon.

...****************...

Fajar mulai terbit, pak Rahmat mencoba mengarahkan perahunya ke arah matahari terbit. Seperti biasa, matahari adalah kompas utama petunjuk dari alam para nelayan. Tak disangka, saat di tengah perjalanan, bahan bakar perahu pak Rahmat mendadak habis.

“ah... sial! Kenapa bahan bakarnya habis. Ini semua gara-gara aku mengajakmu bocah sial! Coba saja tadi aku meninggalkanmu pasti tidak akan terjadi seperti ini!” kata pak Rahmat lagi-lagi menyalahkan Furqon yang merupakan anak angkatnya.

Kali ini Furqon terdiam mendengar perkataan ayahnya yang selalu menyalahkannya. Padahal dia tahu jika sebelum berangkat ayahnya mengisi bahan bakar perahunya yang hanya cukup untuk berangkat dan pergi saja. Jika ada tambahan rute perjalan, pasti itu tidak akan cukup.

Akhirnya... Pak Rahmat menyuruh anaknya untuk mendayuh perahunya.

Dua kayu yang berada dibelakang Pak Rahmad itu, Diambil oleh Pak Rahmad. Kemudian dia berikan kepada Furqon.

“Cepat dayuh anak bodoh, biar kita cepat sampai di tepi pantai.” perintah ayahnya.

“Baik ayah.” jawab Furqon patuh.

"untung saja, kayu itu tidak tertinggal. Jika tertinggal tentu kita tidak akan bisa pulang." ucap Pak Rahmat.

Furqon anak yang selalu patuh kepada orang tuanya. Walau kadang ayahnya sangat keras padanya, dia tetap tunduk kepada ayah dan ibunya.

Beberapa jam kemudian...

Furqon terus mendayuh perahu dengan tangannya.

Sudah berjam-jam Furqon terus mendayuh. Kemudian Furqon merasa lelah dan lemas. Sedangkan dia yang akan berhenti takut jika sang ayah marah lagi padanya.

Akhirnya dia memutuskan untuk meneruskan kegiatan yang dia lakukan. Walau merasa lelah, letih, sudah tak kuat dan tak berdaya tapi dia memilih tetap diam dan mempertahankan diri.

Am, yang sedang bertugas. Melihat kejadian yang demikian.

"kasihan sekali anak itu. Jelas-jelas dia telah lelah dan sudah diambang batas kemampuannya. Namun dia tetap melakukan demikian. Demi ayahnya." kata Am.

"sebentar, biar kutebak, apakah ini yang dinamakan nafsu juga? sepertinya iya. Dia berkeinginan untuk membantu ayahnya. Wah... seperti apa ya rasanya? apa aku mendekat saja ya?" gumam Am penasaran.

Am berjalan menuju ke perahu Furqon berbentuk ombak. Saat dia hendak mendekat, anak yang masih polos dan tulus itu tiba-tiba terjebur ke dalam laut.

Karena tenaga Furqon telah terkuras banyak untuk mendayuh, tak sengaja Furqon terjungkal dan jatuh ke laut.

“Byurrrr....!!!!”

Terlihat blangkon itu di permukaan air mengambang.

Melihat yang demikian terjadi, Am sangat terkejut dan langsung menjauhinya. Karena takut jika ada manusia lain yang akan datang.

"astaga,, apa yang telah terjadi?" gumam Am.

...----------------...

Tinggalkan jejak kalian dengan like, coment, gift atau vote.

Setiap sentuhan tangan kalian sangat berarti.

Terimakasih... 🤗🤗🤗

Terpopuler

Comments

Ai

Ai

Imajinasinya keren /Good/

2024-03-30

1

tambahan bunga sudah kuberikan

2023-03-17

1

neng ade

neng ade

hadir thor.. baru baca udah di buat penasaran.. 😍

2023-03-07

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1: PEMBERIAN NAMA DAN TUGAS
2 BAB 2: KEHILANGAN NYAWA
3 BAB 3: MELAKUKAN KESALAHAN
4 BAB 3: PANGGILAN KHUSUS
5 BAB 4: PEMBERIAN HUKUMAN
6 BAB 6: MELAKUKAN KETULUSAN
7 BAB 7: KESALAHPAHAMAN
8 BAB 5: TERTEMBAK
9 BAB 6: MENJUAL IKAN
10 BAB 7: PERGI KE DOKTER HEWAN
11 BAB 8: PERTEMUAN AMALTHEIA DAN AMFITRITE
12 BAB 9: PERTEMUAN FURQON DAN AM SAAT BERWUJUD MANUSIA
13 BAB 10: FURQON BERTEMU DIA LAGI
14 BAB 11: SALAH PAHAM
15 BAB 12: AM INGIN LARI DARI FURQON
16 BAB 13: AM BERUBAH MENJADI MANUSIA
17 BAB 14: AM BERTEMU SAHABATNYA
18 BAB 15: DORIT MENGUNGKAP RAHASIA
19 BAB 16: DIKEJAR LAKI-LAKI ASING
20 BAB 17: PERJALANAN FURQON DAN ANDO
21 BAB 18: KEKHAWATIRAN AM
22 BAB 19: AM MENUNGGU JAWABAN KEBENARAN
23 BAB 20: AM MENOLONG AMALTHEIA
24 BAB 21: DORIT MENDENGAR KEMBALINYA KEKUATAN AMALTHEIA
25 BAB 22: BERTAMBAHNYA CINTA FURQON
26 BAB 23: PERGI KE PERPUSTAKAAN
27 BAB 24: PERTEMUAN AM DAN PHERON
28 BAB 25: KECEMBURUAN FURQON
29 BAB 26: AM PERGI KE PERPUSTAKAAN LAGI
30 BAB 27: MENGEMBALIKAN BUKU
31 BAB 28: FURQON MENJEMPUT AMFHITRITE
32 BAB 29: FURQON DAN AM PULANG BERSAMA
33 BAB 30: MEMBELI BAJU
34 BAB 31: Berubah menjadi Merpati
35 BAB 32: MENCARI
36 BAB 33: Merindukan
37 BAB 34: Bertanya-tanya
38 BAB 35: Mencari lagi
39 BAB 36: Dapat berubah Wujud
40 BAB 37: Pertemuan
41 BAB 38: Berkeliling
42 BAB 39: Pulang
43 BAB 40: Perjalanan
44 BAB 41: Ke Perpustakaan
45 BAB 42: ke Nabastala
46 BAB 43: Rencana
47 BAB 44: Kematian
48 BAB 45: Dikubur
49 BAB 46: Perjalanan Hidup
50 BAB 47: Hadiah
51 BAB 48: Kenangan
52 BAB 49: Teman Baru
53 BAB 50: Marah
54 BAB 51: Merekam
55 BAB 52 Bermain Singa
56 BAB 53: TUYUL
57 BAB 54: KETAHUAN
58 BAB 55: Menjual Ikan
59 BAB 56: Bertemu Amaltheia
60 BAB 57: Berjalan Bersama
61 BAB 58 Berjalan Pulang
62 BAB 59: Marahnya Setan Dasim
63 BAB 60 Mengelilingi Lautan
64 BAB 61 Mengantar e-KTP
65 BAB 62: Tes Kesetiaan
66 BAB 63: Mencari Mbh. Rogo
67 BAB 64: Pertarungan
68 BAB 65: Dikurung
69 BAB 66: Ketidaktahuan
70 BAB 67: Tinggal Bersama
71 BAB 68: Bulan Purnama
72 BAB 69: Kemarahan Setan
73 BAB 70: Luapan Rindu
74 BAB 71: Setelah Ujian
75 BAB 72: Membaca Puisi Sejarah
76 BAB 73: Bencana Alam
77 BAB 74: Kebakaran
78 BAB 75 : Diantar Kembali
79 BAB 76: Menghadang Tsunami
80 BAB 77: Pingsan
81 BAB 78: Emosi
82 BAB 79: Pertarungan
83 BAB 80: Melindungi Nabastala
84 BAB 81: Gerbang Nabastala Terbuka
85 BAB 82: Malaikat Baru
86 BAB 83: Viral
87 BAB 84: Mengungkapkan Identitas
88 BAB 85: Hukuman Lais
89 BAB 86: Santet
90 BAB 87: Memeriksa Keadaan Lais
91 BAB 88: Merasakan Aura
92 BAB 89: Setelah Ujian Kelulusan
93 BAB 90: Menginap di rumah Am
94 BAB 91: Wisuda
95 BAB 92: Menyadari Kekuatan Lais
96 BAB 93: Menjadi Dewa
97 BAB 94: Dapat berubah wujud
98 BAB 95: Perjalanan ke Nabastala
99 BAB 96: Menikah
100 BAB 97: Jumpa Fans
101 BAB 98: Mencari Gaun Pengantin
102 BAB 99: Melahirkan Anak
103 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 103 Episodes

1
BAB 1: PEMBERIAN NAMA DAN TUGAS
2
BAB 2: KEHILANGAN NYAWA
3
BAB 3: MELAKUKAN KESALAHAN
4
BAB 3: PANGGILAN KHUSUS
5
BAB 4: PEMBERIAN HUKUMAN
6
BAB 6: MELAKUKAN KETULUSAN
7
BAB 7: KESALAHPAHAMAN
8
BAB 5: TERTEMBAK
9
BAB 6: MENJUAL IKAN
10
BAB 7: PERGI KE DOKTER HEWAN
11
BAB 8: PERTEMUAN AMALTHEIA DAN AMFITRITE
12
BAB 9: PERTEMUAN FURQON DAN AM SAAT BERWUJUD MANUSIA
13
BAB 10: FURQON BERTEMU DIA LAGI
14
BAB 11: SALAH PAHAM
15
BAB 12: AM INGIN LARI DARI FURQON
16
BAB 13: AM BERUBAH MENJADI MANUSIA
17
BAB 14: AM BERTEMU SAHABATNYA
18
BAB 15: DORIT MENGUNGKAP RAHASIA
19
BAB 16: DIKEJAR LAKI-LAKI ASING
20
BAB 17: PERJALANAN FURQON DAN ANDO
21
BAB 18: KEKHAWATIRAN AM
22
BAB 19: AM MENUNGGU JAWABAN KEBENARAN
23
BAB 20: AM MENOLONG AMALTHEIA
24
BAB 21: DORIT MENDENGAR KEMBALINYA KEKUATAN AMALTHEIA
25
BAB 22: BERTAMBAHNYA CINTA FURQON
26
BAB 23: PERGI KE PERPUSTAKAAN
27
BAB 24: PERTEMUAN AM DAN PHERON
28
BAB 25: KECEMBURUAN FURQON
29
BAB 26: AM PERGI KE PERPUSTAKAAN LAGI
30
BAB 27: MENGEMBALIKAN BUKU
31
BAB 28: FURQON MENJEMPUT AMFHITRITE
32
BAB 29: FURQON DAN AM PULANG BERSAMA
33
BAB 30: MEMBELI BAJU
34
BAB 31: Berubah menjadi Merpati
35
BAB 32: MENCARI
36
BAB 33: Merindukan
37
BAB 34: Bertanya-tanya
38
BAB 35: Mencari lagi
39
BAB 36: Dapat berubah Wujud
40
BAB 37: Pertemuan
41
BAB 38: Berkeliling
42
BAB 39: Pulang
43
BAB 40: Perjalanan
44
BAB 41: Ke Perpustakaan
45
BAB 42: ke Nabastala
46
BAB 43: Rencana
47
BAB 44: Kematian
48
BAB 45: Dikubur
49
BAB 46: Perjalanan Hidup
50
BAB 47: Hadiah
51
BAB 48: Kenangan
52
BAB 49: Teman Baru
53
BAB 50: Marah
54
BAB 51: Merekam
55
BAB 52 Bermain Singa
56
BAB 53: TUYUL
57
BAB 54: KETAHUAN
58
BAB 55: Menjual Ikan
59
BAB 56: Bertemu Amaltheia
60
BAB 57: Berjalan Bersama
61
BAB 58 Berjalan Pulang
62
BAB 59: Marahnya Setan Dasim
63
BAB 60 Mengelilingi Lautan
64
BAB 61 Mengantar e-KTP
65
BAB 62: Tes Kesetiaan
66
BAB 63: Mencari Mbh. Rogo
67
BAB 64: Pertarungan
68
BAB 65: Dikurung
69
BAB 66: Ketidaktahuan
70
BAB 67: Tinggal Bersama
71
BAB 68: Bulan Purnama
72
BAB 69: Kemarahan Setan
73
BAB 70: Luapan Rindu
74
BAB 71: Setelah Ujian
75
BAB 72: Membaca Puisi Sejarah
76
BAB 73: Bencana Alam
77
BAB 74: Kebakaran
78
BAB 75 : Diantar Kembali
79
BAB 76: Menghadang Tsunami
80
BAB 77: Pingsan
81
BAB 78: Emosi
82
BAB 79: Pertarungan
83
BAB 80: Melindungi Nabastala
84
BAB 81: Gerbang Nabastala Terbuka
85
BAB 82: Malaikat Baru
86
BAB 83: Viral
87
BAB 84: Mengungkapkan Identitas
88
BAB 85: Hukuman Lais
89
BAB 86: Santet
90
BAB 87: Memeriksa Keadaan Lais
91
BAB 88: Merasakan Aura
92
BAB 89: Setelah Ujian Kelulusan
93
BAB 90: Menginap di rumah Am
94
BAB 91: Wisuda
95
BAB 92: Menyadari Kekuatan Lais
96
BAB 93: Menjadi Dewa
97
BAB 94: Dapat berubah wujud
98
BAB 95: Perjalanan ke Nabastala
99
BAB 96: Menikah
100
BAB 97: Jumpa Fans
101
BAB 98: Mencari Gaun Pengantin
102
BAB 99: Melahirkan Anak
103
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!