BAB 2: KEHILANGAN NYAWA

“Byurrrr....!!!!”

Terlihat blangkon itu di permukaan air mengambang.

“Furqon... apa yang telah kamu lakukan anak sial!” pekik ayahnya melihat anak angkatnya itu terjebur.

“Astaga benar-benar, tidak menyelesaikan masalah tapi malah menambah masalah! Hah! Biarkan sudah dia memang seharusnya tidak ada di hidupku!” gumam ayahnya.

Terlihat ayah Furqon marah dengan apa yang terjadi pada Furqon saat itu.

Di tengah laut yang gelap dan tak ada siapapun itu. Ayah Furqon termenung.

Kemudian Ayah Furqon meraih blangkon yang terambang di air. Diingatnya kembali jika anak angkatnya yang dibencinya itu tidak pernah membantah perintahnya. Dia selalu patuh dan sopan padanya.

“Apa aku telah keterlaluan padanya? Bagaimanapun yang terjadi dulu bukanlah salahnya.” Gumam ayahnya.

“Furqon... ayah sendirian, kembalilah nak! Maafkan ayah!” sesal ayah Furqon.

Terkadang sesuatu yang kita anggap biasa saja saat berada di dekat kita, kita akan baru merasa betapa berharganya dia saat kita telah kehilangannya.

Ayah Furqon menyesal dan memeluk blangkon yang selalu dipakai anaknya. karena selama ini selalu kasar terhadapnya.

Waktu telah menunjukkan pukul 05.15 WIB. Ayah Furqon duduk di perahu sendirian. Tak ada teman, tak ada siapa pun di tengah laut. Dia benar-benar bingung, apa yang harus dia lakukan. Karena jika dia menolong anaknya yang tenggelam, pasti dia akan ikut tenggelam. Karena pak Rahmat tidak bisa berenang. Handphone pun pak Rahmat juga tidak punya. Dia hanya duduk dan memegang erat blangkon berwarna hitam itu di tangannya.

Lima jam kemudian ...

Terlihat ada sebuah kapal dari barat laut berlayar. Melihat sebuah harapan ayah Furqon langsung berdiri dan melambaikan tangan.

“Tolong... tolong saya.. saya disini..!” teriak ayah Furqon.

Kapal itu lama-lama semakin mendekati perahu milik pak Rahmat.

“Sepertinya mereka telah mendengarku!” gumam pak Rahmat.

“Itu dia, iya sepertinya benar itu pak Rahmat!” kata tim penyelamat.

“Akhirnya kita menemukannya!” ujar rekan tim penyelamat.

Akhirnya perahu pak Rahmat yang bahan bakarnya telah habis itu ditalikan dengan kapal besar. Dan pak Rahmat dinaikkan ke kapal utama.

“Tolong anak saya juga pak! Anak saya telah tenggelam ke laut pak! Mohon bantuannya pak!” kata pak Rahmat meminta pertolongan kepada tim penyelamat.

“Baik pak, tolong bapak tunjukkan lokasi dimana anak bapak tenggelam!” ujar tim penyelamat.

“Di sebelah sini pak!” jawab pak Rahmat.

Tim penyelamat bergegas memakai peralatan selam dan segera menyelam di dasar laut untuk mencari Furqon.

Tiga jam telah berlalu... tim penyelamat masih belum menemukan Furqon.

“Maaf pak! Sepertinya hari mulai larut, pencarian anak anda akan dilanjutkan hari besok.” Ujar pimpinan tim penyelamat.

“Baik pak terimakasih!” jawab pak Rahmat pasrah.

Setelah mereka sampai di tepi pantai, pak Rahmat pulang dengan menundukkan kepala. Dia hanya diam dan terpaku tak percaya dengan apa yang dialaminya hari ini.

“Bapak.. kenapa pulangnya sampai sore? Tidak biasanya bapak seperti ini kecuali jika memang ada kendala! Furqon kemana? Kenapa bapak sendirian?” tanya istri pak Rahmat.

Melihat suaminya yang pulang sendirian, pandangan istrinya menjadi tak tentu arah mencari seorang anak yang berumur 10 tahun itu. Sedangkan pak Rahmat membeku tak bisa mengatakan apa-apa.

“Pak..! Furqon dimana?” tanya istrinya sekali lagi.

.

.

.

“Furqon telah pergi buk! Dia hilang.” Jawab pak Rahmat.

Akhirnya mulut yang tadinya membeku itu mengucapkan sebuah kata.

“Maksud bapak apa? Hilang bagaimana?” tanya istrinya.

“Dia tenggelam.” Jawab pak Rahmat pasrah.

“Apa? Bagaimana mungkin?"

"ini semua salahmu kenapa bisa kamu membiarkannya tenggelam? Memang Furqon bukan anak kandungmu tapi tidak seharusnya kamu sekejam ini. Kamu selalu kasar pada anak yang penurut itu!” kata ibuk Furqon.

“Diam! Tanpa kamu bicara aku sudah mengerti dan aku sudah menyesal tentang apa yang telah aku lakukan padanya selama ini. Tim penyelamat tadi sudah mencarinya dan masih belum ketemu. Dan aku sudah berusaha untuk itu. Jadi diamlah dan pergilah ke kamarmu!” jawab pak Rahmat merasa sangat depresi.

Sedangkan ibu Furqon, dia berlari dengan tetesan air mata yang mengalir sangat deras dari matanya. Duduk di sofa memanggil nama dan meratapi nasib anak yang disayanginya itu.

...****************...

Amfitrite sedang mengelilingi dan mengecek seluruh lautan. Seperti yang dia lakukan setiap hari karena ini adalah tugasnya. Saat dia berkeliling, dia melihat Furqon yang tergeletak di dasar laut yang paling curam. Dia mendekati Furqon. Amfitrite melihatnya dengan penuh. Am mengelilingi anak itu, dia melihat di sisi kanan, di sisi kiri, depan dan atas. Anak manusia itu terlihat gelabakan dengan nafas yang tertahan. Dia nyaris mati karena tak dapat bernafas di dalam air laut.

Melihat anak yang berusia 10 tahun yang nyaris kehilangan nyawa dan tersiksa itu membuat Amfit merasa iba. Tanpa berfikir panjang dia memberi setengah dari kekuatannya. Agar dia dapat bertahan hidup. Am memasukkan kekuatannya melalui luvang hidungnya.

“Manusia... bukankah manusia tidak dapat bernafas di air? Dia sangat tidak berdaya, kasihan sekali dia. Aku harus melakukan sesuatu sebelum Izrail datang kemari. Akan aku berikan setengah kekuatanku padanya agar dia dapat bertahan hidup.” ujar Amfitrite.

Karena nyawanya di ujung tanduk, Furqon dapat melihat Amfitrite dengan penglihatan yang buram. Cahaya itu mengelilinginya. Setelahnya Furqon hilang kesadaran. Dan Amfitrite yang berwujud air itu membawa Furqon ke tepi pantai. Keesokan harinya, Furqon membuka matanya pelan-pelan. Dan batuk itu menyerang tubuhnya. Furqon mengeluarkan air yang telah masuk ke dalam paru-paru.

"Uhuk, uhuk, uhuk!"

Setelah air keluar, mata jalangnya berkelana di sekeliling tepi pantai.

“Aku di tepi pantai? bagaimana bisa?”

Furqon tidak sadar dengan apa yang terjadi dengan dirinya.

“Ombaklah yang membawaku kemari!”

Tiba-tiba ada suara yang berbisik padanya dengan penuh ketenangan.

“Suara siapa itu?”

Furqon menoleh ke kiri dan kanan. Di sisi kanannya dia melihat angin yang menggumpal ada di dekatnya.

“Aku tak pernah melihat angin yang bergerombol seperti ini?” dengan mengamati angin tersebut.

Lalu Furqon mencoba menyentuh angin tersebut. Dengan jari telunjuknya. Dan dia bisa menyentuhnya.

“Hei apa yang kamu lakukan manusia? Bagaimana kamu bisa memegangku?” Amaltheia bingung melihat yang terjadi.

“Angin bisa bicara? Makhluk apa kamu?” tanya Furqon.

“Aku tidak dapat menjawab tanpa izin dari pemimpin!” jawab Amaltheia.

“Pemimpin? Kamu punya pemimpin? Siapa dia?” Tanya Furqon penasaran.

“Kamu tak perlu tahu manusia, tapi kenapa kamu dapat mendengarku seakan-akan kamu dapat bicara denganku? Padahal jika aku membisikkan sesuatu pasti akan diterima dengan jiwa. Kemudian akan terolah dengan pikiran manusia.” tanya Amaltheia.

“Aku tidak tahu, yang aku tahu tadi aku tenggelam dan nyaris mati. Tapi aku melihat cahaya di sekelilingku. Dan tiba-tiba aku berada disini!” jawab Furqon.

“Kamu benar-benar dapat berbicara denganku, yang aku tahu kami hanya dapat berbicara dengan bangsaku dan para syeitan. Apakah kamu hantu?” tanya Amal penasaran.

“Hantu? Aku jadi arwah? Benarkah? Tidak-tidak, pasti itu salah!” Jawab Furqon.

Amaltheia mencoba memeriksa sosok Furqon itu. Memastikan dia manusia atau bukan.

“Sepertinya memang bukan. Ini benar-benar aneh!” kata Amaltheia.

Kemudian Amaltheia menemui Amfitrite karena kebetulan jarak mereka saat itu dekat.

“Amfit, apa yang sedang kamu lakukan?” tanya Amaltheia.

“Saya sedang mengelilingi lautan dan mengeceknya. Ini adalah tugasku dan melaporkannya ke atas. Kamu sendiri sedang apa kemari Mal? Apa tugasmu sudah selesai? Tanya Amfitrite.

“Aku kesini karena ingin melihatmu bertugas. Hei Am, kamu tahu nggak? Tadi aku membisikkan sesuatu pada seorang manusia. Tapi anehnya dia dapat mendengar suaraku seakan dia berbincang denganku. Padahal hal ini tidak pernah terjadi pada siapapun. Dan hebatnya lagi dia dapat melihatku Am.” Amaltheia menceritakan yang terjadi padanya.

Mendengar cerita Amaltheia, Amfitrite merasa kaget dan gugup. Wajahnya langsung berwarna pucat pasi seketika. Karena berfikir jika itu terjadi adalah penyebabnya.

"Apa mungkin manusia itu?" batin Am.

“Benarkah? Dimana?” Tanya Amfitrite dengan gugup.

“Di tepi pantai sebelah barat.” Jawab Amaltheia.

“Yang dimaksud Amaltheia pasti anak laki-laki yang tadi malam. Bagaimana ini? Aku tidak tahu jika efek dari kekuatanku akan seperti ini. Bisa gawat jika pemimpin sampai dengar.” Isi pikiran Amfitrite.

“Amaltheia, bukankah pekerjaanmu masih banyak?” Tanya Amfit untuk menutupi kepanikannya.

“iya kamu benar Am, baiklah aku permisi dulu Am.” Pamit Amaltheia.

Mendengar kabar dari Amaltheia, Amfit merasa gelisah. Segera dia menuju barat untuk mencari anak yang telah dia selamatkan tadi. Dilihat di tepi pantai tidak ada seorang pun. Lalu Amfit berubah wujud menjadi merpati untuk mencarinya.

Dari pepohonan, Amfit menyaksikan banyak manusia yang berkumpul di tepi jalan. Terlihat Furqon ada diantara kerumunan itu.

“Aku terlambat, keadaanya tidak tepat. Aku tidak bisa mengambil kekuatanku jika keadaannya seperti ini. Tapi aku harus dapat mengambilnya kembali sebelum gerbang Nabastala terbuka.” Kata Amfit.

Amfit kembali dan melakukan tugasnya seperti biasanya. Setelah selesai mengurus dan mencatat laporan, Amfit berubah merpati dan mendatangi anak laki-laki yang pernah ditolongnya.

Furqon sedang tidur di sebelah ibunya. Terlihat saat itu tangan ibunya merangkul erat-erat tubuh Furqon. Kemudian Amfit berubah menjadi angin agar dia dapat masuk ke rumah Furqon lewat lubang-lubang jendela. Kucing Furqon mengeong sangat keras. Seakan kucing itu melihat sosok Amfit. Mendengar suara kucing yang keras itu ibu Furqon terbangun dan menyuruh kucing itu pergi. Lagi-lagi kucing itu kembali dan terus bersuara karena melihat sosok Amfit. Kali ini Amfit gagal untuk mengambil kekuatannya kembali.

Amfit kembali ke arah laut. Dalam perjalanan, dia berbicara pada dirinya sendiri.

“Kenapa kucing itu dapat melihatku? Apa penyebabnya separuh kekuatanku telah menghilang? Tidak aku sangka efeknya akan seperti ini.” Gumam Amfit.

Hari esok telah datang, Amfit kembali menuju rumah Furqon dan berharap bisa mendapatkan kembali kekuatanya.

Suasana disana hening. Tak ada kucing dan ibu Furqon.

“Ini adalah kesempatan emas!” gumam Amfit.

Furqon selesai mandi waktu itu. Kemudian dia tertidur pulas karena capek. Saat Furqon tertidur, Amfit memulai aksinya.

Dengan mendekatkan wajahnya di hidungnya. Kemudian menghirup kekuatannya untuk diambil. Hirupan pertama dia gagal, kemudian dia mencoba lagi, hingga 20X tapi usahanya tetap gagal.

“Kenapa kekuatanku tidak bisa kembali? Aku ingat betul waktu itu aku memasukkan lewat hidungnya. Tapi saat aku mencoba mengambilnya kembali kenapa tidak bisa? Biar aku coba lagi!” kata batin Amfit.

Amfit mencoba berulang-ulang untuk mengambil kekuatannya kembali. Hingga fajar menjemput dia masih belum berhasil. Karena matahari telah terbit. Amfit segera kembali ke laut untuk melaksanakan tugasnya.

“Bagaimana tidak bisa kuambil? Itukan kekuatanku?” banyak pertanyaan di benak Amfit yang belum ketemu jawabannya.

Tiba-tiba Amaltheia datang dari arah barat menyapa Amfitrite.

“Hei Amfit, jangan lupa nanti bulan purnama datang. Ini adalah laporan kita yang pertama. Jujur.. aku sangat gugup.” Amaltheia menyapa Amfit dari atas laut.

“Iya Mal, kamu benar!” jawab Amfitrite.

“Apa kamu juga gugup?” tanya Amal penasaran.

“Iya aku gugup sekali Mal, bahkan sangat takut.” Jawab Amfit.

“Kenapa harus takut? Kamu ini seperti telah melakukan kesalahan saja. Takut segala. Hahaha...” kata Amal dengan setengah mengejek.

“Baiklah aku pamit dulu Am, masih banyak tugas nih!” kata Amal pamit.

“Nanti malam bulan purnama?” gumam Amfitrite.

Tiba-tiba terlintas di pikiran Amfitrite tentang apa yang pernah Amaltheia ceritakan waktu lampau. Tentang manusia yang dapat berbincang dengan Amaltheia.

“Tunggu... jangan-jangan... ?”

...----------------...

Tinggalkan jejak kalian dengan like, coment, gift atau vote.

Setiap sentuhan tangan kalian sangat berarti.

Terimakasih... 🤗🤗🤗

Terpopuler

Comments

Ai

Ai

Ending tiap bab-nya selalu bikin penasaran, good job, Thor

2024-04-01

0

neng ade

neng ade

seru cerita nya dan bikin penasaran .. tetap semangat ya thor..semoga sukses selalu utk mu

2023-03-07

1

Lina aja

Lina aja

semangat thor

2022-12-21

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1: PEMBERIAN NAMA DAN TUGAS
2 BAB 2: KEHILANGAN NYAWA
3 BAB 3: MELAKUKAN KESALAHAN
4 BAB 3: PANGGILAN KHUSUS
5 BAB 4: PEMBERIAN HUKUMAN
6 BAB 6: MELAKUKAN KETULUSAN
7 BAB 7: KESALAHPAHAMAN
8 BAB 5: TERTEMBAK
9 BAB 6: MENJUAL IKAN
10 BAB 7: PERGI KE DOKTER HEWAN
11 BAB 8: PERTEMUAN AMALTHEIA DAN AMFITRITE
12 BAB 9: PERTEMUAN FURQON DAN AM SAAT BERWUJUD MANUSIA
13 BAB 10: FURQON BERTEMU DIA LAGI
14 BAB 11: SALAH PAHAM
15 BAB 12: AM INGIN LARI DARI FURQON
16 BAB 13: AM BERUBAH MENJADI MANUSIA
17 BAB 14: AM BERTEMU SAHABATNYA
18 BAB 15: DORIT MENGUNGKAP RAHASIA
19 BAB 16: DIKEJAR LAKI-LAKI ASING
20 BAB 17: PERJALANAN FURQON DAN ANDO
21 BAB 18: KEKHAWATIRAN AM
22 BAB 19: AM MENUNGGU JAWABAN KEBENARAN
23 BAB 20: AM MENOLONG AMALTHEIA
24 BAB 21: DORIT MENDENGAR KEMBALINYA KEKUATAN AMALTHEIA
25 BAB 22: BERTAMBAHNYA CINTA FURQON
26 BAB 23: PERGI KE PERPUSTAKAAN
27 BAB 24: PERTEMUAN AM DAN PHERON
28 BAB 25: KECEMBURUAN FURQON
29 BAB 26: AM PERGI KE PERPUSTAKAAN LAGI
30 BAB 27: MENGEMBALIKAN BUKU
31 BAB 28: FURQON MENJEMPUT AMFHITRITE
32 BAB 29: FURQON DAN AM PULANG BERSAMA
33 BAB 30: MEMBELI BAJU
34 BAB 31: Berubah menjadi Merpati
35 BAB 32: MENCARI
36 BAB 33: Merindukan
37 BAB 34: Bertanya-tanya
38 BAB 35: Mencari lagi
39 BAB 36: Dapat berubah Wujud
40 BAB 37: Pertemuan
41 BAB 38: Berkeliling
42 BAB 39: Pulang
43 BAB 40: Perjalanan
44 BAB 41: Ke Perpustakaan
45 BAB 42: ke Nabastala
46 BAB 43: Rencana
47 BAB 44: Kematian
48 BAB 45: Dikubur
49 BAB 46: Perjalanan Hidup
50 BAB 47: Hadiah
51 BAB 48: Kenangan
52 BAB 49: Teman Baru
53 BAB 50: Marah
54 BAB 51: Merekam
55 BAB 52 Bermain Singa
56 BAB 53: TUYUL
57 BAB 54: KETAHUAN
58 BAB 55: Menjual Ikan
59 BAB 56: Bertemu Amaltheia
60 BAB 57: Berjalan Bersama
61 BAB 58 Berjalan Pulang
62 BAB 59: Marahnya Setan Dasim
63 BAB 60 Mengelilingi Lautan
64 BAB 61 Mengantar e-KTP
65 BAB 62: Tes Kesetiaan
66 BAB 63: Mencari Mbh. Rogo
67 BAB 64: Pertarungan
68 BAB 65: Dikurung
69 BAB 66: Ketidaktahuan
70 BAB 67: Tinggal Bersama
71 BAB 68: Bulan Purnama
72 BAB 69: Kemarahan Setan
73 BAB 70: Luapan Rindu
74 BAB 71: Setelah Ujian
75 BAB 72: Membaca Puisi Sejarah
76 BAB 73: Bencana Alam
77 BAB 74: Kebakaran
78 BAB 75 : Diantar Kembali
79 BAB 76: Menghadang Tsunami
80 BAB 77: Pingsan
81 BAB 78: Emosi
82 BAB 79: Pertarungan
83 BAB 80: Melindungi Nabastala
84 BAB 81: Gerbang Nabastala Terbuka
85 BAB 82: Malaikat Baru
86 BAB 83: Viral
87 BAB 84: Mengungkapkan Identitas
88 BAB 85: Hukuman Lais
89 BAB 86: Santet
90 BAB 87: Memeriksa Keadaan Lais
91 BAB 88: Merasakan Aura
92 BAB 89: Setelah Ujian Kelulusan
93 BAB 90: Menginap di rumah Am
94 BAB 91: Wisuda
95 BAB 92: Menyadari Kekuatan Lais
96 BAB 93: Menjadi Dewa
97 BAB 94: Dapat berubah wujud
98 BAB 95: Perjalanan ke Nabastala
99 BAB 96: Menikah
100 BAB 97: Jumpa Fans
101 BAB 98: Mencari Gaun Pengantin
102 BAB 99: Melahirkan Anak
103 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 103 Episodes

1
BAB 1: PEMBERIAN NAMA DAN TUGAS
2
BAB 2: KEHILANGAN NYAWA
3
BAB 3: MELAKUKAN KESALAHAN
4
BAB 3: PANGGILAN KHUSUS
5
BAB 4: PEMBERIAN HUKUMAN
6
BAB 6: MELAKUKAN KETULUSAN
7
BAB 7: KESALAHPAHAMAN
8
BAB 5: TERTEMBAK
9
BAB 6: MENJUAL IKAN
10
BAB 7: PERGI KE DOKTER HEWAN
11
BAB 8: PERTEMUAN AMALTHEIA DAN AMFITRITE
12
BAB 9: PERTEMUAN FURQON DAN AM SAAT BERWUJUD MANUSIA
13
BAB 10: FURQON BERTEMU DIA LAGI
14
BAB 11: SALAH PAHAM
15
BAB 12: AM INGIN LARI DARI FURQON
16
BAB 13: AM BERUBAH MENJADI MANUSIA
17
BAB 14: AM BERTEMU SAHABATNYA
18
BAB 15: DORIT MENGUNGKAP RAHASIA
19
BAB 16: DIKEJAR LAKI-LAKI ASING
20
BAB 17: PERJALANAN FURQON DAN ANDO
21
BAB 18: KEKHAWATIRAN AM
22
BAB 19: AM MENUNGGU JAWABAN KEBENARAN
23
BAB 20: AM MENOLONG AMALTHEIA
24
BAB 21: DORIT MENDENGAR KEMBALINYA KEKUATAN AMALTHEIA
25
BAB 22: BERTAMBAHNYA CINTA FURQON
26
BAB 23: PERGI KE PERPUSTAKAAN
27
BAB 24: PERTEMUAN AM DAN PHERON
28
BAB 25: KECEMBURUAN FURQON
29
BAB 26: AM PERGI KE PERPUSTAKAAN LAGI
30
BAB 27: MENGEMBALIKAN BUKU
31
BAB 28: FURQON MENJEMPUT AMFHITRITE
32
BAB 29: FURQON DAN AM PULANG BERSAMA
33
BAB 30: MEMBELI BAJU
34
BAB 31: Berubah menjadi Merpati
35
BAB 32: MENCARI
36
BAB 33: Merindukan
37
BAB 34: Bertanya-tanya
38
BAB 35: Mencari lagi
39
BAB 36: Dapat berubah Wujud
40
BAB 37: Pertemuan
41
BAB 38: Berkeliling
42
BAB 39: Pulang
43
BAB 40: Perjalanan
44
BAB 41: Ke Perpustakaan
45
BAB 42: ke Nabastala
46
BAB 43: Rencana
47
BAB 44: Kematian
48
BAB 45: Dikubur
49
BAB 46: Perjalanan Hidup
50
BAB 47: Hadiah
51
BAB 48: Kenangan
52
BAB 49: Teman Baru
53
BAB 50: Marah
54
BAB 51: Merekam
55
BAB 52 Bermain Singa
56
BAB 53: TUYUL
57
BAB 54: KETAHUAN
58
BAB 55: Menjual Ikan
59
BAB 56: Bertemu Amaltheia
60
BAB 57: Berjalan Bersama
61
BAB 58 Berjalan Pulang
62
BAB 59: Marahnya Setan Dasim
63
BAB 60 Mengelilingi Lautan
64
BAB 61 Mengantar e-KTP
65
BAB 62: Tes Kesetiaan
66
BAB 63: Mencari Mbh. Rogo
67
BAB 64: Pertarungan
68
BAB 65: Dikurung
69
BAB 66: Ketidaktahuan
70
BAB 67: Tinggal Bersama
71
BAB 68: Bulan Purnama
72
BAB 69: Kemarahan Setan
73
BAB 70: Luapan Rindu
74
BAB 71: Setelah Ujian
75
BAB 72: Membaca Puisi Sejarah
76
BAB 73: Bencana Alam
77
BAB 74: Kebakaran
78
BAB 75 : Diantar Kembali
79
BAB 76: Menghadang Tsunami
80
BAB 77: Pingsan
81
BAB 78: Emosi
82
BAB 79: Pertarungan
83
BAB 80: Melindungi Nabastala
84
BAB 81: Gerbang Nabastala Terbuka
85
BAB 82: Malaikat Baru
86
BAB 83: Viral
87
BAB 84: Mengungkapkan Identitas
88
BAB 85: Hukuman Lais
89
BAB 86: Santet
90
BAB 87: Memeriksa Keadaan Lais
91
BAB 88: Merasakan Aura
92
BAB 89: Setelah Ujian Kelulusan
93
BAB 90: Menginap di rumah Am
94
BAB 91: Wisuda
95
BAB 92: Menyadari Kekuatan Lais
96
BAB 93: Menjadi Dewa
97
BAB 94: Dapat berubah wujud
98
BAB 95: Perjalanan ke Nabastala
99
BAB 96: Menikah
100
BAB 97: Jumpa Fans
101
BAB 98: Mencari Gaun Pengantin
102
BAB 99: Melahirkan Anak
103
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!