Terburu buru Lien kembali ke ranjangnya dan cepat cepat dia menekan panel tiang berukir bunga teratai tadi.
Greeek... blam.. kembali ke posisi semula di dalam ruangan kamarnya lagi.
tok tok tok "Nona Lien.. " teriak Ni Hwa dari depan pintu sambil mengetuknya.
"Masuklah Ni Hwa, ada apa mencariku" sahut Lien kecil dan berpura pura tidak terjadi apa apa agar tidak dicurigai sedang menangis oleh Ni Hwa.
"Syukurlah nona di dalam sini, tadi hamba sempat berpikir kalau nona menangis lagi dan kabur" sahut Ni Hwa lega
"lalu ada apa Ni Hwa mencariku? " jawab Lien kecil.
" Ah..iya hampir lupa.. hamba diberitahu Nyonya Chen kalau minggu depan nona Lien dipanggil ke Istana dengan Tuan Besar Li, dan hamba disuruh menyampaikan kepada nona Lien mengenai hal ini" sahut Ni Hwa lagi
apa yang terjadi, kedua alis Lien mengerut memikirkan ini. Mengapa dirinya dipanggil ke Istana bersama ayah tirinya.
Tahu bahwa nona kecilnya berpikir, Ni Hwa melanjutkan kata katanya dengan hati hati "Nona Lien dipanggil oleh Kaisar untuk dijodohkan dengan Pangeran ke lima"
Glek, Lien kecil menelan ludah.. "APA...bagaimana bisa aku dijodohkan dengan pangeran ke lima? " bukankah dia pangeran buruk rupa yang terkenal kekejamannya itu. Rumor mengatakan selain dia adalah pangeran buruk rupa, dia adalah salah seorang Jendral muda yang hebat dan kejam namun meskipun begitu, yang mulia Kaisar tetap segan kepadanya selain banyak memberikan kemenangan juga Kaisar takut bila pangeran ke lima memberontak kepadanya karena terlalu besar pengaruhnya yang menguasai sebagian besar militer kekaisaran.
"Apa yang harus aku lakukan Ni Hwa, aku takut dengan rumor itu jika benar, nyawaku bisa melayang ditangannya" pikiran Lien kecil menjadi kalut.
"maafkan hamba nona, hamba juga tidak tahu harus berbuat apa, tapi hamba berjanji akan selalu tetap ada disamping nona selamanya" Ni Hwa menangis...
Kembali di hutan lagi saat ini..
"Jadi kamu anak dari perdana mentri Li itu? " sahut orang itu.
Lien hanya mengangguk, lalu Lien bertanya.. "Bolehkan saya tahu siapa nama Tuan yang telah menyelamatkan saya dan maaf.. mengapa tuan tinggal dihutan ini? Apa tidak ada saudara atau orang lain? "
"ha ha ha.. nona ini kalau bertanya banyak pertanyaan, mana dulu yang harus dijawab" kekeh tuan itu
"Maafkan saya tuan" Lien menyahut malu
"panggil aku Paman Chao Lun, aku hanya seorang pertapa saat ini, sudah 20 tahun tidak keluar melihat dunia luar lagi dan tidak ikut campur urusan dunia" Tuan penyelamat Lien menjawab pertanyaan Lien kecil. lalu lanjut dia, "Aku melihat sepertinya ada masalah yang sedang kamu hadapi nona kecil" Chao Lun sudah mengamati Lien dari kemarin malam, dia bisa merasakan aura besar pada tubuh Lien, hanya saja ketika diperiksa, dia tidak menemukan apa apa atau lebih tepatnya tidak merasakan kekuatan kultivasi apapun dalam tubuh Lien, hanya auranya saja.
Lien terdiam sejenak, berpikir akankah dia bicara atau tidak. Akhirnya dia menceritakan soal dirinya, yang tidak bisa kultivasi dan juga tidak memiliki kemampuan sihir elemen apapun. toh meskipun dia bicarapun, orang orang sudah mencap dia sebagai putri bodoh yang tidak punya kemampuan apapun. Jadi biar saja orang terus berpikir seperti itu.
Selesai mendengar cerita Lien kecil. Chao Lun yang sedari tadi diam mendengarkan, berpikir tidak mungkin anak ini termasuk bodoh, Auranya begitu besar tapi memang dia tidak merasakan adanya kemampuan kultivasinya. Lalu..
"Nona Lien, kemarikan pergelangan tanganmu lagi. sewaktu dirimu tak sadarkan diri, aku sempat memeriksa nadimu, kau mempunyai aura yang besar namun aku juga tidak merasakan adanya kemampuan kultivasi didalam dirimu.. mungkinkah.." putus Paman Chao Lun
Lien kecil yang diperiksa oleh Paman Chao Lun hanya terdiam saja, tidak berharap apa apa.
ini.. ini..dia, aliran dantiannya telah disegel, tapi tidak mungkin.. segel yang diberikan ini sejak dalam kandungan. Siapa yang telah berbuat hal seperti ini, Chao Lun berpikir dan menatap Lien diam diam.
"Jadi, apa yang paman Chao dapatkan setelah memeriksa Lien? " tanya Lien
"Nona Lien, dantian anda sudah disegel sejak dari kandungan. mungkin ini penyebab dirimu tidak bisa membuka kemampuan kultivasi " jawab paman Chao Lun,
Lien kecil kemudian menatap berharap ke arah paman Chao dan berkata " apa itu benar paman? bagaimana cara membuka segel nya? "
Lanjut paman Chen "ada cara untuk membuka nya dan aku akan membantu membukanya, hanya saja mungkin akan menyebabkan kesakitan yang luar biasa pada tubuhmu dan jika tidak kuat, maka nyawamu menjadi taruhannya. "
Lien kecil yang mendengar hal itu seperti antara sedih dan gembira menjadi satu. apabila ini berhasil maka dia tidak akan diremehkan lagi tapi kalau tubuhnya tidak kuat, maka nyawanya yang akan melayang.
lalu dengan tegas, Lien kecil menyetutui untuk membuka segel ini apapun yang terjadi. Dia hanya berharap agar orang orang tidak mencemooh dia lagi. tapi jika gagalpun dia sudah tidak peduli, tidak ada yang peduli padanya tepatnya lagi.
Segala persiapan sudah dilakukan seminggu ini dan kondisi tubuh Lien saat ini juga sudah kembali membaik dan sehat. saat yang dinanti untuk membuka segel penghalang telah tiba.
"Huft... " Lien kecil membuang nafas besar untuk menghilangkan kegugupannya.
"Apa kamu sudah siap nona Lien? dan sudah yakin dengan keputusan ini? " tanya Paman Chao serius
"Ya paman, Lien sudah siap sekarang" sahut Lien tanpa ragu.
"Baiklah, kita mulai pembukaan segelnya sekarang. kemari, arahkan kedua telapak tanganmu dan tutuplah matamu serta konsentrasi , kuatkan dirimu menerima energi dan tahanlah tubuhmu dari rasa sakit yang akan terjadi nanti" peringatan paman Chou kepada Lien.
Sembari mengangguk Lien mulai berkonsentrasi menerima energi dari paman Chou agar segel penghalangnya terbuka.
Bulir bulir keringat mengalir deras menerima energi dan menahan rasa sakit akibat pembukaan segel di dantian Lien. tulang tulangnya terasa patah semua, sambil berteriak dan menahan kesakitan Lien terus berusaha mempertahankan kesadarannya. selama 12 jam sampai akhirnya selesai ditahap akhir dan Crash... "Uhuk Uhuk.. " Darah mengalir keluar dari mulut Lien dan tak sadarkan diri.
Paman Chou pun mengeluarkan darah dari mulut dan segera memulihkan tenaga dalam yang benar benar terkuras habis untuk membantu Lien membuka segel pemghalang. "Hosh hosh"...
Selang beberapa saat setelah memulikan diri, paman Chou kembali mengalirkan sedikit tenaga dalamnya agar Lien segera sadar.
Keesokan harinya.
"Paman Chou, anda sudah bangun.. terima kasih paman" ucap Lien menangis dan bersujud mengucapkan rasa terimakasih nya.
"Sudah sudah, bangunlah...bagus sekali kita berhasil membuka segel itu. Paman sempat menyerah melihat kamu kesakitan seperti itu kemarin, tapi takdir berkehendak lain. syukurlah" ucap paman Chou senang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
dita18
masih nyimak
2023-06-23
0
fifid dwi ariani
trus sehat
2023-06-11
0